Permodalan 2. Kualitas Aktiva Produktif KAP Manajemen 4. Rentabilitas Likuiditas

12 keputusan Direksi Bank Indonesia No. 30277KEPDIR tanggal 19 Maret 1998 tentang: Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Permodalan capital, Kualitas Aktiva Produktif Assets Quality, Manajemen Management, Pendapatan Earning, Likuiditas Liquidity merupakan aspek yang sangat menentukan kinerja suatu bank. Lima aspek kunci penentu tingkat kinerja suatu bank mencakup aspek muljono, 1996:101:

1. Permodalan 2. Kualitas Aktiva Produktif KAP

3. Manajemen 4. Rentabilitas

5. Likuiditas

Sesuai dengan SK Dir BI No 30277KEPDIR tanggal 19 Maret 1998 suatu bank dinyatakan sehat apabila memenuhi kriteria CAMEL dan sesuai dengan SE BI No.610PBI2004 tanggal 12 April 2004, terhitung posisi akhir bulan Desember 2004 suatu bank dinyatakan sehat apabila memenuhi kriteria CAMEL. Dari sisi rasio keuangan kesehatan bank dapat diukur dari rasio permodalan capital, rasio aset assets quality, rasio laba earning, dan rasio likuiditas liquidity. Adapun kinerja bank dengan menggunakan rasio CAR, NPL, OER, dan LDR yang dapat diuraikan sebagai berikut: a. Capital Adequancy Ratio CAR Capital Adequancy Ratio CAR yaitu rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang harus dimiliki oleh bank. Untuk saat ini minimal CAR sebesar 8 dari aktiva tertimbang menurut risiko ATMR, atau ditambah dengan risiko pasar dan risiko operasional, ini tergantung pada kondisi Universitas Sumatera Utara 13 bank yang bersangkutan. CAR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia ini, mengacu pada ketentuan standar internasional yang dikeluarkan oleh Banking for International Settlement BIS. Dengan rumus dikemukakan oleh Riyadi 2008 : 161 dibawah ini: ��� = ����� ���� ������ ���������� ������� ������ × 100 b. Non Performing Loan NPL NPL adalah rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Karena berbagai sebab, debitur mungkin saja tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada bank seperti pembayaran pokok pinjaman, pembayaran bunga dan lain – lain. Tidak terpenuhinya kewajiban nasabah kepada bank menyebabkan bank menderita kerugian dengan tidak diterimanya penerimaan yang sebelumnya sudah diperkirakan. Manajemen piutang merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan yang operasinya memberikan kredit, karena makin besar piutang akan semakin besar risikonya. Dengan demikian apabila suatu bank kondisi NPL tinggi maka akan memperbesar biaya, baik biaya cadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank. Secara matematis NPL dapat dirumuskan sebagai berikut Kasmir, 2003:204: ��� = �����ℎ ������ ���������ℎ ����� ������ × 100 Universitas Sumatera Utara 14 Besarnya NPL yang diperbolehkan oleh Bank Indonesia saat ini adalah maksimal 5 jika melebihi 5 maka akan mempengaruhi penilaian Tingkat Kesehatan Bank yang bersangkutan. Semakin besar tingkat NPL ini menunjukkan bahwa bank tersebut tidak profesional dalam pengolahan kreditnya, sekaligus memberikan indikasi bahwa tingkat risiko atas pemberian kredit pada bank tersebut cukup tinggi searah dengan tingginya NPL yang akan dihadapi bank. c. Operational Efficiency Ratio OER Operational Efficiency Ratio atau dalam bahasa Indonesia lebih dikenal sebagai rasio BOPO merupakan rasio yang menunjukkan besaran perbandingan antara beban atau biaya operasional terhadap pendapatan operasional suatu perusahaan pada periode tertentu. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 623DPNP tanggal 31 Mei 2004, kategori peringkat yang akan diperoleh bank dari besaran nilai Operational Efficiency Ratio yang dimiliki adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Peringkat Bank Berdasarkan Operational Efficiency Ratio OER Peringkat Predikat Besaran nilai OER BOPO 1 Sangat Sehat 50 – 75 2 Sehat 76 – 93 3 Cukup Sehat 94 – 96 4 Kurang Sehat 96 – 100 5 Tidak Sehat 100 Universitas Sumatera Utara 15 OER dinyatakan dalam rumus berikut: ��� = ����� ����������� ���������� ����������� × 100 d. Loan to Deposit Ratio LDR LDR merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Besarnya LDR menurut peraturan pemerintah maksimum adalah 110. Rumus untuk mencari LDR ialah: ��� = ����� ������ ���� ��������� ����� ���� ��ℎ�� ������ + ����� � 100

2.1.5 Pertumbuhan Laba

Dokumen yang terkait

Pengaruh Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Dividend Payout Ratiopada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

12 54 89

Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets, Suku Bunga SBI Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit: Studi Empiris Pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

6 110 108

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loan to Deposit Ratio Pada Bank Badan Umum Milik Negara (Persero) Di Indonesia

3 94 97

Analisis Pengaruh Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap Return on Asset Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011

3 85 86

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Loan to Deposit Ratio, Capital Adequancy Ratio, dan Operational Eficiency Terhadap Pertumbuhan Tingkat Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI untuk Periode 2009-2011

3 122 107

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi, Net Interest Margin, Dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Pada Bank Pembangunan Daerah

1 85 110

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Operational Efficiency Ratio, Financing To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Bank Mega Syariah Indonesia

2 41 105

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Likuiditas Bank Umum di Indonesia

15 377 117

Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Net Interest Margin Dan Bank Size Terhadap Return On Asset Pada Bank Bumn Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 54 99