Tinjauan Pustaka : TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

32

2.3 Tinjauan Pustaka :

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008:1731 tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat sesudah menyelidiki, mempelajari, dsb. Sedangkan pustaka adalah kitab, buku, Primbon KBBI,2008:1253 Dalam menyelesaikan penelitian ini dibutuhkan keputusan yang relevan karena hasil dari satu karya ilmiah harus bisa dipertanggung jawabkan dan harus memiliki data-data yang kuat dan memiliki hubungan dengan yang di teliti. 1. Habibul Ummi, Sistem Upacara Adat Perkawinan Suku Hokkian Di Kota Medan 2011 skripsi ini menuliskan tentang bagaimana sistem upacara adat perkawinan suku Hokkian di Medan, skripsi ini juga menjelaskan tentang undangan perkawinan etnis Hokkian, ucapan terimakasih perkawinan, tata cara pelaksanaan perkawinan sampai dengan acara lamaran. Skripsi diatas menjadi refrensi bagi penulis untuk menjadi bahan perbandingan di skripsi ini, perbandingannya dengan skripsi ini adalah skripsi diatas menjelaskan tentang bagaimana sistem upacara adat perkawinan suku Hokkian di kota Medan dan tata cara pelaksanaan perkawinan sampai dengan acara lamaran. Sedangkan skripsi ini menjelaskan tata cara tradisi sangjit nya saja yang meliputi jenis-jenis hantarannya dan makna dari setiap hantaran yang diberikan ke pada mempelai wanita secara spesifik dan benar. 2. Dra. Lucia Herlinda Tansil 1985 dalam penelitian karya ilmia yang berjudul “Sistem Kekerabatan Etnis Tionghoa Di Ujung Pandang”. Penelitian ini membahas tentang sistem Universitas Sumatera Utara 33 kekerabatan etnis Tionghoa dengan menggunakan teori kebudayaan. Penelitian karya ilmiah ini sangat membantu penulis dalam menemukan bahan atau refrensi tentang kekerabatan etnik Tionghoa dan fungsi kekerabatan dalam pelaksanaan tradisi sangjit. 3. Rafika Ayu, jurnal 2010 Makna Mahar jeulamee Dalam Penghargaan Keluarga Istri Pada Sistem Perkawinan Suku Aceh, Jurnal ini menjelaskan dalm adat perkawinan pada masyarakat aceh harus melalui tahap pemberian mahar yang dilakukan melalui pihak keluarga laki-laki dan pihak keluarga perempuan bagi perempuan aceh, mahar sebuah harga diri yang dimiliki serta mertua laki-laki wajib pemberian mahar tersebut pada kaum perempuan. didalam perkawinan Etnik Hokkian, mahar juga merupakan satu bagian yang sangat dan amat penting didalam perkawinan karena untuk melamar gadis Hokkian harus di sediakan mahar. Jadi dari Jurnal tersebut dapat membantu penulis untuk menjadikan sebagai perbandingan dan menjadi refrensi penulis. Dari jurnal dan skripsi di atas, penulis jadikan sebagai refrensi di skripsi ini agar tidak terjadi kesaman. Adapun perbedaan dengan skripsi ini adalah penulis hanya fokus meneliti kepada upacara tradisi sangjit saja yang mana di antaranya terdapat bagaimana tata cara sangjit yang benar, barang-barang seserahan sangjit dan makna dari setiap barang yang di serahkan kepada pihak mempelai wanita, sedangkan dari makalah dan skripsi di atas lebis menjelaskan pernikahan suku Tionghoa secara gelobal. Universitas Sumatera Utara 16

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang Soerjanto Poespowardojo 1993. Selain itu menurut istilah Kebudayaan merupakan suatu yang agung dan mahal, tentu saja karena ia tercipta dari hasil rasa, karya, karsa, dan cipta yang semuanya merupakan sifat yang hanya ada pada manusia.Tak ada mahluk lain yang memiliki anugrah itu sehingga ia merupakan sesuatuyang agung dan mahal. Menurut Koentjaraningrat1996: 74 kebudayaan dibedakan sesuai dengan 4 wujud, yang secara simbolis dapat di gambrkan menjadi i nilai-nilai budaya , ii sistem budaya, iii sistem sosial, dan iv kebudayaan fisik. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Deskripsi Makna Simbol Diagram Ba Gua Pada Masyarakat Tionghoa Di Kota Medan 八卦在棉兰华裔社区的功用 (Bāguà Zài Mián Lán Huáyi Shèqū De Gōngyòng )

0 82 165

Struktur Dan Makna Upacara “Manyue” Pada Suku Hokkian Di Kota Medan 棉兰福建裔华人满月礼的仪式形式及含义 (Mián lán fújiàn yì huárén mǎnyuè lì de xíngshì jí hányì)

6 131 79

Perkembangan Seni Beladiri Wushu Di Kota Medan Tahun (2001-2013) 印尼棉兰人武术传统的发展研究(Yìnní miánlán rén wǔshù chuántǒng de fāzhǎn yánjiū)

3 123 96

Analisis Kesalahan Dalam Menggunakan Frasa Preposisi在中(zai...zhong), 在里 (zai...li) dan 在内 (zai...nei) Dalam Kalimat Bahasa Mandarin 汉语介词短语“在中”、“在里” 和 “在内”的偏误分析 ( hànyǔ jiècí duǎnyǔ “zài……zhōng”、“zài……lǐ” hé “zài……nèi”

8 139 105

Tata Cara Tradisi Sangjit Pada Suku Hokkian Di Kota Medan 程序传统彩礼上氏族福建在城里棉兰 (Chéngxù Chuántǒng Cǎilǐ Shàng Shìzú Fújiàn Zài Chéng Lǐ Mián Lán)

0 2 15

Tata Cara Tradisi Sangjit Pada Suku Hokkian Di Kota Medan 程序传统彩礼上氏族福建在城里棉兰 (Chéngxù Chuántǒng Cǎilǐ Shàng Shìzú Fújiàn Zài Chéng Lǐ Mián Lán)

0 0 2

Tata Cara Tradisi Sangjit Pada Suku Hokkian Di Kota Medan 程序传统彩礼上氏族福建在城里棉兰 (Chéngxù Chuántǒng Cǎilǐ Shàng Shìzú Fújiàn Zài Chéng Lǐ Mián Lán)

0 0 8

Tata Cara Tradisi Sangjit Pada Suku Hokkian Di Kota Medan 程序传统彩礼上氏族福建在城里棉兰 (Chéngxù Chuántǒng Cǎilǐ Shàng Shìzú Fújiàn Zài Chéng Lǐ Mián Lán)

2 28 10

Tata Cara Tradisi Sangjit Pada Suku Hokkian Di Kota Medan 程序传统彩礼上氏族福建在城里棉兰 (Chéngxù Chuántǒng Cǎilǐ Shàng Shìzú Fújiàn Zài Chéng Lǐ Mián Lán)

0 0 2

Tata Cara Tradisi Sangjit Pada Suku Hokkian Di Kota Medan 程序传统彩礼上氏族福建在城里棉兰 (Chéngxù Chuántǒng Cǎilǐ Shàng Shìzú Fújiàn Zài Chéng Lǐ Mián Lán)

1 0 29