54
Volume 15, No.1 Maret 2011
4.1.3. Estimasi Error Correction Model EcM
Berdasarkan hasil uji stasioneritas yang telah dibahas di atas, dapat diketahui bahwa variabel–variabel yang digunakan dalam penelitian ini tidak berintegrasi pada derajat yang sama. Variabel pertumbuhan ekonomi
Y stasioner pada derajat nol, variabel hutang pemerintah X1, tingkat pengangguran X3, dan rata–rata upah riil X4 masing–masing berintegrasi pada derajat satu, sedangkan variabel ekspor X2 berintegrasi pada derajat dua.
Sebagaimana aturan kointegrasi menurut Engle dan Granger yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, pada point
c menjelaskan jika x
t
~ I 1, y
t
~ I 0, maka ax
t
+ by
t
~ I 1, di mana I 1 itu merupakan sifat yang dominan. Oleh karena itu dalam penelitian ini variabel pertumbuhan ekonomi Y diasumsikan mendekati derajat satu.
Variabel–variabel penelitian yang telah diuji stasioneritas, selanjutnya akan digunakan dalam membentuk model koreksi kesalahan error correction model, ECM, yang secara matematis dapat diformulasikan sebagai
berikut :
2 1
2 3
4 5
1 6
1
1 2
3 4
1 2
t t
t t
t t
t
Y X
X X
X X
X a
a a
a a
a a
- -
D =
+ D
+ D
+ D
+ D
+ +
D +
{ }
7 1
8 1
9 1
1 1
1 1
3 4
1 2
3 4
t t
t t
t t
t t
X X
X X
X X
Y a
a a
e
- -
- -
- -
-
é ù
+ +
+ D +
+ -
+ ë
û
..............
Persamaan 4. ekuivalen dengan :
2 1
2 3
4 5
1 6
1
1 2
3 4
1 2
t t
t t
t t
t
Y X
X X
X X
X a
a a
a a
a a
- -
D =
+ D
+ D
+ D
+ D
+ +
D +
7 1
8 1
9
3 4
t t
t
X X
ECT a
a a
e
- -
+ +
+
.........................................................................................................2 Sehingga ECT ekuivalen dengan :
{ }
1 1
1 1
1
1 2
3 4
t t
t t
t
ECT X
X X
X Y
- -
- -
-
é ù
= + D
+ +
- ë
û
......................................................................3 Hasil estimasi model koreksi kesalahan error correction model, ECM berdasarkan model di atas dan
sebagaimana disajikan pada tabel 4 di bawah ini, diketahui error correction term ECT dari model tersebut signiikan pada derajat kepercayaan 95 α = 5 yang menjelaskan bahwa model yang telah dibuat ini adalah benar valid,
sehingga dapat memberikan indikasi adanya hubungan jangka pendek dan jangka panjang berkointegrasi dari variabel yang diamati Gujarati dan Porter, 2009. Model tersebut tentunya juga harus memenuhi kriteria asumsi
klasik dan statistik untuk melihat kebenaran hipotesis. Pengujian asumsi klasik akan diuji secara diagnostik, yang meliputi uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan otokorelasi. Sedangkan pengujian secara statistik
akan meliputi uji signiikansi koeisien uji–t, uji kebaikan model uji–F, dan analisis goodness of it R
2
.
Tabel 4. hasil Estimasi Error Correction Model EcM
Dependent Variable : y
Variable Coeficient
t - Statistic Prob.
c
19.61316 .873
0.082
DX1
-4.99E-05 -3.867139
0.007
Pengaruh Modal Sosial Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Periode 1983 – 2008 Y. Sri Susilo dan Lincolin Arsyad
55
Variable Coeficient
t - Statistic Prob.
D2X2
0.000597 2.937665
0.008
DX3
-.04790 -0.793238
0.4409
DX4
2.8E-05 0.84737
0.42
LX1
-.025700 -6.099047
0.0000
DLX2
-.02523 -6.099414
0.0000
LX3
-3.0283 -3.117577
0.0076
LX4
-.02575 -6.099290
0.0000
EcT
1.025706 6.099220
0.0000
R
2
0.879260
Adj. R
2
0.801642
F - statistic .32799
Prob. F – stat 0.00005
Sumber : Hasil estimasi tidak dilampirkan.
Keterangan : signiikan pada α = 1
signiikan pada α = 5 signiikan pada α = 10
4.2. Uji Diagnostik EcM 4.2.1. Uji Normalitas
Nilai chi-squares tabel yang digunakan dalam pengujian ini didasarkan pada distribusi chi-squares tabel
dengan degress of freedom df : 2 pada level of signiicant α : 5 yaitu, sebesar 5,99. Berdasarkan hasil uji
normalitas sebagaimana disajikan pada tabel 5, diketahui nilai J-B statistik adalah sebesar 1,63 lebih kecil dari nilai chi-squares tabelnya sebesar 5,99 yang berarti residual
seri data penelitian dalam model ECM ini memiliki distribusi normal.
Tabel 5. hasil Uji Normalitas
Metode Jarque – Bera Test
Skewness 0.35942
Jarque-Bera
1.625494
Kurtosis .9470
Probability
0.443638 Sumber : Hasil estimasi tidak dilampirkan.
4.1.2.2. Uji Multikolinearitas
Jumlah data atau observasi n berjumlah 25, dan jumlah parameter yang diestimasi termasuk konstanta
k berjumlah 10. Nilai F–tabel dengan level of signiicant α : 5, numerator degree of freedom ndf : k– =
9, denominator degree of freedom ddf : n–k = 15, adalah 2,59. Berdasarkan hasil uji multikolinearitas dengan
menggunakan metode auxiliary regression sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 6 di bawah ini, diketahui variabel
ekspor D2X2 dan rata–rata upah riil DX4 mengindikasikan adanya gejala multikolinearitas, yang ditunjukkan dengan nilai F–statistic auxiliary regression lebih besar dari nilai F–tabelnya.