commit to user 25
4. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan
Masalah kemiskinan di Indonesia tidak hanya melanda wilayah perdesaaan, tetapi juga perkotaan. Khusus di wilayah perkotaan, salah satu ciri
umum kondisi masyarakatnya yang miskin adalah tidak adanya prasarana dan sarana dasar perumahan dan pemukiman yang memadai, serta kualitas
lingkungan yang kumuh yang tidak layak huni. Kemiskinan merupakan persoalan struktural dan multi-dimensional yang mencakup politik, sosial, aset,
dan lain-lain. Karakteristik kemiskinan tersebut, serta krisis ekonomi yang terjadi, telah menyadarkan semua pihak bahwa pendekatan dan cara yang dipilih
dalam penanggulangan kemiskinan selama ini perlu diperbaiki ke arah pengokohan kelembagaan masyarakat yang benar-benar mampu menjadi wadah
perjuangan kaum miskin yang mandiri dan berkelanjutan dalam menyuarakan aspirasi serta kebutuhan mereka. Disamping itu, keberdayaan semacam itu
diharapkan mampu mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan upaya pemberdayaan warga miskin di tingkat lokal, baik dari
aspek sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Berdasarkan karakteristik kemiskinan di kawasan perkotaan tersebut,
model PNPM-MP diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi penyelesaian persoalan kemiskinan yang bersifat multi-dimensional dan struktural, khususnya
yang terkait dengan dimensi-dimensi politik, sosial, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, model PNPM-MP diharapkan mampu menyediakan aset yang lebih
baik bagi masyarakat miskin dalam meningkatkan pendapatannya ataupun menyuarakan aspirasinya dalam proses pengambilan keputusan. Dengan
commit to user 26
demikian, PNPM-MP merupakan progam penanggulangan kemiskinan di perkotaan dari, oleh, dan untuk masyarakat sendiri.
Pendekatan dan Tujuan PNPM-MP Pendekatan PNPM-MP mencakup visi, misi, prinsip, nilai, dan tujuan.
Uraiannya sebagai berikut: Visi PNPM-MP adalah masyarakat mampu membangun sinergi dengan
berbagai pihak untuk menanggulangi kemiskinan secara mandiri, efektif, dan berkelanjutan.
Misi PNPM-MP adalah memberdayakan masyarakat perkotaan, terutama masyarakat miskin, dalam upaya penanggulangan kemiskinan melalui
pengembangan kapasitas, penyediaan sumber daya, dan membudayakan kemitraan sinergis antara masyarakat dan pelaku-pelaku pembangunan
lokal lainnnya. Prinsip-prinsip PNPM-MP adalah demokrasi, partisipasi, transparansi,
akuntabilitas, dan desentralisasi. Nilai-nilai yang dianut dalam pelaksanaan PNPM-MP yang harus
dijunjung tinggi, ditumbuhkembangkam, dan dilestarikan oleh semua pelaku PNPM-MP dalam melaksanakan program adalah dapat dipercaya,
ikhlaskerelawanan, kejujuran, keadilan, kesetaraan, dan kebersamaan dalam keragaman.
commit to user 27
Tujuan PNPM-MP secara umum adalah: Memperbaiki prasarana dan sarana dasar perumahan dan pemukiman
masyarakat miskin perkotaan, termasuk perbaikan pengembangan perumahannya.
Mengenalkan dan membangun upaya-upaya peningkatkan pendapatan secara mandiri dan berkelanjutan untuk masyarakat miskin dan perkotaan,
baik masyarakat yang telah lama miskin, masyarakat yang pendapatannya menjadi tidak berarti karena inflasi, maupun masyarakat yang kehilangan
sumber nafkah karena krisis ekonomi. Terciptanya organisasi masyarakat yang memiliki pola kepemimpinan
kolektif yang representatif, akseptabel, inklusif, tanggap, dan akuntabel yang mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat miskin perkotaan
dan memperkuat suara masyarakat miskin dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kebijakan Publik.
Memperkuat agen-agen lokal Pemerintah, dunia usaha, dan kelompok peduli untuk membantu masyarakat miskin.
Strategi PNPM-MP Strategi PNPM-MP adalah mendorong gerakan masyarakat untuk keberdayaan
dan kemandirian dalam penanggulangan kemiskinan dengan jalan: Mendorong tumbuh dan berkembangnya prakarsa, partisipasi masyarakat,
serta transparansi. Meningkatkan kemampuan kelembagaan dan organisasi yang berakar di
masyarakat, khususnya dalam membuka akses bagi masyarakat miskin ke
commit to user 28
sumber daya kunci yang disediakan PNPM-MP melalui bantuan langsung masyarakat BLM, secara transparan dan akuntabel.
Menjalin sinergi penanggulangan kemiskinan sebagai gerakan masyarakat melalui kemitraan antarpelaku pembangunan.
Mendorong tumbuhnya kepedulian berbagai pihak sebagai upaya pengendalian sosial control sosial terhadap keberhasilan program
penanggulangan kemiskinan. Randy RRyant N, 2007:259
Komponen dana BLM bertujuan membuka akses bagi masyarakat miskin ke sumber daya capital untuk digunakan secara langsung dalam rangka
penanggulangan kemiskinan. Dana ini bersifat “wakaf” dari pemerintah ke masyarakat kelurahan penerima, yang pengelolaannya dipercayakan kepada
organisasi masyarakat yang dibentuk secara demokratis, partisipatif, transparan, dan tanggung gugat, yang secara generis disebut BKM Badan Keswadayaan
Masyarakat. Untuk mengelola BLM, BKM membentuk gugus tugas, yakni Unit
Pengelola Keuangan UPK, disamping gugus tugas lain sesuai kebutuhan dan kemampuan. Fungsi utama unit ini adalah manajemen dana BLM dan dana-dana
lain yang diperoleh organisasi masyarakat warga melalui BKM dana PAKET, sumbangan, dan lain-lain termasuk mengawasi dan mengadministrasi penyaluran,
pengembalian serta penggunaan dana pinjaman bergulir. UPK dipimpin seorang manajer dan beberapa staf yang dipilih melalui Rapat Anggota BKM berdasarkan
kriteria kemampuan di bidang keuangan dan pengelolaan pinjaman bergulir.
commit to user 29
5. Manajemen Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan PNPM-MP