27
3.3 Data dan Sumber Data 3.3.1 Data
Data merupakan informasi yang didapat melalui pengukuran – pengukuran tertentu untuk digunakan sebagai landasan dalam menyusun argumentasi logis menjadi
fakta. Data penelitian penulis berupa data teks dan konteks yang didapatkan dari hasil penelitian penulis di kota Tebing Tinggi Sumatera Utara. Data tersebuat adalah semua
informasi yang berkaitan dengan pertunjukan wayang potehi.
3.3.2 Sumber Data
Sumber data terbagi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung dari tangan pertama, sementara
data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Adapun data primer dari penelitian ini yaitu data yang penulis dapatkan dari hasil observasi yang
kemudian dilanjutkan dengan wawancara ke beberapa pihak yang mempunyai kaitan dengan pertunjukan wayang potehi di kota Tebing Tinggi. Sedangkan data sekunder
dalam penelitian ini berasal dari buku-buku, jurnal, skripsi, majalah, surat kabar, artikel dan media internet.
3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Studi Lapangan
Data diperoleh melalui studi lapangan, dengan tahapan-tahapan : 1. Dokumentasi
Penulis menghimpun data-data yang terkumpul berupa dokumen-dokumen terdahulu, foto-foto, dan audiovisual yang diambil langsung selama pertunjukan
Universitas Sumatera Utara
28
berlangsung di Kota Tebing Tinggi, yang kemudian dijabarkan dengan memberikan analisis-analisis untuk kemudian diambil kesimpulan akhir.
Dalam konteks merekam jalannya pertunjukan wayang potehi ini, penulis menggunakan dua jenis rekaman yaitu yang berbentuk visual foto dan yang berbentuk
audiovisual videografi. Untuk foto, penulis menggunakan camera canon. Selanjutnya yang berbentuk audiovisual, penulis menggunakan video legria.
2. Observasi Lapangan Pengamatan adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati langsung
atau observasi ke tempat atau ke objek yang berhubungan dengan penelitian. Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses dimana peneliti melihat situasi
penelitian. Metode ini sangat sesuai digunakan peneliti karena pengamatan ini dilakukan secara bebas atau terstruktur. Dengan pengamatan langsung, lebih
memudahkan peneliti untuk mendeskripsikan situasi penelitian. Dengan observasi, maka peneliti dapat melihat secara fenomena-fenomena atau momen-momen yang
tumbuh dan berkembang. Adapun lokasi observasi dilaksanakan di Vihara Avalokitesvara Hong San See
Temple, tepatnya di Jalan Saudara No. 39 Kompleks Citra Permai Indah Bandar Sono, Kota Tebing Tinggi. Di tempat inilah biasanya dilakukan pertunjukan wayang potehi di
Tebing Tinggi.
3. Wawancara Wawancara yaitu suatu kegiatan dilakukan untuk mendapatkan informasi secara
langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada para informan kunci.
Universitas Sumatera Utara
29
Wawancara bermakna berhadapan langsung dengan narasumber dan kgiatan dilakukan secara lisan.
Adapun informan yang diwawancarai ialah: 1.
Bapak Dharma Surya selaku Shuhu atau biksu di Vihara Avalokitesvara di Kota Tebing Tinggi. Lahir di Kota Tebing Tinggi, 5 Februari 1968. Bapak Dharma
Surya adalah pendiri bangunan Vihara Avalokitesvara tersebut. 2.
Bapak Ismail Budiman Staf Ahli Walikota Tebing Tinggi. Lahir di Kota Tebing Tinggi, 29 September 1955. Bapak Ismail Budiman adalah penasehat di
Vihara Avalokitesvara Kota Tebing Tinggi. 3.
Sebagai dalang 辛勇旺( xīnyǒngwàng)36 tahun dan Bapak Toni 42 tahun.
4. Beberapa informan tambahan yang menyaksikan pertunjukan wayang potehi
dan beberapa orang di kalangan masyarakat Tionghoa Tebing Tinggi yang mengetahui sedikit banyaknya tentang wayang potehi.
3.4.2 Studi Kepustakaan
Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan maka digunakan metode pengumpulan data melalui metode kepustakaan yaitu dengan teknik pengumpulan data
dengan mempelajari informasi yang berasal dari buku-buku, catatan formal, jurnal, internet dan sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan penunjang
penelitian.
3.5 Teknik Analisis Data