20
b. Pemberian pakan disesuaikan dengan jumlah dan jenis kambing yang dimiliki yaitu pejantan, induk dan anak. Kambing akan diberikan hijauan yang terdiri
dari legum dan rumput serta air minum. c. Kandang dilengkapi dengan instalasi pembuatan pupuk cair dari urin kambing.
Limbah urin kambing dijadikan pupuk organik cair. Kandang juga dilengkapi dengan tempat pembuatan kompos dari kotoran kambing.
d. Pengendalian penyakit dengan pembersihan kandang setiap hari. Pemberian obat cacing setiap 6 bulan sekali. Memperhatikan kesehatan ternak setiap
hari. Mengkarantina ternak kambing yang sakit agar dapat ditangani dengan baik dan tidak menular pada ternak yang lain. Oleh karena itu kelompok
ternak juga difasilitasi kotak obat dan obat -obatan. Penyakit yang sering menyerang kambing adalah penyakit kulit. Peternak tidak hanya dibekali obat,
tetapi dibekali kemampuan untuk mengobati kambing yang sakit antara lain memandikan ternak kambing dan menyuntik antibiotik dan vitamin untuk
kambing. e. Kendala yang dihadapi oleh peternak kambing adalah cuaca yang ekstrim
yaitu hujan hampir setiap hari disertai dengan angin yang kencang. Hal ini sudah menimbulkan kematian pada induk dan anak kambing. Langkah yang
diambil adalah dengan memperbaiki kandang. Dinding kandang kambing dirapatkan dengan memasang plastik sehingga angin dan air hujan tidak
banyak masuk ke kandang. Alas kandang kambing dari kayu diganti dengan bambu tebal sehingga alas tidak basah. Dengan penambahan plastik pada
dinding kandang dan penggantian alas, maka kelembaban kandang berkurang dan suhu kandang bisa meningkat. Kandang induk dan pejantan kambing juga
diberi tambahan pengasapan untuk membersihkan udara dalam kambing dan meningkatkan suhu. Kambing juga diberi jamu untuk meningkatkan
ketahanan tubuh baik induk, pejantan dan anak kambing.
4.2.4 Sosialisasi Kegiatan
Sosialisasi dan
penyebarluasan teknologi
dilaksanakan untuk
meningkatkan kapasitas peternak dan petugas dalam mengimplementasikan teknologi budidaya ternak kambing. Sasaran utama kegiatan apresiasi adalah
peternak dan petugas lapangan dalam kawasan ternak kambing. Sebagai narasumber dari BPTP Bengkulu dan
Dinas Perternakan dan Perikanan
21
Kabupaten Kepahiang. Peserta kegiatan sosialisasi antara lain pengurus
kelompok ternak se-Kecamatan Kabawetan, Petugas lapangan, petugas I B, Kades, Dinas Peternakan dan Perikanan, BPTP Bengkulu. Daftar Kegiatan
Sosialisasi pada Kelompok Ternak Kambing di Kecamatan Kabawetan disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Daftar Kegiatan Sosialisasi pada Kelompok Ternak Kambing di Kecamatan Kabawetan
No Judul
Peserta Tgl Pelaksanaan
1 Kandang
yang sehat,
ramah lingkungan, menjadikan peternakan
sebagai agroindustri 30 orang
25 Oktober 2016 2
Budidaya hijauan makanan ternak dan kebutuhan nutrisi kambing
30 orang 25 November 2016
Acara sosialisasi diadakan pada malam hari sehingga tidak mengganggu aktifitas peternak. Acara dimulai pada pukul 20.00 sampai 23.00. Sebelum acara
dimulai peternak berkumpul sambil diskusi mengenai kambing PE sehingga ada kegiatan saling tukar ilmu dan wawasan. Antusias peserta sangat baik. Hal ini
dapat dilihat dari respon dan beberapa pertanyaan yang disampaikan. Bahkan setelah selesai acara masih ada yang konsultasi lebih lanjut. Kebutuhan yang
mendasar yang belum dapat dipenuhi oleh peternak kambing adalah ketersediaan molases yang penggunaannya semakin banyak. Disamping itu
kambing PE merupakan kambing yang baru bagi peternak karena selama ini kambing yang diternakkan adalah kambing kacang sehingga kebutuhan kandang
dan pakan juga relatif lebih banyak dan terukur untuk dijadikan sebagai kambing perah.
Untuk mengukur respon peternak dan petugas terhadap hasil demplot kandang sehat ramah lingkungan dan demplot hijauan makanan ternak pada
kelompok ternak kambing, maka dilakukan survey terhadap peserta melalui pembagian kuesioner. Hasil analisis data respon peternak dan petugas terhadap
hasil demplot kandang sehat ramah lingkungan kelompok ternak kambing di kecamatan kabawetan disajikan pada Tabel 4, sedangkan respon peternak dan
petugas terhadap hasil demplot hijauan makanan ternak kelompok ternak kambing di kecamatan kabawetan disajikan pada Tabel 5.
22
Tabel 4. Respon Peternak dan Petugas Terhadap Hasil Demplot Kandang Sehat Ramah
Lingkungan Kelompok Ternak Kambing di Kecamatan
Kabawetan No
Uraian Respon
Persentase 1
Manfaat 2
7 2
Sangat Bermanfaat 22
73 3
Netral 4
13 4
Tidak Manfaat 2
7 5
Sangat Tidak Bermafaat
Jumlah 30
100 Tabel 5. Respon Peternak dan Petugas Terhadap Hasil Demplot Hijauan Makanan
Ternak Kelompok Ternak Kambing di Kecamatan Kabawetan No
Uraian Respon
Persentase 1
Manfaat
3
10
2 Sangat Bermanfaat
24
80
3 Netral
2
7 4
Tidak Manfaat
1
3
5 Sangat Tidak
Bermafaat
Jumlah 30
100 Tabel 4 menunjukkan respon peternak dan petugas terhadap demplot
kandang sehat ramah lingkungan berdasarkan skor respon manfaat, sangat bermanfaat, netral, tidak bermanfaat dan sangat tidak bermanfaat menunjukkan
peternak menyatakan demplot kandang sehat ramah lingkungan sangat bermanfaat bagi peternak dan petugas dengan skor persentase 61 dari 30
orang peserta. Tabel 5 menunjukkan respon peternak dan petugas terhadap demplot hijauan makanan ternak berdasarkan skor respon manfaat, sangat
bermanfaat, netral, tidak bermanfaat dan sangat tidak bermanfaat menunjukkan peternak menyatakan demplot hijauan makanan ternak untuk kebutuhan nutrisi
kambing PE sangat bermanfaat bagi peternak dan petugas dengan skor persentase 80 dari 30 orang peserta. Respon yang baik ini menunjukkan
antusiasme peternak dan petugas sangat baik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan semangat dalam mengelola kandang terutama membersihkan kandang secara
rutin dan pemanfaatan limbahnya untuk dijadikan kompos dan pupuk cair. Peternak sudah banyak yang mengalokasikan lahannya sebagai lahan hijauan
makanan ternak disamping menanam hijauan pada lahan sisa. Koleksi rumput dan legum sudah cukup banyak.
23
4.3 Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap anggota kelompok peternak kambing PE dan petugas dalam mengelola
hijauan makanan ternak HMT dan manajemen pemeliharaan kambing PE
4.3.1 Pelatihan