Artikel Berita 3 Analisis Framing Artikel Berita 1 Judul

Universitas Sumatera Utara

3. Artikel Berita 3

NASIONAL Ada Bercak Darah di Kamar Ibu Angkat Angeline Saat ini bercak darah masih diperiksa di laboratorium. Jumat, 12 Juni 2015 | 14:54 WIB Oleh : Bayu Adi Wicaksono, Bobby Andalan Bali Margareth Megawe bersama Angeline VIVA.co.idfacebook.com VIVA.co.id - Polisi menemukan bercak darah di dalam kamar pribadi ibu angkat Angeline, Margareth dan di kamar tersangka Agustinus Tai Andamai. Bercak darah ditemukan saat polisi melakukan olah tempat kejadian perkara TKP di dalam kamar Margareth di Jalan Sedap Malam, Denpasar dan kamar rumah Agus. Kapolda Bali Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan, bercak darah itu sudah diamankan dan tengah diperiksa di laboratorium forensik Polri. Disita dan diperiksa Labfor. Apakah darah manusia, lalu siapa manusianya, untuk menguatkan pembuktian sebagai tersangka, kata Ronny, Jumat, 12 Juni 2015. Menurut Ronny, semua benda mencurigakan yang ditemukan polisi di lokasi pembunuhan dan di rumah tersangka akan dijadikan alat bukti untuk mengungkap siapa saja dalang pembunuhan sadis itu. Semua yang diperoleh di dalam hasil olah TKP harus jadi bahan yang ditingkatkan menjadi alat bukti ketika sudah diperiksa di Labfor, ujarnya menambahkan. Hingga saat ini, Margareth masih berstatus saksi dan tengah menjalani serangkaian pemeriksaan. Seperti diketahui, Angeline ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara lubang di belakang rumah Margareth setelah lebih dari tiga pekan dinyatakan hilang misterius. mus Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

4. Artikel Berita 4

METRO Ibu Angkat Angeline Jadi Tersangka. Ini Penjelasan Polisi Dia terbukti telah menelantarkan Angeline Minggu, 14 Juni 2015 | 12:29 WIB Oleh : Nila Chrisna Yulika, Bobby Andalan Bali Ibu angkat Angeline, Margriet Megawe dan Angeline kecil VIVA.co.idfacebook.com VIVA.co.id - Kabid Humas Polda Bali Komisaris Besar Hery Wiyanto menyatakan, ibu angkat Angeline, Margareth Megawe telah ditetapkan sebagai tersangka. Sayangnya, ia tak hafal pasal berapa yang dituduhkan kepada Margareth. Coba Mas dicek ulang, pasalnya antara pasal 77 atau 80 UU Perlindungan Anak. Intinya tentang penelantaran anak, kata Hery saat dihubungi VIVA.co.id, Minggu 14 Juni 2015. Ia menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi-saksi yang telah digali sebelumnya, Margareth terbukti melakukan tindakan penelantaran terhadap Angeline. Angeline terlihat kurus. Soal asupan gizi, tidak memberi makan, itu kan juga masuk dalam penelantaran anak, ujar Hery. Selain itu, Margareth dianggap tak becus mengurus Angeline. Ia tak memperhatikan dengan baik bocah mungil tersebut. Dia juga tidak memberikan perhatian yang baik terhadap Angeline, itu juga penelantaran anak, ujarnya menambahkan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Pada saat yang sama, Margareth juga terbukti melakukan tindak kekerasan terhadap Angeline. Hanya untuk kekerasan ini kita menunggu hasil visum. Harus dibuktikan lagi berdasarkan visum, ujarnya. Itu yang mendasari kita menetapkan Margareth sebagai tersangka. Hingga kini, Margareth masih dalam pemeriksaan intensif Polda Bali. Polisi akan memanggil saksi ahli guna mendalami tuduhan yang dialamatkan kepada ibu angkat Angeline ini. Sebelumnya, Margareth ditangkap tim PPA Polda Bali di vilanya di kawasan Canggu, Kuta Utara pada dinihari tadi. Ia langsung digelandang menuju Polda Bali untuk menjalani pemeriksaan. mus Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Lampiran III Analisis Framing Gamson dan Modigliani pada Kasus Pembunuhan Engeline di viva.co.id Framing Artikel Berita Pembunuhan Engeline Edisi 10 Juni 2015 Judul Core Frame Condensing Symbols Framing devices Reasoning devices Mengerikan, Tubuh Angeline Penuh Luka dan Sundutan Rokok Engeline ditemukan dalam kondisi tewas ketika sempat dikabarkan hilang. Tewasnya Engeline diduga karena luka yang ditemukan di sekujur tubuhnya.  Metaphors: -  Exemplaar: Bagian tubuh Engeline yang diduga menjadi sasaran kekerasan oleh pelaku.  Catchphrases: fakta mengerikan.  Depiction: bocah.  Visual images: gambar beberapa polisi yang sedang mengevakuasi jenazah Engeline dari rumahnya.  Roots: Engeline diduga tewas akibat jeratan tali di bagian leher.  Appeals to principle: Engeline sama seperti anak perempuan lainnya yang senang bermain boneka.  Consequences: kasus pembunuhan Engeline menrupakan kasus besar sehinga melibatkan para petinggi di bidang forensik dan kepolisian Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara daerah Bali. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Framing Artikel Berita Pembunuhan Engeline Edisi 12 Juni 2015 Judul Core Frame Condensing Symbols Framing devices Reasoning devices Tragedi Angeline Jangan Sampai Berbuah Misteri Kasus Engeline harus diselidiki sampai tuntas dan pencarian pelaku harus dilakukan dengan benar- benar serius.  Metaphors: menyayat hati.  Exemplaar: pada tubuh Engeline terdapat banyak luka ketika ditemukan. Engeline dibunuh persis di depan kamar Margareth, sementara Margareth tidak mengaku tidak mengetahui pembunuhan tersebut.  Catchphrases: pelaku tunggal.  Depiction: mengenaskan.  Visual images: Engeline merupakan anak  Roots: Engeline yang sempat dinyatakan hilang dan ditemukan dalam keadaan tewas, membuat sedih banyak pihak.  Appeals to principle: Engeline diperkosa oleh Agus sebanyak dua kali, sebelum dan setelah meninggal dunia.  Consequences: proses penyelidikan masih berlangsung dan keluarga angkat Engeline masih berkemungkinan ditetapkan sebagai tersangka. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara perempuan yang masih kecil dan duduk di bangku Sekolah Dasar. Engelineyang masih bersekolah tersebut merupakan korban kekerasan dan pembunuhan. Korban perdagangan anak? Adanya dugaan bahwa Engeline merupakan korban sindikat perdagangan anak dalam jaringan paedofil  Metaphors: -  Exemplaar: Kemungkinan adanya tersangka lain yang terlibat dalam pembunuhan Engeline selain Agus.  Catchphrases: terkejut.  Depiction: terlalu dini.  Visual images: -  Roots: ada asas praduga tak bersalah yang bisa dijadikan pertimbangan agar proses penyelidikan Engeline sesuai dengan aturan yang ada. Penyelesaian kasus Engeline sampai tuntas akan menjadi cerminan bagi perlindungan anak.  Appeals to Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara principle: masyarakat dihimbau untuk tidak menduga- duga akan apa yang terjadi pada kasus Engeline, dan menunggu proses penyelidikan.  Consequences: Dugaaan Engeline sebagai korban perdagangan anak dalam jaringan paedofil harus tetap diselidiki. Kepekaan harus dibangun Mayarakat dituntut untuk lebih peka terhadap kasus kekerasan pada anak yang terjadi di lingkungan sekitar.  Metaphors: membuka mata.  Exemplaar: kasus kekerasan pada anak jarang terangkat di publik karena masyarakat kurang peka, dan faktor internal keluarga  Roots: Kasus kekerasan pada anak tidak terekspos karena kurang pekanya masyarakat di sekitar.  Appeals to principle: Seorang anak yang harusnya dilindungi, justru menjadi korban kekerasan oleh Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara korban dan korban itu sendiri.  Catchphrases: beban kepolisian.  Depiction: darurat  Visual images: - orang dewasa.  Consequences: perlunya dibentuk tim khusus untuk fokus pada kasus kekerasan anak yang terjadi di lingkungan sekitar. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Framing Artikel Berita Pembunuhan Engeline Edisi 12 Juni 2015 Judul Core Frame Condensing Symbols Framing devices Reasoning devices Ada Bercak Darah di Kamar Ibu Angkat Angeline Ditemukan alat bukti berupa bercak darah di kamar Margareth Ibu Angkat Engeline. Margareth kemungkinan terlibat dalam kasus kekerasan dan pembunuhan Engeline.  Metaphors: dalang.  Exemplaar: bercak darah ditemukan saat olah Tempat Kejadian Perkara di kamar Margareth dan kamar Agus.  Catchphrases: pembuktian.  Depiction: pribadi.  Visual images: ilustrasi berupa foto bagaimana kedekatan Engeline dan Margareth.  Roots: -  Appeals to principle: Margareth masih ditetapkan sebagai saksi dan masih dalam proses pemeriksaan.  Consequences: semua barang hasil olah TKP akan dijadikan alat bukti, termasuk bercak darah yang ditemukan di kamar Margaret dan Agus. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Framing Artikel Berita Pembunuhan Engeline Edisi 14 Juni 2015 Judul Core Frame Condensing Symbols Framing devices Reasoning devices Ibu Angkat Angeline Menjadi Tersangka. Ini Penjelasan Polisi Penjelasan polisi terkait penetapan Margareth sebagai tersangka untuk kasus penelantaran anak.  Metaphors: -  Exemplaar: Penetapan Margareth sebagai tersangka berdasarkan keterangan para saksi yang telah digali sebelumnya.  Catchphrases: terbukti melakukan kekerasan.  Depiction: tak becus.  Visual images: Engeline dan Margareth dalam satu frame dan sedang memegang buah pepaya. Terlihat kurang hangat interaksi yamg diberikan kepada Engeline oleh  Roots: Margareth ditetapkan sebagai tersangka karena melanggar UU tentang Perlindungan Anak, yaitu menelantarkan Engeline.  Appeals to principle: penelantaran anak yang dituduhkan kepada Margareth adalah dilihat dari tubuh Engeline yang terlihat kurus dan kurang diperhatikan.  Consequences: Kepolisian akan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Margareth. mendatangkan saksi ahli untuk memeriksa Margareth dan penetapannya sebagai tersangka. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Lampiran IV DATA PRIBADI Nama : Bagus Prakasa Jenis Kelamin : Laki-Laki Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 24 Februari 1994 Agama : Islam Alamat : Jalan Kawat 1 Gang Mawar No. 168, Tanjung Mulia Hilir, Medan Email : bagus_prakasayahoo.com Anak ke- : 3 dari 4 bersaudara Nama Orangtua Ayah : Muliadi Ibu : Kasiani Pekerjaan Orangtua Ayah : Karyawan Swasta Ibu : Ibu Rumah Tangga Pendidikan : 2000-2006 SD Negeri Inpres 064995 Medan 2006-2009 SMP Swasta Laksamana Martadinata Medan 2009-2012 SMA Swasta Dharmawangsa Medan 2012-2016 S-1 Ilmu Komunikasi USU Universitas Sumatera Utara 73 Universitas Sumatera Utara DAFTAR REFERENSI Sumber Buku: Ardiyanto, Elvinaro Q-Annes, Bambang. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana. Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Tesaurus Alfabetis Bahasa Indonesia. Bandung: PT. Mizan Pustaka. Eriyanto. 2001. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media. Yogyakarta: LkiS Yogyakarta. Hamidi. 2004. Metode Kualitatif. Malang: UMM Pers. Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Mulyana, Deddy. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nawawi, Hadari. 2001. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta. UGM Press Nurudin. 2004. Komunikasi Massa.Malang: Cespur. Pohan, Syafrudin. Dkk. 2012. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian. Medan: PT Grasindo Monoratama. Pujileksono, Sugeng. 2015. Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Malang: Intrans Publishing. Romli, Asep Syamsul. 2012. Jurnalistik Online. Bandung: Nuansa Cendikia. Saifuddin, Achmad Fedyani. 2005. Antropologi Kontemporer: Suatu Pengantar Kritis Mengenai Paradigma. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Severin, Werner J. Tankard, Jr. James W. 2008. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa. Sugeng Hariyanto. Pengalih Bahasa. Jakarta: Kencana. Shoemaker, Pamela J dan Stephen D. Reese. 1996. Mediating The Messages: Theories of Influences on Mass Media Content. Second edition.USA: Logman Publisher. Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Universitas Sumatera Utara 74 Universitas Sumatera Utara Sudibyo, Agus. 2001. Politik Media dan Pertarungan Wacana. Yogyakarta: PT. LkiS Pelangi Aksara. Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Suyanto, Bagong Sutinah Ed.. 2008. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Tamburaka, Apriadi. 2013. Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Usman KS, Ekomant. 2010. Media Pengantar Konsep dan Media. Jakarta Selatan, Indonesia. Vardiansyah, Dani. 2008. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Indeks. Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Wardhani, Morrison Andy Corry. 2009. Teori Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia. Zamroni, Muhammad. 2009. Filsafat Komunikasi; Pengantar Ontologis, Epistemologis, Aksiologis. Yogyakarta: PT. Graha Ilmu Perundang-undangan UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002 UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Jurnal Ilmiah Azhari, Marina. 2015. Analisis Framing Kuis Kebangsaan di RCTI. Medan: Jurnal FLOW, Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Bakti, Andika 2014. Analisis Framing tentang Konstruksi Melayu Saat Revolusi Sosial Sumatera Timur di Kesultanan Langkat dalam Surat Kabar Pandji Ra’jat. Medan: Jurnal FLOW, Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Marini, Ama 2015. Kebebasan Pers Dikaitkan dengan Berita Pemblokiran Situs Islam di Republika Online. Medan: Jurnal FLOW, Departemen Ilmu Universitas Sumatera Utara 75 Universitas Sumatera Utara Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Sumber Internet www.databiografi.com201506Engeline-kisah-tragis-bocah-mungil.html. diakses pada 18 Februari 2016, pukul 23.18 WIB. http:news.viva.co.idpagestentangkami diakses pada 20 Februari 2016, pukul 09:25 WIB. www.kpai.go.id. diakses pada 06 Maret 2016, pukul 22.05 WIB. https:www.vivagroup.co.id. diakses pada 17 Juli 2016, pukul 21.09 WIB. http:nasional.news.viva.co.idnewsread636497-mengerikan-tubuh-angeline- penuh-luka-dan-sundutan-rokok. diakses pada 17 Juli 2016 pukul 21.51 WIB. http:fokus.news.viva.co.idnewsread637137-tragedi-angeline-jangan-sampai- berbuah-misteri. diakses pada 17 Juli 2016, pukul 22.02 WIB. http:nasional.news.viva.co.idnewsread637387-ada-bercak-darah-di-kamar-ibu- angkat-angeline. diakses pada 17 Juli 2016, pukul 22.17 WIB. http:metro.news.viva.co.idnewsread637947-ibu-angkat-angeline-jadi- tersangka-ini-penjelasan-polisi. diakses pada 17 Juli, pukul 22.54 WIB. http:www.alexa.comsiteinfoviva.co.id diakses pada 10 Agustus 2016, pukul 20:40 WIB. www.kbbi.web.idngeri. diakses pada 10 Agustus 2016, pukul 23.27 WIB. www.kbbi.web.idenasi.mengenaskan diakses pada 11 Agustus 2016, pukul 23.38 WIB. www.kbbi.web.idsayat. diakses pada 10 Agustus 2016, pukul 23.55 WIB. www.kbbi.web.iddalang. diakses pada 11 Agustus 2016, pukul 21.13 WIB. www.kbbi.web.idbecus. diakses pada 11 Agustus 2016, pukul 22.08 WIB. Universitas Sumatera Utara 76 Universitas Sumatera Utara www.remotivi.or.idkupas245Hierarki-Pengaruh-dalam-Mediasi-Pesan.html diakses pada 28 Agustus 2016, pukul 21.05 WIB. https:movie.co.iduntuk-angeline. diakses pada 28 Agustus 2016, pukul 22.04 WIB https:tempo.coreadberitafoto39626Ibu-Angkat-Engeline-Divonis-Seumur- Hidup diakses pada 28 Agustus 2016, pukul 22.55 WIB. https:tempo.coreadnews20150623174677446Kasus-Angeline-Laut-Hitam- Kekerasan-Anak-di-Indonesia. diakses pada 28 Agustus, pukul 23.04 WIB. www.pendidikan.info201602pedoman-ejaan-bahasa-indonesia-2016.html diakses pada 29 Agustus 2016, pukul 20.10 WIB Universitas Sumatera Utara 32 Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang digunakan untuk mendekati suatu masalah dan mencari jawabannya. Metodologi dengan kata lain adalah suatu pendekatan umum, untuk mengkaji topik penelitian. Metodologi dipengaruhi atau berdasarkan perspektif teoritis itu sendiri adalah suatu kerangka penjelasan atau interpretasi yang memungkinkan peneliti memahami data dan menghubungkan data yang rumit dengan peristiwa dan situasi yang lain. Sebagaimana perspektif yang merupakan suatu rentang juga dari yang sangat kuantitatif hingga yang sangat kualitatif Mulyana, 2003: 145. Adapun metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan paradigma konstruktivis sebagai cara pandang dalam media meneliti. Metode yang digunakan adalah metode analisis framing Gamson dan Modigliani, yaitu metode analisis yang melihat wacana sebagai kontruksi realitas sosial. Analisis framing Gamson dan Modigliani dapat menggunakan pendekatan paradigma konstruktivisme yang melihat representasi media baik berita maupun artikel. Perangkat pembingkaian terdiri atas package-package interpretatif yang mengandung konstruksi makna tertentu.

3.2 Objek Penelitian

Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah artikel-artikel berita terkait pembunuhan Engeline di situs berita online viva.co.id selama periode 10 Juni – 16 Juni 2015. Artikel yang diteliti adalah artikel yang memiliki isi sesuai dengan konteks yang ingin diteliti, yaitu pembunuhan Engeline. Peneliti memilih empat buah artikel yang isinya terkait dengan pembunuhan Engeline, di antaranya artikel yang terbit pada tanggal 10 Juni 2015 pukul 17.08 WIB, 12 Juni 2015 pukul 00.17 WIB, 12 Juni 2015 pukul 14.54 WIB, dan 14 Juni 2015 pukul 12.29 WIB. Universitas Sumatera Utara 33 Universitas Sumatera Utara

3.3 Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah portal berita viva.co.id. Viva.co.id merupakan salah satu portal berita yang turut menyajikan pemberitaan tentang pembunuhan Engeline.

3.3.1 Profil viva.co.id

Viva.co.id sebelumnya bernama vivanews.com merupakan sebuah portal berita online yang dikelola oleh PT. Viva Media Baru, sebuah anak perusahaan PT. Visi Media Asia Tbk. yang juga mengelola bisnis penyiaran Antv, tvOne, Sport One, viva+. Untuk pertama kalinya, situs berita viva.co.id diluncurkan pada tanggal 17 Desember 2008. Presiden Komisaris dan Chairman dari PT. Visi Media Asia adalah Anindya Bakrie. Tahun 2010, adik Anindya yaitu Anindra Ardiansyah Bakrie terpilih menjadi Direktur PT. Visi Media Asia. Selanjutnya Anindra Ardiansyah Bakrie menduduki posisi Direktur Eksekutif di portal berita online viva.co.id. Gambar 1.3 Tampilan portal berita online viva.co.id Dikutip dari https:www.viva.co.id Tahun 2012 vivanews.com berubah menjadi viva.co.id. Tidak hanya berubah pada alamat website saja, melainkan juga pada tampilan. Pemberitaan viva.co.id ditampilkan secara teks, foto, video, dan suara. Situs viva.co.id dapat diakses selama 24 jam sehari dan tujuh hari dalam seminggu melalui komputer pribadi, laptop, telepon seluler, dan Personal Digital Assistant PDA yang terhubung jaringan internet. Selain memberikan jasa pemberitaan yang dilaporkan Universitas Sumatera Utara 34 Universitas Sumatera Utara oleh wartawan yang bekerja di viva.co.id, situs ini juga menerima informasi dari pembaca viva.co.id yang berminat melaporkan berita yang mereka anggap penting melalui fitur U-Report. Gambar 2.3 Logo viva.co.id Nama Perusahaan : PT. Viva Media Baru Alamat : Kawasan Industri Pulogadung, Gedung tvOne Jalan Rawa Terate II No. 2 Jakarta Timur, 13260, Indonesia Telepon : 021 4601326 Fax : 021 4601327 Email : redaksiviva.co.id Slogan : Indepth, Trusted

3.4 Kerangka Analisis

Analisis kualitatif digunakan untuk memahami sebuah fakta dan bukan untuk menjelaskan fakta tersebut. Analisis kualitatif umumnya tidak digunakan untuk mencari data dalam arti frekuensi, akan tetapi digunakan untuk menganalisis makna dari data yang tampak di permukaan Bungin, 2008: 309. Penelitian ini menggunakan analisis framing model Gamson dan Modigliani. Analisis framing yang dikembangkan Gamson dan Modigliani memahami media sebagai satu gagasan interpretasi interpretative package saat mengkonstruksi dan memberi makna pada suatu isu.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Studi Kepustakaan Library Research Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan semua data yang berasal dari literatur serta bahan bacaan yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara membaca Universitas Sumatera Utara 35 Universitas Sumatera Utara buku-buku, literatur, serta tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. 2. Studi dokumen Document Research Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang dianalisis dari bahan-bahan tertulis pada viva.co.id yang memuat berita tentang pembunuhan Engeline.

3.6 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis framing Gamson dan Modigliani untuk menganalisis artikel pemberitaan kasus pembunuhan Engeline pada situs berita online viva.co.id. Model ini didasarkan pada pendekatan konstruksionis yang melihat representasi media seperti berita dan artikel, terdiri atas interpretative package yang mengandung konstruksi makna tertentu. Package ini di dalamnya terdapat dua struktur, yaitu Core Frame dan Condensing Symbol. Berikut adalah model analisis framing Gamson dan Modigliani: Gambar 3.3 Model analisis framing Gamson dan Modigliani Diadopsi dari William A. Gamson dan Andre Modigli ani,”Media Discourse and Public Opinion on Nuclear Power A Co nstructionist Approach”, dalam Azhari, 2015, hlm.48, dalam Sobur, hlm.177. CONDENSING SYMBOL FRAMING DEVICES REASONING DEVICES 1. Metaphors 2. Exemplaar 3. Catchphrases 4. Depiction 5. Visual Images 1. Roots 2. Appeals to Principle 3. Consequence MEDIA PACKAGE CORE FRAME Universitas Sumatera Utara 36 Universitas Sumatera Utara Core frame gagasan sentral pada dasarnya berisi elemen-elemen inti untuk memberikan pengertian yang relevan terhadap peristiwa dan mengarahkan makna isu yang dibangun condensing symbol. Condensing symbol adalah hasil pencermatan terhadap interaksi perangkat simbolik framing devices dan reasoning devices sebagai dasar digunakannya perspektif. Struktur framing devices yang mencakup methapors, exemplaar, catchprhrases, depiction, dan visual images menekankan aspek cara „melihat‟ suatu isu. Framing devices dijelaskan, seperti: 1. Metaphors dipahami sebagai suatu cara memindahkan makna dengan merelasikan dua fakta melalui analogi, atau memakai kiasan dengan menggunakan kata seperti ibarat, bak, sebagai, umpama, laksana. 2. Exemplaar mengemas fakta tertentu secara mendalam agar satu sisi memiliki bobot makna lebih untuk dijadikan rujukan atau pelajaran. 3. Cathphrases adalah istilah, bentukan kata, atau frase khas cerminan fakta yang merujuk pemikiran atau semangat tertentu. 4. Depiction, penggambaran fakta dengan memaknai kata, istilah, kalimat konotatif agar khalayak terarah ke citra tertentu. 5. Visual images adalah pemakaian foto, diagram, grafis, table kartun, dan sejenisnya untuk mengekspresikan kesan, misalnya perhatian atau penolakan, dibesarkan-dikecilkan, ditebalkan-dimiringkan, serta pemakaian warna. Struktur reasoning devices menekankan aspek pembenaran terhadap cara „melihat‟ isu, yakni roots analisis kausal, appeals to principle klaim-klaim moral, dan consequences efek spesifik. 1. Roots analisis kausal merupakan pembenaran isu dengan menghubungkan suatu objek atau lebih yang dianggap menjadi sebab timbulnya atau terjadinya hal yang lain. 2. Appeals to principle klaim-klaim moral adalah pemikiran, prinsip, klaim moral sebagai argumentasi pembenar membangun berita, berupa pepatah, cerita rakyat, mitos, doktrin, ajaran, dan sejenisnya. 3. Consequences adalah efek atau akibat yang didapat dari bingkai. Universitas Sumatera Utara 37 Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Hasil 4.1.1. Frame Berita Pembunuhan Engeline

Teks terkait pembunuhan Engeline yang dimuat oleh portal berita viva.co.id akan dianalisis menggunakan analisis framing dengan merujuk pada konsep Gamson dan Modigliani. Melalui konsep ini, frame dipandang sebagai cara bercerita story line yang tersusun sedemikian rupa dan menghadirkan konstruksi makna dari peristiwa yang berkaitan dengan suatu wacana. Pada rentang waktu dari 10 Juni 2015 sampai dengan 16 Juni 2015, peneliti menemukan empat teks yang berkaitan dengan pembunuhan Engeline, masing- masing terbit pada 10 Juni 2015, 12 Juni 2015, dan 14 Juni 2015. Teks dipilih untuk dilihat framing devices atau perangkat framing mengetahui metaphors, catchphrases, exemplar, depiction, dan visual images, selanjutnya diketahui reasoning devices atau perangkat penalaran mengetahui roots, appeals to principle, consequences. Teks akan dideskripsikan dengan merujuk pada bingkai yang telah dianalisis.

1. Analisis Framing Artikel Berita 1 Judul

: Mengerikan, Tubuh Angeline Penuh Luka dan Sundutan Rokok Terbit : Rabu, 10 Juni 2015 | 17:08 WIB Penulis : Harry Siswoyo Artikel tersebut merupakan artikel kedua yang muncul pada website viva.co.id, sesaat setelah Engeline ditemukan dalam keadaan tewas. Artikel berita ini lebih digambarkan kondisi Engeline saat ditemukan oleh pihak Kepolisian. Jika diamati pada bagian judul, terlihat bahwa isi berita tersebut mengenai banyaknya luka dan bekas sundutan rokok pada tubuh Engeline yang ditemukan. Lewat judul yag diberikan, viva.co.id ingin menunjukkan kepada pembaca bahwa kondisi jasad Engeline cukup parah. Hal tersebut dijelaskan dengan penggunaan kata „mengerikan‟ di awal judul berita. Jika ditilik dalam kaidah linguistik, kata Universitas Sumatera Utara 38 Universitas Sumatera Utara „mengerikan‟ merupakan verba, yakni kelas kata yang menunjukkan satu tindakan atau perbuatan. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan kata „mengerikan‟ sebagai sesuatu menimbulkan rasa ngeri seram yang menyebabkan berdiri bulu roma. Core Frame gagasan inti yang terdapat dalam artikel „Mengerikan, Tubuh Angeline Penuh Luka dan Sundutan Rokok ‟ ingin menunjukkan kondisi jasad Engeline ketika ditemukan. Adanya luka yang cukup banyak di sekujur tubuh Engeline dan dugaan penyebab tewasnya Engeline menjadi gagasan inti yang ingin disampaikan oleh viva.co.id melalui artikel berita ini. Selanjutnya, uraian tentang kondisi Engeline ketika ditemukan mengarah pada condensing symbol yang terdiri atas framing devices dan reasoning devices. Framing devices merupakan pembingkai yang didukung oleh pemakaian simbol-simbol untuk memberi penekanan dan penonjolan apa yang ingin disampaikan. Simbol-simbol itu berfungsi sebagai ikon yang memberi penekanan dan penonjolan, agar penafsiran dan pemaknaan akan peristiwa lebih diterima dan dihayati oleh pembaca. Melalui artikel berita ini, perangkat pembingkai framing devices dapat dilihat melalui metaphors, exemplaar, catchphrases, depiction, dan visual images. 1. Metaphors Penggunaan metaphors dalam artikel ini tidak ditemukan oleh peneliti. Kata dan kalimat yang digunakan dalam artikel ini tidak ada yang bersifat kiasan, maupun analogi. 2. Exemplaar Penggunaan exemplaar terlihat pada uraian kondisi jasad Engeline ketika ditemukan. “Di antaranya luka memar di paha kanan samping luar, pada bokong kanan, pinggang kanan dan perut kanan bawah. ” Exemplaar menunjukkan bahwa viva.co.id ingin menjelaskan Engeline tewas akibat tindak kekerasan yang dilakukan oleh seseorang. Pada artikel berita ini, viva.co.id menjabarkan beberapa bagian dari tubuh Engeline yang diduga menjadi sasaran kekerasan oleh pelaku ketika Universitas Sumatera Utara 39 Universitas Sumatera Utara membunuh Engeline. Viva.co.id juga ingin menunjukkan seluruh bagian tubuh Engeline tidak luput dari tindak kekerasan yang dilakukan pelaku. Peneliti meyakini bahwa bagian-bagian tubuh yang dijelaskan pada artikel ini merupakan bagian tubuh yang sifatnya tertutup, antara lain paha, bokong, pinggang dan perut bagian bawah. Viva.co.id secara tidak langsung menjelaskan kekerasan yang dialami Engeline bukan hanya terjadi pada bagian tubuh yang mudah dilihat saja, melainkan bagian tubuh yang biasanya ditutupi orang banyak. 3. Catchphrases “Dari pemeriksaan awal terungkap sejumlah fakta mengerikan. Diketahui di tubuh Engeline ditemukan banyak sekali luka dan bekas sundutan rokok .” Melalui kalimat tersebut dapat diketahui viva.co.id menunjukkan bahwa dilakukan sekali pemeriksaan terhadap jasad Engeline. Pemeriksaan yang baru dilakukan pada tahap awal tersebut, sudah menunjukkan kalau tubuh Engeline ditemukan dengan keadaan yang sangat menyeramkan. Catchphrases yang digunakan pada artikel berita ini terlihat pada kata „mengerikan‟. Penggunaan kata „mengerikan‟ pada artikel ini disandingkan dengan kata „fakta‟. Peneliti memercayai bahwa viva.co.id ingin menegaskan pelaku melakukan tindak kekerasan yang sangat kejam dengan hasil temuan pada tubuh Engeline tersebut. Hasil temuan itu selanjutnya digambarkan sebagai sesuatu hal yang benar-benar terjadi dan menimbulkan rasa ngeri bagi pembaca. 4. Depiction Depiction dalam Eriyanto, 2001: 263 merupakan penggambaran atau pelukisan suatu isu yang bersifat konotatif dan umumnya untuk melabeli sesuatu. Pemakaian depiction label ditemukan pada penggunaan kata „bocah‟ yang dapat dilihat dalam teks berikut: “Tak cuma itu, ditemukan juga pembusukan pada tubuh bocah yang telah dinaikkan ke kelas 3 oleh sekolahnya itu. ” Universitas Sumatera Utara 40 Universitas Sumatera Utara Konstruksi yang ingin dibangun oleh viva.co.id melalui kalimat ini adalah menampilkan sosok Engeline yang masih anak-anak sebagai korban pembunuhan. Kata tersebut seolah-olah ingin menjelaskan seorang anak yang semestinya mendapat perlindungan dan kasih sayang justru menjadi sasaran tindak kekerasan, hingga ditemukan tewas. Artikel berita ini juga mengangkat bahwa Engeline masih duduk di bangku kelas tiga Sekolah Dasar. Penggunaan label ini mengingatkan pembaca bahwa Engeline masih sangat muda dan masih memiliki jenjang pendidikan yang sangat panjang. 5. Visual Images Jika dilihat dari artikel ini, visual images yang digunakan adalah foto beberapa petugas kepolisian yang mengevakuasi jasad Engeline di rumahnya. Jasad Engeline berada di dalam kantong jenazah berwarna oranye dan terlihat digotong oleh beberapa polisi. Melalui foto tersebut juga terlihat beberapa petugas kepolisian menggunakan masker. Gambaran tersebut menunjukkan bahwa jasad Engeline mengeluarkan aroma yang tidak sedap sehingga harus menggunakan media untuk menghalau aroma tersebut, yaitu masker. Selain framing devices, condensing symbol juga dibangun oleh reasoning devices untuk mencapai maksud dari core frame. Reasoning devices disebut juga perangkat penalaran merupakan ide atau pemikiran yang dikembangkan dalam artikel berita untuk menekankan kepada khalayak bahwa „versi berita‟ yang disajikan dalam artikel adalah benar. Oleh sebab itu, fakta yang dipilih secara tidak langsung dalam pandangan ini untuk memperkuat bangunan perspektif yang telah disusun oleh wartawan. Reasoning devices tersebut terdiri dari roots, appeals to principle, dan juga consecuences. 1. Roots Penggunaan roots dalam teks terdapat pada kalimat: “…Angeline diduga tewas karena jeratan tali. Sebab ada bekas jeratan dan tali di leher Angeline, saat tubuhnya ditemukan. ” Universitas Sumatera Utara 41 Universitas Sumatera Utara Maksud dari roots di atas seolah ingin menunjukkan bahwa Engeline tewas karena dijerat dengan menggunakan tali di bagian leher. Viva.co.id ingin menggambarkan bahwa dari banyaknya luka yang ditemukan di tubuh Engeline, jeratan tali di bagian leher menjadi dugaan paling kuat tewasnya Engeline. Walaupun proses autopsi belum dilakukan, namun viva.co.id telah mengkonstruksi penyebab meninggalnya Engeline dengan menggunakan dugaan kausal tadi. 2. Appeals to Principle Penggunaan appeals to principle sebagai klaim-klaim moral dapat dilihat dalam teks: “Bersama jasad Angeline juga terdapat kain kemben berwarna merah motif bunga. Ada pula boneka Barbie kesayangan Angeline. ” Teks di atas mengarahkan khalayak pada diri Engeline yang merupakan perempuan dan masih anak-anak. Penggunaan kata-kata pada teks di atas menggambarkan seperti anak-anak perempuan pada umumnya, bahwa Engeline juga sering bermain dengan boneka yang dimiliki. Viva.co.id secara jelas menggambarkan hal tersebut dengan menempatkan kata „motif bunga‟, „boneka‟, dan „kesayangan‟. 3. Consequences Penggunaan consequences dalam teks ini mengarahkan pada kasus pembunuhan Engeline yang dianggap sangat penting, khususnya tergambar pada penjelasan tentang proses autopsi. “Kini jasad Angeline tengah diautopsi, dipimpin langsung Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah Denpasar, dr Dudut Rustyadi SpF dan disaksikan Kabid Dokkes Polda Bali dr Felix Sangkalia dan Kasat Reskrim Polresta Denpasar .” Penggunaan kata-kata tersebut menunjukkan bahwa proses autopsi Engeline melibatkan orang-orang penting di bidang forensik dan kepolisian. Viva.co.id seolah ingin menggambarkan dengan terlibatnya para pemimpin di bidangnya untuk mengautopsi Engeline, kasus Universitas Sumatera Utara 42 Universitas Sumatera Utara Engeline seolah merupakan salah satu terbesar terkait kekerasan dan pembunuhan. Melalui artikel berita pertama yang peneliti analisis, peneliti menemukan viva.co.id ingin menggambarkan bahwa kasus pembunuhan Engeline merupakan kasus yang mengerikan. Hal tersebut terlihat dari cara viva.co.id menguraikan tentang apa yang dialami pada jasad Engeline secara detil. Viva.co.id menjelaskan bagian-bagian tubuh Engeline yang diduga menjadi sasaran kekerasan. Lebih lanjut, viva.co.id turut menguraikan dugaan tewasnya Engeline berdasarkan adanya jeratan tali di leher. Hal tersebut diuraikan sebelum adanya pemeriksaan dari pihak Kepolisian. Dengan kata lain, melalui penggambaran banyaknya luka yang ditemukan pada jasad Engeline, viva.co.id menjelaskan bahwa pelaku melakukan tindak kekerasan yang membuat pembaca merasa iba dan ngeri. Viva.co.id juga menggunakan kata „bocah‟ untuk menggantikan kata Engeline. Peneliti melihat bahwa viva.co.id menggiring persepsi pembaca bahwa kekerasan yang dilakukan pelaku, tidak sepantasnya dialami oleh seorang anak perempuan yang masih kecil dan sedang menempuh pendidikan.

2. Analisis Framing Artikel Berita 2 Judul