Desain Ruang Dan Sirkulasi

Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 80 kualitas cahaya, proporsi ruang, finishing, material, nuansa ruang, kegiatan yang terwadahi, dll. Pada sebuah galeri seni, setiap ruang pameran harus terfasilitasi oleh ruang-ruang sekunderpendukung lainnya seperti lavatory, gudang stockroom, ruang service, ruang komunal, dll. Wujud ruang pameran pada galeri seni bersifat dinamis, tergantung berdasarkan pendekatan desain yang digunakan. Ada yang berbentuk seperti kamar, hall, lingkaran, bahkan ruang outdoor. Terkait dengan perancangan ruang pameran, metode penataan ruang berarti mengorganisir unsur-unsur, seperti pengunjung, karya seni, materi karya seni, serta objek pendukung lampu dan penghawaan. Mengingat bahwa ruang pameran adalah ruang penting dalam sebuah galeri seni, maka perlu ada pertimbangan dan prinsip tertentu guna menjagadan mengoptimalkan kualitas ruangan tersebut. Terdapat 8 prinsip perancangan ruang pameran pada galeri seni. 37

II.8.1. Desain Ruang Dan Sirkulasi

Secara teoritis, ruang terbagi menjadi 2, yaitu ruang dalam indoor dan ruang luar outdoor. Masing-masing ruang tersebut memiliki kriteria dan penangan khusus, terutama ruang dalam. Gambar 2.23. Konfigurasi Ruang Pameran Sumber : Chiara, Joseph De. 2001. Time-Saver Standard For Building Types – Fourth Edition. Singapore: McGraw-Hill. 37 Susanto, M. 2004. Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press. g g p g y p y, g g stockroom, ruang service e , , r ruang komunal, dll l . Wu W jud ruang pameran pada galeri seni bersifat dinami mi s s, tergantung berdasarkan pendekat t an an desain yang digunakan. Ada yang berbe be nt uk seperti kam m ar, hall, , lingkaran, bahkan ruan ang outdoor. Te e r rkait deng g an n p p eranca a ng ng an an r rua ua ng ng p pam am er eran n , , metode p pen e ataan ruang berart t i i mengor r ga g nisir r un un sur-unsur, sep p erti pengunjun un g, g kar r ya y seni, m materi karya se e n ni, serta a ob ob je je k k penduk uk u ung lampu d an pengh aw w aa aa n. Me eng ng in in g gat bahw wa a ruang pame e ra r n n ad ad alah r ua ng penting dal am sebuah ga leri s s en e i, m mak ak a a perlu u ada pertim m ba a ngan n d an prinsip tertentu g un a menjag ad an men go o pt p imal al ka ka n n kualit itas ru uan anga g n te e rs eb ut. Terdap at 8 prins ip perancang an ruang pam er eran p p ad ad a a ga g ler ri se seni ni. 37 II .8.1. D es ain Ruang Da n Si rk ulas i Secara teoritis, rua ng ter ba gi m en jadi 2 , ya it u ruang dalam indoor d dan n ru ruang luar outdoor. Gambar 2.23. K K on o fi figurasi Ruang Pameran Sumber : Chiara Joseph De 2001 Time-Saver Standard For Building Types – Fourth Edition – Mas ing-masing ruang tersebut memiliki k kriteri i a a dan n penang ng an k hu sus, t er r ut ut am am a a ru ru an an g g dalam. Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 81 Di dalam ruang pameran, harus memiliki kondisi visual yang menunjang kualitas nilai dan fisik suatu karya seni. Visual harus bersih, tertata, nyaman, dan sehat. Hal pertama yang menjadi pertimbangan adalah perencanaan ruang, seperti luas ruang, kualitas dinding, plafon, lantai, kusen, pintu, dan jendela. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penciptaan kualitas ruang adalah: 38 1. Ruang pameran harus bisa memperkuat dan mempromosikan tangkapan visual pengunjung dengan materi karya seni yang dipamerkan, 2. Menerapkan prinsip sirkulasi bebas pada pengunjung untuk durasi kunjung yang dinamis, 3. Ruang pameran sebaiknya berdekatan, untuk mempermudah pengamanan dan pengondisian lingkungan, 4. Perhatikan penggunaan cahaya alami matahari untuk ruang dalam, karena menimbulkan gelombang sinar yang kurang baik UV, 5. Tinggi dinding display minimal 12 kaki 3,7 meter, dan tinggi plafon pada galeri kontemporer mencapai 12 meter, 6. Pengelompokan karya materi dengan dinding temporer dengan jarak normal 12 meter hingga 15,25 meter. Gambar 2.24. Jarak Pandang Ke Dinding Sumber : Chiara, Joseph De. 2001. Time-Saver Standard For Building Types – Fourth Edition. Singapore: McGraw-Hill. 38 Chiara, Joseph De. 2001. Time-Saver Standard For Building Types – Fourth Edition. Singapore: McGraw-Hill. p y g j p g p g, p luas ruang, kualitas dinding ng, plafon, lantai, kusen, n p p intu, dan jendela. Hal-hal yang harus diperhatikan d d al alam penciptaan kualitas ruang ada la la h: h 38 1. Ru u a ang pameran ha h rus bisa memperkuat da dan n mempromosikan tangkapa a n n vi vi su s al p p en en gu gu nj nj un n g g de de ng ng an an m m ateri kary rya seni yang dipa pa me m rkan an , 2. Me Me ne ne r rapkan n p prins ip sirku la si bebas p ad ad a a peng gun unju ju n ng untuk uk durasi ku ku njun n g g yang dinamis, 3. 3 Ru u an g pameran sebaik ny a berdekat an , un tu uk k me me mp mp ermud dah pe ngamanan dan pengond is ia n lingkungan, 4 4. Pe rhatikan pengg un aan ca ha ya alami matahari untu k ruan n g g da da lam, kare na m enimbulk an g elom ba ng sin ar yang ku rang baik U UV, 5. Tinggi dindi ng d is pl ay m in im al 1 2 ka ki 3 ,7 meter, dan ti inggi pla a f fo n n pada galeri kontemp orer mencapai 1 2 meter, 6. Peng el om m po po ka ka n n ka ka ry ry a materi den n ga ga n n di di nd nd in in g g te mporer d d en engan ja a ra ra k k normal 12 meter hingga ga 1 1 5,25 5 m meter. Gambar 2.24. Jar ra ak Pandang Ke Dinding Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 82 Selain pencipataan ruang, hal lain yang perlu diperhatikan adalah tata display, yaitu: 1. Perhatikan estetika peletakan materi karya seni, 2. Hubungan antara karya, jarak antara karya, mencari hubungan pengelompokkan aliran, gaya, komposisi warna, dan konsep lainnya. 3. Penulisan caption dan label, ukuran, komposisi,dll. Di dalam perencanaan pola sirkulasi, perlu diperhatikan terlebih dahulu jenis-jenis pola sirkulasi yang akan diterapkan pada ruang eksibisi. Pola sirkulasi mempengaruhi efektifitas pemaparan karya dengan kenyaman visual pengunjunga terhadap keberadaan ruang pameran. Terdapat 5 jenis pola sirkulasi pengunjung, yaitu: 39 1. Arteri 2. Sisir. Kipas Angin 3. Rantai 39 Susanto, M. 2004. Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press. 4. Kipas Angin 5. Blok p y , 2. Hubungan ant t ar ar a a karya, jarak a nt nt ar a a karya, mencari hubungan pengelom m p pokkan aliran, gaya, komposisi wa arn rn a, dan konsep lainnya. 3. Penu nulisan caption da a n n label, ukuran, , komposisi,dll l . Di dalam am per r en enca c naan pola sirkulasi, per l lu d d ip i erha a ti t kan terl l eb eb ih dahulu je e n nis-jenis s po po la la s s irkula a si si yang akan dit er apkan pa da da r r uang e e ks ks ib ib is is i. Pola si si rkulasi memp mp en n ga ga ru r hi efe fe k ktif it as pemaparan karya dengan keny am man v is is ua ua l l pe pe ngun ju ju nga terhad ad ap ap kebe er ad aan ru an g pameran. T erdapat 5 jenis pola s ir irku k lasi i p pen en gu g njun ng, ya a it it u: u: 39 1 1. Ar teri 2. Sisir. Kipas Angin 3. Rantai 4. K ipas Angin 5. Blok Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta 83 Selain itu terdapat 5 jenis pola sirkulasi dala ruang pameran berbentuk persegi panjang, yaitu: 1. Linier, 2. Bebas, 3. Koridor, 4. Rongga, 5. Campuran. Gambar 2.25. Macam Sirkulasi Pada Ruang Eksibisi Sumber : Susanto, M. 2004. Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press.

II.8.2. Materi Karya

Dokumen yang terkait

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA GALERI DAN SANGGAR PENDIDIKAN SENI KONTEMPORER DI YOGYAKARTA Penciptaan Fleksibilitas Ruang Melalui Pendekatan Ekspresi Arsitektur Kontemporer.

0 11 25

PENDAHULUAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA GALERI DAN SANGGAR PENDIDIKAN SENI KONTEMPORER DI YOGYAKARTA Penciptaan Fleksibilitas Ruang Melalui Pendekatan Ekspresi Arsitektur Kontemporer.

0 36 36

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA GALERI DAN SANGGAR PENDIDIKAN SENI KONTEMPORER DI YOGYAKARTA Penciptaan Fleksibilitas Ruang Melalui Pendekatan Ekspresi Arsitektur Kontemporer.

0 31 42

KONSEP PERENCANAAN DAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA GALERI DAN SANGGAR PENDIDIKAN SENI KONTEMPORER DI YOGYAKARTA Penciptaan Fleksibilitas Ruang Melalui Pendekatan Ekspresi Arsitektur Kontemporer.

1 26 66

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI YOGYAKARTA.

0 2 12

PENDAHULUAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI YOGYAKARTA.

0 6 17

TINJAUAN UMUM SENI RUPA DAN GALERI SENI RUPA LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI YOGYAKARTA.

1 9 22

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI YOGYAKARTA.

0 4 17

PENDAHULUAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI YOGYAKARTA.

0 11 14

TINJAUAN GALERI SENI RUPA KONTEMPORER LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI YOGYAKARTA.

4 18 21