Kerangka Berfikir KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

4. Membangun dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif. 5. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif. 6. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri 7. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya. 8. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. 9. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara Kesatuan Repiblik Indonesia NKRI. 10. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok 11. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain. 12. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi.

B. Kerangka Berfikir

Kerangka teoritis adalah kerangka berfikir yang bersifat teoritis atau konseptual mengenai masalah yang akan diteliti. Kerangka berfikir tersebut menggambarkan hubungan antara konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan diteliti. Konsep yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah tentang pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah sehingga dapat mengembangkan karakter peserta didik beserta dengan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pengembangan karakter itu sendiri. Pendidikan karakter yang saat ini sedang gencar dideklarasikan oleh pemerintah ditujukan untuk perbaikan moral bangsa sehingga pendidikan nantinya tidak hanya menghasilkan manusia yang pintar namun juga membentuk pribadi-pribadi yang berkarakter. Guru Sejarah sebagai pendidik merupakan salah satu agen perubahan yang dapat ikut andil dalam pelaksanaan pendidikan karakter melalui proses pembelajaran sejarah untuk mengembangkan karakter peserta didik. Mata pelajaran sejarah ini meliputi materi yang telah dianalisis oleh guru sehingga didapatkan nilai-nilai karakter yang baik yang dapat dikembangkan dari diri peserta didik. Dalam penyampaian pembelajaran, metode, model, dan media yang digunakan pun disesuaikan dengan nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan begitu pula dengan evaluasi yang dilaksanakan oleh guru. Selain itu, faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pengembangan karakter pun perlu untuk digali agar pendidikan karakter dalam pelaksanaannya benar-benar maksimal dan terealisasi dengan baik sehingga pengembangan karakter peserta didik dapat berjalan sesuai dengan tujuan dari adanya pendidikan karakter itu sendiri. Gambar 2: Bagan Kerangka Berfikir Penelitian Proses Belajar Mengajar Sejarah Karakter Peserta Didik Pengembangan Karakter Siswa Guru sejarah Materi Evaluasi Metode dan Model

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk mengkaji mengenai pengembangan karakter siswa melalui pembelajaran sejarah adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono 2010: 15 metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan trianggulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna. Selain itu peneliti juga bermaksud memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola, hipotesis dan teori Sugiyono 2010:399. Strategi penelitian kualitatif digunakan karena beberapa pertimbangan yaitu : Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan yang ada; Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakekat hubungan peneliti dengan pemberi informasi; Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang 38