83
1.2 Pengujian Berat Isi dan Absorbsi
4.2.1 Pengujian Berat Isi
Pengujian berat isi ini menggunakan benda uji yang digunakan adalah batako berukuran 40 x 20 x 10 cm dan silinder berukuran diameter 10 cm dan
tinggi 20 cm dengan dua variasi campuran yaitu, sampel menggunakan foaming agent dan sampel menggunakan serbuk kaca lolos ayakan
No.
200 sebanyak 20 dari berat semen serta foaming agent. Adapun hasil pengujian berat isi ini dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.3 Perbandingan Berat Isi Rata-rata Benda Uji Batako
No. Bahan
Tambah Volume
m
3
Berat Rata-rata
Kg Berat Isi
Kgm
3
1 Foaming
Agent 0.008
9.621 1202.563
2 SK 20 +
Foaming Agent
0.008 10.639
1329.833
84
Tabel 4.4 Perbandingan Berat Isi Rata-rata Benda Uji Silinder
No. Bahan
Tambah Volume
m
3
Berat Rata-rata
Kg Berat Isi
Kgm
3
1 Foaming
Agent 0.00157
1.738 1107.261
2 SK 20 +
Foaming Agent
0.00157 2.366
1507,006
Dilihat dari kedua tabel yang diperoleh yaitu table 4.3 dan 4.4 didapatkan hasil sampel yang menggunakan serbuk kaca 20 dan foaming agent baik dalam
bentuk batako dan silinder memiliki berat isi rata-rata sampel yang lebih tinggi dari pada sampel yang menggunakan foaming agent, jadi dapat diketaui sampel
tersebut memiliki kepadatan rata-rata yang lebih baik dari sampel yang tidak menggunakan serbuk kaca didalamnya.
4.2.2 Pengujian Absorbsi
Pengujian penyerapan air atau biasa disebut absorbsi menggunakan benda uji yang digunakan adalah batako berukuran 40 x 20 x 10 cm dan silinder
berukuran diameter 15 cm dan tinggi 20 cm dengan dua variasi campuran yaitu, sampel menggunakan foaming agent dan sampel menggunakan serbuk kaca lolos
ayakan
No.
200 sebanyak 20 dari berat semen serta foaming agent. Adapun hasil pengujian absorbsi dapat dilihat sebagai berikut:
85
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Absorbsi Batako dengan Foaming Agent
No. Bahan
Tambah Benda
Uji
Berat Basah
Kg Berat
Kering Kg
Daya Serap Mutu
Benda Uji SNI 03-
0349- 1989
1
Foaming Agent
P1.1 10.68
9.56 11.715
25 1
2 P1.2
10.98 9.86
11.359 25
1 3
P1.3 11.023
9.483 16.240
25 1
4 P1.4
12.6 10.644
18.377 25
1 5
P1.5 11.625
9.523 22.073
25 1
6 P1.6
11.568 9.672
19.603 25
1 7
P1.7 10.582
8.94 18.367
25 1
8 P1.8
10.76 9.2
16.957 25
1 9
P1.9 11.066
8.856 24.955
25 1
10 P1.10
11.139 8.916
24.933 25
1 11
P1.11 11.967
10.105 18.427
25 1
12 P1.12
12.473 10.066
23.912 25
1 13
P1.13 10.834
9.282 16.721
25 1
14 P3.14
12.872 11.4
12.92 25
1 15
P3.15 12.987
11.792 10.134
25 1
16 P3.16
13.047 11.85
10.101 25
1 17
P3.17 13.768
11.703 17.645
25 1
18 P3.18
13.204 11.994
10.088 25
1
Rata-rata 11.788
10.158 16.918
25 1
Gambar 4.1 Grafik Hasil Pengujian Absorbsi Batako dengan Foaming Agent
11.715 11.359
16.24 18.377
22.073 19.603
18.367 16.957
24.955 24.933
18.427 23.912
16.721 12.92 10.134
10.101
17.645
10.088 5
10 15
20
25
30
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
A b
so rb
si
ABSORBSI BATAKO DENGAN FOAMING AGENT
86
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Absorbsi Batako dengan Substitusi Serbuk Kaca 20 Lolos Ayakan No.200 dan Foaming Agent
No. Bahan
Tambah Benda
Uji Berat
Basah Kg
Berat Kering
Kg Daya Serap
Mutu Benda Uji
SNI 03- 0349-
1989
1
SK 20 + Foaming
Agent P2. 1
12.655 11.42
10.814 25
1 2
P2. 2 12.907
11.683 10.477
25 1
3 P2. 3
12.011 10.107
18.838 25
1 4
P2. 4 13.44
12.206 10.110
25 1
5 P2. 5
13.204 11.994
10.088 25
1 6
P2. 6 12.18
10.038 21.339
25 1
7 P2. 7
11.671 9.924
17.604 25
1 8
P2. 8 13.166
11.197 17.585
25 1
9 P2. 9
13.204 11.994
10.088 25
1 10
P2. 10 13.44
12.206 10.110
25 1
11 P2. 11 13.047
11.85 10.101
25 1
12 P3. 12 12.907
11.683 10.477
25 1
13 P3. 13 12.655
11.42 10.814
25 1
14 P3. 14 12.162
10.446 16.427
25 1
15 P3. 15 12.191
10.209 19.414
25 1
16 P3. 16 11.621
9.775 18.885
25 1
17 P3. 17 12.065
10.055 19.99
25 1
18 P3. 18 13.047
11.85 10.101
25 1
Rata-rata 12.354
10.639 14.070
25 1
87
Gambar 4.2 Grafik Hasil Pengujian Absorbsi Batako dengan Substitusi Serbuk
Kaca 20 Lolos Ayakan No.200 dan Foaming Agent
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Absorbsi Silinder dengan Foaming Agent
No. Bahan
Tambah Benda
Uji Berat
Basah Kg
Berat Kering
Kg Daya Serap
Mutu Benda Uji
SNI 03- 0349-
1989
1
Foaming Agent
P2. 4 2.132
1.705 25.044
35 2
2 P2. 5
2.189 1.658
32.027 35
2 3
P2. 6 2.200
1.733 26.947
35 2
4 P2. 7
2.191 1.683
30.184 35
2 5
P2. 8 2.266
1.802 25.749
35 2
6 P2. 9
2.292 1.786
28.331 35
2 7
P2. 10 2.270
1.782 27.385
35 2
8 P3. 1
2.329 1.793
29.894 35
2 9
P3. 2 2.271
1.723 31.805
35 2
10 P3. 3
2.263 1.719
31.646 35
2
Rata-rata 2.240
1.738 29.901
35 2
10.814
10.477
18.838
10.11 10.088 21.339
17.604 17.585
10.088 10.11
10.101
10.477 10.814
16.427 19.414
18.885 19.99
10.101 5
10
15 20
25
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
A b
so rb
si
ABSORBSI BATAKO DENGAN SUBSTITUSI SERBUK KACA 20 LOLOS AYAKAN No. 200
DAN FOAMING AGENT
88
Gambar 4.3 Grafik Hasil Pengujian Absorbsi Silinder dengan Foaming Agent
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Absorbsi Silinder dengan Substitusi Serbuk Kaca 20 Lolos Ayakan No.200 dan Foaming Agent
No. Bahan
Tambah Benda
Uji Berat
Basah Kg
Berat Kering
Kg Absorbsi
Mutu Benda Uji
SNI 03- 0349-
1989
1
SK 20 + Foaming
Agent P2. 4
2.478 2.264
9.452 25
1 2
P2. 5 2.281
2.308 7.496
25 1
3 P2. 6
2.864 2.692
6.389 25
1 4
P2. 7 2.812
2.473 13.708
25 1
5 P2. 8
2.563 2.263
13.257 25
1 6
P2. 9 2.496
2.170 15.023
25 1
7 P2. 10
2.652 2.350
12.851 25
1 8
P3. 1 2.481
2.144 15.718
25 1
9 P3. 2
2.660 2.368
12.331 25
1 10
P3. 3 2.829
2.624 7.813
25 1
Rata-rata 2.612
2.366 11.404
25 1
25.044 32.027
26.947 30.184
25.749 28.331
27.385
29.894 31.805
31.646
5 10
15 20
25 30
35
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
A b
so rb
si
ABSORBSI SILINDER DENGAN FOAMING AGENT
89
Gambar 4.4 Grafik Hasil Pengujian Absorbsi Silinder dengan Substitusi Serbuk
Kaca 20 Lolos Ayakan No.200 dan Foaming Agent
Berdasarkan dari tabel 4.5, tabel 4.6, tabel 4.7 dan tabel 4.8, untuk nilai penyerapan air pada batako terdapat perbedaan nilai penyerapan air. Nilai
penyerapan air rata-rata terkecil terdapat pada sampel silinder dengan campuran serbuk kaca 20 dan foaming agent sebesar 11.404 sedangkan nilai penyerapan
air rata-rata terbesar terdapat pada sampel silinder dengan menggunakan foaming agent sebesar 29.901.
Berdasarkan dari tabel 4.5, tabel 4.6, tabel 4.7 dan tabel 4.8, kedua komposisi batako yang telah dilakukan pengujian penyerapan air, telah memenuhi
persyaratan penyerapan air menurut ketentuan SNI 03-0349-1989, yaitu dengan persentase penyerapan air dibawah 25 untuk batako dan silinder yang masuk
kedalam mutu tingkat I dan persentase penyerapan air dibawah 35 untuk sampel batako dan silinder yang masuk kedalam mutu tingkat II. Semakin kecil
persentase kadar air yang diserap batako maka akan semakin baik batako tersebut, dikarenakan batako memiliki tingkat kepadatan yang baik. Berdasarkan tabel 4.5,
9.452 7.496
6.389 13.708
13.257 15.023
12.851 15.718
12.331 7.813
5 10
15
20
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
A b
so rb
si
ABSORBSI SILINDER DENGAN SUBSTITUSI SERBUK KACA 20 LOLOS AYAKAN No. 200
DAN FOAMNG AGENT
90
tabel 4.6, tabel 4.7 dan tabel 4.8, menunjukkan adanya penurunan persentase nilai penyerapan air dari batako yang menggunakan campuran serbuk kaca sebesar
20 dan foaming agent. Perbedaan nilai absorbsi terjadi, akibat perbedaan tingkat kepadatan masing-masing benda uji.
1.3 Pengujian Kuat Tekan Sampel