Jumlah Asupan Makanan Vegetarian dan Non-Vegetarian Gambaran Klinis Gingiva Normal Dengan Gambaran Mikroskopis

2.2 Jumlah Asupan Makanan Vegetarian dan Non-Vegetarian

Tabel 1. Perbedaan jumlah asupan makanan vegetarian dan non-vegetarian. 12,13 Kelompok Makanan Vegetarian Non-vegetarian Roti, sereal, nasi, pasta 6 – 11 hidangan 6 – 11 hidangan Sayur-sayuran 3 – 5 hidangan 3 – 5 hidangan Buah-buahan 2 – 4 hidangan 2 – 4 hidangan Daging, ikan, telur, dan kacang- kacangan 2 – 3 hidangan 2 – 3 hidangan Susu, yogurt, keju 0 – 3 hidangan 2-3 hidangan Minyak dan gula Digunakan secara terbatas Digunakan secara terbatas 2.3 Ketidakseimbangan Nutrisi Pada Vegetarian Pada vegetarian sering terjadi masalah defisiensi protein, vitamin B 12 , vitamin D, kalsium, seng, dan besi. 6 Hasil penelitian Venti CA. dkk. menyatakan bahwa pada vegetarian beresiko untuk berlaku defisiensi protein, vitamin B 12 , dan vitamin D. Status kalsium, seng, dan zat besi juga umumnya berkurang meskipun jumlah asupannya sama antara vegetarian dan non-vegetarian karena bioavailabilitas mineral ini berkurang ketika mengamalkan diet vegetarian. Menurut Kundu D dkk. melalui penelitiannya menunjukkan vegetarian mempunyai status periodontal yang baik berbanding non-vegetarian. 14 7 Diet vegetarian juga mempunyai kandungan yang tinggi dalam karbohidrat, serat, folat, vitamin C, dan vitamin E. 5 Pada penelitian Helman AD. dkk. membuktikan folat dan vitamin E tinggi dalam diet vegetarian. 15 Penelitian dari Janelle KC. dkk. menunjukkan karbohidrat, serat, dan vitamin C tinggi pada vegetarian berbanding pada non- vegetarian. 16 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.4 Gambaran Klinis Gingiva Normal Dengan Gambaran Mikroskopis

2.4.1 Warna Warna gingiva yang normal adalah merah jambu coral pink. Warna gingiva adalah dipengaruhi oleh pasok vaskular, ketebalan dan derajat keratinisasi epitel, dan keberadaan sel-sel yang mengandung pikmen pikmen melanin. Warna gingiva bervariasi antar individu, dan tampaknya berkorelasi dengan pikmentasi pada kulit. Artinya warna gingiva lebih gelap pada individu yang warna kulitnya gelap. Mukosa alveolar yang berbatasan dengan gingiva cekat berbeda sekali warnanya dari gingiva karena warnanya lebih merah. Hal ini disebabkan perbedaan struktur mikroskopisnya. Epitel mukosa alveolar adalah lebih tipis, tidak berkeratin, dan tidak mengandung rete-peg. Disamping itu jaringan ikat mukosa alveolar tersusun lebih longgar dan mengandung lebih banyak pembuluh darah. 2.4.2 Besar 17 Besar gingiva tergantung pada banyaknya elemen sel dan interseluler serta pasok vaskularnya. Bertambahnya besar gingiva akibat adanya perubahan jumlah elemen sel dan interseluler maupun pasok vaskular merupakan gambaran yang umum dijumpai pada gingiva yang terinflamasi. 2.4.3 Kontur 17 Kontur atau bentuk gingiva dipengaruhi oleh bentuk gigi geligi dan susunan gigi geligi pada lengkung rahang, lokasi dan besar area kontak proksimal, dan dimensi embrasur gingiva pada vestibular dan sisi oral. Gingiva bebas mengelilingi gigi seperti kerah baju dengan mengikuti pola seperti busur pada permukaan vestibular dan oral. Polanya menjadi seperti garis lurus apabila permukaan giginya relatif datar. Apabila gigi sangat konveks dalam arah mesio-distal misalnya kaninus maksila atau gigi yang posisinya labio-versi, pola yang seperti busur akan semakin nyata dan posisi tepi gingiva bebas berada lebih ke apikal. Sebaliknya bila posisi gigi linguo-versi, tepi gingiva bebas menjadi datar dan menebal. Bentuk gingiva interdental dipengaruhi oleh kontur permukaan proksimal gigi serta lokasi dan bentuk embrasur gingiva. Bila permukaan proksimal mahkota gigi relatif datar dalam arah vestibular-oral, akar gigi rapat satu sama lain dan tulang interdental tipis dalam UNIVERSITAS SUMATERA UTARA mesio-distal. Sebaliknya, bila permukaan proksimal gigi cembung, diameter gingiva interdental bertambah lebar. Tinggi gingiva interdental bervariasi tergantung pada lokasi dari kontak proksimal. 2.4.4 Konsistensi 17 Konsistensi gingiva yang normal adalah kaku dan lenting. Konsistensi gingiva cekat yang kaku adalah disebabkan oleh lamina proprianya yang mengandung banyak serat kolagen dan melekat ke mukoperiosteum tulang alveolar. Gingiva bebas meskipun tidak melekat ke tulang alveolar berkonsistensi kaku karena mengandung serat-serat gingiva. 17 2.4.5 Tekstur Permukaan Tekstur permukaan gingiva cekat yang normal adalah seperti kulit jeruk stippledstippling, sedangkan tekstur permukaan gingiva bebas adalah licin. Bagian tengah dari gingiva interdental mempunyai tekstur seperti kulit jeruk, sedangkan bagian tepinya licin. Pola dan perluasan stippling adalah bervariasi antar individu dan antar sisi pada satu individu. Stippling tidak begitu jelas pada permukaan oral, dan pada beberapa orang bisa tidak dijumpai. Stippling timbul sebagai akibat adaptasi gingiva untuk menerima fungsi, yang secara mikroskopis disebabkan oleh adanya protuberansia penonjolan dan depresi pada permukaan gingiva. 2.4.6 Posisi 17 Dengan posisi gingiva dimaksudkan level dimana tepi gingiva menempel ke permukaan gigi. Pada waktu gigi erupsi ke rongga mulut, tepi gingiva dan sulkus gingival berada pada puncak mahkota gigi, namun dengan terus erupsinya gigi posisi tepi gingiva dan sulkus gingiva semakin dekat ke akar gigi. 17

2.5 Gambaran Klinis Gingiva Patologis Dengan Gambaran Mikroskopis