Demplot Pemeliharaan Ternak Kambing

19

4.2.3 Demplot Pemeliharaan Ternak Kambing

Pemeliharaan kambing yang dilakukan oleh peternak di Kecamatan Kabawetan pada umumnya masih bersifat tradisional dimana manajemennya belum diperhatikan. Kandang yang dibuat masih sederhana dengan kurang memperhatikan kapasitas dan fungsi kandang yang diperlukan sehingga hampir semua ternak disatukan baik pejantan, induk dan anak-anaknya. Manajemen penanganan limbah baik yang padat maupun cair kurang diperhatikan sehingga pemanfaatannya belum optimal. Oleh karena itu diperlukan kandang percontohan yang cukup ideal dengan manajemen penanganan limbah yang baik. Diharapkan kandang percontohan ini dapat menjadi pembelajaran bagi peternak yang lain terutama penanganan limbah. Demplot pemeliharaan ternak kambing dilaksanakan pada kelompok ternak Harapan Jaya di Desa Tugu Rejo. Ketua kelompok yaitu Bapak Suhendri. Kelompok Harapan Jaya merupakan binaan kegiatan pendampingan kawasan kambing tahun 2015. Kelompok ternak ini terpilih dengan pertimbangan pengurus dan anggota kelompok ternak kooperatif dan memiliki usaha ternak kambing yang baik, lokasinya ada akses jalan masuk, mudah dijangkau oleh peternak lain, kandang sudah baik hanya perlu dilengkapi dengan fasilitas penampungan urin kambing dan kooperatif. Demplot ini diharapkan dapat berperan sebagai percontohan bagi kelompok ternak kambing di kawasan ternak kambing. Demplot ini meliputi perkandangan, pemberian pakan dan pengolahan limbah ternak kambing. a. Kandang yang diperbaiki seideal mungkin sesuai dengan jumlah ternak yang dipelihara. Kandang dibagi menjadi kandang kelompok induk dan pejantan, kandang induk bunting sampai menyapih, kandang pembesaran anak kambing. Perlengkapan kandang antara lain tempat pakan dan minum. Kandang juga dibuat dengan instalasi penampungan urin dengan memasang seng plastik di bawah kandang, diujung seng dipasang pralon dan dialirkan dalam ember penampungan. Urin yang telah ditampung dikumpulkan dalam jerigen sebelum diolah menjadi pupuk cair. Kandang dilengkapi dengan tempat pengolahan kompos. Pembersihan kandang dilakukan setiap hari. Kandang dengan pengelolaan limbah yang baik merupakan kandang yang ramah lingkungan. 20 b. Pemberian pakan disesuaikan dengan jumlah dan jenis kambing yang dimiliki yaitu pejantan, induk dan anak. Kambing akan diberikan hijauan yang terdiri dari legum dan rumput serta air minum. c. Kandang dilengkapi dengan instalasi pembuatan pupuk cair dari urin kambing. Limbah urin kambing dijadikan pupuk organik cair. Kandang juga dilengkapi dengan tempat pembuatan kompos dari kotoran kambing. d. Pengendalian penyakit dengan pembersihan kandang setiap hari. Pemberian obat cacing setiap 6 bulan sekali. Memperhatikan kesehatan ternak setiap hari. Mengkarantina ternak kambing yang sakit agar dapat ditangani dengan baik dan tidak menular pada ternak yang lain. Oleh karena itu kelompok ternak juga difasilitasi kotak obat dan obat -obatan. Penyakit yang sering menyerang kambing adalah penyakit kulit. Peternak tidak hanya dibekali obat, tetapi dibekali kemampuan untuk mengobati kambing yang sakit antara lain memandikan ternak kambing dan menyuntik antibiotik dan vitamin untuk kambing. e. Kendala yang dihadapi oleh peternak kambing adalah cuaca yang ekstrim yaitu hujan hampir setiap hari disertai dengan angin yang kencang. Hal ini sudah menimbulkan kematian pada induk dan anak kambing. Langkah yang diambil adalah dengan memperbaiki kandang. Dinding kandang kambing dirapatkan dengan memasang plastik sehingga angin dan air hujan tidak banyak masuk ke kandang. Alas kandang kambing dari kayu diganti dengan bambu tebal sehingga alas tidak basah. Dengan penambahan plastik pada dinding kandang dan penggantian alas, maka kelembaban kandang berkurang dan suhu kandang bisa meningkat. Kandang induk dan pejantan kambing juga diberi tambahan pengasapan untuk membersihkan udara dalam kambing dan meningkatkan suhu. Kambing juga diberi jamu untuk meningkatkan ketahanan tubuh baik induk, pejantan dan anak kambing.

4.2.4 Sosialisasi Kegiatan