Peran Komite Palang Merah Internasional International Committee of

bahwa setelah era Perang Dingin, muncul apa yang dikenal sebagai new style of warfare. 28

C. Peran Komite Palang Merah Internasional International Committee of

the Red Cross Terhadap Negara Yang Sedang Berperang Dalam Hukum Internasional Palang Merah Internasional merupakan salah satu subjek Hukum Internasional. Palang Merah Internasional yang berkedudukan di Jenewa mempunyai tempat tersendiri unik dalam sejarah Hukum Internasional. Boleh dikatakan bahwa organisasi ini sebagai suatu subjek hukum yang terbatas lahir karena sejarah walaupun kemudian kedudukannya status diperkuat dalam perjanjian dan kemudian Konvensi-Konvensi Palang Merah sekarang Konvensi Jenewa Tahun 1949 tentang Perlindungan Korban Perang. Sekarang Palang Merah Internasional secara umum diakui sebagai organisasi internasional yang memiliki kedudukan sebagai subjek Hukum Internasional walaupun dengan ruang lingkup yang sangat terbatas. 29 Di dalam bab ini penulis akan membahas Peran Komite Palang Merah Internasional International Committee of the Red Cross Terhadap Negara Yang Sedang Berkonflik Dalam Hukum Internasional, berikut adalah perannya : 1. ICRC Bantu Warga Sipil di Gaza. 28 Ambarwati, Denny Ramdhany, Rina Rusman, Hukum Humaiter Internasional dalam Studi Hubungan Internasional, Rajawali Pers, Jakarta, 2009, hal. 12-16. 29 Mochtar Kusumaatmadja, Etty R. Agoes, Pengantar Hukum Internasional, P.T. Alumni, Bandung, 2003, hal. 101. Universitas Sumatera Utara Aksi saling serang antara Israel dan Palestina telah berakhir menyusul tercapainya gencatan senjata pada hari Rabu 2111 lalu. Namun demikian, hingga saat ini Komite Palang Merah Internasional ICRC tetap memantau seksama perkembangan, terutama situasi kemanusiaan, warga sipil yang terkena dampak. ICRC juga tetap menjalin komunikasi secara rutin dengan pihak berwenang, baik dari pihak Israel ataupun Palestina. Selama aksi saling serang tersebut, ICRC menyuarakan kekhawatirannya karena jumlah penduduk sipil yang tewas atau terluka semakin meningkat. Beratnya situasi yang dihadapi oleh warga sipil akibat pertempuran telah disuarakan oleh Juan Pedro Schaerer, kepala delegasi ICRC di Israel dan wilayah pendudukan. Pertempuran juga berdampak pada rumah sakit, karena pasokan obat-obatan semakin menipis. Pertempuran ini telah menewaskan lebih dari 150 warga Palestina sedangkan lebih dari 1.000 orang terluka. Di saat yang sama, lima warga Israel tewas dan 200 orang terluka. Selama delapan hari, warga sipil dari kedua belah pihak, hidup di bawah suasana penuh tekanan dan ketakutan. Pertempuran ini juga menyebabkan kerusakan bangunan sipil di Jalur Gaza dan Israel. Dalam merespon situasi kemanusiaan di Gaza dan Israel, ICRC bekerja sama dengan mitra yang tergabung dalam keluarga besar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, yaitu : Bulan Sabit Merah Palestina, Magen David Adom di Israel dan Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, .yang dilakukan oleh ICRC sejak 16 November 2012 Universitas Sumatera Utara a. Memfasilitasi masuknya delapan truk persediaan obat-obatan dan barang- barang sekali pakai, yang diserahkan kepada kementrian kesehatan Gaza untuk didistribusikan ke beberapa rumah sakit; b. Menyediakan obat-obatan, barang-barang sekali pakai, infuse dan bahan- bahan pembalut luka seperti: kasa, kapas, plester, dll untuk kementrian kesehatan Gaza, yang kemudian diserahkan ke beberapa rumah sakit; c. Menyediakan bahan-bahan pembalut luka untuk ambulans yang beroperasi di Jalur Gaza; d. Menyediakan terpal plastik untuk Bulan Sabit Merah Palestina, agar dapat digunakan untuk memperbaiki fasilitas yang rusak; e. Memfasilitasi pengiriman 300.000 liter bahan bakar dari Rafah untuk pembangkit listrik di Gaza guna mempertahankan ketersediaan listrik di Jalur Gaza selama tiga sampai empat hari berikutnya; f. Mengkoordinasikan pengiriman 2.000 liter bahan bakar untuk Rumah Sakit Shawa di Beit Hanoun, di bagian utara Jalur Gaza; g. Mengunjungi daerah yang terkena dampak pertempuran di Israel dengan Magen David Adom, untuk mendata kebutuhan penduduk; h. Melakukan misi gabungan di Mesir bersama dengan Bulan Sabit Merah Mesir dan Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah ke daerah perbatasan dengan Gaza di Al Arish. i. Melakukan pendistribusian plastik film, plester dan beberapa kebutuhan darurat lainnya seperti makanan, perlengkapan dapur, selimut, peralatan Universitas Sumatera Utara kebersihan dan tenda bagi warga sipil di Gaza yang rumahnya rusak akibat pertempuran. 30 2. Iran dan Irak: Berjuang Mengakhiri Ketidakpastian Kabar Keluarga yang Hilang Akibat Perang. Tulang belulang 98 tentara Iran dan 13 tentara Irak yang tewas dalam perang Tahun 1980-1988 antara kedua negara tersebut, telah dipulangkan ke negara masing-masing pada hari Selasa lalu dari perbatasan Shalamja dekat Basra yang didukung oleh Komite Palang Merah Internasional ICRC. Pertukaran ini dilangsungkan di penghujung misi gabungan keempat antara Iran dan Irak di semenanjung Al-Fao, Irak, dari 16 April-16 Mei 2012. Dengan demikian, tulang belulang dari total 557 orang tentara sudah dikembalikan ke negara asalnya dengan bantuan ICRC sejak Tahun 2008 lalu. ICRC secara rutin mendukung berbagai upaya pemerintah Iran dan Irak untuk mencari mereka yang hilang selama perang. Selain memberikan saran teknis dan keahlian di bidang forensik, ICRC juga berfungsi sebagai perantara yang bersifat netral antara kedua Negara. Dalam keempat misi gabungan antara November 2011 dan Mei 2012, tulang belulang dari 529 orang hilang sudah diproses sebagaimana semestinya. 31 3. Suriah: Bantuan bagi Yang Masih Butuh. 30 http:icrcjakarta.infoberitaicrc-bantu-warga-sipil-di-gazamore-2929, ICRC Bantu Warga Sipil di Gaza, 6 Desember 2012. 31 http:icrcjakarta.infoberitairan-irak-berjuang-mengakhiri-ketidakpastian-kabar- keluarga-yang-hilang-akibat-perang, Iran Irak: Berjuang Mengakhiri Ketidakpastian Kabar Keluarga yang Hilang Akibat Perang, 24 May 2012. Universitas Sumatera Utara Kerusuhan di Suriah masih terus menyebabkan penderitaan di beberapa wilayah negara tersebut. Komite Palang Merah Internasional ICRC dan Bulan Sabit Merah Suriah melakukan segala upaya guna membantu orang- orang yang terkeena dampak kerusuhan. Relawan Bulan Sabit Merah Suriah bekerja non-stop di daerah-daerah yang terkena dampak kerusuhan, seperti provinsi Homs, di sebelah utara Damaskus. Dengan dukungan ICRC, mereka telah mendistribusikan makanan dan kebutuhan pokok lainnya untuk 60.000 orang di beberapa provinsi dalam dua minggu terakhir. Mereka masih terus membutuhkan bantuan kemanusiaan dalam beberapa waktu ke depan, dan ICRC serta Bulan Sabit Merah Suriah berusaha sekuat tenaga untuk segera membantu mereka. Kegiatan ICRC dan Bulan Sabit Merah Suriah dalam dua minggu terakhir: a. Yang terkena dampak kerusuhan di provinsi Homs, Lattakia, Dar’a dan pedesaan sekitar Damaskus. Di Homs, kedua organisasi kemanusiaan ini juga mendistribusikan alat-alat kebersihan, handuk, selimut, alas tidur dan lilin. b. Kegiatan perbaikan penampungan air, toilet dan kamar mandi di 10 bangunan publik di Homs, termasuk sekolah, telah dimulai guna meningkatkan kondisi sanitasi bagi 2.000 pengungsi. Universitas Sumatera Utara c. ICRC memasok obat-obatan yang cukup untuk mengobati 200 korban ke Bulan Sabit Merah Suriah di Damaskus, pedesaan di sekitar Damaskus, Idlib dan Homs. 32 4. ICRC Tegaskan Komitmen Penuh Bantu Somalia. Komite Palang Merah Internasional ICRC menyesalkan keputusan Kantor Pengawas Organisasi Asing Harakat Al-Shabaab Al Mujahidin untuk mengakhiri perjanjian yang memberikan ijin kepada ICRC untuk menyediakan bantuan pangan darurat di berbagai wilayah yang berada di bawah kekuasaan Al-Shabaab. Kendati kondisi buruk dihadapi oleh ICRC selama operasi darurat ini, organisasi kemanusiaan ini berhasil mendistribusikan lebih dari 17.000 ton beras, kacang dan minyak secara langsung kepada orang-orang yang paling membutuhkan di lebih dari 1.600 tempat berbeda. Akibat suhu panas, kelembaban dan terkena hujan deras, enam persen dari makanan yang semula hendak didistribusikan hampir 1.000 ton kacang berada dalam kondisi buruk. Hingga pada saat ini, ICRC tetap belum bisa mengambil makanan konsinyasi yang hendak didistribusikan kepada 240.000 orang di kawasan Shabelle Tengah dan Galgaduud yang telah diblokir oleh pihak berwenang Al- Shabaab di Jowhar. Situasi tersebut mendorong ICRC untuk menangguhkan pendistibusian makanan pada pertengahan Januari lalu. 32 http:icrcjakarta.infoberitasuriah-bantuan-bagi-yang-masih-butuh, Suriah: Bantuan bagi Yang Masih Butuh, 24 April 2012. Universitas Sumatera Utara ICRC tetap berkomitmen penuh untuk membantu mengatasi krisis kemanusiaan yang terus berulang di Somalia, memperbaiki mata pencaharian mereka dan meningkatkan akses mereka ke pelayanan kesehatan, sebagaimana yang telah ICRC lakukan selama 30 Tahun terakhir. 33 5. Puluhan Warga Sipil dalam Pertempuran Sengit di Abyan, Yaman. Selama beberapa hari terakhir ini, pertempuran yang kian sengit telah mengakibatkan puluhan korban dari warga sipil di Ja’ar, distrik Abyan. Komite Palang Merah Internasional ICRC meminta semua pihak yang terlibat dalam pertempuran untuk senantiasa membedakan antara penduduk sipil dan gerilyawan serta menempuh segala cara preventif guna melindungi penduduk sipil. Petugas dan fasilitas kesehatan juga harus dilindungi dan dihormati. Dalam tiga bulan terakhir ini, ICRC telah mendistribusikan makanan dan barang-barang lainnya untuk sekitar 100.000 pengungsi dan penduduk setempat di distrik Abyan. ICRC juga menyediakan perawatan kesehatan bagi korban luka dan persediaan medis untuk fasilitas kesehatan. Selain itu, juga telah diselesaikan proyek air bersih bagi lebih dari 100.000 orang. ICRC juga dalam kondisi siaga untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan di wilayah tersebut dan untuk mendukung fasilitas kesehatan merawat korban perang. 34 33 http:icrcjakarta.infoberitaicrc-tegaskan-komitmen-penuh-bantu-somalia, ICRC Tegaskan Penuh Bantu Somalia, 3 Februari 2012. 34 http:icrcjakarta.infoberitapuluhan-warga-sipil-dalam-pertempuran-sengit-di-abyan- yaman, Puluhan Warga Sipil dalam Pertempuran Sengit di Abyan, Yaman, 21 May 2012. Universitas Sumatera Utara 6. Sudan Selatan: Pertempuran di Pibor Mengakibatkan Ribuan Korban Terluka dan Mengungsi. Kekerasan yang terjadi antar masyarakat di wilayah Pibor, Junqali, menyebabkan ribuan orang mengungsi dan terluka. Komite Palang Merah Internasional ICRC bekerja sama dengan Palang Merah Sudan Selatan SSRC membantu fasilitas kesehatan menangani para korban. Sementara itu, tim bedah ICRC yang ditempatkan di Rumah Sakit Malakal Teaching merawat korban di sekitar lokasi pertempuran, termasuk beberapa korban pertempuran yang terjadi pada pertengahan Desember lalu di daerah Atar dan kini korban kekerasan di Pibor.Warga berangsur-angsur kembali ke kota Pibor, namun banyak warga yang melarikan diri ke hutan dan belum kembali. Kegiatan kemanusiaan ICRC di Sudan Selatan difokuskan untuk membantu korban kekerassan bersenjata. Salah satu prioritas di Pibor adalah membantu menyatukan kembali keluarga yang tercerai berai akibat pertempuran, dan hingga saat ini SSRC memastikan bahwa terdapat sekitar 20 anak-anak terpisah dari keluarga mereka. 35 7. Republik Demokratik Kongo: ICRC evakuasi korban perang di Kivu Selatan. Pertempuran sengit terjadi di wilayah Shabunda provinsi Kivu Selatan sejak 31 Desember lalu. Sejak 5 Januari lalu, Komite Palang Merah Internasional ICRC sudah mengevakuasi 27 korban luka, termasuk 8 anak-anak, ke beberapa rumah sakit di Bukavu. 35 http:icrcjakarta.infoberitasudan-selatan-pertempuran-di-pibor-mengakibatkan- ribuan-korban-terluka-dan-mengungsi, Sudan Selatan: Pertempuran di Pibor Mengakibatkan Ribuan Korban Terluka dan Mengungsi, 9 Januari 2012. Universitas Sumatera Utara Persediaan medis, termasuk perban dan antibiotic, disediakan di pusat perawatan kesehatan Nzovu, di wilayah Shabunda, untuk membantu mereka banyaknya korban yang dirawat. Sementara itu, ICRC senantiasa menginginkan pihak berwenang dan pemegang senjata untuk menghormati dan melindungi penduduk sipil. Sejak Januari 2011 ICRC telah mengevakuasi 136 korban di Kivus, termasuk 55 korban di Kivu Selatan. 36 8. Minggu Sibuk ICRC di Kolombia. Peretngahan Februari kemarin menjadi periode super sibuk bagi kantor Delegasi Komite Palang Merah Internasional ICRC di Kolombia. Dan itu bukan kesibukan biasa. Dalam kurun waktu dua hari, mereka bekerja non- stop untuk memfasilitasi pembebasan beberapa orang, sipil dan militer, yang ditahan oleh kelompok bersenjata disana. ICRC tidak bekerja sendirian. Dibantu oleh organisasi Colombianas y Colombianos por la Paz, operasi serah terima para tahanan tersebut berjalan dengan lancar sehingga mereka kini bisa kembali berkumpul dengan keluarga mereka. Pada tanggal 15 Februari lalu, ICRC dan organisasi Colombianas y Colombianos por la Paz memfasilitasi pembebasan dua personel polisi sebelumnya ditangkap dan ditahan oleh Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia FARC-EP, Cristian Camilo Yate dan Victor Gonzales. Kedua orang petugas ini ditahan oleh FARC-EP semenjak tanggal 25 Januari lalu. Dengan menggunakan kendaraan ICRC, keduanya langsung dibawa ke kota 36 http:icrcjakarta.infoberitarepublik-demokratik-kongo-icrc-evakuasi-korban-perang- di-kivu-selatan, Republik Demokratik Kongo: ICRC evakuasi korban perang di Kivu Selatan, 17 Januari 2012. Universitas Sumatera Utara Cali. Seorang dokter ICRC yang tergabung dalam tim fasilitasi memastikan bahwa keduanya dalam kondisi sehat. Pada hari yang sama, ICRC kembali memfasilitasi pembebasan seorang tentara, Josue Alvarez, yang telah ditahan oleh FARC-EP sejak tanggal 29 Januari lalu. Josue kemudian diantar dengan kendaraan ICRC ke kota Pasto untuk diserahkan kepada pihak yang berwenang. Operasi kedua ini juga melibatkan Palang Merah Kolombia, yang menyediakan bantuan logistic dan kesehatan. Keesokan harinya, ICRC juga menjadi perantara dalam pembebasan lima orang warga sipil yang bekerja di sebuah perusahaan tambang. Kelima orang yang semuanya berasal dari Peru telah ditahan sejak 18 Januari lalu, tapi kali ini oleh Pasukan Pembebasan Nasional ELN. Kelimanya kemudian diangkut dengan helicopter ke bandara kota Barrancabermeja, untuk selanjutnya diterbangkan ke Bogota. Perlu diketahui, terdapat beberapa kelompok bersenjata di Kolombia. Menurut BBC, terdapat paling tidak empat kelompok bersenjata di Kolombia. Semenjak Tahun 1994, ICRC telah memfasilitasi pembebasan bagi lebih dari 1.500 orang yang ditahan oleh berbagai kelompok bersenjata di Kolombia. Bagaimana ICRC bisa menjadi perantara dalam operasi-operasi semacam itu ? Kuncinya adalah kepercayaan. Kepercayaan terbangun melalui berbagai upaya ICRC untuk selalu mengupayakan komunikasi yang bersifat Universitas Sumatera Utara konfidensial dengan semua pihak, baik pemerintah maupun kelompok- kelompok bersenjata. 37 37 http:icrcjakarta.infoberitaminggu-sibuk-icrc-di-kolombia, Minggu Sibuk ICRC di Kolombia, 28 Februari 2013. Universitas Sumatera Utara

BAB IV KEBERADAAN KONVENSI JENEWA IV TAHUN 1949 TERHADAP