1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jali  Coix  lachyrma-jobi  L.  merupakan  sejenis  tumbuhan  biji-bijian serealia tropika dari suku padi-padian yang berasal dari Malaya dan Asia Timur
yang  belum  banyak  dimanfaatkan  di  Indonesia  Savitri,  2010:5.  Dahulu  Jali sering  dijadikan  alternatif  lain  selain  singkong  dan  jagung  sebagai  pengganti
beras, tapi seiring kemajuan jaman kini masyarakat lebih tergantung kepada beras sebagai  bahan  pokok.  Jali  nyaris  tidak  lagi  dikonsumsi.  Padahal  jali  memiliki
kandungan gizi yang tidak kalah dari beras. Dalam  100  gr  jali  mengandung,  9.1-23.0  g  protein,  dan  0.3-8.4  g  serat
Rick Burnette, 2012. Walaupun statusnya tanaman minor, jali merupakan bijian bernutrisi  yang  mengandung  serat  dan  protein  lebih  tinggi  daripada  beras  dan
gandum.  Pada  hasil  uji  kimia  yang  dilakukan  oleh  peneliti,  tepung  jali  memiliki kandungan serat 12,29 dan protein 12,99.
Namun  dalam  pengolahannya,  biji  jali  masih  diolah  secara  terbatas.  Di Temanggung  biasanya  jali  diolah  menjadi  bubur  atau  dikukus  saja.  Pengolahan
jali  yang  monoton  ini  membuat  jali  makin  terlupakan  sehingga  mulai  langka dipasaran, bahkan kini banyak orang  yang tak mengenal tanaman jali. Maka dari
itu  penulis  ingin  mengembangkan  biji  jali  agar  dapat  diolah  menjadi  produk pangan  dengan  variasi  yang  lain.  Yaitu  dengan  cara  mengolah  biji  jali  menjadi
tepung jali. Biji jali yang diolah menjadi tepung adalah biji jali varietas ketan.
2
Penggunaan  tepung  sebagai  bahan  baku  produk  pangan  selalu  meningkat setiap  tahunnya.  Berbagai  produk  pangan  pastry  dan  bakery  umumnya
memnggunakan  tepung  terigu  sebagai  bahan  bakunya,  padahal  tepung  terigu bukan merupakan produk asli Indonesia. Oleh karena itu Indonesia terus menerus
mengimpor tepung terigu. Untuk mengurangi ketergantungan impor tepung terigu maka diperlukan alternatif lain bahan baku tepung.
Dengan  pengolahan  biji  jali  ketan  menjadi  tepung  diharapkan  dapat mengurangi  ketergantungan  impor  terigu  dan  mampu  memberi  variasi  lain  yang
berbeda  terhadap  olahan  biji  jali.  Sehingga  biji  jali  dapat  kembali  dikenal  dan digemari oleh masyarakat luas.
Salah  satu  olahan  pangan  yang  dibuat  dari  tepung  adalah  cake.  Cake adalah suatu hasil produk pastry yang bahan dasarnya terdiri dari gula, margarine,
telur dan tepung terigu yang dioven, sedang proses pengembangannya bisa akibat perputaran  mesinadukan,  bisa  juga  akibat  penggunaan  bahan  kimia
Subagjo,2007:  87.  Penulis  tertarik  untuk  mengolah  tepung  jali  menjadi  cake karena  cake  merupakan  makanan  yang  digemari  oleh  masyarakat,  mulai  dari
anak-anak,  remaja,  dan  orang  tua.  Rasanya  yang  manis  dan  lezat  membuat  cake disukai  oleh  masyarakat.  Namun  cake  mempunyai  kandungan  protein  dan  serat
yang rendah. Peneliti telah melakukan penelitian awal  dengan  membuat  cake komposit
tepung jali dan tepung terigu 90:10, 80:20, 70:30, 60:40, dan 50:50. Pada cake komposit tepung jali dan tepung terigu 90:10 menghasilkan warna
kuning kusam dan bertekstur kasar, 80:20 menghasilkan warna kuning kusam
3
dan bertekstur agak kasar, 70:30 menghasilkan warna kuning agak pucat dan bertekstur  kurang  lembut  dan  berpori  agak  kasar,  60:40  memiliki  warna
kuning agak pucat dan bertekstur agak lembut dan berpori cukup kasar, 50:50 memiliki  warna  kuning  cerah  dan  bertekstur  cukup  lembut  dan  berpori  cukup
lembut.  Berdasarkan  hasil  percobaan  awal  yang  dilakukan,  maka  peneliti menggunakan komposit tepung jali dan tepung terigu 50:50, komposit tepung
jali  dan  tepung  terigu  60:40,  dan  komposit  tepung  jali  dan  tepung  terigu 70:30 sebagai perbandingan dalam pembuatan cake komposit tepung jali dan
tepung terigu. Dari  latar  belakang  tersebut  penulis  tertarik  untuk  mengangkat  dalam
bentuk skripsi dengan judul :
“PERBEDAAN KUALITAS CAKE KOMPOSIT TEPUNG JALI
Coix lachyrma-jobi L. VARIETAS KETAN DAN TEPUNG TERIGU”.
1.2 Perumusan Masalah