41
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Hasil Pengumpulan Data
Pengumpulan data-data untuk analisis internal dilaksanakan di PT Inalum. Diagnosis manajemen PT Inalum dilakukan dengan pengambilan data terhadap 35
orang dibagian maintenance, gudang dan produksi. Pengambilan data persepsi responden tentang sistem manajemen maintenance PT Inalum saat ini. Kriteria
pengukuran menggunakan model Maintenance Excellent Grid - Campbel. Faktor- faktor yang dinilai meliputi: leadership strategi, manajemen SDM dan
pemberdayaan karyawan, metode maintenance taktik dan reliability analysis, sistem performance measure dan informasi teknologi dan proses planning
scheduling dan process reengineering.
6.2 Diagnosis Sistem
Penilaian masing-masing level menurut Campbell dibagi menjadi 5 level yaitu: Innocence, Awareness, Understanding, Competence dan Excellence dimana
dalam tabulasi hasil kuisioner dikonversikan dalam bentuk angka yaitu: • score 0-20 untuk Level Innocence
• score 21-40 untuk Level Awareness • score 41-60 untuk Level Understanding
• score 61-80 untuk Level Competence • score 81-100 untuk Level Excellence
Universitas Sumatera Utara
42 Hasil kuisioner ditampilkan pada tabel 6.1
Tabel 6.1 Tabulasi hasil kuisioner
Respondance Perseption Score Grid
Production Logistic
Maintenance Total
Strategi 60 81
71 Manajemen SDM
71 81
76 Planning Scheduling
73 82
78 Taktikal Maintenance
68 82
75 Penkuruan Kinerja
63 84
73 Teknologi Informasi
65 77
71 Keterlibatan 65
66 66
Analisa Proses 75
76 75
Analisa Reliability 71
83 77
Average 68 79 73
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa persepsi responden pada bagian produksi terhadap sistem maintenance PT Inalum berada pada posisi “competence”
bila dibandingkan sistem manajemen kelas dunia. Persepsi responden pada bagian logistik dan maintenance terhadap sistem maintenance PT Inalum juga berada pada
posisi “competence” dengan skor mendekati exellence bila dibandingkan sistem manajemen kelas dunia. Perbedaan skor antara 68 dan 79 ini terutama terlihat pada
strategi, taktikal maintenance, pengukuran kinerja dan teknologi informasi. Penyebab perbedaan skor dapat disebabkan kurangnya informasi atau sosialisasi
strategi maintenance kepada bagian produksi, ketidaktahuankurang memahami aktivitas yang dilakukan oleh pihak maintenance dan logistik serta keterbatasan
waktu dan fasilitas dalam mengakses teknologi informasi yang berkaitan dengan maintenance
.
Universitas Sumatera Utara
Level sistem manajemen berdasarkan segmen juga dapat dilihat dalam bentuk Bell Mason Type Spider Diagram seperti berikut:
Gambar 6.1 Bell Mason Type Spider hasil kuisioner
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa faktor leadership dengan segmen keterlibatan karyawan memiliki skor paling rendah yaitu 66 dan level competence.
Dari hasil kuisioner diperoleh informasi bahwa rendahnya faktor ini karena karyawan hanya dilibatkan pada perbaikan di lokasi kerja saja. Sedangkan untuk
faktor lainnya berada pada level competence. Ini berarti bahwa untuk mencapai sistem manajemen kelas dunia PT Inalum hanya membutuhkan perbaikan sistem
manajemen yang ada 1 level menjadi excellence.
43
Universitas Sumatera Utara
44 Jika dianalisis level untuk masing-masing segmen disajikan dalam tabel 6.2
berikut: Tabel 6.2 Kondisi PT Inalum saat ini
No Segman
Level Kondisi PT Inalum saat ini
1 Strategi Kompeten
Untuk kegiatan manajemen asset telah memiliki pelaksanaan improvement
jangka panjang 2 Manajemen
SDM Kompeten
Man power di bagian Maintenance sebagian telah memiliki multi-skilled
3 Keterlibatan
Karyawan Kompeten
Inalum memiliki tim continuous improvement
yang diintegrasikan dalam performance aprisal untuk improvement
formal di lokasi kerja 4
Taktikal Maintenance
Kompeten Taktikal
maintenance sebagian
berdasarkan condition base, sebagian time base dan sebagian lagi breakdown
5 Analisa Reliability Kompeten
Sebagian peralatan kritikal telah menerapkan sistem FMECA Failure
Modes, Effects and Criticality Analysis
6 Pengukuran Kinerja Kompeten
Pengukuran kinerja maintenance dimonitor secara regular diantaranya
Availability , PM Schedule Complience,
Maintenace Cost , dan lain-lain
7 Teknologi
Informasi Kompeten
Menerapkan CMSERP dengan Software Avantis
, sangat berfungsi dan terhubung dengan bagian keuangan dan
warehouse
8 Analisa Proses
Kompeten Beberapa kali melakukan peninjauan
terhadap proses administrasi, engineering
ketrampilan bagian Maintenance
9 Planning
Scheduling Kompeten
Planning dilakukan di bagian Planner
dengan menggunakan software Avantis dan didukung maintenance engineering.
Universitas Sumatera Utara
45
6.3 Benchmarking