commit to user 43
C. Kondisi Sosial – Budaya
Desa  Denggungan,  yang  masyarakatnya  menganut  dua  perbedaan  agama yaitu  agama  Islam  dan  agama  Kristen  akan  tetapi  perbedaan  agama  yang  ada
tidaklah  menyurutkan  semangat  untuk  membangun  solidaritas  antar  umat beragama.  Hal  itu  terbukti  dengan  adanya  saling  hormat-menghormati,  saling
tolong-menolong, bahkan saat adanya Program P2KP yang sekarang PNPM-MP pertama kali masuk di Desa Denggungan tahun 2005, masyarakat menyambutnya
dengan gembira. Program  tersebut  diharapkan mampu mengentaskan kemiskinan  yang ada
di  Desa  Denggungan,  baik  itu  perekonomian,  lingkungan  dan  sosial.  Adanya pinjaman bergulir yang ada di BKM memberi kesempatan pada warga masyarakat
miskin  produktif  yang  kurang  mampu  untuk  mengembangkan  atau  memulai usaha.  Tentu  saja  hal  itu  sangat  berdampak  positif  terhadap  warga  masyarakat
miskin di Desa Denggungan.
D. Kondisi Sarana dan Prasarana
1. Sarana Pemerintah Desa Untuk  menunjang  penyelenggaraan  pemerintah  desa,  di  Desa
Denggungan  didirikan  Kantor  Pemerintah  Desa  dan  Balai  Desa  yang mempunyai  banyak  fungsi.  Disamping  sebagai  tempat  menjalankan  tugas
pemerintahan  desa  sehari-hari  juga  digunakan  sebagai  tempat  penyuluhan- penyuluhan,  bimbingan-bimbingan,  rapat  atau  musyawarah  desa  yang  salah
satunya  mengenai  sosialisasi  PNPM-MP.  Ditempat  ini  juga  terdapat  layanan
commit to user 44
kesehatan  berupa  polindes,  telah  didirikan  di  desa  Denggungan  yang  berguna memberikan  fasilitas  kesehatan  gratis  bagi  masyarakat  miskin  dan  masyarakat
Desa Denggungan dan beberapa posyandu. Selain itu juga terdapat sarana olah raga  seperti  lapangan  bulu  tangkis,  meja  pingpong  dan  lapangan  voli,  juga
prasarana peribadatan seperti masjidmushola dan gereja. 2. Sarana Perekonomian
Tanah sawah  yang dimiliki oleh masyarakat  dapat  dikatakan lebih luas dari  tanah  pemukiman  penduduk,  sehingga  kondisi  ini  dapat  diandalkan  untuk
mata pencaharian masyarakat desa Denggungan sebagai petani. Sedangkan  di  bidang  perdagangan,  industri  yang  berkembang  di  desa
Denggungan  antara  lain  yaitu  :  industri  tempe,  industri  tahu,  industri  keripik tempe dan masih banyak lagi industri yang berkembang di Desa Denggungan.
Sumber Permodalan yang ada di Desa Denggungan : 1.
BKM Ngudi Sejahtera, yaitu pinjaman bergulir bagi KSM-KSM Produktif yang dikelola oleh Unit Pengelola Keuangan UPK
2. Koperasi Kelompok Tani KKT “Tani Agung Mulia”
3. Koperasi Dana Dakwah
4. KSP “Mitra Mandiri”
5. Usaha Ekonomi Desa Simpan – Pinjam “Sri Katon”
6. Swamitra Binaan Bukopin
Home  industri  dan  UKM  yang  ada  di  desa  Denggungan  memperoleh modal  usaha  dari  modal  pribadi  dan  sumber  lain  yang  di  rasa  masih  kurang
commit to user 45
untuk  peningkatan  kuantitas  produksi  yang  sangat  berpengaruh  erat  kaitannya dengan peningkatan pendapatan ekonomi.
Produk –  produk  yang  di  hasilkan  UKM  dan  Home  Industri  di  Desa
Denggungan  selain  di  pasarkan  di  wilayah  setempat  juga  wilayah  luar  Desa Denggungan seperti terlihat pada tabel 2.5
Tabel 2.5 Home Industri Desa Denggungan
NO Produk
Wilayah Pemasaran Keterangan
Lokasi Usaha
1. Tempe Kedelai
Bangak, Simo, Sambi, Banyudono, Kartasura, Solo
RW I 2.
Tempe Kripik Banyudono, Kartasura, Solo
RT04II 3.
Tempe Bongkrek Gembus
Bangak, Kartasuro RT 03I, RT 11III
4. Tahu
Banyudono, Kartosuro RT 03I, RT 08II
5. Kacang Sangrai
Bangak, Banyudono, Kartasura RT 09III
6. Roti
Bangak, Banyudono, Kartasura, Colomadu
RT 11III 7.
Sabun Mandi Susu Boyolalali, Banyudono, Kartasura, Solo,
Karanganyar RT 10III
8. Telur puyuh
Colamadu, Solo, Kartasura RT 03I, RT 06II,
RT 11III 9.
Susu kedelai Bangak, Banyudono
RT 05II 10.
Kripik Singkong Bangak, Banyudono
RT 09III 11.
Beras Organik Banyudono, Solo, Sragen, Boyolali,
Jakarta RT 09III
12. Pupuk Organik
Banyudono, Boyolali RT 09III
13. Telur Ayam  Harco
Banyudono, Solo, Colomadu, Kartasura RT 09III, RT 11III
14. Ayam Boiler
Banyudono, Solo, Colomadu, Kartosura RT 01I, RT 09III,
RT 11III 15.
Sapi Kalioso, Sunggingan, Boyolali, Klaten,
Kranggan - Kartasura RW I, II, III
16. Kambing
Pengging, Sunggingan, Sambi RW I, II, III
17. Lele
Banyudono, Kartasura RT 04II, RT 09III
18. Itik
Banyudono, Kartasura RW I, II
Sumber : Data Hasil Survey Maret 2010
commit to user 46
Kondisi Ekonomi yang telah tertangani : 1.
Sebagian permodalan telah di salurkan kepada pelaku ekonomi  Home industri,UKM
2. Pelatihan – pelatihan keahlian atau ketrampilan wirausaha
3. Sarana Perhubungan Kondisi jalan yang ada di wilayah ini sebagian besar masih dalam
kondisi baik, tetapi ada sebagian yang perlu pemeliharaan dan perbaikan.
Tabel 2.6 Prasarana Transportasi Desa Denggungan
No Prasarana Transportasi
Panjang km
1 Jalan Aspal
8 2
Jalan Beton 6
3 Jalan Tanah
8 4
Jembatan 1.5
Sumber :  Data Monografi Desa Denggungan tahun 2009
Sarana  perhubungan  berupa  jalan  yang  telah  di  aspal  ataupun  di betonisasi oleh masyarakat serta jembatan dimanfaatkan untuk menghubungkan
wilayah di sekitar desa Denggungan dengan desa lain serta untuk memperlancar transportasi  dan  perekonomian  warga.  Betonisasi  jalan  dilakukan  melalui
swadaya  masyarakat  ditambah  dengan  bantuan  dari  dana  PNPM-MP  yang termasuk dalam pembangunan bidang fisik.
commit to user 47
E .  Program  Nasional  Pemberdayaan  Masyarakat  Mandiri  Perkotaan  di  Desa
Denggungan
1. Proses Pembentukan BKM BKM  ”Ngudi  Sejahtera”  terbentuk  dari  hasil  rembug  masyarakat,  dengan
beberapa pertimbangan, antara lain: 1.
Pembentukan lembagaorganisasi baru dikarenakan lembaga-lembaga desa yang  sudah  ada  Pemerintah  Desa,  BPD,  LKMD,  PKK  mempunyai
hierarki  organisasi  sendiri  dan  pola  kepemimpinan  yang  sentralis,  selain BPD.  Apalagi  dari  kesemua  lembagaorganisasi  diatas  sudah  mampunyai
rutinitas  kegiatankerja  sendiri,  sehingga  dikhawatirkan  akan  memecah konsentrasi  terhadap  pelaksanaan  program  PNPM-MP  di  desa
Denggungan.  Sehingga  dalam  Rembug  Warga  Masyarakat  Desa Denggungan disepakati untuk membentuk organisasi baru.
2. Bahwa  Organisasi  masyarakat  Warga  yang  harus  dibentuk  haruslah
mencerminkan nilai-nilai
kepedulian, konsisten,
transparansi, akuntabilitas,  responsible,  jujur  dan  lain-lain  yang  mampu  memenuhi
harapan masyarakat dalam iklim demokrasi sekarang ini. 3.
Bahwa  Organisasi  Masyarakat  Warga  yang  akan  dibentuk  haruslah beranggotakan  orang-orang  yang  benar-benar  dipercaya  dan  dipilih  oleh
masyarakat  dari  tingkat  RT  dan  kemudian  dilanjutkan  di  tingkat  desa, tanpa memandang strata sosial, ekonomi, jenis kelamin, agama, keyakinan
politik, profesi dan lain-lain.
commit to user 48
Dari  hasil  rembug  warga  juga  disepakati  untuk  membentuk  Panitia Pemilihan  BKM  tingkat  RT  dan  tingkat  desa.  Panitia  Pemilihan  tingkat  RT
bertugas  untuk  menjaring  orang-orang  yang  dipercaya  oleh  warga  masyarakat dan  akan  mewakili  untuk  melakukan  pemilihan  memilih  dan  dipilih  anggota
BKM  di  tingkat  desa.  Pemilihan  tingkat  RT  tidak  bisa  dilaksanakan  serentak dalam 1 hari mengingat kesiapan panitia dan warga tiap-tiap RT.
Setelah  terpilih  utusan  RT,  masing-masing  RT  3  orang,  kemudian dilakukan  pemilihan  anggota  BKM  di  tingkat  desa.  Sebanyak  13  orang  yang
mendapatkan urutan suara terbanyak, terpilih menjadi anggota BKM. Sementara untuk urutan ke- 14 dan seterusnya akan menjadi pengganti apabila ada anggota
BKM yang mengundurkan diri atau keluar dari BKM. 2. Lokasi dan Status BKMPaguyuban
Nama BKM : Ngudi Sejahtera
Alamat Sekretariat   :Kantor Desa Denggungan, Desa Denggungan Kec. Banyudono, Kab. Boyolali
Bentuk : Paguyuban
Status : Pencatatan di Notaris Adang Tri Sunoko, SH,
Pada tanggal 29 September 2005 No. 50 Jumlah Anggota
: 13 orang, Laki-laki : 8 orang, Perempuan : 5 orang
commit to user 49
Tabel 2.7 Nama-Nama Anggota BKM Ngudi Sejahtera
No Nama
PL Usia
Thn Alamat
RTRW Pendidikan
Jabatan
1 Dra. Choiriyah
P 47
1003 S1
Koordinator 2
Sunarto, BA L
58 0602
D2 Anggota
3 Drs. Wasul
Hidayat L
45 0301
S1 Anggota
4 W. Budiharto,
S.Ag L
45 0201
S1 Anggota
5 Mutholib, S.Ag
L 45
0301 S1
Anggota 6
Darmini, Spd. P
44 1103
S1 Anggota
7 Luluk Y
P 38
0502 SMA
Anggota 8
Karno S L
30 0201
SLTP Anggota
9 Jumiyo, S.Pt.
L 45
0402 S1
Anggota 10  Ngatini, A.Ma.Pd
P 39
0103 D2
Anggota 11  Joko P
L 28
0802 SMA
Anggota 12  Sri Utami
P 43
0702 SLTA
Anggota 13  Hartanto
L 41
0101 SMA
Anggota Sumber: Profil BKM Ngudi Sejahtera
3. Visi, Misi, Tujuan dan Keorganisasian BKM
Visi BKM Ngudi Sejahtera
Masyarakat  Desa  Denggungan  dengan  dukungan  semua  lapisan  masyarakat, pemerintah, serta kelompok peduli menjadi sejahtera dan mandiri.
Misi BKM Ngudi Sejahtera
  Meningkatkan  pendapatan  masyarakat  miskin  melalui  penyediaan permodalan dan pelatihan ketrampilan berusaha.
commit to user 50
  Menyediakan  sarana  dan  prasarana  dasar  pendukung  kegiatan  ekonomi, sosial dan budaya.
  Meningkatkan  ikatan  dan  kepedulian  sosial  masyarakat  terhadap  anggota masyarakat lainnya yang sangat membutuhkan.
Tujuan BKM Ngudi Sejahtera
a Tersedianya tambahan modal kerja bagi warga miskin yang membutuhkan
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat b
Terlaksananya pelatihan dan meningkatkan ketrampilan produksi c
Tersalurkannya santunan bagi warga jompo yang telah disepakati d
Tersalurkannya  beasiswa  bagi  anak  warga  miskin  dan  kembalinya  anak putus sekolah mengikuti pendidikan
e Terbangunnya  kesadaran  tentang  kesetaraan  gender  dan  pemberdayaan
kaum perempuan f
Berkurangnya angka balita yang mengalami gizi buruk maupun kematian balita serta peningkatan kesehatan ibu hamil
g Terciptanya kemitraan dengan lembaga atau dinas serta kelompok peduli
dalam penanggulangan kemiskinan. Tanggung jawab anggota BKM adalah sebagai berikut:
1. Menyetujui dan menetapkan sistem, prosedur dan manajemen keuangan
2. Menyetujui dan menetapkan anggaran tahunan
3. Memonitoring penerimaan dan pengeluaran keuangan
4. Menyetujui  honorarium  atau  insentif,  pos-pos  baru  dan  perjanjian-
perjanjian yang telah disepakati
commit to user 51
5. Melakukan otorisasi dan menandatangani semua rekening Bank.
Bagan 2.1 Bagan Keorganisasian BKM
Proses Pembentukan Unit Pengelola
UPK Unit Pengelola Keuangan
BKM  menyampaikan  sosialisasi  akan  kebutuhan  unit-unit  pengelola  dalam membantu  kerja  BKM  melalui  pengumuman  di  Kelurahan  maupun  di  tingkat
RT.  Selanjutnya calon  UPK  mengirimkan  berkas  lamaran  ke  BKM  “Ngudi
Sejahtera”,  kemudian  berdasarkan  waktu  yang  telah  ditetapkan  oleh  BKM, calon  UPK  mengikuti  test  tertulis  dan  wawancara  yang  dilakukan  oleh  TIM
Penguji  baik  dari  BKM  maupun  TIM  Fasilitator.  Berdasarkan  hasil  yang diperoleh  melalui  test  tersebut  maka  ditetapkan  calon  UPK  tersebut  menjadii
UPK lewat pengumuman yang ditempel di Papan Pengumuman Kelurahan. BKM
SEKRETARIAT
UPS UPL
UPK
KSM KSM
KSM
commit to user 52
UPL Unit Pengelola Lingkungan
BKM  menyampaikan  sosialisasi  akan  kebutuhan  unit-unit  pengelola  dalam membantu  kerja  BKM  melalui  pengumuman  di  Kelurahan  maupun  di  tingkat
RT.  Selanjutnya  calon  UPL  mengirimkan  berkas  lamaran  ke  BKM  “Ngudii Sejahtera”,  kemudian  berdasarkan  waktu  yang  telah  ditetapkan  oleh  BKM,
calon  UPL  mengikuti  test  tertulis  dan  wawancara  yang  dilakukan  oleh  TIM Penguji  baik  dari  BKM  maupun  TIM  Fasilitator.  Berdasarkan  hasil  yang
diperoleh  melalui  test  tersebut  maka  ditetapkan  calon  UPL  tersebut  menjadi UPL lewat pengumuman yang ditempel di Papan Pengumuman Kelurahan.
UPS Unit Pengelola Sosial
BKM  menyampaikan  sosialisasi  akan  kebutuhan  unit-unit  pengelola  dalam membantu  kerja  BKM  melalui  pengumuman  di  Kelurahan  maupun  di  tingkat
RT.  Selanjutnya  calon  UPS  mengirimkan  berkas  lamaran  ke  BKM  “Ngudi Sejahtera”,  kemudian  berdasarkan  waktu  yang  telah  ditetapkan  oleh  BKM,
calon  UPS  mengikuti  test  tertulis  dan  wawancara  yang  dilakukan  oleh  TIM Penguji  baik  dari  BKM  maupun  TIM  Fasilitator.  Berdasarkan  hasil  yang
diperoleh  melalui  test  tersebut  maka  ditetapkan  calon  UPS  tersebut  menjadi UPS lewat pengumuman yang ditempel di Papan Pengumuman Kelurahan.
Tanggung jawab Unit Pengelola UP adalah sebagai berikut: 1.
Menjamin  semua  sistem  keuangan  dan  prosedur  dalam  kebijakan  BKM ditaati dan dijalankan
2. Melaksanakan  operasional  keuangan  organisasi  setiap  hari  day  to  day
basis
commit to user 53
Sekretariat
Bila  dianggap  perlu  disamping  unsur  pengelola  keuangan  untuk mengadministrasikan  kegiatan  sehari-hari  BKM  dapat  membentuk  sekretariat
sebagai unsur pelaksana harian, yang bekerja purna waktu. Tanggung jawab sekretariat:
1. Mencatat semua penerimaan kas dan memastikan pengamanannya sampai
dengan sektor Bank 2.
Memelihara  semua  asset  selalu  up  to  date  dan  melakukan  pengecekan secara reguler untuk memastikan pengamananya
3. Menyiapkan  dokumen  pengeluaran  untuk  diotoritaskan  oleh  pihak  yang
berwenang 4.
Mengelola kas,  bertanggung jawab atas perhitungan dan pengecekan kas apabila diperlukan dan pengisian kembali oleh BKM
5. Menyiapkan catatan semua kegiatan dan pengelolaan dana di BKM.
Dengan adanya pembagian tanggung jawab yang telah ditetapkan bertujuan agar pelaksanaan  PNPM-MP  dapat  berjalan  sesuai  dengan  tujuan  yang  telah
ditetapkan.
Tabel 2.8 Daftar Nama Personil Unit Pengelola dan Sekretaris
NO NAMA
PW USIA
TAHUN ALAMAT
RTRW PENDIDIKAN
JABATAN
1 Wiwin Aryani SE
P 27
0201 S1
Manajer UPK 2
Rusmala Dwi. S P
23 0301
SLTA Pembuku
3 Suroto
L 30
1103 STM
Manajer UPL 4
Nanik Lestari P
18 1003
SLTA Manajer UPS
5 Nanang Baidhowi
L 26
0301 SLTA
Sekretaris BKM
commit to user 54
Kelompok Swadaya Masyarakat KSM
Selain  membentuk  BKM  sebagai  wadah  untuk  masyarakat  dalam berpartisipasi dan sarana pemberdayaan masyarakat Denggungan maka dibentuk
KSM  Kelompok  Swadaya  Masyarakat.  KSM  merupakan  suatu  kelompok swadaya  masyarakat  yang  terdiri  dari  anggota  masyarakat  miskin  yang
mempunyai  keinginan  untuk  membentuk  usaha  di  sektor  kegiatan  ekonomi produktif  untuk  mengembangkan  usaha  yang  telah  ada.  Usaha  tersebut  dapat
berupa  usaha  bersama  maupun  usaha  sendiri-sendiri  yang  membentuk  satu kelompok.
Jenis  usaha  yang  dikembangkan  oleh  KSM  tersebut  antara  lain distributor  kedelai,  sabun  mandi  susu,  beras  organik.  Dalam  pelaksanaan
PNPM-MP  ini  KSM  juga  mendapat  beragam  pelatihan  yang  difasilitasi  oleh BKM seperti pelatihan pembuatan sabun mandi, pelatihan manjahit, penanganan
wabah dan lain-lain. 4. Hubungan fungsional antara BKM dengan pemerintah desa
BKM Ngudi Sejahtera yang lahir dan berdiri dalam rangka membangun modal  sosial  di  masyarakat,  sehingga  diharapkan  mampu  menyelesaikan
permasalahan  kemiskinan  yang  ada.  Dalam  rangka  merealisasi  kegiatan- kegiatan  penanggulangan  kemiskinan,  BKM  tidak  dapat  berjalan  sendirian,
namun  selalu  berkerja  sama  dengan  lembaga-lembaga  yang  ada  termasuk dengan  Pemerintah  desa  sebagai  lembaga  formal.  Hal  ini  dapat  dilihat  dari
setiap  pelaksanaan  kegiatan,  dimana  BKM  selalu  melibatkan  Pemerintah  Desa secara  aktif,  misalnya  dalam  rangka  rembug  warga  tingkat  desa,  penyusunan
commit to user 55
perencanaan  jangka  menengah  PJM  Pronangkis  tingkat  desa,  penyelesaian permasalahan  yang  dihadapi  oleh  BKM  dan  masih  banyak  lagi  bentuk-bentuk
kerjasama BKM dengan Pemerintah Desa. Dan sebaliknya, pemerintah desa juga menaruh perhatian besar terhadap
keberadaan  lembaga  BKM.  Hal  ini  dapat  dilihat  dengan  pemberian  fasilitas berupa  gedungbangunan  sebagai  tempat  sekretariat  BKM.  Selain  itu  juga
pemberian berupa sarana penunjang lainnya, berupa mejakursi, dan almari. Itu semua  merupakan  bentuk  kerjasama  yang  saling  mendukung  dalam  rangka
merealisasi kegaiatan-kegiatan Penanggulangan Kemiskinan. 5.  Bentuk  Kemitraan  antara  BKM,  Pemerintah  Desa,  Dinas,  Swasta,  dan
kelompok peduli lainnya. BKM  Ngudi  Sejahtera  Desa  Denggungan  merupakan  salah  satu  BKM
yang  berada  di  wilayah  Boyolali  yang  telah  mampu  merealisasi  kegiatan –
kegiatan  yang  bersifat  kemitraan  dengan  pihak  lain.  Kegiatan  tersebut merupakan  kegiatan  yang  telah  di  biayai  oleh  dana  PAKET    Program
Penanggulangan  Kemiskinan  Terpadu    tahun  2007  dengan  2  kegiatan  yaitu  : Rehab  rumah  gakin  yang  dilaksanakan  o
leh  PAKEM  ’RAPI”  dan  Perbaikan jalan oleh PAKEM ”MARGI LANCAR”
Kegiatan  tersebut  dapat  terrealisasi  karena  kerjasama  antara  BKM dengan  Stackholder  lain  Pem-Des,  Dinas,  Swasta  dan  kelompok  peduli
lainnya.  Kegiatan  tersebut  dapat  dikatakan  cukup  berhasil,  hal  ini  terbukti dengan  dapat  diraihnya  swadaya  yang  cukup  besar,  akuntable,  transparan  dan
yang  terpenting  adalah  tepat  sasaran.  Bukti  yang  cukup  nyata  adalah  tidak
commit to user 56
diketemukannya  temuan  yang  berarti  pada  saat  dilakukan  pemeriksaan administrasi keuanganaudit, yang dilakukan oleh audit independent dari kantor
akuntan publik. Adapun  beberapa  chanelling  yang  telah  dirintis  oleh  BKM  ”Ngudi  Sejahtera”
antara  lain  yaitu  Lembaga  Pengemban  Dana  Amanah  LPDA,  PT.  TELKOM Surakarta,  Dinas  Koperasi  dan  UMKM  Kab.  Boyolali  dan  Dinas  Kesehatan
serta Pemerintah Propinsi Jawa Tengah.
commit to user 57
BAB III PEMBAHASAN