Epidemiologi Kanker payudara Gambaran umum Kanker Payudara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gambaran umum Kanker Payudara

2.1.1. Epidemiologi Kanker payudara

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum pada wanita dan merupakan penyebab kematian no 2 setelah kanker paru-paru Canda et al., 2004 dan Jemal et al., 2007. Gambar 1, Anatomi payudara Universitas Sumatera Utara Kejadian tahunan kanker payudara di seluruh dunia diperkirakan mencapai angka satu juta kasus dengan sekitar 200,000 kasus di Amerika Serikat 27 dari semua kanker pada wanita dan sekitar 320,000 kasus di Eropa 31 dari semua kanker pada wanita Stewart et al., 2004. Di Amerika Serikat, kanker payudara masih merupakan jenis kanker yang paling sering pada wanita, dengan sekitar 212,600 kasus baru didiagnosa setiap tahunnya dan mengakibatkan kematian sebesar 15 dari semua kematian akibat kanker. Sebagian besar kematian ini sebagai akibat dari metastase Cristofanilli et al., 2005 dan Smigal et al., 2006. Pada tahun 2007, diperkirakan ada 178.480 kasus baru kanker payudara invasif terdiagnosis pada wanita. Jumlah kanker payudara baru pada tahun 2007 ini lebih rendah dari perkiraan untuk tahun 2005. Hal ini mungkin disebabkan karena penggunaan metode perhitungan yang baru, adanya alat estimasi baru yang lebih akurat dan juga penurunan tingkat kejadian kanker payudara American Cancer Society, 2008. Di Indonesia, kasus kanker payudara dilaporkan oleh Didid Tjindarbumi, 2002 menduduki peringkat kedua setelah kanker leher rahim, dimana angka kesakitan berkisar 18. Universitas Sumatera Utara Kanker payudara pada pria jarang terjadi, adapun jumlah kasusnya hanya 1 dari semua kanker pada pria dan kurang dari 1 dari semua kasus kanker payudara yang terdiagnosa. Etiologi kanker payudara laki-laki tidak jelas, diperkirakan tingkat hormonal mungkin memainkan peranan penting dalam perkembangan penyakit ini Giordano, 2005. 2.1.2. Faktor-faktor resiko Kanker Payudara Etiologi kanker payudara tidak diketahui secara jelas meskipun sejumlah faktor resiko telah diidentifikasikan akan mempengaruhi perkembangan kanker payudara. Faktor-faktor ini termasuk riwayat keluarga penderita kanker payudara, predisposisi genetik, status menopause, riwayat menstruasi dan riwayat reproduksi American Cancer Society, 2008. Universitas Sumatera Utara Gambar 2, Kanker Payudara. 2.1.2.a. Riwayat Keluarga: Adanya riwayat keluarga merupakan faktor resiko yang paling penting dalam perkembangan kanker payudara. Keturunan dari penderita kanker payudara memiliki resiko peningkatan penyakit ini. Resiko ini meningkat sejalan dengan usia saat terkena. Selain itu, ada kecenderungan individu keturunan tingkat pertama akan beresiko lebih tinggi dibandingkan dengan keturunan tingkat dua Loman et al., 2003. Universitas Sumatera Utara 2.1.2.b. Kanker pada payudara Lain: Armstrong et al. 2000 mengemukakan bahwa faktor resiko utama untuk terkena kanker payudara primer adalah adanya riwayat pribadi kanker sebelumnya pada payudara sisi yang lain. Namun, kanker kedua ternyata juga bisa muncul pada payudara yang sama. Kebanyakan kanker payudara bisa timbul kembali dalam lima tahun pertama setelah pengobatan. Pasien dengan tumor primer yang berdiameter kurang dari 1 cm dan nodul aksila negatif mempunyai tingkat kekambuhan yang rendah. 2.1.2.c - Penyakit Payudara yang sebelumnya jinak: Universitas Sumatera Utara Wanita dengan tumor jinak payudara mempunyai peningkatan resiko terkena kanker payudara. Resiko ini bervariasi sesuai dengan gambaran subkategori histologis seperti proliferatif atipik yang mungkin merupakan pencetus dari kanker payudara Terry and Rohan, 2002. 2.1.2.d. Umur: Dewasa ini, wanita Amerika memiliki resiko terkena kanker payudara sebesar 12,3 1 dari 8 wanita selama kehidupannya. Sementara pada tahun 1970-an, resiko seumur hidup terdiagnosa menderita kanker payudara adalah 1 dari 11 wanita. Peningkatan ini terjadi karena harapan hidup yang lebih lama, serta penggunaan terapi sulih hormone HRT-Hormon Replacement Therapy jangka panjang dan meningkatnya prevalensi obesitas American Cancer Society, 2008. 2.1.2.e Riwayat Menstruasi dan Status Menopause : Insiden kanker payudara meningkat sejalan dengan bertambahnya usia wanita, tetapi lebih umum terjadi pada wanita pascamenopause Miksicek et al., 2002. Menopause yang tertunda akan mengakibatkan jumlah siklus ovulasi lebih panjang, yang meningkatkan resiko kanker payudara. Pada sisi lainnya, pembedahan yang mencetuskan menopause ovariektomi atau histerektomi sebelum usia 35 tahun ternyata menurunkan resiko kanker payudara Ursin et al., 2005. 2.1.2.f Riwayat Reproduksi dan Menyusui: Universitas Sumatera Utara Meningkatnya usia menarche, usia yang muda pada kelahiran anak pertama dan jumlah paritas yang tinggi mempunyai kaitan yang erat dengan penurunan resiko kanker payudara pada populasi umum Tryggvadottir et al, 2003. Wanita yang menyusukan bayi selama 12 bulan atau lebih akan berkurang resiko terkena kanker payudara. Namun, wanita yang melahirkan tetapi tidak menyusukan bayinya mempunyai resiko lebih tinggi untuk terkena kanker payudara. Peningkatan resiko juga terjadi pada wanita yang belum pernah hamil Wrensch et al., 2003. 2.1.2.g - Hormon Eksogen: Estrogen eksogen, baik dalam bentuk kontrasepsi oral kombinasi COC- Combined Oral Contraception atau terapi sulih hormon HRT, juga mengakibatkan peningkatan resiko kanker payudara, namun hal ini tergantung pada durasi paparan dan apakah estrogen digunakan tunggal atau dalam bentuk kombinasi dengan progesteron Antoine et al., 2004. Sebuah studi meta-analisis menunjukkan bahwa pasca penggunaan COC selama 10 tahun, ditemukan adanya peningkatan resiko sebesar 24 terkena kanker payudara Connor dan Stuenkel, 2001. 2.1.2.h Faktor Resiko akibat gaya hidup: h.1 Konsumsi Alkohol : Pöschl dan Seitz 2004 mengemukakan bahwa alkohol dapat bertindak secara tidak langsung melalui metabolitnya yaitu asetaldehida utama, suatu karsinogen Universitas Sumatera Utara yang dapat bertindak sebagai bahan mutagen, dan atau sendiri merupakan promotor tumor, menyebabkan peningkatan aktivasi prokarsinogen.

h.2. Obesitas: