Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
37
BAB II TINJAUAN HAKIKAT GRAHA GALERI DAN
SANGGAR PENDIDIKAN SENI KONTEMPORER
II.1. TINJAUAN GALERI
SENI
Galeri seni secara umum didefinisikan sebagai sebuah bangunan atau ruang untuk eksibisi seni. Sebuah galeri seni sering disebut juga dengan art
museummuseum seni. Bangunan ini bisa bersifat publik maupun privat dengan kepemilikan karya kesenian sebagai pembedanya. Menurut Wikipedia, lukisan
menjadi salah satu karya seni populer yang pasti ditampilkan pada sebuah galeri seni. Selain itu juga ada karya seni lain seperti patung, seni dekorasi, furnitur, seni
tekstil, seni kostum, lukisan murni, fotografi, hingga seni instalasi. Meskipun secara umum lebih fokus pada penyajian ruang untuk materi karya seni, sebuah
galeri seni beberapa waktu seringkali digunakan pula untuk kegiatan lain seperti seni pertunjukan, pertunjukan musik, serta seni pembacaan puisi.
1
II.1.1. Jenis – Jenis Galeri
Galeri seni memiliki beberapa jenis sesuai dengan tempat, fungsi, sifat pemilik, isi, dan koleksi. Jenis galeri menurut Susan F. Abasa, salah seorang
pemerhati museum dan bangunan herittage, yaitu: 1. Galeri dan Museum Nasional
Museum Nasional didirikan oleh pemerintah dibawah pengawasan dari lembaga tinggi terkait seperti Departemen Kebudayaan. Sebuah
Museum Nasional terletak di pusat pemerintahan seperti ibukota sebuah negara. Galeri dan Museum Nasional rata-rata memiliki
pegawai antara 50-300 orang dan biasanya mempunyai koleksi karya
1
http:en.wikipedia.orgwikiArt_museum
SANG G
G G
A AR PENDID
D I
I K
K AN SENI
KO O
NTEMPORER
II.1 1
. TINJ J
AU AU
AN A
GALER ER
I I
SE SE
NI
Ga Ga
le le
ri r
seni se seca
ra umum di de
finisikan seba ga
gai i
sebu u
ah ah
b b
anguna a
n n atau
ruang g
un untu
tuk ek ek
sibi si
s en
i. Sebuah ga
leri seni seri ng
dis eb
ebut jug ug
a de de
ngan art
mu u
se seum
ummus us
eum seni. Ba ng
unan ini b
isa bersifat publik ma up
p un
u pri
ri va
vat t
denga an
ke kepe
pe m
milik kan
karya keseni an s
ebagai p
embeda nya.
Menurut W ik
k ip
i edia
a ,
l lukisan
n me
me nj
ad i
i sa
la h
satu karya sen
i po pule
r ya
ng p
as ti
ditampilkan p
ad a
se s
bu ah
ah g g
aleri seni. Se
Se la
in itu juga ada
karya se ni
lai n
se pe
rt i patung
, seni dekorasi,
f furnitur, sen
en i
tekstil, ,
seni kostum, lu ki
sa n murni, fotog
rafi , hi
ng ga seni instalas
i i. Meski
kipun n
se e
ca ca
ra u
mum lebih fokus
pa da
penyajian ruang u ntuk
materi karya s
seni i
, sebu u
ah ah
galeri sen i
be be
be ra
ra pa
pa w
w ak
ak tu
tu s
s er
er in
gk gk
ali digu gu
na ka
ka n
n pu
pu la
la u
u nt
nt uk
uk k
k egiata
n lain sep per
er ti
ti se
s ni pertunjukan, pertunjukan musik,
k s
s er
er t
ta seni pembacaan puisi.
1
II.1.1. Jenis – Jenis Galeri
G G
al al
er er
i i
se se
ni ni
m m
em em
il il
ik ik
i i
be bebe
be ra
ra pa j
j en
en is
is s
s es
es ua
ua i
i de
de ng
ng an
an t
t em
em pa
pa t,
t, f
fun ungs
gs i,
i, s
sifat pe
pe mi
mi li
li k,
k, isi, da
da n
n ko
ko l
leks ks
i i.
J J
en en
is i
gal aler
eri i
me nu
u ru
ru t
t Su
Su sa
s n
F. F. A
A ba
b sa, sa
sa la
lah h
s seorang
pemerh rh
at at
i i
mu mu
se se
u um dan bangunan
he h
rittag g
e e, yaitu:
1. Galeri dan Museum N Nasional
Museum Nasional did dirikan oleh
h pemerintah dibawah pengawasan dari
lembaga tinggi terka ait
i seper
r ti
Departemen Kebudayaan. Sebuah Museum Nasional terlet
etak di pusat pemerintahan seperti ibukota
sebuah negara. Galeri da da
n Museum Nasional rata-rata memiliki
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
38 seni dan kebudayaan dengan tingkat sangat penting. Misal: Gedung
Kesenian Jakarta dan Bentara Budaya Jakarta. 2. Galeri dan Museum Regional
Galeri dan Museum Regional bertempat di pusat pemerintah regional. Bangunan ini memiliki peran yang sangat penting yaitu sebagai salah
satu penggerak dalam upaya membangun jaringan dengan komunitas- komunitas lokal. Misal: Taman Budaya Yogyakarta dan Bentara
Budaya Yogyakarta. 3. Galeri dan Museum Universitas
Galeri ini merupakan jenis galeri seni yang dimiliki oleh institusi pendidikan. Pendirian galeri ini tentunya guna menunjang program
penelitian dan pengajaran serta memberikan sebuah kontribusi pada kehidupan kebudayaan. Biasanya institusi ini juga memiliki hubungan
kerja sama dengan para komunitas lokal. Misal: Galeri Seni Rupa Desain Universitas Trisakti.
4. Ruang Seni Kontemporer Ruang Seni Kontemporer menyajikan dan mempromosikan praktek-
praktek seni rupa kontemporer. Di dalam ruangan ini tidak melulu hanya melakukan aktivitas pameran saja, melainkan juga mencakup
kegiatan-kegiatan lain seperti diskusi, kuratorial, bedah buku, dsb. Misal: Rumah Seni Cemeti di Yogyakarta.
Jenis-jenis galeri seni menurut Tybor De Nagy, salah seorang seniman lukis dan pematung di Amerika, dibedakan menjadi 3, yaitu:
2
1. Galeri Pioner Galeri Pioner adalah sebuah galeri yang banyak mengandung
eksperimentasi kerja seniman perupa. Galeri ini berkegiatan tanpa harus mencari income laba. Jadi galeri ini lebih mengutamakan
proses eksperimentasi dari seniman perupa. Galeri pioner terbilang
2
Susanto, M. 2004. Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press.
g Galeri dan Mus
s eu
eum Regional bertemp mpat
a di pusat pemerintah regional.
Bangunan an ini memiliki peran yang sangat pe
pent n
ing yaitu sebagai salah satu
tu penggerak dalam am
upaya membangun jaringan n dengan komunitas-
komunita a
s s
lo lo
ka k
l. M M
is is
al al
: :
Ta Ta
ma man
n Bu
Bu da
daya ya
Yogyakart rta
a dan Bentara
Buda da
ya Y Y
og ogya
y ka
k rta.
3. Ga Ga
le le
ri ri
dan M M
u us
eu m
Univer si
tas Ga
G leri
i i
i ni
merupakan jen is
galeri seni y an
g g
di d
mi i
li liki
ki o
o le
le h inst
stitusi pe
e n
nd idikan.
Pe ndirian ga
le ri
ini tentu nya
guna m
men e
unja ja
ng g
progra am
pe nelitian dan
p en
gajaran se
rta memberikan sebua h
ko k
nt ntri
ri bu
busi si
pad d
a a
ke hidupan kebuda
ya an. Bi
as anya i
ns ti
tu si ini juga me
mi i
liki h
hub ubun
ungan kerj
a sa
ma denga
n pa
ra k om
unit as
lokal. Misa l:
G aleri
S Seni R
Ru upa
Desain Uni ve
rs itas
T ri
sa kt
i. 4. Ruang Seni Konte
mp orer
Ruang Se
e ni
ni K
K on
on te
te mp
mp orer menya
ya ji
ji ka
ka n
n da
da n
n me
mpromosi ka
kan n prakte
te k-
k- praktek seni rupa ko
k nt
nt em
empo o
re rer
r. D
i dalam ruangan ini tidak me melu
lu lu
u hanya melakukan aktivitas pameran saja, melainkan juga men
enc caku
ku p
ke ke
gi gi
at at
an an
-k k
eg eg
ia ia
ta ta
n n
lain seperti disku ku
si si
, ku
ku ra
ra to
to ri
ri al
al ,
, be
be da
da h
h bu bu
ku ku,
, d
dsb. Mi
Mi sa
l l:
R Rum
um ah
ah S Seni Ce
Ceme me
ti ti
d d
i i Yo
Yo gy
akar ta
ta.
Jenis-jenis galeri seni me e
n nurut Ty
Tybo b
r De Nagy, salah seorang seniman lukis dan pematung di Amerika,
dibedakan m menjadi 3, yaitu:
2
1. Galeri Pioner Galeri Pioner adalah
sebua uah galeri yang banyak mengandung
eksperimentasi kerja sen n
im iman perupa. Galeri ini berkegiatan tanpa
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
39 berjumlah sedikit. Galeri pioner bisa berupa bengkel seni miliki
pribadi sang seniman. 2. Galeri Semi Pasar
Galeri Semi Pasar adalah sebuah galeri dimana mereka mendukung seniman yang telah dikenal publik. Galeri ini terbilang lebih
mengutamakan senimannya daripada karya yang sedang dipamerkan. Galeri ini termasuk galeri yang mencari laba dengan cara menjual
nama-nama terkenal sang seniman. Tipe galeri ini bisa dikatakan berjumlah banyak di Indonesia.
3. Galeri Interior Galeri Interior adalah sebuah galeri yang menjual karya seni untuk
kebutuhan hiasan interior atau keperluan lain tanpa menghiraukan eksistensi dan nama seniman terkait. Galeri ini lah yang disebut
dengan art shop art house.
Jenis-jenis galeri seni berdasarkan tempat penyelenggaraan dibedakan menjadi:
1. Traditional Art Gallery Galeri seni yang aktivitasnya diselenggarakan di selasar atau lorong
panjang. 2. Modern Art Gallery
Galeri dengan perencanaan ruang secara modern.
Jenis-jenis galeri seni berdasarkan sifat kepemilikan dibedakan menjadi: 1. Private Art Gallery
Galeri seni yang dimiliki oleh seorang seniman untuk dijadikan bengkel mereka sekaligus ruang pamer.
2. Public Art Gallery Galeri dengan dengan konsep umum.
Galeri Semi Pa a
sa sar adalah sebuah ga
ga le
le ri dimana mereka mendukung
seniman n
yang telah dikenal publik. G G
al al
er e
i ini terbilang lebih me
e n
ngutamakan senim im
anny y
a daripada karya yang se
s dang dipamerkan.
Galeri ini ni
t t
er er
m masuk ga
ga le
ler ri yan
an g
g me
me nc
nc a
ari la
l ba denga
a n
n cara menjual
nama m
-nam m
a a
te terkenal sang
g seniman.
T Tip
p e
e galeri
ri ini bisa
a dikatakan be
be rj
rj um
um lah ba
ba n
ny ak di Indonesia.
3. 3.
Ga G
leri i
I I
nter ior
Ga a
l le
ri Inter ior
adalah seb ua
h galeri y an
g menj ua
a l
l kary
y a
a se
seni unt t
uk u
ke butuhan hias
an interior
at au keper
lu an lain tanp
a a me
me n
nghi hi
ra ra
ukan n
ek sistensi dan n
am a seni
ma n terk
ai t.
Galeri ini la h
yang ng
d d
is is
ebut dengan
ar t shop
a rt
house .
Jenis-jenis galeri sen i berdasarkan te
mp at penyelenggara
an n dibed
edakan n
menj njad
ad i:
1. Traditional Art Gallery y
Galeri seni yang aktivitasnya diselenggarakan di selasar atau u
lo lo
ro on
ng pa
pa nj
nj an
an g.
g. 2.
M Mo
d dern
A Art
rt G G
l allery
Ga Gale
leri d d
en engan perenc
c an
a aan ruan
n g
g secara m od
od er
er n.
Jenis-jenis galeri seni ber rdasarkan sif
fat kepemilikan dibedakan menjadi: 1. Private Art Gallery
Galeri seni yang dim il
i iki o
oleh seorang seniman untuk dijadikan bengkel mereka sekaligus
ru uang pamer.
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
40
II.2. TINJAUAN PAMERAN
SENI
Pameran berasal dari kata dasar pamer yang berarti menunjukkan sesuatu yang dimiliki kepada orang lain dengan maksud memperlihatkan kelebihan atau
keunggulan.
3
Secara luas diartikan sebagai kegiatan penyajian objek atau produk untuk dikomunikasikan kepada masyarakat luas. Pameran seni adalah sebuah
kegiatan memamerkan hasil karya seni agar dapat diapresiasi oleh banyak orang. Melalui pameran, berbagai informasi terkait karya seni bisa diterima oleh
para penikmat seni. Secara umum skema pameran yaitu menunjukkan, menilai, dan menerima hasil.
Gambar 2.1. Skema Pameran Seni Sumber : http:semutngguyu.blogspot.com201106seni-budaya-pameran.html
Pameran sebagai media pencitraan dan promosi sudah dipakai menjadi fenomena yang menarik. Secara tidak langsung sebuah pameran menanamkan
citra sebuah produk, karena penikmat seni yang dituju akan memperhatikan dengan seksama. Selain itu penikmat seni juga bisa langsung berinteraksi dengan
karya seni tersebut bahkan dengan seniman terkait.
Gambar 2.2. Diagram Hubungan Kegiatan Seni Sumber : Susanto, M. 2004. Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press.
3
http:www.artikata.com
Menunjukkan Penilaian
Hasil y
g p
g g
g p
keunggulan.
3
Secara luas d d
ia iartikan sebagai keg
ia ia
ta ta
n penyajian objek atau produk untuk dikomunikasi
si ka
kan kepada masyarakat luas. Pame meran seni adalah sebuah
kegiatan mem m
am amerkan hasil kary
ry a seni agar dapa
p t diapresiasi
i ol
ol eh banyak orang.
Me Me
l lalui pame
me ra
a n,
n, b
b erbaga
g i
i in
in fo
form rmas
si i te
te rk
k ai
ait t
ka ka
ry r
a seni bis isa
a diterima oleh
para p p
en ikmat se
s ni. S
S ec
ec ara umum skema pameran
y yai
a tu m
m en
e unjukk
k an
an, menilai, da
a n
n meneri ri
ma ma
h h
as a
il.
Gamb ar
2 .1
. Sk
em a Pa
meran Seni Sumber : http:sem
ut ng
gu yu
.b logspot.com
20 11
06 se
ni-budaya-pamera n.
html
Pa meran
se se
ba bagai medi
di a
a pe
p ncitraan
n d
dan promo o
si si
s s
udah dip ak
ak ai menja
ja di
di fenomena yang menarik. Secara
ti tida
d k
k la
langsung sebuah pameran menana a
mk mkan
an ci
ci tr
tra a
sebuah produk, karena penikmat seni yang dituju akan mempe pe
rh rha
atik ika
an de
de ng
ngan an
sek k
sama ma
. Se
Se l
la i
in i
i tu
tu p
p en
en ik
ik ma
m t seni j
j ug
ug a
a bi
bisa sa
l lan
an gs
gs n
un g
g b
be i
ri nt
er er
ak ak
si si d
d en
en ga
n ka
kary ry
a a
seni tersebu u
t t
ba bahk
hkan n
d d
en e
gan se
seni ni
ma ma
n terkai
ai t.
t M
Me nunjukkan
Penilaian Ha
asi s
l
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
41
II.2.1. Jenis Dan Gaya Pameran Seni
Pameran seni memiliki banyak ragam jenis. Jenis pameran seni menurut Agung Hujatnika Jenong antara lain:
4
1. Pameran Tunggal Pameran yang dilakukan oleh satu seniman dalam satu tempat berikut
karya seniman tersebut. 2. Pameran Kelompok
Pameran yang dilakukan oleh beberapa seniman dalam satu tempat berikut karya para seniman tersebut.
3. Pameran Retrospektif Pameran yang senimannya telah melakukan perjalanan panjang, dalam
kata lain disebut juga pameran sejarah perjalanan seorang seniman dalam berkarya.
4. Pameran Post-Humous Pameran yang sifatnya mengenang kembali terhadap seniman yang
telah meninggal dunia. Biasanya untuk seniman yang penting dan telah terlupakan.
5. Biennale, Triennale Pameran berskala besar, dan biasanya dilakukan setiap 2 hingga 3
tahun sekali.
Jenis pameran seni berdasarkan jumlah peserta antara lain: 1. Pameran Tunggal
Pameran yang dilakukan oleh satu seniman dalam satu tempat berikut karya seniman tersebut.
2. Pameran Kelompok Pameran yang dilakukan oleh beberapa seniman dalam satu tempat
berikut karya para seniman tersebut.
4
Jenong, A. H. 2007. Manajemen Seni. Hand Out Manajemen Seni, Seni Rupa Dan Desain. Bandun: Institut Teknologi Bandung.
g g
j g
1. Pameran Tung g
ga ga
l l
Pameran n
y yang dilakukan oleh satu seniman
d d
al a
am satu tempat berikut kary
rya seniman terseb b
ut. 2.
. Pameran Ke
Ke lo
lo m
mpok Pame
m ran ya
ya ng
n dilakukan oleh beberapa s
s en
e iman
an dalam
s s
at a
u tempat be
be ri
r ku
ku t kary
y a
a p
para s eniman t
er sebut.
3. 3.
Pa Pa
mera ra
n Re
trospektif Pa
a m
me ran yang senimannya
te lah melakukan perjal
an anan pan
anja jang
ng , dala
lam ka
ta lain disebut juga pameran sejar ah
perjalanan se
seoran an
g g se
se ni
n man
n da
lam berkarya. 4.
Pame ra
n Post-Hum
ou s
Pameran ya ng
sif atny
a me
ngenan g ke
mb ali terhadap s
en niman y
y a
an g
g telah meninggal
du nia. Biasanya untu
k seniman yang penti n
ng dan an telah
h te
rl up
ak an
n .
5. Biennale, Triennale Pameran berskala besar,
d dan biasanya dilakukan setiap 2 hi
hi ng
ng ga
ga 3
ta ta
hu hu
n n
se se
ka ka
li li
.
Je Jeni
nis s
pa pamera
ra n
n seni berda a
sa s
rkan jum m
la la
h peserta an
an ta
t ra
l l
ai ai
n: n:
1. Pameran Tunggal Pameran yang dilakuk
kan oleh sa atu seniman dalam satu tempat berikut
karya seniman tersebut ut.
2. Pameran Kelompok Pameran yang dilakukan
o o
l leh beberapa seniman dalam satu tempat
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
42 Jenis pameran seni berdasarkan ragam karya yang dipamerkan antara lain:
1. Pameran Homogen Pameran yang menampilkan satu cabang seni saja dalam suatu tempat
dan waktu yang sama. 2. Pameran Heterogen
Pameran yang menampilkan berbagai disiplin seni.
Jenis pameran seni berdasarkan tujuan antara lain: 1. Fundraising
Pameran yang bertujuan untuk penggalangan dana, baik yang bersifat untuk mencari laba secara pribadi maupun amal yang disumbangkan
untuk sebuah lembaga. 2. Apresiasi
Pameran yang bertujuan lebih pada persoalan dan kepentingan edukasi publik terhadap apa yang terjadi pada seni rupa, baik kuratorial, tema,
teknik, dll. 3. Festival Pesta
Pameran yang bertujuan untuk menggalang kebersamaan. Bertujuan seperti halnya pesta yang biasanya tanpa kuratorial dan seleksi yang
ketat, tema cenderung umum dan dapat bertujuan antara kedua tipe yang telah disebut di atas. Misalnya seperti FKY Festival Kesenian
Yogyakarta.
Jenis pameran seni berdasarkan tempat berlangsungnya antara lain:
5
1. Pameran Terbuka Pameran yang diselenggarakan di luar ruangan secara terbuka.
2. Pameran Tertutup Pameran yang diselenggarakan di dalam ruang gedung.
5
Mbyrats. 2010, Oktober 13. Retrieved November 4, 2013, from Merencanakan Pameran Dan Pergelaran Seni: http:mbyarts.wordpress.com20101014merencanakan-pameran-dan-
pergelaran-seni
y g
p g
j p
dan waktu yang ng
s sama.
2. Pameran n
H Heterogen
Pam meran yang menam
am pilkan berbagai disiplin sen
i i.
Jenis pa pa
me m
ran n
se seni
ni b
erdasarkan tuj j
uan antara l l
ai ai
n: 1. Fu
Fu nd
ndr raising
g Pa
Pa mera
ra n
ya ng bertujuan
u nt
uk penggalangan da
da na,
ba ba
ik ik y
y an
a g be
ers r
ifat un
n t
tu k mencari laba secar
a pr
ibadi maup un
amal ya
yang d d
is is
um um
bangk kan
un tuk sebuah
l embaga.
2 2.
Ap resiasi
Pame ra
n yang ber
tu ju
an l eb
ih pad
a persoalan da
n ke
pent in
ngan n
ed ed
ukas as
i publik terha
dap ap
a ya
ng ter ja
di p
ad a
seni r
upa, baik ku ra
a t
torial, te e
ma ma
, teknik, dll.
3. Fe st
ival P
P es
es ta
ta Pameran yang bertu
ju ju
an an unt
nt uk
uk menggalang kebersamaan. Bertu
u ju
ju an
an seperti halnya pesta yang bi
b asanya tanpa kuratorial dan seleks
ksi ya
ya n
ng ke
ke ta
ta t,
t, t
t em
em a
a ce
ce nd
nd er
er ung umum dan d
d ap
ap at
at b
b er
er tu
tu ju
ju an
an a
a nt
nt ar
ara ke ke
du dua
a t
tipe ya
ng t
el el
ah ah d
dis isebut d
d i
i at
atas as
. .
Mi Mi
sa sa
l lnya sep
ep er
er ti
ti F
F KY
KY F
Fest iv
al K Kes
es e
enian Yo
Yogy gy
k akar
ar ta
ta.
Jenis pameran seni berdas sarkan temp
pat berlangsungnya antara lain:
5
1. Pameran Terbuka Pameran yang diselengg
g ar
a akan
n di luar ruangan secara terbuka. 2. Pameran Tertutup
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
43 3. Pameran Bergerak
Pameran yang menggunakan alat bergerak, misal seperti pada kendaraa, gerbong kereta.
II.2.2. Fungsi Pameran Seni
Penyelenggaraan pameran seni bisa menimbulkan dampak positif terhadap seniman dan kualitas apresiatif karya yang dipamerkan. Fungsi pameran seni
secara garis besar terdapat 7 fungsi, yaitu:
6
1. Sarana peningkatan daya ekspresi dan pemicu kreativitas seniman, 2. Sebagai media untuk memperluas cakrawala dan pemicu kreativitas
seniman, 3. Sebagai tolok ikir dan potret perkembangan seni rupa,
4. Sebagai media penampilan jati diri seniman sebagai media komunikasi seniman dengan para penikmat seni,
5. Menambah atau memajukan pengetahuan dan pengalaman penikmat seni,
6. Mendorong rasa cinta terhadap karya seni, 7. Wahana pemunculan ide, aliran, dan jenis seni rupa yang baru.
II.2.3. Metode Presentasi Karya Pada Pameran Seni
Metode pemaparan atau presentasi karya seni terbagi menjadi 6 cara, yaitu:
1. Hanging Object Benda-benda koleksi dipamerkan dengan cara digantung.
Menggantung karya lebih bersifat fleksibel, karena bisa ditempatkan dimana saja.
2. On Wall Karya seni lukis dipajang dengan meletakkan atau
menggantungkannya pada dinding galeri.
6
Abiquetta. 2013, Februari 27. Retrieved November 4, 2013, Pameran Seni Rupa: http:simaksejenak.wordpress.com201302271018
, g g
II.2.2. Fungs gs
i i Pameran Seni
Penyel l
e enggaraan pamera
ra n seni bisa menimbulkan damp
mpak positif terhadap seniman d
dan kualita ta
s ap ap
re r
siatif if
k k
ar arya
ya y yan
an g
g di
dipa pa
me merk
rk an. Fungsi
si pameran seni secara
a garis bes
es ar terda
da pa
pa t
t 7
fungsi, ya y
itu:
6
1. Sa Sa
ra ra
na n
penin in
gk gk
at an daya ek
sp resi dan p
em emicu krea
ea ti
ti vi
vi ta
tas senima man,
2. 2.
Se Se
baga ga
i i
media untuk memperluas cakrawa la
d d
an pem emic
icu u
kreati tivi
v tas
se e
n ni
man, 3.
Se bagai tolok ikir dan pot
re t
perkemba ng
an seni rupa, 4
4. Se
bagai media pe na
mpilan j
at i diri
sen im
an sebagai m ed
d ia
i kom
om un
un ik
i asi
i seni
ma n
dengan p ar
a pe ni
km at
sen i,
5. Menambah atau
me ma
ju ka
n peng etah
uan dan pengalam
a an penik
k ma
ma t
seni, 6. Me
nd or
on n
g g
ra ra
sa sa
c c
in in
ta t
terhadap ka a
ry ry
a a
se se
ni ni,
7. Wahana pemunculan id
id e,
e, alira ran,
n, d
dan jenis seni rupa yang baru.
II II
2 .2
.3 .3
. .
M M
et et
od od
e e
Pr Pr
es es
en en
tasi Karya Pada a
Pa Pa
me me
ra ra
n n
Se Se
ni ni
Me M
to d
de p
em m
ap apar
ar a
an atau pr
pres esen
enta tasi
si karya s
s en
en i
i te
te b
rb ag
i i
menjad d
i i
6 6
cara, yait
it u:
u 1. Hanging Object
Benda-benda kolek ksi dipam
merkan dengan cara digantung. Menggantung karya le
ebih bersi ifat fleksibel, karena bisa ditempatkan
dimana saja. 2. On Wall
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
44 3. On Floor Fleksibel
Diletakan di lantai ruang, Cara ini adalah cara yang paling fleksibel, karena bisa sangat leluasa di mana saja, baik indoor maupun outdoor.
4. On Art Panel Menggunakan semacam papan atau panel tambahan yang berfungsi
membantu mempresentasikan karya seni lukis. Panel ini juga dapat berfungsi sebagai pembentuk serta pengarah sirkulias pengujung.
5. Audiovisual Metode pameran seni lukis dengan menggunakan bantuan teknologi
maju, yaitu dengan menggunakan editing computer dan proyektor. Di dalam metode penyajian ini antara lain seperti slideshow, film dan
planetarium, videotape, diorama, dll. 6. Live Demonstration
Pemaparan langsung dari sang seniman. Hal ini termasuk dalam metode permofance art.
II.2.4. Esensi Pameran Seni
Esensi pameran seni secara umum meliputi 3 hal, yaitu: 1. Mencakup promosi seni untuk menyangga kebudayaan dan identitas
suatu bangsa nasional, 2. Merupakan sebuah perkembangan dan pertumbuhan lalu lintas
komersial di dalam dunia seni, 3. Merupakan semacam ekspansi doktrin modernis dimana seni sebagai
bahasa yang universal maupun sebagai instrumen perubahan.
II.3. TINJAUAN SENI 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI
Materi karya seni kontemporer meliputi bidang-bidang objek 2 dimensional dan 3 dimensional. Seberanya terdapat banyak sekali percabangan
disiplin seni dari seni kontemporer. Baik seni aktif, pasif, maupun eksperimental. Menurut Wikipedia, seni kontemporer atau contemporary art terbagi menjadi
menjadi beberapa periode gaya seni. Secara umum terdapat 5 kategori seni rupa g
j , p
4. On Art Panel Menggu
u na
na k
kan semacam papan atau panel l
t t
am a
bahan yang berfungsi me
e m
mbantu mempres s
entasikan kary y
a seni lukis. Pa
Pa nel ini juga dapat
berfungsi i
se e
ba ba
ga g
i pemb mb
en entu
tu k
k se s
rt rt
a pe
pe ng
nga arah
ah sirkulias p
en en
gujung. 5. Audi
di ovisua
a l
l Me
Me to
od de pam
m er
er an
s eni luki
s dengan m
en engg
gg unak
kan an
b b
a antuan t
ek ek
nologi ma
m ju,
, y
ya it
u dengan mengg un
akan editing co mp
put u
er d
dan an
p p
ro ro
yektor or. Di
r da
a la
la m metode penyajian
ini antara la
in seperti
sl slidesho
ho w
w , fi
f lm d
dan pl
anetarium, vi
de otape, di
or am
a, dll. 6
6. Live Demonstra
ti on
Pemapa ra
n langsung dar i
sang s
en iman
. Ha
l in
i te rm
masuk k
d d
alam m
metode perm ofan
ce a rt.
II.2.4 .
E se
ns s
i i
Pa Pa
me me
ra ra
n n
Seni
Esensi pameran seni secara ra u
umu m
m m m
me li
puti 3 hal, yaitu: 1. Mencakup promosi seni untuk menyangga kebudayaan dan i
i de
dent nt
it ita
as su
su at
at u
u ba
ba ng
ng sa
sa na
na si
si on
o al,
2. M
Me ru
pa ka
ka n
n s
se b
buah h
p p
er er
ke ke
mb mb
an an
ga n
da da
n n pe
pe rt
um b
bu h
han la a
lu lu
l lintas
ko kom
mersia ia
l l
d di dalam d
d un
u ia seni,
3. Merupakan semacam e ekspansi
i doktrin modernis dimana seni sebagai bahasa yang universal
l maupun se ebagai instrumen perubahan.
II.3. TINJAUAN SENI 2 DIME ENSI
D DAN 3 DIMENSI
Materi karya seni kontem mpo
porer meliputi bidang-bidang objek 2
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
45 yang populer dalam seni kontemporer, yatu seni lukis, seni grafis, seni patung,
sesni instalasi, dan seni keramik. Namun dalam praktek seni, seni keramik kalah populer dengan keempat seni yang telah disebutkan.
II.3.1. Karya Seni
Karya seni merupakan hasil imjinasi manusia yang secara kreatif menerangkan, memahami, menikmati hidup berdasarkan kemampuan yang
dimiliki oleh pribadi manusia di dalam pemahaman tentaang simbol dalam bentuk dan arti secara fisik. Karya seni merupakan sebuah suguhan bagi para persepsi
atau penikmat seni. Sebuah karya seni terkadang bersifat hiperbol, maksudnya seakan-akan melebihi perwujudan visual dari apa yang sebenarnya. Sebuah karya
seni dipandang sebagai objek yang estetis ini dibangun menggunakan idiom rupa seperti garis, warna, shapebentukan, ruang, bentuk cekungcembung, dan lain-
lain yang menghadirkan gelembung-gelembung, bidang, ruang-ruang yang secara samar memberikan unsur bentuk yang diinginkannya, hasil dari ketrampilan
distorsi, serta deformasi dan pengamatannya.
7
Bentuk karya seni dimaksudkan sebagai totalitas pengorganisasian desain dari semua unsur pembentuk karya seni rupa. Unsur bentuk juga disebut
dengan alat visual, misalnya garis, bidang, warna, tekstur gela terang. Cara penyusunan unsur-unsur tersebut disebut prinsip penyesuaian, seperti
keseimbangan, harmonisasi warna, dan unity dari sebuah karya seni.
8
II.3.2. Seni Lukis
Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh
dari menggambar.
9
Seni lukis dapat diartikan sebagai suatu ungkapan pengalaman estetik seseorang yang dituangkan ke dalam bidang 2 dimensi dengan
menggunakan medium seni rupa, yaitu garis, warna, tekstur, shape, dll. Seni lukis merupakan sebuah karya ilustrasi. Di sisi lain melukis juga diartikan sebagai
7
Hendri, Z. 2013. Penciptaan Karya Seni Lukis. Panduan Materi Jurusan Pendidikan Seni Rupa UNY. Yogyakarta: Universitas Negri Yogyakarta.
8
Marlins, F. 1980. Understanding Painting: The Elements of Composition. New Jersey: Prentice- Hall.
9
http:id.wikipedia.orgwikiSeni_lukis
p p g
p y
g
II.3.1. Karya Sen n
i i
Karya seni i m
erupakan hasil imjinasi manu usi
si a yang secara kreatif
menerangkan, n,
memahami, m me
enikmati hidup p
berdasarkan n kemampuan yang
dimiliki o o
le leh pribadi
i ma
ma nu
nu sia di
i d
d al
al am
am p pem
em ah
ah am
am an
an ten en
ta t
ang simb bol
ol dalam bentuk
dan ar ar
t ti secara
a fisik. K
Ka arya seni merupa
p kan sebuah
h s
s uguhan
a bagi pa
ara r
persepsi at
t a
au penik k
ma ma
t t
se se
ni. Se e
bu bu
ah karya sen
i terkad
ang be
be rsifat
t h
h ip
ip er
er bo
b l, mak
aksudnya seakan
an -a
a ka
ka n
n mele
e b
bi hi
p erwujudan visual dari apa yang
s eb
eben e
arny ny
a a. S
S eb
e uah
ka k
rya seni d
d ip
ip an
a dan
ng sebagai
o bjek yang es
te tis ini diba
ng un men
gg g
un u
akan an i
idi di
om rup upa
se epe
pert r
i gari ris,
warna, shap e
bentukan , ru
ang, ben tu
k cekungc em
m bu
b ng
ng ,
da dan
n lain
n -
la lain
in yang g
me nghadirkan gel
em bung-g
el embung
, bi dang, ruang-ru
an ng ya
ang ng
s s
e ecara
sa a
ma m
r me
mber ik
an unsur b
en tu
k ya ng
dii ng
inkannya , ha
si l da
ri ketra
ra mp
m ilan
an distors
si , serta deformas
i da n
pe ng
am at
an ny
a.
7
Bentuk karya seni dimaksudkan seba
gai totalitas peng o
organi i
s sasian
n des
ai ai
n n
d ari semu
a un
un su
su r
r pe
pe mb
mb entuk karya se
se ni
ni r
r up
up a
a. U
U nsur
b en
tu k
ju ju
ga diseb
eb ut
ut dengan alat visual, misalnya g
ar ar
is is,
, bi
i da
da n
ng, warna, tekstur gela terang. Ca Cara
ra pe
pe ny
n usunan unsur-unsur tersebut disebut prinsip penyesuaian,
sep eper
er ti
ke ke
se seim
im ba
ba ng
ng an
an ,
, ha
ha rm
rm on
on is
is as
as i
i wa
w rna, dan unity
y dar
ar i
i se
se bu
bu ah
ah k
k ar
ar ya
ya s
s en
en i
i.
8 8
II. 3
3. 2
2. S
Sen i
i Lu
Luki ki
s
Se Seni
ni l l
uk ukis a
a d
dalah sala h
h satu cab
b a
ang dari s
s en
en i ru
rupa pa
. De
Deng ng
a an dasar
pengertian yang sama, seni lukis s
adalah se sebuah pengembangan yang lebih utuh
dari menggambar.
9
Seni lukis da a
p pat diartika
a n
n sebagai suatu ungkapan pengalaman estetik seseorang yang dituang
ngkan ke dalam bidang 2 dimensi dengan
menggunakan medium seni rupa, ya yaitu ga
ga ri
s, warna, tekstur, shape, dll. Seni lukis merupakan sebuah karya ilustrasi.
Di Di
sisi lain melukis juga diartikan sebagai
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
46 kegiatan menggambar untuk mencapai simbol figuratif dalam perspektif bentuk
seni lukis.
Gambar 2.3. Seni Lukis “Three Moods Affandi” 1966 Sumber : http:3.bp.blogspot.comAffandiThreeMoods.jpg
Aliran dasar pada seni lukis adalah surrealisme, kubisme, dan romantisme. Ada beberapa aliran lain seni lukis yang berkembang seperti ekspresionalisme,
impresionalisme, fauvism, neo-impresionalisme, realisme, naturalisme, dan De Stijl.
II.3.2.1. Metode Presentasi Seni Lukis
Penyampaian karya seni lukis dan karya seni grafis2D cenderung mengikuti kaidah-kaidah kenyamanan visual. Penempatan pada media
seperti dinding perlu diatur sedemikian rupa untuk nyaman dipandang dan dinikmati oleh para pengunjung. Terdapat 3 macam penempatan karya
seni, yaitu:
10
1. Linier, 2. Up-Down,
3. Circular.
10
Susanto, M. 2004. Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press. Gambar
2 .3. Seni Lukis
“ Three Mood
s Af
fandi” 1966 Sumber : ht
tp: 3.bp.blog
sp ot
.comAffan di
ThreeMoods.jpg
Al iran dasar
p ad
a seni l
uk is
a dala
h su
rr ealism
e, k
ub isme, dan
ro r
mantisme me
. Ada b
be berapa aliran la
in sen
i lu kis ya
ng b
erke mb
an g seperti eksp
re esionalis
s me
me ,
im impr
p es
s ionalism
e, fauvi
sm, ne
o- impresionalism
e, r
ealisme, naturalis m
me, da dan De
De Stijl.
II.3.2.1. Metode Pre ese
sent nt
a asi Seni Lukis
Penyampaian karya seni lukis dan karya seni grafis2D ce ce
nd nd
er erun
un g
me m
ng g
ik ik
t ut
i i
k ka
id id
ah ah
-k -k
ai ai
da da
h h
kenyaman an
an an
v v
is isua
ua l
l. P
P en
en em
empatan pa
pa da
da m m
e edia
seperti dind nd
in in
g g perl
l u
u diatur
s sed
ed em
em ik
ikian ru ru
pa pa
u nt
nt uk
uk n n
ya y
man dipa pa
nd nd
an ang dan
di di
i ni
k kmat
t i
i ol
oleh para peng g
un u
jung. T
Terdapat 3 mac acam
am p
en em
m pa
pa ta
n karya seni, yaitu:
10
1. Linier, 2. Up-Down,
3. Circular.
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
47
Gambar 2.4. Penempatan Karya Seni Lukis Sumber : Susanto, M. 2004. Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press.
II.3.2.2. Aransemen Presentasi Karya Seni Lukis
Aransemen presentasi adalah bagaimana sebuah karya lukisan diatur sedemikian rupa agar mencapai komposisi yang nyaman bagi visual
pengunjung. Terdapat 2 jenis aransemen pada metode presentasi linier, yaitu:
1. Komposisi Garis Memusat,
Gambar 2.5. Aransemen Garis Memusat Sumber : Susanto, M. 2004. Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press.
Gambar 2.4. Pene mp
atan Karya Sen i
Lu kis
Su Su
mb mb
er : Su u
s sa
nto, M. 2 00
4 .
Menimban g
Ru ang Menata R
up a. Yogya
ka art
r a: G
G al
a an
n g
g Press.
II.3.2.2. Aran se
men Pr es
entasi K
arya Seni Luki s
Ar an
semen pres en
tasi a
da la
h ba
gaimana se bu
ah k
k a
arya l luk
ukisan an
diatur sedemik ia
n ru pa a
ga r
me ncapai
kom posi
si yang nyam an
n bagi vi s
sua al
pengunjung .
Terdapat 2 jenis aransemen
pada metode pres en
ntasi l l
i inier
, ya
itu: 1. Komposisi Garis Memu
usa sat,
Gambar 2.5. A Aranse
emen Garis Memusat Sumber : Susanto, M. 2004. Menimbang
g R
Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press.
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
48 2. Komposisi Sama Rata Sama Tinggi.
Gambar 2.6. Aransemen Sama Rata Sumber : Susanto, M. 2004. Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press.
II.3.3. Seni Grafis
Seni grafis berasal dari Bahasa Inggris, yaitu graphic. Grafis yang berarti membuat tulisan, gambar atau lukisan dengan cara ditorehdigores. Seni grafis
juga disebut juga dengan seni grafika. Seni ini meliputi semua bentuk seni visual yang dilakukan pada suatu permukaan 2 dimensi. Dalam dunia seni rupa, seni
grafis lebih dikenal dengan kegaiatn cetak mencetak print-making karya seni rupa 2 dimensi dengan menggunakan alat berupa klise.
Gambar 2.7. Seni Grafis “Gunung Fuji” Sumber : http:id.wikipedia.orgwikiBerkas:Hokusai-fuji7.png
Ga mb
ar 2.6. Aransemen Sama R
R at
a a
Su u
mb m
er er
: Su
Su santo,
o, M
M . 2004. Menimban
g Ru
ang Menata Rupa. Y
Y og
og yaka
rt rta:
a: G
Gal al
an a
g Pres ess.
II.3 3
. 3
. Seni Graf is
Se Se
ni grafis berasal da ri
Bahas a
In ggris,
yai tu graphic. Gr
af f
is is ya
ang ng b
b er
e arti
i me
me mbu
ua t tu
li sa
n, gambar atau lukis
an denga
n cara dit
or eh
d ig
or es
s . Seni
ni g
g rafi
fi s
s juga d
i is
ebut juga de ng
an seni gr
af ik
a. S
en i in
i me li
puti s
em ua bentu
k k seni vis
s ua
ua l
ya y
ng d d
il akukan pada suat
u perm
uk aan 2
di mens
i. Dalam dunia sen i
i rupa a
, sen ni
graf af
is is
l eb
ih dikenal den n
ga ga
n n
kegaiatn cetak men en
ce ce
ta ta
k print-makin g
g k k
a arya sen
en i
i rupa 2 dimensi
i d
dengan menggu gu
na na
ka kan
n alat
at b
ber er
up upa
kl kl
i ise.
Gambar 2.7. Seni ni
Grafis “Gunung Fuji”
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
49 Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya
menggunakan teknik cetak, biasaanya tercetak pada media kertas.
11
Seni ini menitikberatkan pada teknik cetak mencetak, sebagai usaha untuk dapat
memperbanyak atau melipatgandakan sesuatu, baik gambar atau tulisan dengan cara tertentu. Seni grafis sangat berkepentingan dengan fungsi guna. Metode
presentasi pameran seni grafis hampir sama dengan metode pamernan seni lukis. Ada beberapa penggolongan seni grafis berdasarkan teknik yaitu teknik cetak
tinggi Relief Print, teknik cetak datar Surface Screen, teknik cetak dalam Intaglio Print, dan teknik cetak saring Silk-Screen.
II.3.4. Seni Patung
Seni patung disebut juga dengan seni pahat. Seni ini adalah cabang dari hasil karya berwujud 3 dimensi. Biasanya diciptakan dengan teknik memahat,
modeling bahan tanah liat atau kasting pencetakan.
12
Menuru Mikke Susanto, seni patung adalah sebuah tipe karya 3 dimensi yang bentukanya dibuat dengan
metode subtraktif dan aditif. Seni patung berkembang dari zaman ke zaman. Terdapat beberapa gaya seni patung, mulai dari Romawi Klasik , Yunani, hingga
seni patung modern kontemporer. Menurut G. Sidharta, media seni patung adalah berupa bahan, alat, dan
teknik yang diperlukan dalam pembuatannya. Bahan terbagi menjadi 3 macam yaitu bahan lunak tanah liat, lilin, sabun, bahan sedang kayu, dan bahan keras
batu, semen, perunggu, emas. Masing-masing bahan tentunya akan memperngaruhi cara mempresentasikan dan perlakuannya.
11
http:id.wikipedia.orgwikiSeni_grafis
12
http:id.wikipedia.ogwikiSeni_patung
p ,
g p
memperbanyak atau melipa pa
tg tgandakan sesuatu,
b b
ai a
k gambar atau tulisan dengan cara tertentu. Seni
i g
grafis sangat berkepentingan den ga
ga n fungsi guna. Metode
presentasi pam m
e eran seni grafis
h hampi
p r sama dengan metode p
pam a
ernan seni lukis. Ada bebe
e r
rapa pengg gg
ol ol
on on
ga g
n se e
ni ni
g gra
ra f
fis s
be be
rd d
as s
ar arka
k n
n teknik yai
aitu tu
teknik cetak tinggi
gi Relief
f Pr
P int, tek
ek nik cetak datar Surface
S Scr
c een
, ,
teknik ce cetak dalam
I I
n ntaglio Pr
Prin int
t ,
d dan tekn
kn ik
ik c etak sarin
g Silk-Scree
n n
. .
II II
.3 3.
.4 4
. Sen en
i i
Patung
Se Se
ni p p
at ung disebut juga den
ga n seni pahat
. Seni ini
a a
dalah h
ca a
ba b
ng d dar
a i
ha a
si si
l l
kary y
a a
be rwujud 3 d
im ensi. Bi
as an
ya dicip ta
kan dengan t
t ek
e ni
i k
k me
me ma
m hat,
t, mo
mo de
d ling
ng ba
han tanah liat at
au kasti ng
penc et
ak an.
12
Menuru M
Mikke e
Su Su
sa sa
nto, se
e ni
n pa
at un
g adal ah
sebuah ti pe k
arya 3
dim en
si yang be
nt uk
an ya
d d
ib i
uat t
de de
ngan an
metode e
subtraktif dan ad
itif. Se
ni pat un
g berkem
ba ng
dari zama n
n ke zam
man n.
Te T
rdap p
at beberapa gaya seni patung, mula
i dari
Romawi Klasik , Y un
nani, h h
i ingg
g a
seni i
pa pa
tu t
ng m od
ern ko
ko nt
nt em
em po
po re
re r.
Menurut G. Sidharta, m ed
ed ia
ia sen n
i i p
patung adalah berupa bahan, alat, , da
da n
n te
ekn k
ik yang diperlukan dalam pembuatannya. Bahan terbagi menjadi 3 m mac
ac am
am ya
yait it
u u
ba baha
ha n
n lu
lu na
na k
k t
t an
an ah
ah l
l ia
ia t,
t, lilin, sabun, baha
ha n
n se
se da
da ng
ng ka
ka yu
yu ,
d d
an an
b ah
ah an
an k ke
eras b
b at
at u,
u sem
en , pe
pe ru
rung ng
g gu, em
m as
as. .
M M
as as
i ing-ma
si si
ng ng
b b
h ah
an tentuny
nya a
akan me
mp mp
er er
ng ng
ar ar
uh uhi
i cara ra
m mempresen
n ta
t sikan dan
n p
perlakuann n
ya ya
.
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
50
Gambar 2.8. Seni Patung “Arjuna Wijaya” 1987 Sumber : http:1.bp.blogspot.com_IkepLDi9PLETLSUwz6LQTIAAAAAAAAABoI-
5FydvybTEs1600patung-kuda.jpg
II.3.5. Seni Instalasi
Seni instalasi dalam konteks fenomena perkembangan kesenian, merujuk pada perkembangan seni rupa kontemporer yang tumbuh di negara Barat sejak
periode 1970an. Seni instalasi dalam sejumlah hal senantiasa dihubungkan dengan perkembangan filsafat dan teori pemikiran post-modern. Dalam kata lain seni
instalasi tumbuh berkembang di ranah post-modern hingga kontemporer.
Gambar 2.9. Seni Instalasi Karya Eko Prawoto, 2012 Sumber : http:ruang17.files.wordpress.com201212img_2734.jpg?w=520
Ga a
mb mb
ar 2
.8 . Seni Patung “Arjuna
Wi Wija
ja ya
y ” 1987
87 Su
u mb
mb er
: : http:
1 1
.b p.
blogspot.com_IkepLDi9PLETLSUwz 6L
L QT
QT IAA
AAA AA
AA AA
AA AA
AB A
oI- 5FydvybTEs1
60 0patung-kuda.jp
g
II I
.3 .
5. Seni Instal as
i
S Se
ni i
ns talasi dalam
k on
te ks
fen omen
a perkembang
an k
es en
nian, m m
er er
ujuk pada p
per kembangan
se ni rupa
ko ntem
po re
r ya
ng tum bu
h di negara Barat seja
jak k
period d
e 1970an. Seni insta
lasi dal
am sejum
la h ha
l sena
ntiasa dihubun g
gkan den engan
n pe
erk rk
em m
ba ng
an filsa fa
t da
n te
ori pemikiran po st
-m od
er n.
Dalam k a
ata la lain sen
en i
i instalasi tu
mb uh
uh b
b er
er ke
ke mb
mb an
an g
g di
d ran
anah pos s
t- t-mo
o de
de rn
rn h
h in
in gg
gg a
a ko ko
nt n
em po
rer.
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
51 Bagi orang awam, seni instalasi merujuk pada pengungkapan seni modern
kontemporer Kata instalasi berasal dari Bahasa Inggris yaitu installation atau pemasangan. Seni instalasi memang merupakan seni yang memasang,
menyatukan, dan mengkonstruksi sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk pada suatu konteks kesadaran makna tertentu. Biasanya makna pada seni instalasi
mewakili makna yang diusung oleh seni kontemporer secara umum. Hal penting lain yang signifikan dalam karya seni instalasi adalah proses berkarya merupakan
suatu kesatuan unit penilaian yang turut menentukan ukuran dan nilai seni. Unsur peristiwa atau tepatnya proses kejadian suatu peristiwa telah dianggap sebagai
representasi sehingga di sini secara otomatis akan terjadi kontak antara objek dan penonton. Secara kebentukan seni instalasi masih merupakan sebuah seni yang
mengalami banyak perkembangan, mulai dari ekspresi yang dilahirkan hingga pada tingkat praktisnya. Seperti menggunakan efek teknologi multimedia,
gerakan-gerakan kinetik, mesin, lampu, musik, tarian, dan video sampai pada respon terhadap alam yang dibentuk dalam efek sebuah perakitan atau
penginstalan.
13
Medium seni instalasi terbagi 3, yaitu: 1. Site Specific Art
Site specific art site work adalah seni rupa instalasi yang ditampilkan secara khusus melalui pemanfaatan dan penggunaan suatu tempat atau
ruang dengan berbagai karakter yang spesifik. Karya instalasi ini berkembang di Amerika sekitar tahun 1977.
2. Video Installation Video installation adalah seni intalasi yang memanfaatkan telivisi yang
disusun menjadi sebuah patung dengan monitor yang banyak dengan berbagai bahasa televisi yang spontan. Seni instalasi ini muncul di
Amerika pada tahun 1965. 3. Indigenouse Art
Indigenouse art adalah seni instalasi yang mempergunakan potensi lingkungan alam semesta yang tumbuhdi suatu tempat, baik dalam
13
Susanto, M. 2004. Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press.
p g
g p
y g
g, menyatukan, dan mengko
o ns
ns t
tr uk
si sejumlah be e
nd nd
a yang dianggap bisa merujuk pada suatu konteks k
kesadaran makna tertentu. Biasanya a ma
m kna pada seni instalasi
mewakili mak k
n na yang diusung
g oleh seni kontemporer secara
a u u
mum. Hal penting lain yang
g s
signifikan n
dal al
am am
karya ya
s s
en en
i i
in in
st st
al l
a as
i i
ad ad
al alah
ah p
p roses berk
k ar
arya merupakan suatu
u k
kesatuan n
u u
nit pe e
ni ni
la la
i ian yang
g turut menentuka
k n
n uk
u uran
n dan nilai
i s
s eni. Unsur
pe e
r ristiwa at
at au
au t t
ep e
atny y
a a
p pros
es kejadia n
suat u
pe ri
ri st
st iwa te
ela lah
h di
di anggap
sebagai repres
es en
n ta
ta si
si sehin
n g
gg a
di sini secara otomatis akan terja
di k
k on
o ta
k k an
anta tara
ra objek
ek dan penont
nt on
n . Se
e c
ca ra keben
tu kan seni i
ns ta
lasi masih m
erupak an
n sebua
ua h
h se s
ni yan ang
me meng
ngalam m
i i
ba nyak perke
mb angan,
m ul
ai dari ek
spresi yang di
dila l
hirk rkan
an h h
in i
gg a
a pa
pa da
da tin
n gk
at praktisnya. Sep
erti m
en ggun
ak an efek teknol
og i
i mu
mu lt
lt im
im ed
e ia,
ge e
ra r
kan n-
geraka n
k inetik, m
es in
, la
mp u,
m us
ik, tarian ,
dan video sa
s mp
p ai
ai pad
da a
respon n
terhadap alam y
ang dibentuk d
al am
efe k
sebuah p er
a akitan a
a ta
u u
pe pengin
n st
alan.
13
Medium sen i
instal as
i terbagi 3, yai
tu: 1. Site
S pe
ci i
fi fi
c c
Ar Ar
t t
Site specific art site wo wo
rk rk
ad ad
al alah
ah seni rupa instalasi yang ditamp p
il ilka
ka n
n secara khusus melalui pemanfaatan dan penggunaan suatu tem
m pa
pat t a
at a
au ru
ru an
an g
g de
de ng
ng an
an b
b er
er bagai karakter y
y an
an g
g sp
sp es
es if
if ik
ik .
. Ka
Ka ry
ry a
a i
inst st
al alas
as i
i ini
b be
k rk
em ba
bang ng d
d i
i Amer ik
ik a
a se seki
kita tar
r ta
ta h
hun 19 1977
77 .
. 2
2. Vi Vi
de de
o In
n st
st l
allation Video installation adala
la h
seni i int
n alasi yang memanfaatkan telivisi yang
disusun menjadi sebu uah patung
dengan monitor yang banyak dengan berbagai bahasa telev
visi yang sp
ontan. Seni instalasi ini muncul di Amerika pada tahun 196
6 5.
3. Indigenouse Art
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
52 keadaan yang alamiah maupun berupa material mentah yang dapat
diproses menjadi karya seni.
II.3.5.1. Metode Presentasi Seni Instalasi
Metode presentasi karya seni intalasi kontemporer cenderung banyak yang menggunakan metode non-konvensional dan unik. Metode
yang digunakan dapat melibatkan pengunjung galeri aktif dalam mengapresiasi materi karya seni yang ditampilkan. Metode tersebut antara
lain yaitu: 1. Active Guest
Metode pengunjung untuk aktif. Biasanya pengunjung bisa menekan tombola tau menggerakkan sesuatu.
2. Utilize Pengunjung galeri dapat memanfaatkan permainan yang merangsang
intelektual dan keingintahuan. 3. Physical Active
Pengunjung diajak aktif secara fisik. Misal seperti melihat benda kecil dengan menggunakan mikroskop atau melihat objek melalui lensa
tertentu. 4. Live Demonstration
Melakukan demonstrasi langsung oleh sang seniman. Misal seperti pertunjukan.
5. Intellectual Guest Pengunjung diajak aktif secara intelektual.
II.3.5.2. Wujud Presentasi Seni Intalasi
Wujud presentasi karya instalasi dapat digolongkan sebagai berikut.
1. Unsecured Object Cara ini diterapkan untuk benda-benda yang tidak membutuhkan
penanganan dan pengamanan khusus.
II.3.5.1. Me e
to to
d de Presentasi Seni
ni I
I ns
n talasi
Meto o
de de presentasi karya seni intalas
i i
kontemporer cenderung banyak
k yang mengguna
a ka
k n metode non-konvensiona
al l
dan unik. Metode ya
ya n
ng digun n
ak a
an an
dapat t
m mel
e ib
ib at
atka ka
n n pe
pe ng
ngun un
ju j
ng galer ri
i aktif dalam
mengap ap
re r
siasi i
ma ma
te t
ri karya seni ya y
ng ditampi pi
lk lk
an. Me M
tode ter se
sebut antara lain
n y y
ai aitu
tu :
1. 1.
Ac A
tive e
G Gue
st Me
Me to
de pen gu
njung untuk ak
tif. Biasa ny
a peng un
n ju
ju ng b
b is
is a
a me
m nek
kan to
mbola tau me ng
gerakkan s
esuatu. 2
2. Ut
ilize Pengun
ju ng galeri
da pat
me ma
nf aa
tkan perma in
an yang
mera ra
ng n
sang ng
intelektual dan
kein gi
ntah ua
n. 3. Physical Active
Pengun ju
ju ng
ng d
d ia
ia ja
ja k
k ak
a tif secara fis
s ik
ik. Mi
Mi sa
sa l
l se
s pe
p rti
meli ha
t t
be benda ke
e c
cil l
dengan menggunakan n m
mikro o
sk sk
o op atau melihat objek melalui le
le ns
ns a
a tertentu.
4 4.
Li Li
ve ve
D D
em em
on on
st st
ra ra
ti ti
on o
M Me
l la
k ku
ka ka
n n de
demonstr tr
as asi
i la la
ng ngsu
sun ng ole
h h
sa sang
ng sen
i im
an . Misa
sa l
l se
seperti pe
pe rt
rt u
unju ju
ka kan.
5. Intellectual Guest Pengunjung diajak ak
ktif secara in ntelektual.
II.3.5.2. Wujud Pres esenta
a s
si Seni Intalasi
Wujud presentasi k k
a ar
y ya instalasi dapat digolongkan sebagai
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
53 2. Fastened Object
Cara ini benda seni dipertahankan pada suatu posisi tertentu agar tidak berpindah tempat.
3. Enclose Object Benda-benda yang dipamerkan dilindungi dengan pagar atau kaca.
4. Animed Object Benda-benda dipamerkan dengan cara digerakkan sehingga
memunculkan atraksi yang menarik bagi pengunjung. 5. Diorama
Cara ini meniru bentuk benda asli melalui miniaturnya atau seukuran dengan benda aslinya dengan menampilkan satu sekuen tertentu.
6. Teknik Simulasi Mengajak pengunjung untuk berpetualang dan mengalami suatu
kondisi tertentu dalam pameran.
II.4. TINJAUAN UMUM
OBJEK STUDI
Pada bagian tinjuan umum objek studi, akan dipaparkan tentang pengertian graha, pengertian galeri, pengertian sanggar pendidikan seni, dan
pengertian seni kontemporer.
II.4.1. Pengertian Graha, Gerha, Dan Grha
Kata graha secara historis berasal dari Bahasa Kawi yang telah mendapat pengaruh dari Bahasa Sansekerta. Graha sering diartikan sebagai rumahgriya.
Kata graha sendiri pada mulanya diucapkan dengan greha atau grha.
14
Sebenarnya penggunaan kata graha tidak dibenarkan. Hal ini dikarenakan bahwa graha sendiri
memiliki arti yang sangat banyak. Misalnya graha yang berarti gerhana, planet, buaya, ikan besar atau binatang laut.
15
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI edisi IV, dipaparkan bahwa teradapat 2 entry kata graha. Kata graha justru berasal dari Bahasa
14
http:id.wikipedia.orgwikiGraha
15
Susantio, D. 2010, Maret 3. Retrieved Oktober 26, 2013, from Pemakaian Kata Graha dan Nama Geografi: http:arkeologi-publik.com201003pemakaian-kata-graha-dan-nama-
geografi.html
p p
3. Enclose Object t
Benda-be be
n nda yang dipamerkan dilindungi d
d en
enga g
n pagar atau kaca. 4. An
n im
imed Object Benda-be
e nd
nd a
a dipame
merk rk
an an
den en
ga g
n n
ca a
ra r
digerak kka
k n sehingga
memu m
ncul l
ka ka
n n atraksi yang
g menarik bagi pe
pe ng
n unju
u ng.
5. Di Di
or or
am am
a Ca
C ra i
i ni
ni m
en iru bentuk ben
da asli melalui
mi i
ni ni
aturny nya
a at
atau a
seu ku
k ran
de e
n ng
an benda a
slinya dengan menampilkan satu s ek
kue u
n te e
rt rt
en en
tu t
. 6.
Te knik Simulas
i Me
ngajak pengu nj
ung un tu
k berp et
ualang dan m en
nga g
la ami
mi s
suatu kond
isi tertentu dal
am pam
er an
.
II II
.4. TINJAUAN UMUM
OBJEK ST UD
I
Pa da
b ag
ia n
n ti
ti nj
nj ua
ua n
n umum objek
k s
s tu
tu di
di, ak
a an
d ip
ap ar
ka kan
n tentan an
g g
pengertian graha, pengertian g al
al er
eri, i
p p
en en
g gertian sanggar pendidikan seni,
, d
dan an
pe pe
ng n
ertian seni kontemporer.
II II.
4 4
.1 .1
. .
Pe Pe
ng ng
er er
ti ti
an an
G G
ra ra
ha, Gerha, Dan an
G G
rh rh
a a
Ka K
ta gra
h ha s
s ec
ecar ar
a a
h histor
is is b
b er
er as
as al
al d
dari Baha hasa
sa K
Kaw a
i i
ya ng
t elah m
men en
d dapat
peng ngar
a uh
uh d
dar ar
i i
B Baha
ha sa
sa Sanseke rt
rt a. Graha
s s
er ing diar
ti ti
ka ka
n se seba
ba ga
gai i
ru rum
mahgriya. Kata graha sendiri pada mulanya d
diucapka an
n dengan greha atau grha.
14
Sebenarnya penggunaan kata graha tidak dibe
enarkan. Ha al ini dikarenakan bahwa graha sendiri
memiliki arti yang sangat banyak ak. Misaln
n y
ya graha yang berarti gerhana, planet, buaya, ikan besar atau binatang laut
ut .
15
Menurut Kamus Besar Baha a
sa a
Indonesia KBBI edisi IV, dipaparkan
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
54 Sansekerta. Entry yang pertama adalah graha yang berarti mengangkat verba
atau buaya nomina. Definisinya sama sekali berbeda dengan konsep graha yang merujuk pada bangunan. Entry yang kedua merujuk pada kata gerha. Padahal di
buku ini terdapat entri kata gerha yang berarti bangunan, kantor, tempat tinggal nomina. Sedangkan kata grha justru tidak ditemukan. Kesimpulannya adalah
bahwa secara hakikat kata graha berarti rumah, bangunan, atau tempat tinggal.
16
II.4.2. Pengertian Galeri
Galeri seni adalah ruangan atau gedung tempat memamerkan benda atau karya seni.
17
Kata galeri awal mula berasal dari bahasa latin yang berbunyi galleria. Galleria pada zamannya memiliki arti sebuah bangunan yang salah satu
sisinya terbuka tanpa pintu atau bisa juga disebut ruang terbuka yang dibatasi dinding dan berbentuk “U”. Galeri terkadang dikenal sebagai ruangan panjang di
tingkat atas loteng yang biasanya sering kita jumpai pada rumah bergaya arsitektur Elizabethan dan Jacobean.
18
Gambar.2.10. Ruang Galeri Seni Dengan Bentuk “U” Sumber :
http:www.frieze.comuploadsimagesfrontsholis_2.jpg
Menurut Rahmat Budi Santoso, pada artikel Galeri, Bisnis, dan Apresiasi, Pikiran Rakyat 1995, mengatakan bahwa di dalam Bahasa Inggris, gallery
bermaksud sebuah benda yang kokoh yang tampil secara monumental. Sebuah
16
Depdiknas, P. B. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi IV. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
17
http:bahasa.kemdiknas.go.id
18
Indonesia. 2010. Ensiklopedia Nasional Indonesia. Jakarta: Cipta Adi Pustaka.
j p
g y y
g g
j p
g buku ini terdapat entri kata
ta g erha yang berart
i i
ba ba
ngunan, kantor, tempat tinggal nomina. Sedangk
k an
an kata grha justru tidak ditemuka kan.
n. Kesimpulannya adalah
bahwa secara h h
a akikat kata graha
ha berarti rumah, bangunan, atau
u tempat tinggal.
16
II I
. 4
4.2. Penge ge
rt t
ia ia
n n Gale
er ri
Galeri s s
eni ad d
al al
ah ah
ruangan atau ge g
dung tem m
pa pat mema
m merkan
b b
enda atau ka
a r
rya seni ni.
17 17
K K
at a
a ga a
le le
ri ri awa
l mula berasal d ar
r i
i ba
b hasa
a l
lat at
in in
yang be berbunyi
galler er
ia a
. Ga
Ga l
lleria a
p ad
a zamannya m
em iliki arti sebua
h ba ang
ng unan
n y
y an
ang g
salah h satu
sisiny ny
a a te
terbuk uk
a tanpa pintu atau bis
a ju ga disebut ruang t
er r
bu b
ka y y
an ang
g dibata
tasi di
i nd
nd in
in g da
a n
n be rbentuk “U
”. Galeri ter
ka dang dik
en al sebagai r
ua a
ng n
an n
p pan
n ja
ja ng d
di ti
ting ng
k kat a
at as
loteng yang b
iasany a
se ring k
it a jumpai pada
ru umah
h be
be rg
rg aya
ar r
si s
tekt t
ur Elizab
et han dan Ja
co be
an.
18
Gambar.2.10. Ruan ang Galeri
i S
S eni Dengan Bentuk “U”
Sumber : http:www.fri rieze.comuplo
oadsimagesfrontsholis_2.jpg
Menurut Rahmat Budi Sant ntoso, pa
ada artikel Galeri, Bisnis, dan Apresiasi, Pikiran Rakyat 1995, mengatakan
n ba
a h
hwa di dalam Bahasa Inggris, gallery bermaksud sebuah benda yang kokoh
h yang tampil secara monumental. Sebuah
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
55 galeri merupakan tempat untuk memajang barang-barang display barang hasil
produksi pabrik. Secara singkat bahwa galeri adalah sebuah ruang panjang untuk memamerkan aneka barang yaitu barang yang biasanya eksklusif. Namun, kata
galeri di dalam terminologi seni, menurut beliau pula, memiliki arti yang berbeda pula. Galeri bukan lagi kata benda yang tak memiliki kehendak, melainkan suatu
bentuk sifat yang mampu mempengaruhi identitas dan keberadaan suatu karya seni pada satu kurun waktu terntenu. Lebih umumnya disimpulkan bahwa suatu
galeri dapat menentukan keberlangsungan satu peristiwa seni rupa.
19
Pernyataan Rahmat Budi Santoso hampir sejalan dengan pendapat yang diusung oleh Dee Ito. Di dalam buku Careers in the Visual Arts 1993, beliau
berpendapat bahwa galeri memiliki konotasi dua maksud, yaitu galeri yang digunakan sebagai pameran dan yang digunakan sebagai jualan. Maksudnya
adalah sebuah galeri bisa untuk tujuan ideal non-komersial maupun tujuan realistis komersial.
20
Namun alhasil bahwa istilah galeri mengacu pada sebuah tempat atau ruang pamer kerya seni.
21
Sedangkan menurut pemilik Duta Fine Art Gallery Jakarta, Basuki Wiwoho, menegaskan bahwa peranan galeri pada
hakikatnya adalah menampilkan suatu bentuk apresiasi. Galeri secara ideal semestinya tidak perlu menjual barang non seni. Hal ini tentunya akan menggeser
fungsi sebuah galeri menjadi art shopart house semata. Maka dari itu, seperti yang telah dipaparkan pada bab latar belakang
pengadaan objek studi, salah satu esensi mendasar suatu galeri seni yang sekarang menjadi persoalan adalah sifat netral sebuah galeri. Sekarang ini banyak
berkembang galeri-galeri seni pemerintah bahkan swasta yang dikelola oleh para praktisi seni seniman yang nge-trend diistilahkan artist-run space yang memiliki
visi mereka masing-masing. Dengan berbekal sadar atau tidak, ruang pamer ini kemudian menjadi tidak netral karena image dan ideologi yang ada pada sebuah
ruang pamer yang tercipta dari pandangan kesenian dari masing-masing pengelolanya.
19
Santoso, R. B. 1995, Februari 19. Galeri, Bisnis, dan Apresiasi. Pikiran Rakyat.
20
Ito, D. 1984. Careers In The Visual Arts. English: School of Visual Arts Press.
21
Susanto, M. 2002. Diksi Rupa: Kumpulan Istilah Seni Rupa. Yogyakarta. Kanisius.
g y g y
g y
, galeri di dalam terminolog
og i
i s
se ni
, menurut beliau u
p p
ula, memiliki arti yang berbeda pula. Galeri bukan l
l a
agi kata benda yang tak memiliki k
k eh
eh endak, melainkan suatu
bentuk sifat y y
a ang mampu memp
m enga
g ruhi identitas dan keb
ber er
adaan suatu karya seni pada
a sa tu kurun
un w
w ak
ak tu ternt
n en
en u.
u L
L eb
eb ih
h u
umu mu
m mnya
ya disimpulk
kan an
bahwa suatu galeri
i d
dapat men en
entuka ka
n n
ke k
berlangs g
unga g
n satu per i
isti ti
w wa seni
i rupa.
19
Pern rnya
yata ta
an a
Rah h
m ma
t Budi Santoso hampi
r se
seja ja
lan de de
ng ng
an an pendapa
pat yang diusun
un g
g ol
ol eh
eh Dee
ee I
to .
Di dalam buk u
Careers in the V
V is
is ual
Ar Ar
ts ts 1
1 99
9 3, b
bel e
iau berp
p en
en da
da pat b
ba hwa ga
le ri memiliki konotasi dua maksud,
y y
aitu u
g g
al aleri ya
a ng
n di
igu guna
n kan
n sebagai pame
ra n dan ya
ng digunak
an sebagai jua
la la
n. M
M ak
aksu su
dnya a
ad ad
al ala
ah s s
eb uah galeri bisa
un tuk tu
ju an
ideal non-komersial
m maupu
u n
n tu
tu juan
real a
istis s
komer si
al .
20
Namun a
lhas il
b ahwa
i st
ilah galeri me
ngacu pada
a s
s eb
b ua
a h
h tempat
t atau ruang pame
r ke rya se
ni .
21
S ed
an gk
an men
urut pemilik D u
uta Fine A
A r
rt Ga
G ller
ry y
Jakarta, Basuki Wi
woho, menegask an bahwa peranan
g galeri
i pad
da haki
i ka
ka t
t ny
a ad
alah m
m en
en am
am pi
pi lk
lk an suatu ben
n tu
tu k
k ap
ap re
re si
s as
i. G al
eri se
sec cara ide
de al
al semestinya tidak perlu menjual
b b
ar ar
an ang no
non n
se ni. Hal ini tentunya akan mengge
ge se
se r
fu fung
n si sebuah galeri menjadi art shopa
rt house semata. M
M ak
ak a
a da
da ri
ri i
i tu
tu ,
se se
pe pe
rt rt
i ya y
ng telah dip ip
ap ap
ar ar
ka ka
n n
pa pa
da da
b b
ab ab
l l
at atar b
b el
elak ak
a ang
pe peng
ngadaan b
ob j
je k
k st ud
ud i,
i, s
s al
alah satu u
es es
en ensi
si m men
en d
dasar su suat
at u
u ga g l
le i
ri s
en i
i yang ng s
s ek
ek a
arang me
nj nj
ad ad
i i
pe pe
rs rs
oa oa
l lan
n ad
adalah sif f
at at
netral se sebuah gal
l er
er i.
i. S
Sek ek
ar ar
an an
g g
n ini
i banyak berkembang galeri-galeri seni pe
e m
merintah h b
b ahkan swasta yang dikelola oleh para
praktisi seni seniman yang nge- -trend diisti
ilahkan d
artist-run space yang memiliki visi mereka masing-masing. Den
nga g
n berb e
ekal sadar atau tidak, ruang pamer ini kemudian menjadi tidak netral kare
rena im mage dan ideologi yang ada pada sebuah
ruang pamer yang tercipta dari p
p a
andangan kesenian dari masing-masing
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
56 Berdasarkan beberapa pemaparan dari para pakar, teori, dan kabar di
media, disimpulkan bahwa sebuah galeri seni merupakan ruang atau wadah untuk mengapresiasikan karya seni. Apresiasi yang dimaksud adalah apresiasi yang
mencakup tujuan ideal non-komersil dan tujuan realistis komersil.
II.4.3. Pengertian Sanggar Pendidikan Seni
Kata sanggar sangat identik dengan kesenian. Sanggar seringkali mengarah pada aktivitas belajar dan bermain dengan pengelolaan yang tidak
serumit sekolah. Menurut Wikipedia, sanggar adalah suatu tempat atau sarana yang digunakan oleh suatu komunitas atau sekumpulan orang untuk melakukan
suatu kegiatan seni.
22
Sanggar bisa dibilang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang masuk dalam kateogri sekolah non-formal. Menurut Undang-
Undang No.2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu jalur
pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.
23
Selain itu sanggar juga sering diartikan sebagai tempat untuk kegiatan seni seperti tari, lukis, dsb.
24
Gambar 2.11. Sanggar Seni Lukis Putri Cindai Sumber :
http:blogsuyono.comwp-contentuploads201303027-1024x768.jpg
22
http:id.wikipedia.orgwikiSanggar
23
Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
24
http:bahasa.kemdiknas.go.id
g p y
p y
g p
y g
mencakup tujuan ideal non on
k -komersil dan tujuan
n re
r alistis komersil.
II.4.3. Peng g
er ertian Sanggar Pendidikan Seni
Kata s
s an
ggar sangat identik dengan kesenian. S
S anggar seringkali
mengarah h
pada akti ti
vi vi
ta ta
s s
belaja a
r da da
n n
be e
rm m
ai i
n n
de deng
ng an
an pengelo
la la
an a
yang tidak serumi
mit sekola a
h. h
Men n
ur ur t
ut Wikipedia, ,
sanggar ad d
al l
ah ah suatu
tu tempat
at a
au sarana ya
a n
ng digun un
ak ak
an an
oleh su su
at at
u komunita
s atau sek
um m
pu pu
lan or ran
ang g
un untuk me
ela l
kukan suatu
u ke
ke gi
gi at
at an
se se
ni .
22
Sanggar bis a
dibilang merup ak
kan an
sal al
ah ah
s s
at at
u lemb mbaga
pend d
id idik
k a
an y y
a an
g masuk dalam kate ogri
sekolah n
on -forma
l. Menur
urut ut Undan
ng- Un
Unda dang N
N o.
2 Tahun 19 89
Tentang Sistem Pe nd
idikan Nas io
ona n
l, d dis
iseb eb
ut u
kan n
ba ba
hw hw
a p pe
nyelenggaraan pe nd
idikan dil
aksana ka
n melalui dua ja lu
ur, y y
ai ai
tu tu
j j
alur pe
e nd
n idi
ik an sekol
ah dan jalur
pen didi
ka n lu
ar sekolah
.
23
S el
ai n itu
sa s
ng gga
gar ju ju
ga ga
sering d
iartikan sebagai tem
pa t un
tu k
ke gi
atan sen
i se
pe rti tari, lukis,
d dsb.
24
Gambar 2.11. Sanggar Sen
ni Lukis Putri Cindai Sumber : http:blogsuyono.com
mwp-conte e
nt uploads201303027-1024x768.jpg
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
57 Maka pengertian sanggar pendidikan seni adalah tempat atau ruang yang
memiliki peran sebagai fasilitas pendidikan seni bagi siapa saja untuk meningkatkan potensi seni sebagai tujuan pelestarian kekayaan kesenian.
II.4.4. Pengertian Seni Kontemporer
Seni merupakan sesuatu yang menyangkut diri manusia dengan jiwani pribadi masing-masing. Pengertian seni sejatinya tidak berasal dari satu sumber
saja. Maksudnya adalah bahwa pengertian kata seni lebih bersifat kontekstual, sesuai dengan kebudayaan wilayah tertentu. Kata seni salah satunya berasal dari
Bahasa Sansekerta, yaitu sani. Kata sani berarti pemujaan, persembahan, dan pelayanan. Kata tersebut erat kaitannya dengan upacara keagamaan yang disebut
dengan kesenian. Selain kata sani, menurut Bahasa Sansekerta pula, seni disebut juga cilpa. Sebagai kata benda, cilpa berarti pewarnaan, yang kemudian
berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Menurut Padmapusphita, kata seni berasal dari Bahasa Belanda dengan sebutan genie.
Sedangkan menurut Bahasa Latin kata seni disebut dengan arts, artes, dan artista. Namun seiring dengan berkembangnya zaman, banyak definisi seni yang
diungkapkan oleh para ahli. Seni adalah sesuatu yang dilakukan orang, bukan atas dorongan kebutuhan
pokoknya, melainkan karena kehendak kemewahan, kenikmatan, ataupun kebutuhan spritiual.
25
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, seni adalah kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi atau luar
biasa dan orang yang melakukannya adalah seorang yang genius.
26
Sedangkan para ahli seperti Leonardo Da Vinci, mengatakan definisi seni adalah sesuatu yang
dasarnya alami dan tidak bisa dilihat oleh mata telanjang manusia. Karya seni diekspresikan dalam bentuk gambar, dan seni bisa dirasakan oleh manusia dengan
hatinya sendiri. Suatu bentuk karya seni tentu mengalami perkembangan sesuai dengan
konteks waktu masing-masing. Mulai dari seni pra sejarah hingga seni modern. Salah satu seni yang tetap menunjukan eksistensinya hingga saat ini adalah seni
25
Bozman, E. F. 1967. Everyman’s Encyclopedia. New York: Dent.
26
http:kbbi.web.id
g p
g j
j p
y
II.4.4. Pengertian n
Se Seni Kontemporer
Seni merup p
ak akan sesuatu yang menyangkut dir
iri i
manusia dengan jiwani pribadi masing
ng -m
asing. Pengert rt
ian seni sejatinya tidak beras sal
a dari satu sumber
saja. Maks ksudnya ad
d alah
ah b
b ahwa
a p
p en
enge ge
rt rtia
ia n
n ka
ka ta
a s
s en
eni i
lebih bers if
if at
a kontekstual,
sesuai ai
dengan ke k
buda a
ya ya
an wilayah tertentu. Kata se e
ni ni
salah h
satunya b
b erasal dari
Ba a
h hasa San
an se
se ke
ke r
rta, y y
ai ai
tu tu
s ani. Kata
sa ni ber
arti ti
p p
em e
ujaa an
n, p
p er
ersembah han
a , dan
pelaya ya
na na
n. n
K K
ata te te
rs eb
ut erat kaitanny a
dengan upacara k
kea e
gama ma
an an y
y a
ang di i
se s
but deng
g an
an k kesen
n i
ia n. Selain kata sani, m
en urut Bahas
a Sa
nseker ta
ta pula, a,
sen en
i diseb but
ju uga
ga cilpa a
. Sebagai kata benda, ci
lp a berart
i pewarnaan,
y yang
g ke
kemu mu
dian n
be be
rk rk
emba ba
ng menjadi seg al
a ma ca
m kekr ia
an yang arti st
t ik. Me
Me n
nurut Pa
Padm d
ap p
us phita,
k at
a seni b er
as al d
ari Bahasa Belanda
d enga
n se
e bu
b ta
a n
n geni i
e e
. Sedang
g ka
n menurut Ba hasa
Latin k
at a se
ni d
iseb ut
den gan arts, artes,
dan artis ista
a. Na
N mun
n seiring dengan
b er
kembangnya zam an, banyak definis
i seni
i yan
g diun
gk gk
ap a
kan ol
eh p
p ar
ar a
a ah
ah li
li. Seni adalah sesuatu yang
d d
il ilak
a uk
k an
an o
rang, bukan atas dorongan kebutu tuha
ha n
n po
po ko
k knya, melainkan karena kehendak kemewahan, kenikmatan, a
a ta
taup up
u un
ke ke
bu bu
tu ha
ha n
n sp
sp ri
ri ti
ti ua
ua l.
l.
25
M M
en en
ur ur
ut Kamus Besar r
B B
ah ah
as as
a a
In In
do do
ne ne
si si
a a
K KBB
BB I
I, ,
s seni
ad adal
alah a
kesan gg
up an
n a
aka ka
l l
un tuk
k me
menc nc
ip ip
ta taka
kan n sesuat
t u
u ya
yang ng b
b er
i ni
l la
i i
i tinggi
gi a a
ta ta
u u luar
bias as
a a
da da
n n
or or
an ang ya
ya ng
ng melakuk k
an a
nya adal l
ah ah seorang
y y
an a
g ge
geni nius
us.
26 26
S S
e edangkan
para ahli seperti Leonardo Da Vinc nci, menga
gatakan definisi seni adalah sesuatu yang dasarnya alami dan tidak bisa d
dilihat oleh h mata telanjang manusia. Karya seni
diekspresikan dalam bentuk gamb bar, dan se
eni bisa dirasakan oleh manusia dengan hatinya sendiri.
Suatu bentuk karya seni tent nt
u mengalami perkembangan sesuai dengan
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
58 kontemporer. Seni kontemporer adalah perkembangan seni yang terpengaruh
dampak modernisasi. Kata kontemporer berasal dari kata “co” bersama dan “tempo” waktu. Sehingga menegaskan bahwa seni kontemporer merefleksikan
situasi waktu yang sedang dilalui.
27
Dalam hal ini kata kontemporer juga berarti kekininian, maksudnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu saat ini.
Seni kontemporer bersifat tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai dengan peradaban sekarang.
Maka disimpulkan bahwa pengertian seni kontemporer adalah sebuah segala bentuk kesanggupan akal untuk menciptkanan sesuatu yang bernilai tinggi,
indah, artistik, dengan mengusung nilai-nilai kekinian modern.
II.5. TINJAUAN GRAHA GALERI DAN SANGGAR PENDIDIKAN
SENI KONTEMPORER
Sub bab ini akan memaparkan esensi utana dari objek studi secara eksplisit yang meliputi pengertian objek studi, fungsi objek studi, pemilik objek studi, visi
program objek studi, struktur organisasi dalam objek studi, dan kajian fungsi dan skala layanan objek studi.
II.5.1. Pengertian Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer
Berdasarkan pemaparan tentang tinjauan umum objek studi, maka Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer adalah sebuah bangunan atau
ruang yang secara eksplisit difungsikan sebagai ruang pameran apresiasi dan ruang pendidikan seni khususnya seni kontemporer. Melalui bangunan ini
diharapkan menjadi sebuah fasilitas hiburan komersial seni modern kontemporer di Yogyakarta, yang menampilkan kekayaan seni kontemporer, khususnya seni
kontemporer Indonesia. Selain itu juga sebagai wadah kegiatan pendidikan belajar seni kontemporer yang meliputi berbagai cabang seni populer, seperti seni lukis,
seni grafis, seni patung, seni instalasi, dan seni pertunjukan.
27
http:id.wikipedia.orgwikiSeni_kontemporer
p gg
g p
situasi waktu yang sedang g
di dilalui.
27
Dalam ha l
l in
in i kata kontemporer juga berarti
kekininian, maksud d
ny nya adalah sesuatu yang sama denga
gan n
kondisi waktu saat ini. Seni kontemp
mp o
orer bersifat tida d
k terikat oleh aturan-aturan an zaman dulu dan
berkemba a
n ng sesuai de
d ng
ng an
an perad
d ab
ab an
an s
sek ek
ar aran
a g.
g Maka d
d isimpu
u lk
lk an bahwa p
p enge
g rtian seni k
k on
o temp
mp orer ada
ala l
h sebuah se
e g
gala ben n
tu tuk
k ke ke
s sanggu
gu pa
pa n
ak al untuk
m enciptka
na a
n n
sesuat tu
u ya ya
ng ng bernila
ai i
tinggi, indah,
h, a
art rt
is isti
tik k, den
en ga
n mengusung ni
la i-
nilai kekinian mo
o de
de rn.
II I
. 5
5. .
TIN N
JA UAN GR
AH A GALE
RI DAN SANGGAR PEN
D DIDI
I KA
KA N
N SE
SE NI
N K
K O
ON TEMPORER
Su b bab
in i akan mem
ap ar
kan es
ensi uta
na dari obje k
st udi se
c cara
e e
ks ks
plis s
it i
yang m m
eliputi pengerti an
o bjek s
tudi, fu ng
si objek
stu di, pemilik ob
je e
k studi, v
vis s
i pr
progra a
m objek studi, struktur
organisasi d al
am o
bj ek studi, dan kaji
an n fungs
gsi dan n
skal l
a a
la la
yanan ob
jek st
st ud
ud i
i.
II.5.1. Pengertian Gra ha
ha G G
aler er
i i D
Dan Sanggar Pendidikan Seni Ko
Kontemporer
Be Be
rd rd
as as
ar ar
ka ka
n n
pe pe
ma ma
pa pa
ra ra
n tentang tinjauan an
u u
mu mu
m m
ob ob
je je
k k
st st
ud ud
i i, mak
aka a
Gr Gr
a aha
Ga Ga
le le
ri Dan S
S an
ggar ar
P P
en en
di di
di kan
Se Seni
ni K Kon
onte te
mp orer
r a
ada da
la la
h h
se b
bu h
ah b
bangu guna
na n
n atau ruan
ang g
ya yang
ng s
s ec
ec ar
a a
ek eksplisit di
fu fu
ngsikan se e
b bagai ruan
g g
pa p
me mera
ra n
n a
a pr
pres es
i iasi dan
ruang pendidikan seni khususny nya seni
i kontemporer. Melalui bangunan ini
diharapkan menjadi sebuah fasil litas hiburan
n komersial seni modern kontemporer di Yogyakarta, yang menampilka
kan kekaya yaan seni kontemporer, khususnya seni
kontemporer Indonesia. Selain itu ju juga seb
ebagai wadah kegiatan pendidikan belajar seni kontemporer yang meliputi berb
ba g
gai cabang seni populer, seperti seni lukis,
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
59
II.5.2. Fungsi Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer
Fungsi utama dari objek studi Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kotemporer ini pada hakekatnya adalah sebagai ruang pameran dan sekaligus
sebagai ruang yang menampung segala bentuk apresiasi seni. Apresiasi seni yang dimaksud bukan hanya sebatas pameran seni rupa kotemporer saja, melainkan
seni pertunjukan kontemporer juga. Selain itu juga berfungsi sebagai fasilitas ruang publik kesenian bagi seluruh pelaku, baik dari sisi seniman maupun
penikmat seni. Secara eksplisit terdapat 3 fungsi utama pada objek studi terkait, yaitu:
1. Presentasi karya seni, 2. Apresiasi karya seni,
3. dan Pemeliharaan karya seni.
Terlepas dari fungsi utama, objek studi ini juga memiliki fungsi pendukung. Fungsi pendukung objek studi ini adalah sebagai sarana pendidikan
masyarakat tentang kesenian kontemporer. Sarana pendidikan yang dimaksud adalah seperti kegiatan residensi, kuratorial, konservasi, seminar kesenian,
workshop, edukasi manajemen seni, dan kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Secara eksplisit terdapat 3 fungsi pendukung pada objek studi terkait, yaitu:
1. Pendidikan seni kontemporer terhadap masyarakat, 2. Jual beli produk komersial dan produk kesenian,
3. Wahana rekreasi kesenian, 4. dan Wadah kegiatan kemanusiaan.
II.5.3. Tipologi Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer
Tipologi objek studi ini adalah art and entertainment commercial building disertai tipologi pendukung seperti educational, conservation, public communal
space. Bangunan ini pada hakikatnya berfungsi sebagai wadah untuk apresiasi, presentasi, diskusi, serta pemeliharaan karya seni kontemporer dengan didukung
g j
gg Kotemporer ini pada hake
ke ka
ka tn
ya adalah sebaga gai
i ruang pameran dan sekaligus
sebagai ruang yang g
m menampung segala bentuk apresiasi
si s s
eni. Apresiasi seni yang dimaksud buk
k a
an hanya sebatas as
pameran seni rupa kotempo ore
r r saja, melainkan
seni pertu tu
n njukan kon
o te
te mp
mp orer
j j
ug ug
a a.
S S
el lai
ai n
n it
it u
u ju
juga ga
b b
erfungsi s seb
e agai fasilitas
ruang g
publik k k
esenia ia
n n
ba b
gi seluruh p p
elaku, baik k
da d
ri s s
is i
i senima man maupun
pe e
n nikmat
s s
en en
i. i.
S S
ecara ek ek
spli sit terdapat 3 fungs
i ut
utam am
a pa a
da da
o o
bj bj
ek studi di terkait,
yaitu: u:
1 1. Pr
r e
es entasi kar
ya seni,
2. Ap
resiasi karya se
ni, 3
3. da
n Pemeliharaan k
arya s en
i.
Terlepas dari fung
si u
tama, ob
je k
st ud
i ini juga m
em m
il i
iki fu n
ng s
si pe
penduk k
ung. Fungsi pendukun g objek stud
i ini
adalah sebagai sarana pend
d i
idika an
masy y
ar ar
ak at ten
tang g
k k
es es
en en
ia ia
n n
ko k
ntemporer. S S
ar ar
an an
a a
pe pe
ndidik an y
an n
g g dimaks
s ud
ud adalah seperti kegiatan reside
d ns
nsi, i, kur
urat at
o orial, konservasi, seminar kesen
enia ia
n n,
wo workshop, edukasi manajemen seni, da
d n kegiatan-kegiatan kemanusiaan.
n. S
S ec
ec ar
ara ek
ek sp
splisi i
t t
te te
rd rd
ap ap
at at
3 3
f f
un un
gs gs
i i
pe pe
nd n
ukung pada obje je
k k
st st
ud ud
i i
te te
rk rk
ai ai
t, t,
y y
ai ai
tu tu
: :
1. P
Pe d
nd id
id ik
ikan an s
s en
en i
i kontem empo
po re
re r
r te terh
rhadap m m
as as
ya yara
rak ka
t t,
2 2. Ju
Ju al
al b bel
l i
i pr
produk kom er
e sial dan p
p r
roduk kese ni
ni an
an ,
3. Wahana rekreasi keseni nian,
4. dan Wadah kegiatan k kemanusiaan
n.
II.5.3. Tipologi Graha Ga aleri D
Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
60 kegiatan edukasi pada sanggar pendidikan seni dan didukung pula oleh kegiatan
komersil seperti pada ruang pertunjukan concert hall, art shop, café, dan perpustakaan.
II.5.4. Pemilik Objek Studi Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer
Objek studi Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer ini dimiliki oleh yayasan kesenian seni rupa, Rumah Seni Cemeti. Pemilihan Rumah
Seni Cemeti sebagai pemilik objek studi karena Rumah Seni Cemeti yang didirikan oleh Nindityo Adipurnomo ini memiliki fokus perhatian terhadap seni
kontemporer, baik lokal maupun mancanegara. Dengan berangkat dari perhatian tersebut, maka Rumah Seni Cemeti berupaya untuk memajukan ragam kesenian
kontemporer di Yogyakarta dan Indonesia. Beberapa upayanya yaitu seperti mendatangkan seniman lain untuk workskop, dialog seni, serta membukan
kesempatan bagi siapa saja calon seniman dalam kegiatan residensi residensi HotWave.
Gambar 2.12. Cemeti Art House Rumah Seni Cemeti Sumber :
http:universes-in-universe.org2010mella_jaarsma02711747-1-eng-GB02.jpeg
II.5.5. Visi Program Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer
Visi program dari Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer ini didasarkan pada kajian tentang visi pemilik objek studi. Secara
umum pemilik objek studi, yaitu Rumah Seni Cemeti memiliki visi dengan p p
II.5.4. Pemilik Ob Ob
je jek Studi Graha Ga
Ga le
le ri
r Dan Sanggar Pendidikan
Seni Kontemporer r
Objek st studi Graha Gale
e r
ri Dan Sanggar Pendidikan Se Seni
n Kontemporer ini
dimiliki o o
le leh yayasa
a n
n ke
ke se
se nian
s s
en n
i i
ru rupa
pa, ,
Ru Ru
ma ma
h h
Se S
ni ni
Cemeti. Pem emilihan Rumah
Seni C Cemeti se
s baga
a i
i pe
p milik obje
j k studi karena
a R
R umah
h Seni Ce
Cemeti yang di
i d
dirikan ol ol
eh eh
N N
i indity
y o
o A
Ad ip
ur nomo
i ni memil
ik k
i i
fo fo
kus pe pe
rh rh
at at
ia ia
n terhad adap seni
kontem em
po po
re re
r, bai i
k k
loka l maupun man
ca negara. Dengan
b ber
e angk
gk at
at d dar
ar i perh
hat a
ian terseb
b ut
ut , maka
ka Rumah
S eni Cemeti
b er
upaya untuk memaju ka
kan raga ga
m m
keseni nian
ko ont
ntem e
pore re
r di Yogyaka rt
a dan In do
nesia. Beberapa upayan y
ya y y
ai ai
tu tu s
s ep
e ert
ti me
me nd
nd atan
an gk
an seniman lai n
untuk wo
rkskop, dialog seni, s er
ta ta m
m em
em bu
bu kan
ke ke
s semp
p at
an bag i
si apa saja
c alon
s en
im an
d alam kegia
ta n
re side
n nsi r
res esid
d en
n si
s HotWa
av e.
Gambar 2.12. Ce emeti Art Hous
se Rumah Seni Cemeti Sumber : http:universes-in-universe
e.org2010m mella_jaarsma02711747-1-eng-GB02.jpeg
II.5.5. Visi Program Graha a G
G aleri Dan Sanggar Pendidikan Seni
Kontemporer
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
61 berlandaskan semangat penciptaan kembali “Seni Masyarakat” agar para pelaku
seni bahkan penikmat seni lebih mengutamakan aspek proses seni ketimbang promosi seni. Dalam semangat tersebut juga tertuang bahwa Rumah Seni Cemeti
manaruh perhatian utama pada stimulasi praktik kerja kesenian dan manajemen seni. Maka dapat disimpulkan bahwa pemilik objek studi, Rumah Seni Cemeti,
memiliki visi:
“membangun seni rupa kontemporer menjadi media pencerdasan kreatif masyarakat dengan mengedepankan praktek kesenian dan kemasyarakatan.
”
Dengan berlandaskan semangat tersebut, visi yang diajukan penulis juga akan menitikberatkan pada keterlibatan aspek sosial terhadap kesenian seni
kontemporer. Maka, Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer memiliki visi:
“menjadi pusat seni yang unggul dalam praktik apresiasi, konservasi, dan edukasi seni kontemporer yang diekspresikan melalui berbagai medium kesenian
serta menjadi salah satu tujuan wisata unggulan di Yogyakarta.”
II.5.6. Misi Program Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer
Misi program dari objek studi ini merupakan benang merah dari visi yang telah diusung. Dengan berdasarkan semangat seni dan kemasyarakatan, terdapat 5
point penting misi yang diusung, yaitu: 1. Apresiasi Seni
Mengenalkan potensi, keberagaman, dan kekayaan seni kontemporer yang dimiliki oleh Indonesia, khususnya Yogyakarta kepada khalayak
umum baik masyarakat lokal maupun mancanegara. 2. Konservasi Seni
Mengembangkan kegiatan konservasi dan pemeliharaan karya-karya seni kontemporer di Yogyakarta.
p g
j g g
manaruh perhatian utama pa pa
d da stimulasi prakt
kt ik
ik kerja kesenian dan manajemen
seni. Maka dapat d d
is is
i impulkan bahwa pemilik objek s
tu tu
di, Rumah Seni Cemeti, memiliki visi:
“ “
me mbangu
g n se
ni ni r
r upa kontempo
p rer menjadi
i me
e di
d a penc
n erdasan
kr k
eatif masyarak
akat at d
d en
e gan me
me ng
ed epankan
pr aktek ke
se e
ni ni
an dan n
k kem
em a
asyaraka ata
t n.
”
De D
ng g
a an
berland as
kan semang at
tersebut, v is
i yang d
ia iaju
ju kan
n pe penu
n lis ju
uga g
ak kan
an men n
it it
ik beratkan p
ad a
keterlib at
an aspek
s os
ial terhad ap
p kes
s en
en ia
ian n
sen n
i ko
ko nt
nt emp
po re
r. Maka, Grah
a Ga
leri D
an San
gg ar
Pendidikan Se ni
i Kon
n te
te mp
mp orer
me me
mili i
k ki
visi:
“menjadi pusat seni y an
g unggul d al
am praktik apresiasi, ko
ns serva
a si
si, da n
eduk k
as as
i i
seni k on
te mp
mp or
or er
er y
y an
an g
g diekspresikan
n me
me la
la lu
lu i
i be
b rb
agai m ed
iu ium
m keseni ni
an an
serta menjadi salah satu tujuan wi
wi sa
sata u u
ng ng
g gulan di Yogyakarta.”
II II.
5 5.
. 6
6 .
. Mi
Mi si
si P
P ro
ro gr
gr am
am Graha Galeri Da
Da n
n Sa
Sa ng
ng ga
ga r
r Pe
Pe nd
nd id
id ik
ikan n
S Sen
en i
i Ko
Ko nt
n emporer
Mi Misi
si p p
ro rogram
am d
dari objek k
st s
udi ini me merupakan be
be na
na ng
m m
er erah
ah d dar
r i
i v
visi yang telah diusung. Dengan berdasarka
a n
n semang gat seni dan kemasyarakatan, terdapat 5
point penting misi yang diusung, yaitu:
1. Apresiasi Seni Mengenalkan potensi, k
keberag agaman, dan kekayaan seni kontemporer
yang dimiliki oleh Indone esia
ia, khususnya Yogyakarta kepada khalayak
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
62 3. Edukasi Seni
Mengajak masyarakat dalam rangka mengembangkan pengetahuan seni khususnya seni kontemporer secara profesional serta menjadi
menjadikan masyarakat peka terhadap fenomena praktik seni. 4. Residensi Seni
Memperluas wacana seni kontemporer serta meningkatkan kesadaran pada pentingnya praktik seni dengan perhatian pada proses-proses seni
serta pengalaman-pengalaman sosial dan praktik inovatif. 5. Sosialisasi
Menciptakan ruang sosial, ruang komersial, informasi, dan komunikasi antara elemen masyarakat terkait seni dan lainnya.
Gambar 2.13. Bagan Visi Dan Misi Objek Studi Sumber :
Analisis Penulis. MISI 1. Apresiasi Seni
MISI 2. Konservasi Seni
MISI 3. Edukasi Seni
MISI 4. Residensi Seni
MISI 5. Sosialisasi SEJARAH RUMAH SENI CEMETI
Rumah Seni Cemeti yang didirikan oleh Nindityo Adipurnomo mengkomunikasikan karya-karya
seniman kontemporer Indonesia dan Mancanegara. Rumah Seni Cemeti menjadi ruang pamer, pusat
informasi, dokumentasi, dan promosi bagi seni rupa.
VISI RUMAH SENI CEMETI Rumah Seni Cemeti memiliki visi membangun seni
rupa kontemporer menjadi media pencerdasan kreatif masyarakat dengan mengedepankan praktek
kesenian dan kemasyarakatan. VISI OBJEK STUDI GGSPSK
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer memiliki visi menjadi pusat seni yang
unggul dalam praktik apresiasi, konservasi, dan edukasi seni kontemporer dan menjadi tempat wisata
unggulan di Yogyakarta. MI
SI 1. Ap
presias as
i i Se
Seni
MI M
SI 2 .
Ko nservasi Sen
n i
MI MI
SI SI
3 3.
Ed Edukas
asi i
Se Se
n ni
MISI 4. Residensi Seni
MISI 5. Sosialisasi SE
JARA H
RU MAH SENI
CEM ET
I Rumah
h Seni Cemeti ya
ng d
id irik
an ole
h Ni
nd ityo
Adipu ur
no mo mengkomunik
asikan karya-ka
ry a
se s
nima a
n kontemporer Indonesia da n Mancanegara.
Ru Ru
ma m
h h
Seni C
emeti menjadi ruang pamer, pusat informas
i, dokum en
en ta
ta si
si, dan promosi i
ba ba
gi seni rupa pa.
VISI RUMAH SENI CEM METI
Rumah Seni Cemeti memiliki visi me m
mbangun se eni
rupa kontemporer menjadi media p
p encerd
a asan
kreatif masyarakat dengan mengedepank kan pr
r a
aktek kesenian dan kemasyarakatan.
VISI OBJEK STUDI GGSPSK Gr
Grah a
a Ga
Ga le
le ri
ri Dan
S S
an an
gg gg
ar ar
Pendidikan Seni Ko
Kont ntem
em po
po re
re r
r me
me mi
mi li
li ki
ki v is
is i
i me nj
njad ad
i i
pu pu
sa sat
t seni
i y
y an
an g
g un
n gg
gg ul
u dalam prakt
kt ik
ik a apresiasi, kons
s er
er va
va si
si ,
, d
dan ed
ed uk
uk as
asi i
se se
ni ni
k k
on onte
te m
mporer er
d dan menja
a di
d tempa
t t wisata
ta ungg
ul ul
an an
di Yogy gy
ak akarta.
y p
p j
menjadikan mas as
y yarakat peka terhad
d ap
ap f
f enomena praktik seni.
4. Residens s
i i
S Seni
Me e
m mperluas wacan
a a
seni kontemporer serta men nin
in gkatkan kesadaran
pada pen n
ti t
ng ng
ny ny
a prak k
ti ti
k k
se se
ni ni
d d
en nga
ga n
n pe pe
rh rh
at at
ia i
n pada pro ose
s s-proses seni
sert t
a a
peng g
al alam
am an
-pengalaman sosial dan p p
ra ra
ktik i i
no n
vatif. 5. So
So si
si al
al isasi
Me M
ncip ip
taka n ruang sosial
, ru
ang komersia l, inf
for or
ma si
si ,
, da
dan n
ko k
muni nikasi
an n
t ta
ra eleme n
masyarakat ter
kait seni dan lainnya.
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
63
II.5.7. Standar Struktur Organisasi Objek Studi
Di dalam pengoperasian sebuah bangunan fasilitas tentunya ada penataan pelaku. Pelaku dianggap sebagai mereka yang menggerakan segala aktivitas di
dalam objek studi. Secara umum pelaku terbagi menjadi 2 yaitu pelaku tetap kepengelolaan dan keperawatanbuilding maintenance dan pelaku tidak tetap
pengunjung dan seniman. Para pelaku dikelompokan sesuai dengan struktur organisasi. Struktur organisai dapat diartikan sebagai sususan dan hubungan
anatar bagian dan posisi di dalam sebuah perusahaan yang dalam hal ini adalah di dalam kepengurusan galeri seni. Struktur organisasi menjelaskan pembagian
aktivitas kerja serta memperhatikan hubungan fungsi dan aktivitas sampai batas tertentu.
28
Menurut Michael A. Fopp, terdapat standar struktur organisasi pada sebuah galeri senimuseum terutama pada negara bagian barat yang meliputi 4
tingkatan, yaitu: 1. Pemilik Direktur,
2. Divisi Kurator, 3. Komponen Administrasi,
4. Bagian Pelayanan Publik.
Gambar 2.14. Bagan Standar Visi Dan Misi Objek Studi Sumber :
Susanto, M. 2004. Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press.
Sedangkan standar
struktur organisasi pada sanggar pendidikan seni
meliputi:
28
Umar, H. 2000. Business An Introduction. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Gambar 2.14. Bagan
n Standar
r V isi Dan Misi Objek Studi
Sumber : Susanto, M. 2004. Menimban n
g g
Ru u
ang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press.
p gg p
g y
g gg
g dalam objek studi. Secara
ra u
umum pelaku terba ba
gi gi
menjadi 2 yaitu pelaku tetap k
kepengelolaan dan n
k keperawatanbuilding maintenance
e dan pelaku tidak tetap
pengunjung da dan seniman. P
P ar
a a pelaku dikelompokan sesu
suai dengan struktur organisasi
si . Struktur
r o
o rg
rgan anisai
d dap
ap at
at d dia
a rt
t ik
ik an
an s
seb eb
ag ag
ai a
sususan d
d an hubungan
anatar ar
bagian da da
n posi si
si si
d d
i i dalam sebuah p
p erusahaan
n ya
y ng d
d al
a am hal i
i ni
n adalah di
da a
l lam kepe
pe ng
ng ur
ur u
usan g g
al al
eri se
ni. St ru
ktur org an
n is
is as
a i me
enj njel
el as
as kan pe
mb m
agian aktivi
vi ta
t s
s ke kerj
rj a se
e rt
rt a
memperhatikan hubungan fungs i da
n n
aktivi vi
ta ta
s s
sa sa
mpai b
b atas
terten n
t tu.
28 2
M M
e en
urut Michael A. Fopp ,
terdapat sta nd
ar str uk
k tu
tu r orga
ga ni
ni sa
s si pa
ada se
e bu
bu ah
a gal
l e
eri senimuseum terutam
a pa
da neg ar
a bagian barat
ya y
ng g
m mel
el ip
ip uti 4
4 ti
ting ng
k katan
n ,
ya itu:
1. Pemi
lik Direktur,
2. Divisi Kur at
or, 3. Komponen Adm
in istrasi,
4. Ba gi
an P
el el
ay ay
an an
an an
P P
ub u
lik.
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
64 1. Penasehat Direksi,
2. Koordinator Pendidik, 3. Siswa.
Pada contoh struktur organisasi diatas memang tidak ada alokasi keberadaan kepengurusan terkait pendidikan seni sanggar. Pendidikan hanya
sebatas pembimbingan masyarakat. Namun pada hakikatnya posisi kepengelolaan divisi pendidikan seni sejajar dengan divisi pameran eksibisi.
29
Gambar 2.15. Bagan Standar 2 Visi Dan Misi Objek Studi Sumber :
Boylan, P. 2004. Running A Museum: A Practical Handbook. France: International Council of Museums.
Berdasarkan Jim Supangkat, sistem kerja galeri seni dibagi menjadi 3 divisi utama, yaitu divisi kerja sama relasi publik, divisi kurator, dan divisi
bagian tata usaha administrasi. Standar sistem kerja semacam itu yang nantinya akan diterapkan pada struktur organisasi pada Graha Galeri Dan Sanggar
Pendidikan Seni Kontemporer.
29
Boylan, P. 2004. Running A Museum: A Practical Handbook. France: International Council of Museums.
Pada conto o
h h struktur organisasi diatas mem
emang tidak ada alokasi keberadaan kep
epengurusan terk k
a ait pendidikan seni sanggar
. Pendidikan hanya
sebatas p p
em embimbinga
ga n
n ma
ma syarak
ak at
at .
. Na
Namu mun
n pa
pa da
da h
hak a
ik ik
atnya posi si
si kepengelolaan
divisi i
pendidika ka
n seni ni
s s
ej ej
aj j
ar dengan divisi pameran ek
ek sibisi
si .
29
Ga Ga
mb mb
ar ar
2 2
1 .1
5. 5.
B B
ag g
an n
Standar 2 2
V Visi Da
Da n
n Mi
Mi si
si O
O bj
bjek ek
S S
tu t
di Sumber : Boylan, P. 2004. Running A M
M us
useu um
m: A Practical Handbook. France: Internati ti
on on
a al
Counci l
of Museums.
Berdasarkan n
Ji Jim
m Supang ka
kat, t,
s s
is iste
te m
m kerja ga ga
le le
ri ri
sen i
i di
bagi m men
enja jadi 3
divi vi
si si
u ta
ta ma
ma, yait t
u u
di divisi kerja
sama rel l
a asi publik,
d d
iv iv
is i
i ku
ku ra
ra to
tor, ,
d d
an divisi
bagian tata usaha administrasi. S Standar si
sistem kerja semacam itu yang nantinya akan diterapkan pada struktur
r organisasi
i pada Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer.
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
65
Gambar 2.16. Bagan Bidang Kerja Dan Struktur Kerja Kurator Sumber :
Susanto, M. 2004. Menimbang Ruang Menata Rupa. Yogyakarta: Galang Press.
Struktur kerja pada obek studi Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer dibagi menjadi direkturial tunggal, 6 divisi, dan beberapa bagian
kergiatan serta beberapa sub bagian kegiatan. Berikut adalah rekap struktur organisasinya.
Tabel 2.1. Rekap Struktur Organisasi
30
No Divisi Kegiatan
Bagian Kegiatan Sub Bagian Kegiatan
1. Divisi Eksibisi
- Bag. Pameran - Sub Bag. Kuratorial
- Sub Bag. Dekorasi - Sub Bag. Manajemen
- Sub Bag. Teknis
- Bag. Pertunjukan - Sub Bag. Artis
- Sub Bag. Properti - Sub Bag. Manajemen
- Sub Bag. Teknis
2. Divisi Ketatausahaan
- Bag. Tata Usaha - Sub Bag. Sekretariat
- Sub Bag. Administrasi - Bag. Keuangan
- Sub Bag. Bendahara - Bag. Rumah
Tangga - Sub Bag. Konsumsi
- Sub Bag. Binatu 3.
Divisi Pendidikan - Bag. Sanggar
- Sub Bag. Pendidikan
30
Analisis Penulis. Gamb
mb ar
2.16. Bagan Bidan g
Kerja Dan Struktur K
K er
er ja
j Kur
ur at
at or
or Su
u mb
mb er
er :
Susa a
n nt
o, M. 2
00 4. Menimban
g Ru
ang Menata R up
a. Yog ya
a ka
k rta:
: G
G al
al an
ang Press. s.
St t
r ru
ktur kerja pada ob
ek studi G
raha Gal er
i Dan Sanggar Pe
Pendid d
ik ika
an Sen i
i Ko
Ko ntem
m porer
di bagi menja
di d
irektu ri
al tun
gg al
, 6 divisi, da n
be b
berapa pa
b b
ag a
ian kergiat
ta n serta be
be ra
pa sub bag
ia n
ke gi
at an. Beri
ku t adalah r
ek kap struk
k tu
tu r
organi i
sa sinya.
Tabel 2. 1
1. R
R ekap Struk
uk t
tur Orga g
nisasi
30 30
No N
Divisi Kegiatan Bagi
i an
an Kegiatan
Sub Bagian Kegia a
ta ta
n n
1. Di
Di vi
visi si
E Eks
ks ib
ib i
isi -
Ba Bag.
g. Pam
m er
eran an
- Sub Bag. Kurator or
i ial
l -
Su Su
b b
Ba Ba
g g.
D Dekor
or as
asi i
- Su
Su b
b Ba
Ba g
g. M
Manaj j
em emen
en - Su
Su b
b Ba Ba
g g.
Te Te
kn knis
is - B
Bag. Pertunj jukan
- Sub b
Ba Ba
g g.
A A
rt rt
is is
- Sub Bag. Properti - Sub Bag. Manajemen
- Sub Bag. Teknis
2. Divisi Ketatausahaan
- Bag g. Tata
a Us
aha - Sub Bag. Sekretariat
- Sub Bag. Administrasi - Bag. K
K e
euangan - Sub Bag. Bendahara
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
66 Riset
Pendidikan - Sub Bag. Inventaris
- Bag. Konservasi Publikasi
- Sub Bag. Penelitian - Sub Bag. Redaksi
- Bag. Residensi - Sub Bag. Penelitian
- Bag. Guest House - Sub Bag. Penginapan
- Sub Bag. Kebersihan
4. Divisi Humas
Kemasyarakatan - Bag. Kerja Sama
- Sub Bag. Luar Dalam Negri
- Bag. Relasi Publik - Sub Bag. Resepsionis
- Bag. Komunitas - Sub Bag. Inventaris
- Bag. Kepustakaan - Sub Bag. Pustaka
- Sub Bag. Administrasi
5. Divisi Komersial
- Bag. Pelelangan - Sub Bag. Manajemen
- Bag. Art Shop - Sub Bag. Penjualan
- Bag. Cafetaria - Sub Bag. Penjualan
- Bag. Bookstore - Sub Bag. Penjualan
6. Divisi Service
- Bag. ME - Sub Bag. Inventaris
- Bag. Kebersihan - Sub Bag. Inventaris
- Bag. Keamanan - Sub Bag. Inventaris
- Bag. Parkir - Sub Bag. Inventaris
- Bag. Lansekap - Sub Bag. Inventaris
Berdasarkan tabel rekap data struktur organisasi dan struktur kerja, maka dapat disimpulkan bahwa Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni
Kontemporer memiliki bagan struktur organisasi seperti berikut. - Ba
Ba g
g. R
Res es
id id
en en
si - Sub Bag. Penelitian
- Bag. Guest House - Sub Bag. Penginapan
- Su
S b Bag. Kebersihan
4. Di
Divisi Hum ma
as Kema
a sy
sy arakat
at an
n -
B Bag.
g K
K er
e ja
j Sam
m a
a - Sub
b Ba B
g. Luar Dalam Negri
- Ba Ba
g g.
R Rel
e as
as i
Pu Pu
bl blik
ik -
- Sub Bag. R
R es
esepsionis - Bag.
g. K
K om
om unitas
- -
Sub Ba B
g. Inven n
ta t
ris - Bag. K
ep ustakaan
- Sub b Ba
Ba g.
g. P
P ustaka
- Su
Su b Ba
ag g. A
A d
dministr as
a i
5. Divi
vi si
Ko mersia
l - Bag.
P el
elangan -
Su b
b Ba
B g. M
M an
an aj
aj em
e en
- Bag. A
rt Shop
- Sub Ba
g g. Pen
n ju
jual al
an a
- Bag. C
af etaria
- Sub Bag. P
P enju
ju al
al an
an -
Bag. B
oo kstore
- Sub Bag. P e
enjual al
an n
6. Divisi Service
- Ba
g. M
E - Sub Ba
g. I
nv v
en e
ta ri
ris s
- Ba
g. K
eb er
si ha
n - Su
b Bag. Inv e
entaris -
Ba g. Ke
am an
an - Sub Bag. Inv
en ntaris
- Bag. Parkir
- Sub Bag. Inv en
ntaris - Bag. Lansekap
- Sub Bag. I
nv en
enta ta
ri ris
Berdasarkan tabel rekap data a
str tr
uktur organisasi dan struktur kerja, ,
m mak
ak a
da da
pa pat
t disimpulkan bahwa Graha Galeri Dan Sanggar Pendidi
di ka
kan n Se
Se ni
Ko Ko
nt ntem
empo po
re re
r r
me me
mi mi
li li
ki ki
b b
ag agan
an s
s tr
truk uk
tu tu
r orga ga
ni ni
sa sa
si si sep
ep er
er ti
ti b
b er
er ik
ik ut
ut .
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
67
Gambar 2.17. Struktur Organisasi Dan Struktur Kerja Objek Studi Sumber : Analisis Penulis.
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
68
II.5.8. Skala Layanan Objek Studi
Skala layanan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer ini didasari dari apa yang diusung oleh pemiliki objek studi. Rumah Seni Cemeti
menaruh harapan dan semangat besar akan upaya untuk memperkenalkan potensi seniman kontemporer Indonesia khususnya Yogyakarta kepada mata dunia. Upaya
tersebut dibuktikan dengan total 248 kali pameran dan 6 objek studi kesenian mereka. Selain itu pada bidang residensi, Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan
Seni Kontemporer ini juga membuka kesempatan bagi para seniman muda dari mancanegara. Serta tidak menutup kemungkinan bahwa seniman mancanegara
juga bisa menggelar karya pamerannya di objek studi ini. Maka skala layanan objek studi ini dalah berskala layanan internasional.
II.6. TINJAUAN PROGRAM KEGIATAN GRAHA GALERI DAN
SANGGAR PENDIDIKAN SENI KONTEMPORER
Tinjauan program kegiatan pada objek studi ini didasarkan pada visi misi pemilik objek studi dan standar kegiatan yang ada pada studi preseden bangunan
bertipologi sejenis. Pemaparan tinjuan program kegiatan meliputi standar program kegiatan pada galeri seni, standar program kegiatan pada sanggar pendidikan seni,
program kegiatan pada objek studi, serta kajian per program kegiatan yang telah ditentukan.
II.6.1. Standar Program Kegiatan Galeri Seni
Program kegiatan pada objek studi galeri seni ditentukan berdasarkan standar tipologi dan pengkajian misi yang diemban oleh objek studi ini. Standar
program kegiatan galeri seni pada umumnya tidak termasuk sanggar pendidikan seni terbagi atas 7 program kegiatan, yaitu:
31
1. Exhibition Activities Display, gudang, dan karya seni konservasi
2. Management Activities Administrasi, kepengelolaan, kurator, and riseter,
31
Heathcore. 2000. Regional Galleries Association of New South Wales: A Checklist For Planning A Regional Gallery.
p y g
g p
j menaruh harapan dan sema
ma n
ng at
besar akan upay y
a a
un u
tuk memperkenalkan potensi seniman kontempore
re r
r Indonesia khususnya Yogyakarta ke
ke pada mata dunia. Upaya
tersebut dibuk k
ti tikan dengan tot
t a
al 248 kali pameran dan 6 ob
ob je
j k studi kesenian
mereka. Se Selain itu p
p ad
ad a
a bi
bi dang r
r es
es id
id en
n si
i ,
, Gr
G ah
ah a
a Ga
Ga le
e ri
r Dan Sangg
ggar Pendidikan Seni K
Kontemp p
or o
er ini ni
j j
u uga membuka kesempatan b
b ag
agi para ra
seniman n muda dari
ma mancanegar
ar a
a. S Se
erta tid d
ak ak
m enutup k
em ungkinan
b b
ah a
wa s s
en enim
im an
a manca
canegara j
juga b b
is s
a a
me m
ngge ge
l la
r karya pamerann ya
di objek stud i
in ini.
i M
M ak
ak a
a sk sk
al a
a laya yanan
objek k
st st
u udi in
n i
i da
lah berskala layanan int
ernasional .
II II.
.6 6
. T
T IN
JAUAN PROG RA
M KE GI
ATAN GRAHA GALER I
I DA AN
N A
SANG G
G GA
R PENDIDIKAN S EN
I KONTEMPORER
Tinjauan program k
eg iata
n pada obj ek s
tu di i
ni didasarkan
pa a
da visi m mis
si pe
pemili i
k objek studi dan standa
r kegiatan yang ada pada studi prese
de e
n ban ngunan
n bertip
ipo ol
og i sejeni
s. .
P P
em emaparan
an t
t in
i juan progr
gr am
am k
keg ia
ia ta
ta n
n me
m liputi sta
nd nd
ar progr r
am am
kegiatan pada galeri seni, standar p p
ro rogram
am k
kegiatan pada sanggar pendidikan se
seni ni
, pr
pr og
og ram kegiatan pada objek studi, serta kajian per program kegiatan y
y an
ang g
te te
la ah
di di
te te
nt nt
uk uk
an n
.
II.6.1. Stan n
da dar
r P
Prog g
ram Ke
Kegi giat
at an
an Galeri S S
en en
i i
P P
ro ro
gr gr
am am k
k eg
eg i
iatan pada o
o bjek studi
di galeri se ni
ni d
d iten
n tu
tu ka
ka n
n be be
rd rdasarkan
standar tipologi dan pengkajian m misi yang
g diemban oleh objek studi ini. Standar
program kegiatan galeri seni pad da umumny
ya tidak termasuk sanggar pendidikan seni terbagi atas 7 program kegi
a atan, yaitu
u:
31
1. Exhibition Activities Display, gudang, dan karya
ya s
eni konservasi
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
69 3. Educational Activities
Pendidikan publik and sanggar seni, 4. Commercial Activities
Jual-beli karya seni, 5. Service Activities
Toilet, 6. Maintenance Activities
Keamanan dan kebersihan bangunan, resepsionis pada ruang masuk, 7. Distribution Activities
Loading dock, gudang perlengkapan, and gudang karya seni.
Gambar 2.18. Hirarki Standar Program Kegiatan Pada Galeri Seni Sumber :
Boylan, P. 2004. Running A Museum: A Practical Handbook. France: International Council of Museums.
II.6.2. Standar Program Kegiatan Sanggar Pendidikan
Program kegiatan pada objek studi sanggar pendidikan tidak ditentukan secara spesifik karena bangunan sanggar pendidikan seni tidak didefinisikan
secara khusus. Tipologi sanggar pendidikan termasuk dalam tipologi bangunan educational building. Jenis program kelompok kegiatan bersifat dinamis,
maksudnya adalah dipengaruhi berdasarkan jenis pendidikan seninya. Program kegiatan sanggar pendidikan seni pada umumnya terbagi atas 5 macam, yaitu:
32
32
Analisis Penulis.
Jual-beli karya se se
n ni,
5. Service Ac Activities
Toil ilet,
6. .
Maintena a
nc nc
e e
Ac A
tiviti ies
es Keam
am anan
n d
d an
a k
kebersihan bang g
unan, rese e
ps psionis pa
p da ruang
ng masuk, 7. Di
Di st
st ri
ri b
bution n
A A
ct iv
it ies
Lo Lo
adin in
g g
do ck, gudang perle
ng kapan, and gud
an n
g g
kary y
a a
se se
ni ni
.
Ga Ga
mb mb
ar ar
2 2
. 18
18. Hi
Hi ra
ra rk
r i Standar Program Ke
Ke gi
gi at
at an
an P
P ad
ad a
a Ga
Ga le
le ri
ri S
S en
en i
i Su
Sumb m
er : Bo
Bo yl
yl an
an, P
P. 20
20 04
04 .
. R
Run i
ning g
A A
M M
us useu
eum: m:
A A P
Pract t
ic ic
al al
H H
an andb
db oo
oo k
k. F
F ra
ra nc
nce: I
Inter er
na na
ti i
o onal
Coun ci
ci l
l of Mus s
e eums.
II.6.2. Standar Program m Kegiatan
Sanggar Pendidikan
Program kegiatan
pada o o
bjek studi i
sanggar pendidikan tidak ditentukan secara spesifik karena bangunan
n sangga
gar pendidikan seni tidak didefinisikan secara khusus. Tipologi sanggar pe
e nd
n id
idikan termasuk dalam tipologi bangunan educational building. Jenis progra
m m kelompok kegiatan bersifat dinamis,
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
70 1. Kegiatan Pelatihan Teoritis
Para publik binaan melakukan studi terkait esensi pendidikan seni kotenmporer yang mencakup seni lukis, seni grafis, seni patung, dan
seni instalasi. 2. Kegiatan Pelatihan Praktek
Para publik binaan mulai melakukan pembelajaran dengan metode mencoba teknik-teknik yang diajarkan dalam tahap teoritis praktek
3. Kegiatan PementasanPertunjukan Para publik binaan melakukan praktek produksi karya yang disaksikan
oleh para pengunjung galeri seni sebagai saah bentuk kegiatan pementasanpertunjukan seni.
4. Kegiatan Sosialisasi Dan Pameran Para publik binaan melakukan kegiatan workshop dan pameran hasil
karya seni mereka. 5. Kegiatan Penunjang
Merupakan kegiatan penunjang pada umumnya, seperti pada locker room, toilet, dll.
II.6.3. Program Kegiatan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer
Program kegiatan pada objek studi Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer ditentukan secara eksplisit berdasarkan kajian tentang kategori
misi yang diusung. Terdapat 5 kategori misi objek studi yang diusung yaitu apresiasi, konservasi, edukasi, residensi, dan sosialisasi. Maka salah satu tujuan
dari program kegiatan adalah untuk membantu mencapai kelima misi tersebut. Selian itu, program kegiatan juga bertujuan untuk mempermudah penentuan jenis
kegiatan, pelaku, dan kebutuhan ruang pada bagian analisis nantinya. p
y g
p p
, g
, p
g, seni instalasi.
2. Kegiatan n
P Pelatihan Praktek
Para ra publik binaan
n mulai melakukan pembelaja
ara ra
n dengan metode mencoba
a tekn
kn ik
ik -tekni
ni k
k ya
ya ng
ng d d
i iaja
ja rk
k an
n d
d al
a am
am tahap teo
ri ri
ti t
s praktek 3. Kegi
gi atan P
P em
em entasanPertunju
j kan
Pa Pa
ra ra
p p
ublik bi bi
naan melakuk
an praktek
p p
ro ro
duksi ka ka
ry ry
a a yang dis
isak a
sikan ol
ol eh
p p
ar a
pengunjung g al
eri seni sebag ai
s s
aah be bent
ntuk uk
keg gia
i tan
pe e
m me
ntasanp er
tunjukan s eni.
4. Ke
giatan Sosia li
sasi Dan P
am eran
Pa ra publik bina
an melak
uk an keg
ia ta
n workshop dan p
p am
mer eran
an h
h asil
l kary
a se
ni mereka.
5. Kegiatan Pe nu
nj an
g Merupakan ke
gi at
an p en
unjang pad a umumnya, seperti
p pada l
locke er
room, to
il l
et et,
dl dl
l l.
II.6.3. Program Kegiatan Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan an
S Sen
en i
Ko Ko
nt nt
em m
po po
re re
r r
Pr P
og ra
m k
ke gi
giat atan
an pada ob
ob je
jek k st
st ud
udi i Gr
Graha Ga
Ga le
le ri
ri D
Dan S
S an
ggar P P
en en
di di
d dikan
Seni ni K
K on
on te
te mp
mp o
orer d d
it itentukan se
e ca
c ra eksplis
is i
it berdasa rk
rk an
an k
k aj
aj ia
ia n
n te
te nt
ntan n
g g kategori
misi yang diusung. Terdapat 5 k
kategori i misi objek studi yang diusung yaitu
apresiasi, konservasi, edukasi, r esidensi, da
an sosialisasi. Maka salah satu tujuan dari program kegiatan adalah un
ntuk mem m
b bantu mencapai kelima misi tersebut.
Selian itu, program kegiatan juga be bertujua
uan untuk mempermudah penentuan jenis kegiatan, pelaku, dan kebutuhan ruan
n g
g p
pada bagian analisis nantinya.
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
71
Gambar 2.19. Metode Identifikasi Kegiatan, Pelaku, Dan Kebutuhan Ruang Sumber :
Analisis Penulis.
Berdasarkan kajian standar dan kajian misi objek studi yang telah dipaparkan, program kegiatan objek studi Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan
Seni Kontemporer diperoleh dengan rincian sebagai berikut. 1. Apresiasi Seni
Memiliki program kegiatan : pameran seni, pertunjukan seni pementasan, lelang karya seni, dan distribusi karya seni.
2. Konservasi Seni Memiliki program kegiatan : penelitian dan pemeliharaan seni,
dokumentasi dan publikasi seni. 3. Edukasi Seni
Memiliki program kegiatan : sanggar pendidikan seni, kepustakaan atau kearsipan, kuliam umum lecture, pendidikan umum
pembimbingan publik, seminar, guide tour, dan kompetisi seni. 4. Residensi Seni
Memiliki program kegiatan : workshop dan temporer stay guest house.
EKSPLISIT
VISI Objek Studi
MISI Objek Studi
Program Kegiatan
Kegiatan
Ruang Yang Diakses
Pelaku Secara Umum
KELOMPOK PELAKU KEGIATAN PELAKU A
PELAKU C PELAKU B
KEBUTUHAN RUANG
Gamb ar
2 .
19. Metode I dent
if ikas
i Ke giatan
, Pe laku, Dan Kebu
tu ha
n Ru
uang Su
mb er
: An alis
is P en
ulis.
Berdasarkan kajian sta ndar dan kaj
ia n
misi objek studi yan
n g
g tela a
h h
dipapa ar
rk an,
prog og
ra ra
m m
k kegiatan o
o bj
bj ek studi G
G r
ra h
ha Gal l
er r
i i
Da Da
n Sang ga
r r
Pendidik ik
an an
Seni Kontemporer diperoleh dengan n
r r
in n
ci ci
a an sebagai berikut.
1. Apresiasi Seni Me
Me mi
mi li
li ki
ki p p
ro ro
gr gr
am am
k k
egiatan : :
pa pame
me ra
n se
se ni
ni, pe p
rt un
un ju
ju ka
ka n
n s
seni pemen
en ta
ta sa
sa n
n, ,
le le
la la
ng kar rya
ya s sen
en i
i, dan d d
is is
trib ibus
usi i
ka k
rya seni. 2.
2 K
Konser er
v vasi Seni
Memiliki program k kegiatan :
: penelitian dan pemeliharaan seni,
dokumentasi dan publ likasi seni.
3. Edukasi Seni Memiliki program kegia
iatan : sanggar pendidikan seni, kepustakaan
atau kearsipan, kuliam m
umum lecture, pendidikan umum
E K
S S
P P
L L
IS IT
Pelaku Secara Umum
KELO O
MPOK PELAKU KEGIATAN PE
E LA
LA KU
KU A A
PELAKU C PE
PE LA
LA KU
KU B B
KE BU
TUHAN RU
ANG
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
72 5. Sosialisasi
Memiliki program kegiatan : pengembangan komunitas dan kemasyarakatan, komunal dan interaksi, dan komersial.
6. Kepengelolaan Memiliki program kegiatan : kepengelolaan intern, service
keamanan, office boy, maintenance, dan kepengelolaan outdoor parkir.
Tabel 2.2. Rekap Misi Dan Porgram Kegiatan Objek Studi
33
No Misi Objek Studi
Program Kegiatan
1. Apresiasi Seni
- Pameran Seni - Pertunjukan Seni
2. Konservasi Seni
- Penelitian Pemeliharaan
Karya Seni - Dokumentasi Publikasi Karya
Seni 3.
Edukasi Seni - Sanggar Pendidikan
- Kepustakaan Kearsipan - Kuliah Pendidikan Umum
4. Residensi Seni
- Workshop - Temporer Stay Guest House
5 Sosialisasi
- Pengembangan Komunitas Kemasyarakatan
- Komunal - Komersial
6. Kepengelolaan
- Kepengelolaan Intern - Service
- Kepengelolaan Outdoor parkir, keamanan, lansekap
II.6.3.1. Program Kegiatan Apresiasi Seni
Misi pada apresiasi seni lebih menitikberatkan pada maksud relasi publik terhadap suatu karya seni. Apresiasi juga berarti penilaian, baik
penilaian secara material jual-beli karya seni maupun penilaian
33
Analisis Penulis.
y ,
, 6. Kepengelolaan
Memiliki ki
program kegiatan : kepen n
ge ge
lolaan intern, service kea
ea ma
nan, office b
boy, maintenance, dan kep pen
e gelolaan outdoor
parkir.
Ta T
bel 2.2. 2.
R R
ekap Misi Dan Porgram
Kegi gi
at at
an a
Objek k S
Stu u
di di
33 33
No No
M Mi
si O
bjek Studi Pr
og ra
m m Kegi
gi at
t an
an
1. Ap
A re
e s
si asi Se
ni - Pame
ra n Seni
- Pert un
jukan Seni 2.
2. K
Kons ervasi Seni
- Pe ne
litian P
P em
e elih
ihar araan
Ka rya Seni
- Dokumentas
i Publi
k kasi Ka
Ka r
rya Seni
3. Edukasi Seni
- Sang
gar Pendidikan -
Ke pust
akaan Kearsi pa
a n
- K
Ku li
li h
ah P
P endidikan
Um Um
um 4.
Residensi Seni - Workshop
- Temporer Stay Guest House e
5 5
Sosialisasi - Pengembangan Komuni
ni t
t a
as Ke
Kemasy y
ar ar
ak ak
at at
an an
- Komu mu
na na
l l
- Komers
rs ia
ia l
6. Ke
Ke pe
pe ng
ngelolaan - Kepengelolaan
n In
In te
te rn
rn - Service
- Kepengelolaan Outdoor parkir, keamanan, lansekap
II.6.3.1. Program Ke e
gi g
at atan Apresiasi Seni
Misi pada apresiasi seni n
lebih menitikberatkan pada maksud relasi
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
73 sanjungan. Apresiasi seni secara dominan terjadi ketika pada acara
pameran seni dan pertunjukan seni. Apresiasi material uang terjadi pada kegiatan semacam lelang karya sedangkan kegiatan penunjang dari misi
apresiasi seni ini adalah distribusi karya seni.
II.6.3.2. Program Kegiatan Konservasi Seni
Konservasi seni sejatinya kegiatan yang lebih privat yang dilakukan oleh kepengelolaan galeri seni. Konservasi yaitu kegiatan
pemeliharaan kesenian untuk melestarikan dan merawat karya seni tersebut agar bisa diapresiasi di masa mendatang. Kegiatan konservasi
memang cenderung ke arah kegiatan ilmiah, namun dalam objek studi ini, kegiatan konservasi hanya menitikberatkan pada pemeliharaan. Sedangkan
kegiatan penelitian seni hanya sebagai pendukung program kegiatan residensi.
II.6.3.3. Program Kegiatan Edukasi Seni
Edukasi seni merupakan perogram kegiatan yang mewakili misi pembimbingan publik di bidang kesenian. Salah satu kegiatan utama
pendidikan senin adalah sanggar pendidikan seni kontemporer, dimana para masyarakat bisa belajar layaknya di sebuah sanggar. Namun dalam
objek studi ini, sanggar yang ditawarkan terangkum satu oleh fungsi lainnya. Dengan kata lain, sanggar di objek studi ini lebih berskala besar.
Selain itu juga ada kegiatan lain seperti kuliah umum dan pendidikan umum, dimana kegiatan ini merupakan metode komunikasi
senimankurator dengan publik. Serta kegiatan kompetisi-kompetisi kesenian bagi para anak-anak untuk mengembangkan minat bakat pada
kesenian.
II.6.3.4. Program Kegiatan Residensi Seni
Residensi seni merupakan program kegiatan intern, maksudnya kegiatan ini bisa tanpa melibatkan publik secara umum. Pelaku yang
mengikuti kegiatan residensi biasanya harus mendaftar terlebih dulu kepada pengelola galeri atau kurator terkait. Kegiatan residensi
dimaksudkan untuk menjalin kerja kreatif, penelitian bersama, dan dialog g
g y
y g
g p
j g
apresiasi seni ini ada da
la lah distribusi karya s
s en
en i.
II.6. .
3 3
. 2
2. Program Kegiatan Konservas i
i Se
S ni
K Konservasi sen
n i
i seja j
tinya kegi g
atan yang le
l bih privat yang
di i
la lakukan ol
ol eh
h k
k ep
e enge
ge lo
o la
la an
an g g
al l
e eri
i se
se ni
ni . Ko
K nservasi
y y
aitu kegiatan pemelih
h araan ke
ke senian untuk melestarika
k n
n dan me
m rawat
ka k
rya seni ters
s eb
ebut ut
a agar bi
bi sa
sa d
iapresiasi di masa m en
enda d
tang. Ke
Kegi gi
atan kon onservasi
me m
ma m
ng c c
e en
derung ke arah keg ia
tan ilmiah, na mu
n n
dalam m ob
obje je
k stud di
i ini,
ke ke
giat t
a an
konserv as
i hanya me niti
kberatkan pada pem el
l ih
ih araa
a n.
n S Sed
e angk
kan kegi
gi atan penelitia
n seni han
ya sebagai pendukung p
ro rogram
am k
k eg
eg iatan
n re
re side
nsi.
II. 6.
3. 3
. Prog
ra m
Ke gi
at an
E du
kasi Seni
Edukas i
se ni
mer up
ak an per
og ra
m ke
giatan yang me
ewakili m mis
s i
pembimbingan publi k di bidang keseni
an. Salah satu keg i
iatan u
utam m
a pe
ndid ik
an s
s en
en in
in a
a da
da la
la h
h sanggar pe
pe nd
nd id
id ik
ik an
an s
s en
i ko nt
em po
o re
rer, diman an
a a
para masyarakat bisa bel l
aj aj
ar ar lay
y ak
ak n
nya di sebuah sanggar. Namun d d
al al
am am
objek studi ini, sanggar yang ditawarkan terangkum satu oleh h
f f
un un
g gsi
la la
in in
ny ny
a. a.
D D
en en
ga ga
n n
ka ka
ta ta
lain, sanggar di ob ob
je je
k k
st st
ud ud
i i
in in
i i
le le
bi bi
h h
be berska
ka la
la b b
es esar.
Se S
l la
i in
i i
t tu
j jug
ug a
a ad ada kegi
gi at
at an
an l
l ai
ain n s
seperti i
ku kuli
li ah
ah u mu
m d
dan pe pe
nd nd
id idikan
um um
um um,
di di
m mana keg
ia ia
tan ini merupaka
kan n
me meto
to de
de k
kom omunikasi
senimankurator dengan publik.
Serta kegiatan kompetisi-kompetisi kesenian bagi para anak
k-anak untuk k mengembangkan minat bakat pada
kesenian.
II.6.3.4. Program K Kegiat
a an Residensi Seni
Residensi seni merup p
ak kan program kegiatan intern, maksudnya
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
74 seni dengan seniman, kurator, penulis, artisan, aktivits, dan publik tertentu.
Residensi dilakukan lebih dari satu kali waktu kegiatan. Mereka memiliki ruang sendiri untuk penelitian, kerja kreatif, dan dialog seni. Guest house
menjadi fasilitas mereka untuk menginap secara sementara. Hal ini karena peserta residensi bisa berasal dari luar kota bahkan luar negri. Diharapkan
melalui residensi seni ini, bisa terjalin sebuah dialog seni berkelanjutan untuk menumbuhkan pengalaman sosial dan inovatif.
II.6.3.5. Program Kegiatan Sosialisasi
Objek Studi Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer ini selain menawarkan pengalaman seni juga memberikan
wadah untuk melakukan kegiatan sosialisasi. Fasilitas yang ditawarkan salah satunya adalah sebagai tempat pengembangan komunitas seni
kontemporer. Di dalam prakteknya, objek studi ini secara eksplisit menyediakan fasilitas umumruang terbuka untuk difungsikan sebagai
kegiatan diskusi atau dialog antar komunitas-komunitas seni kontemporer yang ada di Yogyakarta secara bebas. Namun pengelolaannya tetap
diemban oleh kepengelolaan objek studi ini. Terlepas dari unsur seni, fasilitas sosial yang ditawarkan oleh objek studi ini antara lain fasilitas
komersial seperti café, perpustakaan, art shop, bookstore dan ruang komunal seperti lounge.
II.6.3.6. Program Kegiatan Pengelolaan
Kegiatan pengelolaan menjadi sebuah program kegiatan wajib yang harus diemban oleh setiap bangunan yang menyuguhkan fasilitas.
Pengelolaan berfungsi sebagai pihak intern yang mengelola seluruh kegiatan yang terselenggara pada objek studi Graha Galeri Dan Sanggar
Pendidikan Seni Kontemporer ini. Kepengelolaan dibagi menjadi 3 kategoti, yaitu pengelolaan intern yang meliputi pengelola inti, pengelola
service yang meliputi maintenance bangunan dan bagian rumah tangga, serta pengelolaan . yang meliputi sistem parkir, kemanan, sirkulasi, dan
tata lansekap tapak. g
p ,
j ,
g menjadi fasilitas me
me re
reka untuk menginap p
se s
cara sementara. Hal ini karena peserta reside
densi bisa berasal dari luar kota bahk hkan
a luar negri. Diharapkan
melalu u
i i residensi seni
i i
n ni, bisa terjalin sebuah dialog
g seni berkelanjutan un
n tu
tuk menumb m
uh uh
ka ka
n peng ng
al al
am am
an an
sos os
ia a
l l da
da n
n in n
ov o
atif.
II I
.6.3. 5
5 .
. Pr
Program Kegi g
atan Sosiali li
sa a
si si
Ob Ob
jek St St
d ud
i Graha Galeri
Dan n
Sangg ga
ar P
P en
e didika
an n
Seni Ko
Ko nt
nt empo
po r
rer ini selain men
aw arkan pengalam
an n
s s
eni ju
ju ga
ga m m
embe eri
r kan
wa w
dah h
untuk m el
akukan keg ia
ta n sosialisasi. Fasilit
as as yan
n g
g di
dita t
wark kan
sala la
h satunya ad
al ah sebag
ai tempat
pe ngembangan
k k
om m
un un
it t
as as
sen n
i ko
ko nt
emporer. Di dal
am p ra
kt eknya, objek studi ini
s ec
ecara a
ek ek
sp sp
lisit me
nyedia ka
n fasilita
s um
um rua
ng ter
buka untuk d
ifungs i
ikan s seb
ebag g
ai a
kegiatan disku si
ata u dial
og a
ntar kom un
it as-k
om unitas seni
k kontempo
pore e
r yang ada di Yogy
ak arta secara beba
s. Namun pengelola a
annya a
tetap p
diem ba
n ol
eh h
k k
ep ep
en en
ge ge
lo l
laan objek s s
tu tu
di di
i i
ni ni.
Te T
rl epas
d ar
i i
u unsur se
e n
ni, ,
fasilitas sosial yang ditawa wa
rk rk
an o ole
le h
h objek studi ini antara lain fasi sil
lita ta
s s
komersial seperti café, perpustakaan, art shop, bookstore dan n
r r
ua ua
n ng
ko ko
mu mu
na na
l l
se se
pe pe
rt rt
i i
lo lo
un un
ge ge
. II
II. 6
6. .
3 3
.6 6
. .
Pr Program
m Ke
Ke gi
gi at
atan an
P Penge
lo lo
la la
an an
K Kegi
gi at
atan pengelo lolaan men
n ja
jadi sebua h
h pr
pr og
ra ra
m m ke
ke giat
at a
an wajib yang harus diemban oleh
h setiap
b b
angunan yang menyuguhkan fasilitas. Pengelolaan berfungsi s
sebagai pih hak intern yang mengelola seluruh
kegiatan yang terselengga ara pada o
objek studi Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemp
porer i
ini. Kepengelolaan dibagi menjadi 3 kategoti, yaitu pengelolaan in
n te
te r
rn yang meliputi pengelola inti, pengelola
Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta
75
II.7. STANDAR PERENCANAAN GRAHA GALERI DAN SANGGAR