Daya Pembeda Penentuan Instrumen

3.7.4 Daya Pembeda

Menurut Arifin 2011: 133 daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai menguasai materi dengan peserta didik yang kurang pandai kurangtidak menguasai materi. Perhitungan daya pembeda DP menurut Arifin 2011: 133 dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menghitung jumlah skor total tiap peserta didik. b. Mengurutkan skor total mulai dari skor terbesar sampai dengan skor terkecil. c. Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah. Jika jumlah peserta didik banyak di atas 30 dapat ditetapkan 27. d. Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok kelompok atas maupun kelompok bawah. e. Menghitung daya pembeda soal dengan rumus: Keterangan: DP = Daya pembeda = Rata-rata kelompok atas = Rata-rata kelompok bawah = Skor maksimum f. Membandingkan daya pembeda dengan criteria seperti berikut 0,40 ke atas = sangat baik 0,30 – 0,39 = baik 0,20 – 0,29 = cukup 0,19 ke bawah = kurang baik Uji signifikansi daya pembeda untuk tes yang berbentuk uraian pada penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut. keterangan: t = daya beda MH = rata-rata dari kelompok atas ML = rata-rata dari kelompok bawah = jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas = jumlah kuadrat deviasi individual kelompok bawah = 27 × N, dengan N adalah jumlah peserta tes. Jika dengan derajat kebebasan dk dan taraf signifikansi α = 5, maka daya pembeda soal tersebut signifikan Arifin, 2009:141. Pada = 5 dan dk = 6-1 + 6 - 1 = 10, diperoleh t tabel = 1.812. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus daya pembeda untuk soal berbentuk uraian diperoleh 8 soal memiliki daya pembeda yang yang signifikan yaitu butir soal nomor 1, 3, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11.

3.7.5 Penentuan Instrumen

Setelah dilakukan analisis validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda terhadap instrumen, diperoleh butir soal yang dapat digunakan untuk tes kemampuan pemecahan masalah. Dalam penelitian ini, soal tes evaluasi yang digunakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sudah memenuhi syarat valid dan reliabel. Jika terdapat butir-butir yang tidak valid maka dilakukan perbaikan- perbaikan pada butir soal tersebut, sehingga soal tes tersebut dapat dikatakan baik untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VII pokok bahasan himpunan. Ringkasan analisis butir soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3 Ringkasan Analisis Butir Soal Uji Coba No. Soal Identifikasi Keterangan Validitas Reliabilitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda 1. Valid Sangat Tinggi Mudah Signifikan Dipakai 2. Tidak Valid Mudah Tidak Signifikan Tidak dipakai 3. Valid Mudah Signifikan Dipakai 4. Tidak Valid Sukar Tidak Signifikan Tidak Dipakai 5. Valid Sedang Signifikan Dipakai 6. Valid Sedang Signifikan Dipakai 7. Valid Sedang Signifikan Dipakai 8. Valid Sedang Signifikan Dipakai 9. Tidak Valid Sukar Signifikan Tidak Dipakai 10. Valid Sedang Signifikan Dipakai

3.8 Metode Analisis Data