Faktor Pendukung Nilai-nilai Karakter yang dikembangkan melalui Mata Pelajaran Sejarah

kemungkinan yang berkembang adalah karakter yang kurang baik. Adapun faktor- faktor yang mendukung dan menghambat pengembangan karakter dalam diri peserta didik akan di uraikan sebagai berikut:

a. Faktor Pendukung

Pelaksanaan pendidikan karakter dalam rangka mengembangkan karakter peserta didik di SMA Negeri 1 Purwokerto memiliki beberapa faktor pendukung diantaranya adalah sarana dan prasarana yang cukup memadai memudahkan para siswa untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya. Seperti misalnya adanya wifi, LCD di setiap kelas, serta mushola yang mendukung kegiatan yang bernuansa agama di SMA Negeri 1 Purwokerto. Adanya wifi para siswa akan lebih mudah dalam menggali informasi melalui internet sehingga rasa ingin tahunya dapat terjawab. Rasa ingin tahu yang besar akan mengantarkan siswa pada pengetahuan yang lebih luas lagi. Selain itu, setiap bulan romadhon selama empat hari empat malam para siswa diwajibkan untuk menginap di pondok pesantren. Pihak sekolah pun meminta kepada pesantren yang sudah ditunjuk untuk menyampaikan materi- materi yang relevan dengan kondisi remaja saat ini. Peserta didik juga difasilitasi dengan bermacam-macam kegiatan ekstra kurikuler. Diantaranya terdapat ekstra kurikuler pramuka, PMR, bela diri, olah raga, dan karawitan. Dimana melalui kegiatan yang melibatkan keaktifan gerak dan pikiran para siswa inilah diharapkan karakter anak semakin kuat. Dengan kegiatan ekstra kurikuler ini siswa dikondisikan untuk bersosialisasi bersama teman dan lingkungannya dengan rambu-rambu yang memiliki nilai-nilai luhur dan nilai-nilai karakter yang baik. Sebagaimana yang disampaikan oleh Dayono: “sarana dalam pengembangan karakter umpamanya mushola ya, kemudian ada juga lab karawitan, jadi pembentukan karakter melalui nilai-nilai lihur yang terkandung pada seni, pada budaya,dan mmmm.. kemudian juga pada kegiatan ekstra kurikuler seperti pramuka disini sudah lengkap, termasuk PMR juga sudah lengkap. Karena pada dasarnya karakter itu sekali lagi tidak hanya pengetahuan tapi justru lebih ke bagaimana mereka itu atau siswa itu dikondisikan untuk bisa bersosialisasi tapi juga dengan menggunakan rambu-rambu yang memiliki nilai-nilai luhur, nilai-nilai budi pekerti yang baik. Bagaimana sih berinteraksi dengan teman sekelompok organisasi dengan kata-kata yang halus, yang sopan, diskusi dalam sebuah eee kegiatan OSIS yah, memecahkan masalah apa.. dengan kata-kata yang baik, diskusinya menggunakan bahasa yang santun. Saya pikir sarana pendukungnya di sini sudah lengkap” Faktor pendukung lainnya adalah guru yang senantiasa memberikan motivasi-motivasi kepada peserta didik untuk dapat selalu menggali kemampuan dan mengembangkan karakter baik dalam diri mereka. Selain itu, bidang kesiswaan mempunyai program, setiap pagi kepala sekolah dan beberapa guru berdiri di dekat gerbang sekolah untuk menyambut kedatangan para siswa. Menurut keterangan dari Dayono, hal ini dilaksanakan dengan tujuan agar para siswa merasa nyaman di sekolah dimana hari disambut oleh para guru dengan senyum serta dibiasakan untuk hormat kepada guru. Kemudian poster-poster serta slogan-slogan bermuatan nilai-nilai karakter yang ditempelkan disetiap tembok kelas akan membuat peserta didik merasa selalu diingatkan ketika melihat poster tersebut. Gambar 5. Poster yang mengandung nilai karakter Sumber: dokumentasi pribadi

b. Faktor Penghambat