Penelitian Terdahulu Kerangka Pemikiran

output maksimum dari satu set input yang tersedia sedangkan efisiensi harga merupakan kemampuan dari perusahaan menggunakan input dalam proporsi yang optimal sesuai dengan harga masing-masingnya. Kedua ukuran efisiensi ini kemudian dikombinasikan akan menyediakan ukuran total efisiensi ekonomi. Salah satu komponen dari pengukuran efisiensi ekonomi adalah efisiensi teknis. Suatu usahatani baru dapat dikatakan efisiensi ekonomi jika sudah mencapai efisiensi teknis Sukiyono 2005. Hal tersebut menunjukkan bahwa usahatani tersebut sudah menggunakan input produksi yang dimiliki secara optimal. Namun, pada usahatani yang telah efisien secara teknis, belum tentu secara harga efisien. Penggunaan input meskipun efisien secara teknis tetapi tidak secara harga dapat dilihat dari nilai produk marjinalnya yang lebih rendah dibandingkan harga input Hutauruk 2008. Menurut Bakhsoodeh dan Thomson diacu dalam Hutauruk 2008, petani yang efisien secara teknis adalah petani yang menggunakan lebih sedikit input untuk memproduksi sejumlah output pada tingkat tertentu atau petani yang dapat menghasilkan output yang lebih besar dari petani lainnya dengan menggunakan sejumlah input tertentu.

2.3 Penelitian Terdahulu

Aisah 2003 juga melakukan penelitian mengenai efisiensi teknis terhadap komoditi hortikultura dengan judul analisis pendapatan dan efisiensi teknis usahatani tomat di Sukabumi, Jawa Barat. Penghitungan efisiensi teknis dilakukan dengan menggunakan analisis fungsi produksi stochastic frontier. Hasil analisis fungsi produksi stochastic frontier menunjukkan variabel lahan, benih per hektar, pupuk TSP per hektar, pupuk KCL per hektar, pupuk ZA per hektar, fungisida per hektar, insektisida per hektar dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi tomat, sementara variabel pupuk urea dan pupuk kandang tidak berpengaruh nyata terhadap produksi tomat. Hasil analisis efisiensi teknis para petani tomat yang dijadikan responden menunjukkan nilai sebesar 0,71. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Zulfadli Adha Nasution 2015 dengan judul Analisis Efisiensi Penggunaan Pupuk Oleh Petani Pada Tanaman Sayuran Kubis, Kubis Bunga Dan Wortel pupuk pada usahatani sayuran di Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo dengan hasil penelitian menyatakan peggunaan pupuk pada tanaman sayuran Kubis,Kubis Bunga dan Wortel tidak efisien,baik secara teknis, harga dan ekonomi. Ada pengaruh nyata harga pupuk,harga sayuran dan pengalaman petani secara bersama-sama terhadap penggunaan pupuk pada tanaman kubis bunga dan wortel. Sedangkan, untuk kubis harga pupuk,harga sayuran dan pengalaman petani secara bersama-sama tidak berpengaruh nyata.Penggunaan pupuk efisien berdasarkan The Law of Diminishing Returns LDR pada Kubis yaitu 550 Kg Ha, Kubis Bunga yaitu 440 kg0,25ha,dan Wortel, yaitu 150 Kg0,25ha. Ketika dilakukan perbandingan antara penggunaan pupuk yang efisien menurut teori The Law of Diminishing Returns LDR dengan penggunaan pupuk oleh petani sayuran diperoleh hasil yakni ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan pupuk secara efisien dengan penggunaan pupuk oleh petani kubis, kubis bunga dan wortel.

2.4 Kerangka Pemikiran

Usahatani kedelai adalah suatu usahatani yang tujuan akhirnya adalah untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan. Pendapatan tergantung pada besarnya produksi dan penerimaan yang diperoleh. Pendapatan dipengaruhi oleh penerimaan yang dikurangi biaya produksi. Manakala untuk mendapatkan penerimaan itu adalah dengan hasil produksi yang diperoleh tadi dijual dengan harga jual yang telah ditetapkan pemerintah dan petani tidak dapat menentukan harga jual tersebut. Untuk memperoleh keuntungan dan pendapatan yang tinggi, biaya produksi yang dipakai dalam input produksi bibit, luas lahan, tenaga kerja, pupuk dan pestisida untuk menghasilkan kedelai diefisiensikan menggunakan pendekatan produksi frontier yaitu efisiensi teknis, harga, dan ekonomi. Secara skematis digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut : Usahatani Kedelai Input Produksi 1. Bibit 2. Luas lahan 3. Tenaga kerja 4. Pupuk 5. Obat-obatan Efisiensi 1. Teknik 2. Harga 3. Ekonomi Gambar 2.4 Skema Kerangka Pemikiran Produksi Pendapatan Penerimaan Harga Jual Biaya Produksi : Menyatakan Hubungan : Menyatakan Pengaruh Keterangan

2.5 Hipotesis Penelitian