Gambaran darah Retensi Se

Gambar 15. Kadar kortisol juvenil kerapu bebek yang diberi pakan dengan penambahan sodium selenite dosis berbeda pada uji perendaman di air tawar Pada Gambar 14 terlihat bahwa semua perlakuan mempunyai pola yang sama, yaitu kadar glukosa darah juvenil kerapu bebek meningkat ketika dimasukkan ke dalam air tawar selama 10 menit, dan masih meningkat pada jam pertama di air laut. Pada jam kedua di air laut, kadar glukosa darahnya mengalami penurunan menuju normal. Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa pemberian sodium selenite dosis 0,05 mg Sekg pakan adalah perlakuan terbaik. Hal ini dibuktikan dengan nilai glukosa darahnya yang lebih rendah ketika dimasukkan ke air tawar, pada satu jam di air laut, dan pada jam kedua di air laut, dibandingkan dengan perlakuan lain. Sebaliknya, ikan yang diberi pakan tanpa penambahan Se menunjukkan kadar glukosa darahnya tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lain pada jam pertama dan kedua di air laut. Gambar 15 menunjukkan bahwa semua perlakuan memiliki pola yang sama, yaitu kadar kortisol juvenil kerapu bebek meningkat ketika dimasukkan ke air tawar, kemudian menurun pada jam pertama di air laut, dan menurun kembali menuju normal pada jam kedua. Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa perlakuan terbaik didapatkan pada pemberian sodium selenite dosis 0,05 mg Sekg pakan. Hal ini dibuktikan dengan nilai kortisol yang paling rendah dibandingkan dengan perlakuan lain ketika ikan dimasukkan ke dalam air tawar, jam pertama ketika dikembalikan ke air laut, dan jam kedua di air laut. Sebaliknya, ikan yang 10 20 30 40 50 60 70 80 90 awal air tawar 10 air laut 1 jam air laut 2 jam K ad ar ko rtis o l n g m L 0.025 0.05 0.1 0.2 0.4 diberi pakan tanpa penambahan Se menunjukkan kadar kortisolnya tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lain. 4.6 Pembahasan percobaan III: Pertumbuhan dan daya tahan tubuh juvenil kerapu bebek yang diberi pakan dengan penambahan sodium selenite dosis berbeda 4.6.1 Kinerja pertumbuhan