Uji Visual Sifat Fisis Kayu Lapis .1 Kadar Air

Nilai daya serap air yang paling tinggi terdapat pada kayu lapis dari jenis Jabon dengan perekat UF. Hal ini diduga dikarenakan kerapatan kayu lapis dari jenis Jabon lebih rendah dibandingkan kayu lapis dari jenis Afrika. Bowyer dan Haygreen 1993 menyebutkan bahwa kerapatan kayu berhubungan langsung dengan porositasnya, yaitu proporsi volume rongga kosong. Semakin rendah kerapatannya maka semakin tinggi daya serap air yang terjadi, karena terdapat rongga-rongga kosong yang mengakibatkan air mudah masuk dan mengisi rongga-rongga tersebut, dan mengakibatkan kayu lapis mengalami penambahan berat setelah dilakukan perendaman pada contoh uji. Nilai daya serap air pada kayu lapis dari jenis Jabon dan Afrika dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7 Nilai rataan daya serap air kayu lapis.

4.1.4. Uji Visual

Sejumlah ciri-ciri kayu dapat dikenal melalui pengamatan dengan mata biasa dan dinamakan makroskopik karena untuk pengamatan ini tidak dibutuhkan mikroskopik, dan uji visual merupakan salah satu bentuk pengamatan makroskopik. Kayu lapis tersusun dari finir yang dikupas dari log bulat, sehingga ciri-ciri kayu juga dapat terlihat pada permukaan finir face atau back pada kayu lapis. JAS 2003 mengelompokan kayu lapis dalam 2 grade, yaitu grade 1 dan grade 2 dengan kategori-kategori tertentu dalam pengamatan uji visual yang dilakukan. Hasil uji visual kayu lapis dari jenis Jabon dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Hasil uji visual kayu lapis dari jenis Jabon. No. Kategori UF MF PF Grade 1 Grade 2 Grade 1 Grade 2 Grade 1 Grade 2 1 Jumlah mata kayu hidup, mata kayu mati, kantong kulit, dan kantong resin memiliki d iameter ≤ 5 mm - - - - - - 2 Mata kayu hidup - - - - -  3 Mata kayu mati - - - - - - 4 Mata kayu lepas atau lubang - - - - - - 5 Kantong kulit dan kantong resin - - - - - - 6 Rusak - - - - - - 7 Open spilt atau chips  - - - - - 8 Cross break - - - 9 Lubang ulat - - - - - - 10 Open joint - - - - - - 11 Blister - - - 12 Lipatan - - - - - - 13 Cacat tekan  -  - -  14 Flaws - - - - - - 15 Palches - - - - - - 16 Cacat lainnya - - - - - - Berdasarkan hasil uji visual yang telah dilakukan, kayu lapis dari jenis Jabon yang direkat menggunakan perekat UF dan MF termasuk kedalam golongan kayu lapis grade 1. Hal ini disebabkan karna pada uji visual untuk kategori open split dan chips serta cacat tekan. Permukaan kayu lapis face membelah dengan panjang 6 cm 20 dari panjang kayu lapis, namun tidak mengurangi kekuatan dari kekuatan kayu lapis tersebut maka digolongkan kedalam grade 1. Sedangkan kayu lapis dari jenis Jabon yang direkat menggunakan perekat PF digolongkan kedalam grade 2, ini dikarenakan permukaan kayu lapis terdapat mata kayu hidup dan cacat tekan. Toleransi diameter mata kayu untuk grade 1 adalah ≤ 25 mm dan grade 2 adalah ≤ 45 mm. Kayu lapis dari jenis Jabon menggunakan perekat PF memiliki diameter mata kayu hidup 50 mm, sehingga kayu lapis digolongkan kedalam grade 2. Pada kayu lapis dari jenis Afrika, hasil uji pengamatan dapat dilihat pada Tabel 5. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, kayu lapis dari jenis Afrika yang direkat menggunakan perekat UF dan MF digolongkan ke dalam grade 1. Hal ini dikarenakan kayu lapis memiliki tiga mata kayu mati dengan diameter 0,5 mm pada permukaan kayu lapis. Grade 1 untuk kayu lapis pada standar JAS 2003 mentoleransi mata kayu dengan diameter 0,5 mm setiap 1 m² permukaan kayu lapis dengan jumlah maksimal lima mata kayu. Sedangkan kayu lapis yang direkat menggunakan perekat PF digolongkan grade 2 karena kayu lapis memiliki cacat tekan yang diakibatkan oleh plat yang digunakan pada proses pengempaan panas kayu lapis. Cacat tekan yang ditimbulkan tidak mengurangi kekuatan kayu lapis, karena hanya menimbulkan jejak yang lebih dalam tertekan. Tabel 5 Hasil uji visual kayu lapis dari jenis Afrika. No. Kategori UF MF PF Grade 1 Grade 2 Grade 1 Grade 2 Grade 1 Grade 2 1 Jumlah mata kayu hidup, mata kayu mati, kantong kulit, dan kantong resin memiliki d iameter ≤ 5 mm  - - - - - 2 Mata kayu hidup - -  - - - 3 Mata kayu mati - - - - - - 4 Mata kayu lepas dan lubang - - - - - - 5 Kantong kulit dan kantong resin - - - - - - 6 Rusak - - - - - - 7 Open spilt atau chips  - - - - - 8 Cross break - - - 9 Lubang ulat - - - - - - 10 Open joint - - - - - - 11 Blister - - - 12 Lipatan - - - - - - 13 Cacat tekan  -  - -  14 Flaws - - - - - - 15 Palches - - - - - - 16 Cacat lainnya - - - - - - 4.2 Sifat Mekanis Kayu Lapis 4.2.1 Keteguhan Rekat Sejajar Serat