1.b. Kontrol ekspresi pada subyek sehat dan payudara non-kanker: 2. Sensitivitas mammaglobin: 2. Ekspresi mammaglobin pada kanker payudara primer: 2.b. mRNA Mammaglobin dalam darah perifer pasien kanker payudara:

kanker payudara berbasis mammaglobin, misalnya dengan menargetkan tumor kanker payudara dengan antibodi mammaglobin, imunoterapi dengan target mammaglobin dan terapi vector gen dengan mammaglobin sebagai promotor ekspresi Bax, yang akan membantu apoptosis sel tumor payudara Sjödin, 2005.

a.1.b. Kontrol ekspresi pada subyek sehat dan payudara non-kanker:

Penanda molekuler selain h-MAM, terekspresi pada sel-sel normal dalam darah tepi Peripheral BloodPB atau sumsum tulang Bone MarrowBM subyek sehat, dan pada pasien dengan keganasan hematologi. Tidak seperti h-MAM, mereka tampaknya tidak cukup spesifik untuk digunakan untuk mendeteksi sel-sel kanker payudara bekas Corradini et al., 2001. Transkripsi h-MAM tidak dapat dideteksi dalam sampel PB dari 180 orang wanita sehat, sehingga, ia tidak memiliki hasil positif palsu spesifisitas 100 dalam kelompok tersebut. Selain itu, transkripsi h-MAM menunjukkan spesifisitas 97 pada pasien dengan keganasan lain di luar kanker payudara. 3 positif palsu yang tersisa di miliki keganasan limfoid Leukemia limphobalstik akut, limfoma sel mantel dan karsinoma timus Grunewald et al., 2000; Silva et al., 2002; Cerveira et al., 2004; dan Zehentner et al., 2004.. a.2. Sensitivitas mammaglobin: a.2.a. Ekspresi mammaglobin pada kanker payudara primer: Universitas Sumatera Utara Menggunakan metode pewarnaan IHC, Watson et al. 1999 menunjukkan bahwa 80 dari karsinoma sel duktal memperlihatkan pewarnaan yang kuat pada protein mammaglobin. Menariknya, hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa pewarnaan dapat membedakan mana tumor yang berdiferensiasi baik 78, berdifensiasi sedang 67, dan berdiferensiasi buruk63. Menggunakan RT-PCR assay, Corradini et al. 2001 mempelajari ekspresi HER-2 dan h-MAM dari tiga puluh spesimen bedah yang diperoleh dari kasus yang didiagnosa secara histologi merupakan kanker payudara primer. Ekspresi penanda yang ada, berkisar 63 untuk HER-2 dan 97 untuk h-MAM, hal mana menunjukkan sensitivitas superior dari h-MAM atas penanda lainnya.

a.2.b. mRNA Mammaglobin dalam darah perifer pasien kanker payudara:

Insiden terdeteksinya transkripsi mRNA h-MAM sampel darah tepi pasien kanker payudara dipelajari oleh Zach et al. 1999. Hasil positif dicatat dalam 28 pasien pada saat diagnosis, 49 pasien dengan penyakit metastase, dan 6 dari pasien yang terbebas penyakit setelah kemoterapi jangka panjang untuk stadium I hingga III. Grunewald et al. 2000 menunjukkan bahwa ekspresi h-MAM berkorelasi secara signifikan dengan status nodul, peningkatan serum CA15-3, dan terjadinya metastase jauh pada saat diagnosis. Sementara ekspresi penanda lainnya seperti Universitas Sumatera Utara HER-2 dan CK-19 tidak berkorelasi dengan salah satu fitur klinis atau patologi kanker payudara ini. Dalam konteks spesifisitas diagnostik, transkripsi h-MAM tidak tampak pada sampel darah relawan sehat atau pasien dengan keganasan hematologi. Sebaliknya, HER-2 dan CK-19 yang diperiksa dengan nested RT-PCR memperlihatkan hasil positif palsu yang tinggi. Transkripsi HER-2 dan CK-19 terdeteksi pada 25 dan 10 masing-masing pada pasien dengan keganasan hematologi serta CK-19 ditemukan dari 39 sukarelawan yang sehat. Penelitian lebih lanjut juga dilakukan oleh Zehentner et al. 2004. Menggunakan real time RT-PCR, mRNA mammaglobin terdeteksi pada 61 sampel darah perifer PB dari pasien yang secara histologis terbukti kanker payudara. Deteksi Mammaglobin tidak berkorelasi dengan usia, paritas, atau status menopause penderita kanker payudara yang diperiksa.

a.2.c. Sirkulasi protein Mammaglobin dalam serum pasien kanker payudara: