27 keterkaitan sumberdaya air mengharuskan penilaian ekonomi memperhatikan
berbagai komponen penyusunan yang dievaluasi. Dengan demikian, nilai ekonomi masing-masing komponen penyusun dapat dianalisis dekomposisi. Sifat tidak
terpisahkan mengharuskan penilaian ekonomi menetapkan secara tepat batas analisis bagi yang menyangkut batas administrasi kewenangan the boundary of
jurisdiction dan terlebih batas fisik dari sumberdaya air Sanim, 2003. Sifat terpulihkan mengharuskan prinsip penilaian ekonomi mengkaji
ekosistem yang bersifat antar generasi baik dari segi manfaat yang diperoleh maupun biaya yang ditanggung. Oleh karena waktu merupakan komponen krusial
dalam penilaian, maka sumberdaya dibagi dua tipe yaitu sumberdaya terpulihkan renewable dan sumberdaya tak terpulihkan nonrenewable. Sumberdaya
terpulihkan hanya berbeda pada waktu yang diperlukan untuk diproduksi rotation periode. Sifat dampak eksternal mengharuskan penilaian ekonomi sumberdaya
mencakup semua kegiatan yang berpengaruh keluar batas wewenang satuan pengambilan keputusan. Dampak eksternalitas ini dapat digolongkan atas dampak
negatif dan dampak positif Sanim, 2003.
2.8. Penilaian Ekonomi Sumberdaya Alam
Nilai ekonomi economic value merupakan komponen penting dalam pengelolaan sumberdaya alam yang mengikuti perdebatan analisis ekonomi dan
lingkungan economic-cum-environmental, ECE dengan memperhatikan dimensi-dimensi ekonomi dan ekologi secara integratif. Nilai ekonomi terdapat
pada suatu tujuan perubahan tertentu, tetapi secara kompleks nilai-nilai tersebut menyatakan pilihan-pilihan yang berkaitan dengan lingkungan. Perubahan iklim
global yang berpengaruh pada kenaikan temperatur dan peningkatan curah hujan dapat memberikan peluang peningkatan tampat perkembang biakkan Aedes
aegypti. Hal ini akan memberikan pilihan dan penilaian secara ekonomi tentang nilai manfaat pengelolaan lingkungan serangga penular Sanim, 2003.
Pemilihan teknik penilaian ekonomi sumberdaya alam merupakan hal penting dan membutuhkan pemahaman yang menyeluruh mengenai teknik itu
sendiri, perilaku dampak yang terjadi, respon dari pihak-pihak yang terkena dampak dan perilaku pasar sumberdaya tersebut. Sanim 2003 menyatakan
28 bahwa teknik penilaian ekonomi sumberdaya alam dapat dipilih dengan
pertimbangan-pertimbangan berikut: 1.
Banyaknya tujuan atau perkiraan yang ingin diukur. Jika yang dilakukan mempunyai tujuan ganda, maka sebaiknya menggunakan perkiraan dampak
dampak hipotetik yang disarankan. 2.
Konsep dan aspek yang ingin dinilai. Teknik penilaian ekonomi sumberdaya alam yang berbeda satu sama lain bersifat saling melengkapi dan bukan
berkompetisi karena teknik-teknik tersebut mengukur aspek yang berbeda. 3.
kebutuhan dan kepentingan pemakai hasil penilaian. Pemakai hasil penilaian memiliki preferensi tersendiri terhadap suatu teknik penilaian ekonomi
tergantung biaya, waktu dan tujuan. 4.
Kepentingan masyarakat luas. Preferensi masyarakat luas terhadap sumberdaya alam harus dapat ditangkap maksimal dan setepat mungkin.
Untuk itu perlu ditempuh jejak pendapat yang intensif dan memadai. 5.
Perbandingan atau bobot antara biaya dengan nilai ekonomi dari penggunaan hasil penilaian. Perlu dipikirkan apakah keuntungan
penggunaan hasil penilaian sebanding dengan biaya yang akan dikeluarkan. Menurut Sanim 2003 dalam kaitan dengan budidaya tanaman anti
nyamuk, penilaian manfaat ekonomi perlu dilakukan karena : 1.
Penilaian mengingatkan bahwa pengelolaan lingkungan serangga penular melalui budidaya tanaman anti nyamuk membutuhkan biaya, tetapi
mempunyai harga yang seringkali tidak ditangkap oleh mekanisme pasar. 2.
Penilaian memberikan isyarat bahwa pengelolaan lingkungan melalui budidaya tanaman anti nyamuk bersifat langka.
3. Penilaian menerjemahkan bahwa dampak pemanfaatan pengelolaan
lingkungan melalui budidaya tanaman anti nyamuk selain untuk pencegahan aktifasi nyamuk Aedes aegypti, konservasi lahan, kualitas sanitasi
pemukiman, dan efisiensi biaya pemeliharaan kesehatan dibandingkan jika tidak dilakukan pengelolaan lingkungan melalui pemanfaatan budidaya
tanaman anti nyamuk.
29 4.
Penilaian memberikan masukan dalam pengambilan keputusan yang lebih adil karena metode ini mampu menghindari pertimbangan yang bersifat
kualitatif dan tidak obyektif. 5.
Penilaian mampu memberikan indikasi motivasi kepada mayarakat untuk berpartisipasi dalam mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat.
6. Penilaian memberikan arahan untuk kebijakan publik seperti pajak, subsidi,
biaya konservasi, biaya pemulihan dan pencegahan.
2.9. Tanaman Anti Nyamuk a.