Pembangunan Perencanaan Pembangunan 1.5.1.1 Perencanaan

a. Ada penjaringan aspirasi dan kebutuhan masyarkat untuk melihat konsistensi dengan visi, misi dan program kepala daerah terpilih b. Memperhatikan hasil proses musrenbang dan kesepakatan dengan masyarakat tentang prioritas pembangunan daerah c. Mempertimbangkan hasil forum multi stakeholder SKPD d. Memperhatikan hasil proses Penyusunan Renstra SKPD.

1.5.1.2 Pembangunan

Pembangunan berasal dari kata “development”. Kata “development” ini diartikan sebagai pembangunan atau perkembangan dan perubahan sosial. Pembangunan merupakan konsep normatif yang mengisyaratkan pilihan-pilihan tujuan untuk mencapai apa yang disebut sebagai realisasi potensi manusia. Pembangunan tidak sama maknanya dengan modernisasi, jika memahami secara jelas mengenai makna sesungguhnya dari hakikat pembangunan itu sendiri. Pembangunan adalah sebuah proses perbaikan yang berkesinambungan atas suatu masyarakat atau suatu sistem sosial secara keseluruhan menuju kehidupan yang lebih baik lagi. Disamping itu pembangunan itu sendiri adalah sebagai usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan, perubahan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa Siagian, Universitas Sumatera Utara 1980. Pengertian tersebut memiliki arti bahwa pembangunan merupakan suatu proses perbaikan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa secara terencana. Pembangunan menurut pengertian umum adalah suatu upaya terencana untuk merubah wilayah dan masyarakat menuju keadaan lebih baik. Dari tinjauan Ilmu sosial, pembangunan diartikan sebagai perubahan masyarakat yang berlangsung secara terus menerus sehingga mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara optimal. Strategi pembangunan berkembang dari masa ke masa secara dinamis sesuai dengan konteks peradaban. Paradigma pembangunan yang menekankan pada pembangunan ekonomi mulai ditinggalkan karena tidak dapat menjawab masalah sosial seperti kemiskinan, kenakalan, kesenjangan, dan keterbelakangan. Paradigma pembangunan kemudian bergeser ke arah pendekatan masyarakat yang sebelumnya sebagai objek menjadi subjek pembangunan. Paradigma baru ini berbasis komunitas dengan memberikan tempat utama bagi prakarsa, keanekaragaman lokal, dan kearifan lokal. Menurut Todaro dalam buku Arifin Nasution 2008, mengatakan bahwa pembangunan merupakan suatu proses multidimensial yang meliputi perubahan-perubahan struktur sosial, struktur masyarakat, lembaga-lembaga nasional, sekaligus peningkatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan dan pemberantasan kemiskinan. Kemiskinan bukan hanya fenomena semata, namun pada akhirnya pembangunan tersebut harus melampaui sisi materi dan keuangan dari kehidupan manusia. Dengan demikian pembangunan dipahami sebagai suatu proses Universitas Sumatera Utara yang berdimensi jamak, yang melibatkan masalah pengorganisasian dan peninjauan kembali keseluruhan sistem ekonomi dan sosial. Berdimensi jamak dalam hal ini artinya membahas komponen-komponen ekonomi maupun non-ekonomi. Sedangkan pembangunan yang dilakukan Negara-Negara berkembang secara umum merupakan suatu proses kegiatan yang direncanakan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perubahan sosial dan modernisasi bangsa untuk mencapai peningkatan kualitas hidup manusia dan kesejahteraan. Jadi, pada hakekatnya pembangunan mencerminkan perubahan total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara keseluruhan, tanpa mengabaikan keragaman kebutuhan dasar dan keinginan individual maupun kelompok- kelompok sosial yang ada di dalamnya, untuk bergerak maju menuju suatu kondisi kehidupan yang lebih baik secara material maupun spiritual. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembangunan adalah sumber daya negara yang dimiliki, kebijaksanaan dan sasaran yang dijalankan pemerintah, tersedianya modal dan teknologi dan suasana perdagangan internasional. Beberapa pendekatan dalam pembangunan antara lain: 1. Pendekatan pembangunan bangsa sociocultiral development approach Pendekatan pembangunan ini tidak hanya menekankan pada pembangunan fisik saja, juga pada pembangunan mental dan Universitas Sumatera Utara kultur masyarakatnya. Ada dua permasalahan yang ditemukan dari segi ruang lingkup pendekatan ini, yaitu: a. Pembangunan politik political development Pembangunan politik sebagai suatu proses pembinaan bangsa nation building yang ditujukan untuk melakukan perubahan-perubahan institusional dalam sistem pemerintahan dan politik dan dalam sistem kelembagaan sosial ekonomi suatu bangsa yang tidak dapat dipisahkan. b. Pembangunan sosial budaya socio cultural development Pembangunan diarahkan untuk mewujudkan perubahan- perubahan dan pembaharuan-pembaharuan dalam kehidupan masyarakat secara menyeluruh serta dilakukan secara sinergis dan simultan dalam suatu proses pembangunan. 2. Pendekatan pembangunan ekonomi Pendekatan pembangunan ekonomi dibagi atas 3 aliran: a. Aliran klasik Tokoh sentral dalam aliran klasik yaitu Adam Smith. Adam Smith sangat percaya bahwa campur tangan pemerintah akan membentuk keseimbangan dalam perekonomian masyarakat. Ajaran Adam Smith ini dalam prakteknya banyak menimbulkan kepincangan social, yang memunculkan jurang pemisah yang sangat dalam diantara pelaku ekonomi dan masyarakat secara umum. Universitas Sumatera Utara b. Aliran Keynesian Aliran Keynesian membantah ajaran Smith, karena menurutnya campur tangan pemerintah secara tidak lansung dalam sistem perekonomian masyarakat sangat diperlukan. Aliran ini lebih memfokuskan pada analisa ekonomi jangka pendek. Dampak yang ditimbulkan dari pandangan ini yaitu berkembangnya model pertumbuhan yang dikembangkan oleh Harrod dan Domart yang intinya bahwa pentingnya aspek permintaan dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang melalui tabungan atau investasi dan produktivitas capital. c. Aliran neo-klasik Laju pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh pertambahan dalam penawaran faktor-faktor produksi dan tingkat kemajuan teknologi. Dalam perkembangannya, ada suatu pemikiran yang menyatakan peran perdagangan sebagai faktor penting diluar modal dan tenaga kerja. 3. Pendekatan-pendekatan lain Menurut Rostow 1960 transformasi dari negara terbelakang menjadi negara maju dapat terjadi setelah melalui urutan tahapan pembangunan. Lima tahapan pembangunan yang harus dilalui oleh suatu negara dalam proses pembangunan adalah: a. Masyarakat tradisional traditional society b. Masa menjelang pertumbuhan pre-condition of growth Universitas Sumatera Utara c. Tinggal landas take-off d. Pengendalian kelahiran the drive of maturity e. Era masyarakat komsumtif the age of high mass- comsumption

1.5.1.3 Perencanaan Pembangunan