95
masih mengalami trauma atas kejadian kekerasan yang pernah dialaminya dan belum sepenuhnya menyembuhkan luka batin yang terpatri akibat kejadian itu,
SD tetap berusaha untuk melanjutkan hidup dan membuka hati untuk laki-laki yang baru.
Pada informan LM dan ES, keduanya belum mampu untuk keluar dari lingkaran kekerasan yang ada, baik dengan cara memutuskan pacarnya atau
berusaha menemukan win-win solution bersama pacarnya. LM dan ES meskipun mengaku tertekan akibat kekerasan yang dilakukan pacarnya berupa kekerasan
verbalemosional dan kekerasan fisik, tetapi masih peduli dan mencintai pacarnya. Mereka berdua berharap bahwa di kemudian hari perilaku buruk pacarnya kepada
mereka dapat berubah dan berdua dapat menjalani kehidupan masa depan yang lebih baik. Selain itu, LM dan ES juga menganggap diri mereka belum siap untuk
mengakhiri hubungan saat ini dengan pacarnya dan mencoba memulai lembaran baru dengan lelaki lain.
5.3. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan dan memliki beberapa keterbatasan, yakni :
1. Literatur yang digunakan dalam penelitian ini masih sangat kurang sehingga mempengaruhi peneliti dalam menyajikan atau membahas
topik yang terkait dalam penelitian ini. 2. Penelitian ini merupakan pengalaman pertama peneliti dalam
melakukan penelitian
sehingga dalam
pelaksanaannya
Universitas Sumatera Utara
96
mempengaruhi peneliti dalam menggali dan mengolah data yang harus dikaji.
Tabel 5.4 Kemampuan Adaptasi Perempuan Yang Mengalami Kekerasan Dalam
Pacaran Studi Kasus Pada Mahasiswi Kost-Kostan di Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan
No Aspek
Resiliensi INFORMAN
LM ES
SD
1. Regulasi
Emosi Sering menangis
Sulit tidur Memberontak ketika
dimarahi Rasa takut yang
berlebihan Sering menangis
Merasa bersalah Sering mengigau
Mudah marah-marah Sulit tidur
Sering menangis Diam ketika
dimarahi Murung
Suka melamun Depresi
Rasa takut yang berlebihan
Sulit tidur
2. Pengendalian
Impuls Menahan diri untuk
bergaul dengan teman laki-laki
Menahan perasaan ingin marah kepada
pacar Terpaksa selalu
mengikuti perintah pacar yang
bertentangan dengan kemauan diri sendiri
Menahan keinginan untuk berteman
dengan teman laki- laki
Menahan dorongan untuk mengikuti
pendapat sendiri Menahan keinginan
untuk beradu argumen dengan
pacar Menahan perasaan
marah kepada pacar Menahan keinginan
untuk berkumpul bersama teman
Menahan diri untuk curhat kepada teman
dekat Menahan dorongan
untuk mengikuti kata hati
3. Optimisme
Meyakini bahwa pacarnya akan
berubah Meyakini pacarnya
sangat sayang dan Meyakini bahwa
pacarnya akan berubah
Meyakini kekerasan verbalemosional
Tidak yakin jika pacarnya dapat
berubah Tidak yakin masa
depannya akan baik
Universitas Sumatera Utara
97
peduli pada dirinya Menganggap pacarnya
tidak bermaksud menyakitinya
yang diterima dari pacarnya merupakan
hal yang wajar dan bisa diterima
bersama pacarnya
4. Analisis
Penyebab Masalah
Tidak tau sebenarnya penyebab masalah
yang sering terjadi, dan tidak bisa berbuat
apa-apa walaupun bukan dirinya yang
melakukan kesalahan Menganggap
penyebab masalah adalah dirinya sendiri
Tidak tau sebenarnya
penyebab masalah yang sering terjadi,
dan tidak bisa berbuat apa-apa
walaupun bukan dirinya yang
melakukan kesalahan
5. Empati
Memiliki rasa belas kasihan jika pacarnya
meminta maaf dan mengajak balikan
Selalu menjaga perasaan pacarnya
agar tidak marah Takut akan hal buruk
yang akan dilakukan pacarnya saat putus
dengannya Masih peduli pada
pacarnya meskipun sakit hati
Selalu menjaga perasaan pacarnya
agar tidak marah Takut akan hal buruk
yang akan dilakukan pacarnya saat putus
dengannya Masih peduli pada
nama baik pacarnya meskipun sudah
putus Takut akan hal
buruk yang akan dilakukan pacarnya
saat putus dengannya
6. Self efficacy
Kurang yakin dapat menyelesaikan
masalah sendirian Menyelesaikan
masalah dengan menangis
Tidak bermusyawarah dengan pacar demi
menyelesaikan masalah secara
bersama-sama Kurang yakin dapat
menyelesaikan masalah sendirian
Menyelesaikan masalah dengan
menangis dan meminta maaf pada
pacar
Melupakan kekerasan yang dilakukan
pacarnya Tidak yakin dapat
menyelesaikan masalah sendirian
Memilih untuk menyendiri dan
merahasiakan ulah pacarnya kepada
teman
Memecahkan masalah kekerasan
dengan putus dari pacarnya
7. Reaching Out
Selalu berhati-hati dalam menghadapi
pacarnya Tidak melakukan hal
yang dilarang pacarnya
Mengikuti perintah pacarnya
Belum mampu keluar Selalu berhati-hati
dalam menghadapi pacarnya
Tidak melakukan hal yang dilarang
pacarnya Mengikuti perintah
pacarnya Belum mampu keluar
Sudah keluar dari siklus kekerasan
Lebih berhati-hati apabila ada laki-laki
yang mendekatinya Tidak akan pernah
mentolerir tindakan kekerasan yang
dilakukan pacar
Universitas Sumatera Utara
98
dari siklus kekerasan Tidak berani
mengakhiri hubungan yang lama dan
memulai hubungan baru yang lebih baik
dengan lelaki lain dari siklus kekerasan
Tidak berani mengakhiri hubungan
yang lama dan memulai hubungan
baru yang lebih baik dengan lelaki lain
barunya Mulai lebih
menghargai dirinya sendiri
Universitas Sumatera Utara
99
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, peneliti memberikan kesimpulan mengenai kemampuan adaptasi perempuan yang mengalami
kekerasan dalam pacaran Studi kasus pada mahasiswi kost-kostan di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Kota Medan adalah sebagai berikut :
1. Kemampuan adaptasi ketiga informan dinilai berdasarkan 7 aspek
pembentuk resiliensi, yakni regulasi emosi, pengendalian impuls, optimisme, empati, analisis penyebab masalah, self-efficacy, dan
reaching out. Aspek regulasi emosi ketiga informan tergolong rendah, terbukti
dari pengakuan ketiganya yang tidak bisa mengatur emosi mereka dengan baik dan gelisah saat berhadapan dengan kekerasan yang
dilakukan pacarnya. Ketiga informan tidak dapat mengontrol emosi negatif berupa rasa takut dan marah saat kekerasan terjadi.
Aspek pengendalian impuls ketiga informan juga rendah yang ditunjukkan dengan mengubah perilaku yang mereka kehendaki
menjadi perilaku yang pacar mereka kehendaki. Aspek optimisme informan LM dan ES tergolong tinggi
ditunjukkan dengan keyakinan informan LM dan ES bahwa pacar mereka mampu berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi di
Universitas Sumatera Utara