Pengaruh Modal Sosial Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Periode 1983 – 2008 Y. Sri Susilo dan Lincolin Arsyad
45
PENGARUh MODAL SOSIAL TERhADAP PERTUMBUhAN EkONOMI INDONESIA PERIODE 1983 – 2008: PENDEkATAN ERROR CORRECTION MODEL ECM
Y. Sri Susilo
Universitas Atma Jaya yogyakarta
Email : yssusilogmail.com Lincolin Arsyad
Universitas Gadjah Mada
Email : lincolin_arsyadyahoo.com
Abstract
This research aims to identify and analyze the effect of social capital on the economic growth in Indonesia. The social capital in this case is approached with government debt, unemployment, and average real wages variable.
In this research there is another independent variable that is the export variable. Economic growth variable used is Gross Domestic Product GDP growth variable. Data used is secondary data with observation period 1983-
2008. Model and analysis tool used is Error Correction Model ECM econometric model. The result of the estimation by ECM model is in the short term social capital variable government debt has
negative and signiicant effect on the economic growth. While other social capital in the model unemployment and average real wages has no effect on the economic growth. However, in long term, social capital variable
government debt and average real wages each has positive and signiicant effect on the economic growth, while the unemployment variable has negative and signiicant effect on the economic growth. To the export
variable, it has positive and signiicant effect, both in the short and long term.
Keywords: social capital, export, economic growth, error correction model.
1. PENDAhULUAN
Konsep modal sosial social capital belakangan ini semakin populer dalam disiplin ilmu sosial. Para ahli sosiologi, ilmuwan politik, ekonom, dan ahli teori organisasi semakin banyak yang merujuk pada konsep modal sosial
dalam penelitian mereka untuk menjawab berbagai bidang yang luas yang masih sering menimbulkan perdebatan di dalam praktek Ariani, 2007. Putnam 1993 mendeinisikan modal sosial sebagai ciri atau karakteristik organisasi
sosial seperti jaringan kerja, norma, dan kepercayaan sosial yang membantu koordinasi dan kerjasama agar dapat saling menguntungkan. Fukuyama 1995 menyatakan bahwa modal sosial adalah kemampuan individu untuk
bekerja sama dengan orang lain untuk tujuan umum dalam kelompok dan organisasi. Sementara Akdere 2005 membagi teori modal sosial ke dalam tiga tingkat atau level. Tingkat pertama
adalah level makro, yang meliputi institusi seperti pemerintah, peran hukum, sipil, dan kebebasan politik. Pada tingkat ini modal sosial berkaitan dengan keefektifan, akuntabilitas, dan kemampuan pemerintah dalam melaksanakan
perannya secara adil, pertumbuhan ekonomi dalam mendorong pengembangan perusahaan dan pasar domestik, serta mendorong investasi luar negeri atau meliputi pengembangan sosial dan pertumbuhan ekonomi.
Tingkat kedua adalah tingkat meso, yang menunjukkan jaringan kerja antar masyarakat. Analisis terhadap modal sosial pada tingkat meso berfokus pada pengembangan dan distribusi proses struktur jaringan kerja,
46
Volume 15, No.1 Maret 2011
melibatkan kerja tim, dan memperhatikan pengembangan lokal dan pertumbuhan organisasi. Selanjutnya tingkat ketiga, yaitu tingkat mikro yang menekankan kemampuan individu untuk mengerahkan sumberdaya melalui jaringan
kerja lokal untuk membangun kepercayaan dan norma bersama. Dalam organisasi, modal sosial pada tingkat ini menunjukkan pengenalan, kerjasama dan saling percaya, solidaritas, loyalitas, reputasi, kemudahan mendapatkan
informasi, dan modal insani human capital, atau mencakup hubungan dengan orang lain, pengembangan individu, dan pengembangan diri personal growth.
Dalam pemahaman klasik, modal isik physical capital dianggap memberikan kontribusi utama dalam proses produksi dan pembangunan. Namun saat ini ada beberapa jenis modal lainnya antara lain berupa modal
insani human capital, kelembagaan institutions , dan modal sosial juga telah mendapat perhatian yang semakin
besar Subejo, 2004. Di era globalisasi dan perekonomian dunia yang pro pasar bebas dewasa ini, mulai tampak semakin jelas bahwa peranan modal bukan insani non-human capital di dalam sistem perekonomian cenderung
semakin menurun Coleman, 988. Para stakeholder yang bekerja di dalam sistem perekonomian semakin yakin
bahwa modal tidak hanya berwujud alat produksi seperti tanah, pabrik, alat-alat dan mesin-mesin, akan tetapi juga berupa modal insani, yaitu pengetahuan dan ketrampilan manusia.
Kandungan lain dari modal insani selain pengetahuan dan ketrampilan adalah kemampuan masyarakat untuk melakukan asosiasi berhubungan satu sama lain Supriono, et al.,
2007. Kemampuan ini akan menjadi modal penting bukan hanya bagi kehidupan ekonomi akan tetapi juga bagi setiap aspek eksistensi sosial yang lain.
Modal yang demikian ini disebut dengan modal sosial yaitu kemampuan masyarakat untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama dalam suatu kelompok dan organisasi Coleman, 1988.
Selanjutnya tidak salah jika Bourdieu 1986 mengemukakan kritiknya terhadap terminologi modal di dalam ilmu ekonomi konvensional. Dia menyatakan bahwa modal bukan hanya sekedar alat-alat produksi, akan tetapi
memiliki pengertian yang lebih luas dan dapat diklasiikasikan kedalam 3 tiga golongan, yaitu: 1 modal ekonomi economic capital, 2 modal kultural cultural capital, dan 3 modal sosial social capital. Dalam hal ini modal
ekonomi dikaitkan dengam kepemilikan alat-alat produksi, sedangkan modal kultural teridentiikasikan dalam bentuk kualiikasi pendidikan. Selanjutnya modal sosial terdiri dari kewajiban-kewajiban sosial.
Bagaimanakah pengaruh modal sosial terhadap pembangunan ekonomi, khususnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia periode 1983-2008? Jawaban pertanyaan tersebut menjadi fokus tulisan ini. Tulisan ini terdiri dari 5
lima bagian. Setelah bagian pendahuluan, disajikan studi terkaitsebelumnya yang menjelaskan pengaruh modal sosial terhadap pertumbuhan ekonomi. Bagian ketiga merupakan metode penelitian. Selanjutnya merupakan
bagian yang menjelaskan hasil dan pembahasan dari hasil riset. Bagian terakhir merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran untuk melengkapi tulisan ini.
2. STUDI TERkAITSEBELUMNyA