kebudayaan Internasional, dan 4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi lingkungannya melalui model Problem Based Instruction berbantuan
media audio visual pada siswa kelas IV SD.
2.1.8 Penerapan Model Problem Based Instruction Berbantuan Media Audio
Visual dalam Pembelajaran PKn
2.1.8.1 Pengertian Model Problem Based Instruction Berbantuan Media Audio Visual
Trianto 2007: 67 menyatakan bahwa model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya
permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata. Pembelajaran
berdasarkan masalah Problem Based Instruction lebih menekankan pada masalah kehidupan yang bermakna bagi siswa dan peran guru dalam menyajikan
masalah, mengajukan masalah, mengajukan pertanyaan, dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog Hamdani, 2011: 87. Hal tersebut sesuai dengan
pandangan konstruktivisme yang manyatakan bahwa pembelajaran tidak lagi terfokus pada guru melainkan berfokus pada peserta didik dalam mengembangkan
dirinya Yamin, 2013: 135. Berdasarkan berbagai pendapat dan teori konstruktivisme tersebut, dapat
disimpulkan bahwa model Problem Based Instruction berbantuan media audio visual adalah model pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa dalam
kemampuan berpikir kritis dan analitis dalam mencari dan menggunakan berbagai
sumber belajar untuk mendapatkan pengetahuan dan memecahkan masalah dalam pembelajaran PKn pada Kompetensi Dasar: 4.1 Memberikan contoh sederhana
pengaruh globalisasi di lingkungannya, 4.2 Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan Internasional, dan 4.3
Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi lingkungannya pada siswa kelas IV SD melalui tayangan media audio visual.
2.1.8.2 Teori yang Mendasari
Teori yang mendukung model Problem Based Instruction dengan media audio visual dalam pembelajaran, yaitu teori belajar konstruktivisme. Teori
konstruktivisme menyatakan bahwa peserta didik harus menemukan dan mentransformasikan informasi kompleks ke dalam dirinya sendiri.
Pendidik dalam teori kontruktivisme bukanlah sebagai orang yang memberikan pengetahuan kepada peserta didik, sebab peserta didik yang harus
mengkonstruksikan pengetahuan di dalam memorinya sendiri. Sebaliknya, tugas utama pendidik adalah: 1 memperlancar peserta didik dengan cara mengajarkan
cara-cara membuat informasi bermakna dan relevan dengan peserta didik; 2 memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan atau
menerapkan gagasannya sendiri; dan 3 menanamkan kesadaran belajar dan menggunakan strategi belajarnya sendiri. Teori konstruktivisme memandang
bahwa peserta didik sebagai individu yang selalu memeriksa informasi baru yang berlawanan dengan prinsip-prinsip yang telah ada dan merevisi prinsip-prinsip
tersebut. Hal ini memberikan implikasi bahwa peserta didik harus terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran Rifa’i dan Anni, 2011: 137.
Tokoh pengembang konsep kontruktivisme ini adalah Piaget dan Vygotsky yang didasarkan pada pandangan konstruktivisme kognitif. Proses pembelajaran
melalui pendekatan perilaku sudah tidak tepat lagi untuk diterapkan karena menciptakan peserta didik berdasar kehendak pembelajar, sementara peserta didik
memiliki kemampuan dan intelek berkembang ketika individu menghadapi pengalaman baru dan mereka berusaha mengatasi masalah yang ditimbulkan dari
pengalaman itu. Dalam usaha menemukan pemahaman ini, individu menghubungkan pengetahuan sebelumnya dan mengkonstruksikan makna baru.
Teori konstuktivisme mendukung pada model pembelajaran Problem Based Instruction berbantuan media audio visual.
Teori konstruktivisme memandang dibutuhkan model pembelajaran yang kreatif yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
pemikiran dan pengalaman siswa secara mandiri. Siswa akan termotivasi dan tertantang untuk menyelesaikan masalahnya khususnya dalam pembelajaran PKn
pada Kompetensi Dasar: 4.1 Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya, 4.2 Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah
ditampilkan dalam misi kebudayaan Internasional, dan 4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi lingkungannya.
2.1.8.3 Tujuan dari Model Problem Based Instruction Berbantuan Media Audio Visual
Menurut Trianto 2011: 94-96 yang menjelaskan bahwa pembelajaran berdasarkan masalah memiliki tujuan:
a. Membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan
pemecahan masalah Pembelajaran berdasarkan masalah memberikan dorongan kepada peserta didik
untuk tidak hanya sekedar berpikir sesuai konkret, tetapi lebih dari berpikir terhadap ide-ide yang abstrak dan kompleks yang telah dirancang untuk
mengajarkan ide dan keterampilan yang lebih konkret kepada peserta didik. b.
Belajar peranan orang dewasa autentik Model pembelajaran berdasarkan masalah penting untuk menjembatani antara
pembelajaran di sekolah formal dengan aktivitas mental yang dijumpai di luar sekolah. Implikasi pembelajaran berdasarkan masalah antara lain: 1
mendorong kerja sama dalam menyelesaikan tugas, 2 memiliki elemen- elemen belajar magang, sehingga siswa secara bertahap dapat memahami peran
orang yang diamati, dan 3 melibatkan siswa dalam penyelidikan sehingga memungkinkan mereka untuk menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena
dunia nyata dan membangun pemahaman terhadap fenomena tersebut secara mandiri.
c. Menjadi pembelajar yang mandiri
Pembelajaran berdasarkan masalah dapat membantu siswa menjadi pembelajaran yang mandiri dan otonom. Melalui bimbingan guru dapat
mendorong dan mengarahkan peserta didik untuk mengajukan pertanyaan, mencari penyelesaian terhadap masalah nyata, siswa belajar untuk
menyelesaikan tugas-tugas secara mandiri. Penerapan model Problem Based Instruction berbantuan media audio
visual ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan analitis dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar yang sesuai
untuk memperoleh informasi dan sekaligus memecahkan masalah dalam pembelajaran PKn pada Kompetensi Dasar: 4.1 Memberikan contoh sederhana
pengaruh globalisasi di lingkungannya, 4.2 Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan Internasional, dan 4.3
Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi lingkungannya pada siswa kelas IV SD melalui tayangan video.
2.1.9 Karakteristik Model Problem Based Instruction Berbantuan Media Audio Visual