Sikap Konsumen Terhadap Niat Beli Produk Tas Bajakan Santi Budiman dan Anas Hidayat
2 masyarakat DIY sebagai objek penelitian ini lebih disebabkan karena penduduk DIY demikian heterogen, dinamis
dan terbuka, sehingga berimplikasi pada cepatnya kemampuan akses mereka terhadap informasi – informasi baru baik dari dalam maupun luar negeri, termasuk di dalamnya adalah informasi tentang trend mode tas wanita
bajakan. Selanjutnya dari populasi tersebut, ditentukan ukuran sampel penelitian sebesar 200 orang responden.
4.2. cara Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik survei sampel dengan bantuan
kuesioner dan pernyataan tertutup yang menggunakan skala likert dan diberikan kepada responden. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan responden ditentukan dengan menggunakan salah satu teknik nonprobability
sampling yaitu Purposive Sampling. Teknik purposive sampling ini adalah teknik yang didasarkan pada pertimbangan tertentu dimana responden dianggap memenuhi kriteria dan memiliki informasi yang dibutuhkan dalam suatu
penelitian Sekaran, 2003.
Adapun kriteria responden dalam penelitian ini adalah: 1 Responden berjenis kelamin wanita yang bekerja dengan asumsi bahwa mereka memiliki penghasilan
yang mendukung daya beli mereka yang sekaligus termasuk si pengambil keputusan terhadap produk tas. Produk tas tersebut diperlukan untuk mendukung penampilan, menambah kepercayaan diri dan
menunjukkan status mereka dalam bekerja Geiger-Oneto, 2007, 2 Responden berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta.
4.3. Deinisi Operasional Variabel
1 Ekstrinsik Produk dideinisikan sebagai atribut produk yang melekat pada suatu produk tas yang berkaitan dengan harga, negara asal dan keaslian brand. Dalam penelitian ini, ekstrinsik produk diukur
dengan menggunakan 5 indikator Lichtenstein et al ., 1993; Field, J.R.B, 2003; Huang et al,. 2004,
yaitu: 1 Harga sebagai indikator kualitas, 2 Kesediaan membayar lebih demi kualitas yang baik, 3 Keinginan membeli produk bermerek, 4 Berniat membeli produk dari perusahaan dengan goodwill, 5
Menanti produk yang diiklankan dengan eksklusif. 2 Intrinsik Produk adalah atribut produk yang terkandung pada karakteristik isik produk tas yang berkaitan
dengan kualitas, bahan dasar, mutu dan model. Intrinsik produk diukur menggunakan 5 indikator Field, J. R. B, 2003, yaitu: 1 Tampilan produk bajakan yang berkualitas, 2 Produk bajakan terlihat awet,
3 Produk bajakan mengikuti trend mode, 4 Produk bajakan sesuai dengan harapan, dan 5 Produk bajakan bermutu tinggi.
3 Sikap Terhadap Produk Bajakan adalah sikap responden untuk mempertimbangkan atau tidak mem- pertimbangkan membeli produk – produk bajakan. Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 indikator
Huang et al ., 2004, yaitu: 1 Pertimbangan harga, 2 Suka pada produk bajakan, 3 Manfaat produk
tas bajakan, 4 Kebenaran membeli produk bajakan, dan 5 Pertimbangan efektivitas. 4 Religiusitas adalah sejumlah dimensi keyakinan agama yang dimiliki responden yang mempengaruhi
sikap responden terhadap hukum dan produk bajakan. Variabel ini diukur dengan menggunakan 3 indikator Vitell, 2005; Huffman, 1988; Keller, 1989, yaitu: 1 Peran agama terhadap perilaku pemba-
jakan, 2 Peran penghayatan agama terhadap tata nilai, dan 3 Penghayatan agama sebagai fungsi control.
5 Sikap Patuh Hukum dideinisikan sebagai sikap yang ditunjukkan respoden tentang hukum dalam kaitannya dengan produk tas bajakan. Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 indikator Ang et
al., 200; Hidayat, 2008, yaitu: Mengindahkan hukum, 2 Menyukai orang dengan control diri, 3 Menyukai orang yang bertanggungjawab, 4 Pentingnya arti kesopanan, dan 5 Pentingnya arti
kejujuran. 6 Status Konsumsi adalah proses motivasi dimana responden berusaha untuk meningkatkan prestise dan
status sosialnya melalui produk tas dengan citra yang jelas. Variabel ini diukur dengan menggunakan
22
Volume 15, No.1 Maret 2011
5 indikator Phau and Teah, 2009; Eastman et al., 997, yaitu: Akan membeli produk berstatus, 2 Tertarik pada produk berstatus, 3 Bersedia membayar untuk produk berstatus, 4 Relevansi produk
berstatus, dan 5 Status produk sebagai nilai tambah penampilan. 7 Niat Membeli Produk Bajakan adalah keinginan responden untuk membeli produk tas bajakan. Variabel
ini diukur dengan menggunakan 5 indikator Phau and Teah, 2009; De Matos et al., 2007; Ang et al., 2001, yaitu: 1 Memilih produk bajakan, 2 Keinginan membeli produk bajakan, 3 Merekomendasikan
kepada teman dan saudara, 4 Menceritakan hal favorit tentang produk bajakan, 5 Memikirkan produk bajakan.
4.4. Pengujian Instrumen