besi, natrium, kalium, vitamin A,D,E,K serta vitamin C. Kandungan kimia umbi akar wortel ini berupa alkaloid daukina, dausina, daukosterina, minyak
atsiri, limonena, pirolidina. Sedangkan bijinya mengandung asam tiglat, azaron dan bisabol Khomsan, 2009.
2.2 Beta Karoten
Karoten menghasilkan warna jingga sampai merah. β-karoten mempunyai sifat tidak larut dalam air tetapi larut dalam lemak dan pelarut
organik lainnya. Hal ini disebabkan karena karoten mempunyai struktur nonpolar. β – karoten mempunyai sejumlah keistimewaan diantaranya sebagai
antioksidan yang dapat menyerang radikal bebas. β-karoten berfungsi sebagai prekursor vitamin A yang disebut sebagai provitamin A yang mempunyai
kemampuan untuk dikonversikan menjadi vitamin A dua kali lebih besar daripada jenis karoten lainnya. Diketahui bahwa dalam 1 μg karoten wortel
segar terdapat 0,92 μg β-karoten Hidayat dan Saati, 2006.
2.3 Kulit
Kulit adalah organ terbesar dari tubuh, meliputi wilayah yang sangat besar. Kulit memiliki variasi ketebalan di berbagai bagian tubuh. Kulit yang
paling tebal terdapat pada telapak kaki dan telapak tangan. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan
kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis dan sensitif. Sel-sel kulit yang
Universitas Sumatera Utara
tertipis terdapat dibagian wajah, hal ini penting diketahui untuk menggunakan kosmetik Young, 1972; Wasitaatmadja, 1997.
Kulit tersusun atas 3 lapisan utama yaitu: 1 Lapis epidermis atau kutikel; 2 Lapis dermis korium, kutis vera, true skin; dan 3 Lapis subkutis
hipodermis. Dari sudut kosmetik, epidermis merupakan bagian kulit yang menarik karena kosmetik dipakai pada epidermis itu. Meskipun ada beberapa
jenis kosmetik yang digunakan sampai ke dermis, namun tetap penampilan epidermis yang menjadi tujuan utama Tranggono dan Latifah, 2007;
Wasitaatmadja, 1997. Dengan kemajuan teknologi, dermis menjadi tujuan dalam kosmetik
medik. Lapisan dermis jauh lebih tebal daripada epidermis. Lapis subkutis merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel
lemak di dalamnya Tranggono dan Latifah, 2007; Wasitaatmadja, 1997.
2.4 Kosmetika
Penggolongan kosmetik menurut kegunaannya bagi kulit, antara lain Tranggono dan Latifah, 2007:
a. Kosmetik perawatan kulit skin-care cosmetics
Jenis ini perlu untuk merawat kebersihan dan kesehatan kulit, termasuk di dalamnya, yaitu: kosmetik untuk membersihkan kulit cleanser,
kosmetik untuk melembabkan kulit moisturizer, kosmetik pelindung kulit dan kosmetik untuk menipiskan atau mengampelas kulit peeling.
Universitas Sumatera Utara
b. Kosmetik riasan dekoratif atau make-up
Jenis ini diperlukan untuk merias dan menutup cacat pada kulit sehingga menghasilkan penampilan yang lebih menarik serta
menimbulkan efek psikologis yang baik, seperti percaya diri self confidence. Dalam kosmetik riasan, peran zat warna dan zat pewangi
sangat besar.
2.5 Kosmetika Dekoratif