3.6  Teknik Analisis Data
Analisis  merupakan  usaha  untuk  memilih,  memilah,  membuang menggolongkan serta menyusun kedalam kategorisasi, mengklasifikasi data untuk
menjawab  pertanyaan  pokok  Supardi,  2008  :  132.  Analisis  data  dilakukan dengan
menyeleksi dan
mengelompokkan data,
memaparkan atau
mendeskripsikan  data  dalam  bentuk  narasi,  tabel,  danatau  grafik,  serta menyimpulkan  dalam  bentuk  pernyataan  Wardhani  dan  Wihardit,  2008:2.37.
Dalam pelaksanaan penelitian ini ada 2 jenis data yang akan dianalisis, antara lain:
3.6.1  Data Kuantitatif
Data  kuantitatif  berupa  hasil  belajar  kognitif  yang  dianalisis  dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Dalam penelitian ini peneliti menentukan
aspek-aspek  yang  di  analisis  dengan  menghitung  ketuntasan  belajara  individual, nilai  rata-rata  kelas,  dan  ketuntasan  belajar  secara  klasikal.  Analisis  tingkat
keberhasilan  atau  prosentase  ketuntasan  belajar  siswa  diambil  setelah  proses belajar  mengajar  berlangsung  pada  setiap  siklusnya,  dilakukan  dengan  cara
memberikan evaluasi atau tes akhir siklus berupa soal tes tertulis. Penyajian data kuantitatif disajikan dalam bentuk prosentase dan angka.
3.6.1.1  Menentukan nilai tes individu berdasarkan skor teoritis Untuk  menentukan  penilaian  tes  individu,  peneliti  menggunakan  Metode
Penilaian  Acuhan  Patokan  PAP  dengan  sistem  penilaian  skala  0-100. Pendekatan Penilaian Acuan Patokan PAP disebut juga penilaian dengan norma
absolut atau kriteria. Pendekatan PAP berarti membandingkan skor-skor hasil tes
peserta  didik  dengan  kriteria  atau  patokan  yang  secara  absolutmutlak  telah ditetapkan oleh guru Poerwanti dkk, 2008:6-14.
Adapun  langkah-langkah  PAP  dalam  penelitian  ini  yaitu  Poerwanti  dkk, 2008:6-15:
a. Menentukan skor berdasarkan proporsi
Skor =      x 100 rumus bila menggunakan skala 0-100 Keterangan:
B  =  banyaknya  butir  yang  dijawab  benar  dalam  bentuk  pilihan  ganda  atau jumlah skor jawaban benar pada tiap butiritem soal pada tes bentuk penguraian.
= skor teoritis b.
Menentukan batas minimal nilai ketuntasan individual Nilai  ketuntasan  adalah  nilai  yang  menggambarkan  proporsi  dan
kualifikasi penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah dikontrakkan dalam  pembelajaran  Poerwanti  dkk,  2008:  6-16.  Pada  penelitian  ini  batas
minimal perolehan siswa adalah 78, karena kriteria ketuntasan minimal pelajaran PKn Kelas IVD SD Hj.Isriati Baiturrahman 1 Semarang yaitu 78. Perhitungan ini
harus  disesuaikan  dengan  kriteria  ketuntasan  belajar  siswa  SD  Hj.Isriati Baiturrahman 1 Semarang.
Tabel 3.1
Kriteria Ketuntasan Belajar Siswa
Kriteria Ketuntasan Minimal KKM
Kualifikasi
≥ 78 Tuntas
78 Tidak Tuntas
Sumber : KKM PKn Kelas IV.D SD Hj Isriati Baiturrahman 1 Semarang, Tahun Pelajaran 20122013
3.6.1.2 Rata-rata hasil belajar Menurut Khotimah dalam Aqib, 2010: 40 nilai rata-rata diambil dengan
menjumlahkan  nilai  yang  diperoleh  siswa  yang  dibagi  dengan  jumlah  siswa  di dalam kelas, yaitu dengan rumus :
Keterangan :
x     :  nilai rata- rata ∑ X :  jumlah semua nilai siswa
∑ N  :  jumlah siswa Aqib, 2010:40
3.6.1.3 Menentukan ketuntasan klasikal p =                                        x 100
Aqib, 2010:41
=
Dengan  demikian,  dapat  ditentukan  jumlah  siswa  yang  tuntas  dan  tidak tuntas
. Ketuntasan belajar klasikal dapat tercapai apabila  ≥ 85 dari keseluruhan obyek penelitian Hamdani, 2011:60.
Tabel 3.2
Kriteria Ketuntasan Klasikal
Kriteria Ketuntasan Klasikal Kualifikasi
85 Tuntas
85 Tidak Tuntas
3.6.2 Data Kualitatif