55
tahun 1921. Tjong A Fie adalah seorang China perantaun yang memiliki harta yang banyak di Medan, Jakarta, serta Singapura. Tjong A Fie juga senang terhadap kesenian seerti seni
Melayu Deli. Dia juga membangun mesjid di daerah Petisah.
4.6 Sistem Kekerabatan 4.6.1 Perkawinan
Perkawinan itu menutup suatu masa tertentu di dalam kehidupan seseorang, yaitu masa bujang dan masa hidup tanpa beban keluarga. Orang Cina baru dianggap dewasa atau
“menjadi orang”, bila ia telah menikah. Karena itulah upacara perkawinan harus mahal, rumit dan agung, untuk membuat perkawinan itu menjadi suatu kejadian yang penting
dalam kehidupan seseorang. Upacara perkawinan orang Tionghoa di Indonesia adalah tergantung pada agama atau religinya yang dianut. Karena itu upacara perkawinan orang
Tionghoa di Indonesia amat berbeda satu dengan lainnya. Upacara perkawinan orang Tionghoa Totok berbeda pula dengan upacara perkawinan orang Tionghoa Peranakan.
Sampai pada awal abad ini perkawinan diatur oleh orang tua kedua pihak. Yang menjadi calon suami isteri tidak mengetahui calon kawan-hidupnya, mereka baru saling
melihat pada hari peertama pada waktu resepsi pernikahan.
4.6.2 Pantang Pemilihan Jodoh
Di dalam memilih jodoh orang Tionghoa peranakan mempunyai pembatasan- pembatasannya. Perkawinan terlarang adalah antara orang-orang yang mempunyai nama
Universitas Sumatera Utara
56
keluarga, nama she, yang sama. Kini perkawinan antara orang-orang yang mempunyai nama she yang sama tetapi bukan kerabat dekat misalnya saudara-saudara sepupu,
dibolehkan. Perkawinan antara seorang laki-laki dengan seorang wanita yang masih ada hubungan kekerabatan, tetapi dari generasi yang lebih tua dilarang misalnya, seorang laki-
laki kawin dengan saudara sekandung atau saudara sepupu ibunya. Sebaliknya perkawinan seorang anak perempuan dengan seorang anggota keluarga dari generasi yang lebih tua
atas, dapat diterima. Alasan dari keadaan ini ialah bahwa seorang suami tidak boleh lebih muda atau rendah tingkatnya dari isterinya.
Peraturan lain ialah seorang adik perempuan tidak boleh mendahului kakak perempuannya kawin. Peraturan ini berlaku juga bagi saudara-saudara sekandung laki-laki,
tetapi adik perempuan boleh mendahului kakak laki-lakinya kawin, demikian juga adik laki-laki boleh mendahului kakak perempuannya kawin. Sering juga terjadi pelanggaran
terhadap peraturan ini, tetapi dalam hal itu si adik harus memberikan hadiah tertentu pada kakaknya yang didahului kawin itu.
Bagi masyarakat Tionghoa terdapat anggapan bahwa seseoran itu baru dianggap dewasa atau “mejadi orang” bila ia telah menikah, karena itu upacara perkawinan haruslah mahal,
rumit, dan agung. Perkawinan adalah suatu kejadian yang istimewa dalam kehidupan seseorang. Pelaksanaan upacara perkawinan tersebut berbeda-beda sesuai denan agama atau
religi yang dianut. Dalam perkawinan terdapat suatu pantangan, yaitu antara orang-orang yang mempunyai nama keluarga she yang sama, tidak diperbolehkan untuk menikah.
Universitas Sumatera Utara
57
Tetapi sejalan dengan perekmbangan zaman, kini larangan ini dibolehkan tetapi dengan syarat bukan berasal dari kerabat dekat.
Perkawinan antar seorang laki-laki dengan seorang wanita yang ada hubungan kekerabaan, tetapi dari generasi yang lebih tua dilarang. Misalnya seorang laki-laki kawin
dengan saudara kandung sepupu ibunya. Sebaliknya perkawinan seorang anak perempuan dengan seorang anggota keluarga dari generasi yang lebih tua lebih tepat diterima.
Alasannya karena tingkatan suami tidak lebih muda dari tingkatan isterinya. Tempat tinggal setelah menikah bagi masyarakat Tionghoa adalah i rumah tua si
suami. Ini berkaitan dengan tradisi Tionghoa sendiri, yakni anak laki-laki tertua merupakan ahli waris dan yang akan meneruskan pemujaan terhadap arwah leluhur, sedankn putra-
putra yang lain tidak terikat dengan ketentuan tempat tinggal itu. Mereka bebas memilih sendiri, apakah ingin menetap pada keluarga isteri uksorilokal atau keluarga sendiri
virilokal atau tinggal di rumah sendiri yang baru neolokal. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka bentuk rumah tangga orang Tionghoa
adalah keluarga luas, yang terbagi ke dalam dua bentuk: 1 bentuk keluarga luas virilokal yang terdiri dari keluarga orang tua dengan hanya anak laki-laki tertua beserta istri dan
anak-anaknya dan saudara-saudaranya yang belum pernah kawin, 2 bentuk keluarga luas virilokal yang terdiri dari keluarga orang tua degan anak-anak laki-laki beserta keluarga
mereka masing-masing Vasanty 1990:363.
Universitas Sumatera Utara
58
4.6.3 Kedudukan Wanita