Analisis Regresi Berganda Uji Hipotesis

3.6.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent Ghozali, 2010:105. Model regresi yang baik adalah model regresi yang variabel-variabel bebasnya tidak memiliki korelasi yang tinggi atau bebas dari multikolinieritas. Deteksi adanya gejala multikolinieritas dengan menggunakan nilai Variance Inflaction Factor VIF dan tolerence melalui SPSS. Model regresi tidak terjadi multikolinieritas jika nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10.

3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan model karena varian gangguan yang berbeda antar satu observasi ke observasi lain Ghozali, 2010:139. Untuk mengetahui gejala heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati grafik scatter plot melalui SPSS. Model yang bebas dari heteroskedastisitas memiliki grafik scatter plot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y.

3.6.3 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda dilakukan dengan alat bantu SPSS Statistical Package for Social Science. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengaruh kompetensi pedagogik, kompetensi profesional guru dan lingkungan belajar terhadap motivasi belajar siswa. 56 Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan: Y : Variabel terikat motivasi belajar siswa a : Konstanta b 1, b 2, b 3 : Koefisien regrasi untuk X 1 , X 2 dan X 3 X 1, X 2, X 3 : Kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan lingkungan belajar e : Error term, yaitu tingkat kesalahan dalam penelitian Sugiyono, 2010:275 Untuk membantu proses pengolahan data secara tepat dan cepat maka pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS Statistical Product dan Service Solution.

3.6.4 Uji Hipotesis

3.6.4.1 Uji Parsial Uji t

Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Penggunaan hipotesis uji t menggunakan bantuan program SPSS for windows release 16, yaitu dengan membandingkan signifikansi hitung masing-masing variabel bebas terhadap variabel = 5. Kaidah pengambilan keputusan dalam uji t dengan SPSS apabila : 1. Probabilitas taraf signifikan 5, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel independen. 2. Probabilitas taraf signifikan 5, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. 3. Selain dengan melihat tingkat signifikansi, uji t dapat dilihat dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Jika t hitung t tabel maka variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap pembiayaan basis bagi hasil sebagai variabel dependen.

3.6.4.2 Uji Simultan Uji F

Uji pengurh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simutan mempengaruhi variabel dependen. Penggunaan hipotesis uji f dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS. Cara yang digunakan untuk uji f yaitu dengan melihat probabilitas signifikansi dari nilai f pada tingkat signifikansi sebesar 5. Penggunaan uji f dapat dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS release 16. Dasar keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis apabila : 1. Probabilitas taraf signifikan 5, maka Ho diterima dan Ha ditolak. 2. Probabilitas taraf signifikan 5, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Selain itu dapat membandingkan F hitung dengan F tabel. Jika F hitung lebih besar dari F tabel F hitung F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

3.6.5 Uji Koefisien Determinasi

Dokumen yang terkait

Hubungan antara kompetensi profesional guru dengan ptrestasi belajar siswa : studi korelasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Legok-Tangerang

0 13 80

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK, KOMPETENSI PROFESIONAL DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS XI DI SMK NU 01

0 4 158

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA ( Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 2 Temanggung Kompetensi Dasar Menggunakan Peralatan Kantor)

0 10 114

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU, KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, FASILITAS BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMIAKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA

1 16 209

(ABSTRAK) PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR KKPI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI KOTA SEMARANG.

0 1 3

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR KKPI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI KOTA SEMARANG.

0 1 115

(ABSTRAK) PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENGELOLA KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK TAMANSISWA KUDUS.

0 0 2

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENGELOLA KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK TAMANSISWA KUDUS.

0 0 95

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU EKONOMI AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK KABUPATEN MAGELANG.

0 0 105

PENGARUH KONDISI SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 TEMPEL.

0 1 174