Finir Kayu Afrika Maesopsis eminii Engll

Berdasarkan jenis perekat yang digunakan, kayu lapis dikelompokan menjadi dua yaitu kayu lapis interior dan kayu lapis eksterior. Kayu lapis interior yaitu kayu lapis yang penggunaannya didalam ruangan atau tidak langsung terekspos oleh lingkungan luar ruangan, perekat yang dipergunakan adalah perekat interior seperti Urea Formaldehida, Melamin Formaldehida dan Melamin Urea Formaldehida. Sedangkan kayu lapis eksterior yaitu kayu lapis yang penggunaannya diluar ruangan yang terkena langsung oleh kondisi diluar ruangan, perekat yang dipergunakan adalah perekat eksterior seperti Penol Formaldehida dan penol melamin formaldehida Pizzi 1994. Keunggulan dari kayu lapis dibandingkan dengan kayu solid adalah dimensinya lebih stabil, tidak pecahretak pada pinggirnya jika dipaku, keteguhan tarik tegak lurus serat lebih besar, ringan dibandingkan luas permukaannya, bidang yang luas dapat ditutup dalam waktu yang singkat, kuat pegang sekrupnya relatif tinggi serta warna, tekstur dan serat dapat diseragamkan corak atau polanya bisa simetris Iswanto 2008.

2.3 Finir

Finir merupakan lembaran kayu tipis dengan ketebalan antar 0,24 mm sampai 6 mm yang diperoleh dengan cara mengupas atau menyayat kayu bulat. Finir dapat digunakan untuk kayu lapis, lapisan kayu solid, papan serat, Medium Density Fiberboard MDF, dan papan partikel. Finir tidak hanya membuat permukaan terlihat lebih menarik, tetapi juga dapat meningkatkan kekuatan Baldwin 1994. Finir memiliki keunggulan dibandingkan kayu solid. Finir tidak mengembang atau menyusut ketika kelembaban disekitarnya meningkat atau berkurang, tidak melengkung dan membengkok, dan finir akan tetap datar bahkan ketika meliputi bidang yang luas. Keunggulan lain yang paling penting tentang finir adalah, apabila kayu bulat dikupas dengan benar dan secara efisien, maka finir dapat digunakan untuk menutupi hingga empat puluh kali luas papan yang dipotong dari kayu dengan ukuran yang sama Abram 2006. Metoda pembuatan finir terbagi tiga: 1. Rotary cuttingpeeling: metode pemotongan berputar, kayu bulat dipasang pada mesin bubut besar dan dikupas dengan cara mengupas kayu bulat yang diputar berlawanan dengan arah pisau. Lebar finir yang dihasilkan sama dengan panjang kayu bulat yang dikupas. Kelebihan metode ini adalah sangat efisien, finir yang dihasilkan sangat luas, dapat menghasilkan finir tipis sampai tebal dengan kehalusan permukaan dan keseragaman ketebalan yang tinggi. 2. Slicing: digunakan untuk fancy finir finir indah. finir dipotong dari flitch. Ada dua cara yang digunakan, pertama vertical slicer dimana pisau diam dan kayu bergerak. kedua horizontal slicer dimana pisau bergerak dan kayu diam. 3. Sawing: saat ini sudah jarang digunakan, bahkan tidak digunakan lagi karena boros dan tidak dapat mengasilkan finir tipis.

2.4 Kayu Afrika Maesopsis eminii Engll

Pohon Afrika berasal dari famili Rhamnaceae dengan nama latin Maesopsis eminii Engll. Wahyudi et al. 1990 menyebutkan bahwa kayu Afrika dikenal dengan nama daerah Manii. Salah satu jenis kayu yang pertumbuhannya cukup bagus dan berpotensi komersial untuk bahan bangunan dan furnitur. Ciri umum kayu Afrika antara lain gubalnya berwarna putih sedangkan bagian terasnya berwarna kuning sampai kecoklatan. Hal tersebut mengindikasikan kandungan zat ekstrkatif kayu Afrika lebih banyak pada kayu terasnya. Tekstur kayunya sedang sampai kasar dan berserat lurus berpadu. Kayunya berbau masam dan rasanya pahit. Kayu Afrika memiliki berat jenis rata-rata 0,43 0,34 – 0,46. Berdasarkan nilai berat jenis tersebut maka kayu Afrika dapat digolongkan ke dalam kayu dengan kekuatan rendah dan memiliki kelas kuat III – IV. Kayu Afrika mudah dikeringkan dan mudah diberikan perlakuan pengawetan. Kayu Afrika memiliki tingkat keawetan alami yang rendah Wahyudi et al. 1990. Kayu Afrika merupakan jenis pohon cepat tumbuh, dengan pertambahan tinggi 2-3 meter setiap tahun pada usia muda. Berkekuatan sedang sampai kuat, untuk konstruksi, kotak, dan tiang. Banyak ditanam untuk sumber kayu bakar. Daunnya digunakan untuk pakan ternak karena kandungan bahan keringnya mencapai 35 dan dapat dicerna dengan baik oleh ternak. Pulp dari jenis ini sebanding dengan pulp sebagai jenis kayu keras umumnya Dephut 2002. Penyebaran kayu Afrika di Indonesia antara lain Jawa Barat, Jawa Timur, dan sebagai tanaman pengayaan pada hutan rakyat. Kayu ini mulai banyak di kenal oleh masyarakat, terlihat dari banyaknya penelitian yang telah menggunakan bahan baku kayu Afrika untuk berbagai riset penelitian. Coraknya yang indah, berwarna putih dengan warna merah beralur, membuat kayu ini semakin diminati. Corak warna yang indah dapat digunakan sebagai lapisan muka face untuk kayu lapis. Kayunya yang tergolong ringan, membuat kayu ini sangat mudah dibentuk dan mudah dalam pengerjaannya. Kayu ini banyak dimanfaatkan untuk konstruksi ringan di bawah atap, peti kemas, box, dan kayu lapis Pratiwi 2009.

2.5 Kayu Jabon Anthocephalus cadamba