Perumusan Masalah Dinding batako

4 Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya yang mencari persentase komposisi bahan tambah serbuk kaca pada pembuatan batako yang optimal, dan didapat persentase penambahan serbuk kaca sebesar 20 dari berat semen Nursyamsi, 2015.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana dengan klasifikasi mutu batako berdasarkan SNI-3-0349-1989 untuk penggunaan persentase substitusi serbuk kaca sebesar 20 lolos ayakan No. 200 serta foaming agent sebagai bahan untuk mengurangi berat batako. 2. Mengetahui hasil bentuk secara visual dari sampel batako yang menggunakan bahan substitusi serbuk kaca sebesar 20 lolos ayakan No. 200 serta foaming agent. 3. Mengetahui berat jenis sampel yang menggunakan bahan substitusi serbuk kaca sebesar 20 lolos ayakan No. 200 serta foaming agent. 4. Mengetahui kuat tekan sampel menggunakan bahan substitusi serbuk kaca sebesar 20 lolos ayakan No. 200 serta foaming agent. 5. Mengetahui besar persentase absrobsi dari sampel yang menggunakan bahan substitusi serbuk kaca sebesar 20 lolos ayakan No. 200 serta foaming agent. 6. Mengetahui kuat tekan dari pasangan dinding batako menggunakan bahan substitusi serbuk kaca sebesar 20 lolos ayakan No. 200 serta foaming agent. 5 7. Analisa manfaat ekonomi dan nilai yang diperoleh jika batako serbuk kaca dapat diproduksi masal dan dapat dipasarkan. Dalam perhitungan nilai ekonomi suatu produk barang dapat digunakan beberapa parameter berikut seperti. a. Tingkat Keuntungan BC rasio b. Nilai Tambah c. Harga Pokok d. Titik Impas BEP a. Tingkat Keuntungan BC Rasio � � = � 1.1 Perhitungan Pendapatan menurut Husin dan Lifianthi 1995 adalah: Pd = PNT – BT 1.2 PNT = y . Hy 1.3 BT = BTpt + BVT 1.4 Dimana : Pd = Pendapatan atau keuntungan Rpbln y = Jumlah produk yang dihasilkan buah Hy = Harga produk Rpbh BT = Biaya total untuk sejumlah produk yang dihasilkan Rp BtpT = Biaya tetap total untuk sejumlah sampel produksi Rp BVT = Biaya variable total untuk sejumlah sampel produksi Rp 6 b. Nilai Tambah Nilai tambah dihitung dengan cara : NT = NO – NI 1.5 NO = y x Hy JBB 1.6 NI = B lain JBB 1.7 B lain = BTpt + BVT 1.8 Dimana : NT = Nilai tambah produk Rpbh NO = Nilai output produk Rpbh NI = Nilai input produk Rpbh Y = Jumlah output produk bh Hy = Harga produk Rpbh JBB = Jumlah Produk yang dihasilkan dari bahan baku yang ada bh BTpt = Biaya tetap total untuk sejumlah sampel produksi Rp BVT = Biaya variable total untuk sejumlah sampel produksi Rp c. Harga Pokok Harga Pokok dapat dihitung dengan cara sebagai berikut : HP = BT Y 1.9 Dimana : HP = Harga pokok produk Rpbh BT = Biaya total produksi produk Rpbh Y = Jumlah produk bh 7 d. Titik Impas BEP Nilai Titik Impas atatu Break Event Point BEP dapat dihitung dengan cara sebagai berikut : HPP x YP x T = HJP x JD 1.10 Dimana : HPP = Harga pokok produksi Rpbh YP = Jumlah produksi bh TP = Jumlah produksi dalam waktu tertentu bln HJP = Harga jual produk Rpbh TD = Jumlah penjualan yang harus tercapai dalam waktu tertentu bln

1.3 Tujuan Penelitian