13
Kegiatan Pembelajaran 2 REMEDIAL
A. Tujuan
Melalui kegiatan pembelajaran ini, diharapkan pembaca dapat meningkatkan wawasan dan kompetensi khususnya dalam menentukan program remedial yang
sesuai berdasarkan hasil penilaian dan evaluasi.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta diharapkan dapat: 1.
Menjelaskan pengertian pembelajaran remedial. 2.
Menjelaskan tujuan pembelajaran remedial. 3.
Menemukan penyebab kesulitan. 4.
Menentukan kegiatan remedial.
C. Uraian Materi
Pembelajaran Remedial dan Tujuannya
Istilah remedial berasal dari kata remedy, yang berarti memperbaiki atau menolong. Dalam bidang pendidikan, remedial dapat diartikan sebagai tindakan atau proses
penyembuhan atau penanggulangan ketidakmampuan atau masalah-masalah yang muncul dalam pembelajaran.
Pada proses pembelajaran, setelah satu atau lebih kompetensi dasar selesai maka dilaksanakan ulangan harian. Dari ulangan harian ini dapat diketahui kondisi
perolehan nilai masing-masing siswa berdasarkan KKM yang telah ditentukan. Peserta didik yang nilainya di atas KKM, maka dikatakan sudah tuntas, sementara
itu yang nilainya di bawah KKM dikatakan belum tuntas. Peserta didik sudah tuntas atau melampaui KKM, bisa diberikan program pengayaan, sedangkan yang belum
tuntas akan diberikan remedial. Pembelajaran remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM agar mencapai kriteria ketuntasan yang
ditentukan. Pada Kurikulum 2013, pengayaan dan remedial dilaksanakan untuk
Kegiatan Pembelajaran 2
14
kompetensi pengetahuan dan ketrampilan. Tidak ada remedial untuk kompetensi sikap.
Penyebab Kesulitan Belajar Siswa
Menurut Made Alit 2003, siswa yang harus mendapatkan pembelajaran remedial, biasanya mengalami kesulitan dalam hal sebagai berikut:
1. Kemampuan mengingat relatif kurang.
2. Perhatian konsentrasi yang sangat kurang dan mudah terganggu dengan
sesuatu yang lain di sekitarnya pada saat belajar. 3.
Relatif lemah dalam kemampuan memahami secara menyeluruh. 4.
Kurang dalam hal memotivasi diri dalam belajar. 5.
Kurang dalam hal kepercayaan diri dan rendah harapan dirinya. 6.
Lemah dalam kemampuan memecahkan masalah. 7.
Sering gagal dalam menyimak suatu gagasan dari suatu informasi. 8.
Mengalami kesulitan dalam memahami suatu konsep yang abstrak. 9.
Gagal menghubungkan suatu konsep dengan konsep lain yang relevan 10.
Memerlukan waktu relatif lebih lama daripada yang lain untuk menyelesaikan tugas-tugas.
Pada dasarnya, kesulitan yang dialami siswa bersifat individual. Ada beberapa sumber atau faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa baik itu dari
dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa. Dari diri siswa, dapat disebabkan karena faktor biologis dan psikologis. Sementara itu dari luar diri siswa, kesulitan
dapat bersumber dari keluarga, lingkungan, dan masyarakat secara umum. Kesulitan dapat menimpa semua siswa baik yang berkemampuan rendah maupun
tinggi. Brueckner dan Bond, Cooney, Davis, dan Henderson dalam Rachmadi 2010 mengelompokkan sumber kesulitan menjadi 5, yaitu:
a. Faktor fisiologis
Kesulitan belajar karena faktor fisiologis ditunjukkan oleh fakta bahwa tingkat kesulitan belajar bagi siswa yang mengalami gangguan penglihatan dan
pendengaran akan lebih tinggi daripada yang tidak mengalami. Dalam mengatasi permasalahan ini guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa
yang mengalami gangguan untuk lebih dekat ke meja guru.