Gambaran darah Retensi Se dan distribusi Se di beberapa organ

pada ikan yang diberi pakan dengan penambahan selenometionin dosis 4 dan 16 mg Sekg pakan, dan terendah pada kelompok ikan tanpa penambahan Se.

4.7.4 Retensi Se dan distribusi Se di beberapa organ

Hasil perhitungan retensi Se disajikan pada Gambar 19 dan Lampiran 33.1, sedangkan distribusi Se di beberapa organ disajikan pada Gambar 20. Gambar 19. Rataan nilai retensi Se juvenil kerapu bebek yang diberi pakan dengan penambahan selenometionin dosis berbeda Gambar 20. Kadar Se pada beberapa organ juvenil kerapu bebek yang diberi pakan dengan penambahan selenometionin dosis berbeda 70 71 72 73 74 75 76 4 16 R e te n si S e Penambahan Se mgkg 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 4 16 K o n sen tr asi S e µ g 100 g Penambahan Se mgkg hati usus ginjal otot darah a a a Pada Gambar 19 dan Lampiran 33 terlihat bahwa penambahan selenometionin dosis berbeda tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata P0,05 pada retensi Se juvenil kerapu bebek. Retensi Se cenderung mengalami peningkatan dengan makin meningkatnya penambahan selenometionin pada pakan sampai dengan dosis 4 mg Sekg pakan, dan kemudian mengalami penurunan pada dosis yang lebih tinggi 16 mg Sekg pakan. Gambar 20 menunjukkan bahwa 4 mg Sekg pakan adalah perlakuan terbaik. Hal ini didasarkan pada kadar Se di semua organ yang diamati hati, usus, ginjal, otot, dan darah nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lain. Pada pemberian selenometionin dosis 4 mg Sekg pakan ini terlihat bahwa hati adalah organ dengan kandungan Se tertinggi, dan diikuti secara berturut-turut oleh usus, ginjal, darah, dan terendah pada otot. Sementara itu, pada ikan yang diberi pakan tanpa penambahan Se terlihat bahwa usus merupakan organ dengan kadar Se tertinggi, dan diikuti secara berturut-turut oleh darah, otot, hati, dan terendah pada ginjal.

4.7.5 Daya tahan tubuh ikan terhadap perubahan kondisi lingkungan

Hasil pengujian daya tahan tubuh juvenil kerapu bebek terhadap berbagai stressor disajikan pada Gambar 21 –25. Gambar 21. Tingkat kelangsungan hidup TKH juvenil kerapu bebek yang diberi pakan dengan penambahan selenometionin dosis berbeda sesaat setelah uji transportasi 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 4 16 TK H Penambahan Se mgkg Gambar 22. Kadar glukosa darah juvenil kerapu bebek yang diberi pakan dengan penambahan selenometionin dosis berbeda pada saat awal, sesaat setelah transportasi dan hari ke-7 pascatransportasi Gambar 23. Kadar kortisol juvenil kerapu bebek yang diberi pakan dengan penambahan selenometionin dosis berbeda pada saat awal, sesaat setelah transportasi, dan hari ke-7 pascatransportasi 20 40 60 80 100 120 140 awal sesaat setelah transportasi hari ke-7 Gl u ko sa d ar ah m g d L 4 16 10 20 30 40 50 60 awal sesaat setelah transportasi hari ke-7 K ad ar ko rtis o l n g m L 4 16