Perencanaan Pembangunan Perencanaan Pembangunan 1.5.1.1 Perencanaan

c. Tinggal landas take-off d. Pengendalian kelahiran the drive of maturity e. Era masyarakat komsumtif the age of high mass- comsumption

1.5.1.3 Perencanaan Pembangunan

Perencanaan dapat dikaitkan dengan konteks pembangunan dimana dalam pembangunan terdapat suatu perencanaan agar sasaran pembangunan tercapai sehingga dikenal istilah perencanaan pembangunan. Perencanaan menurut Nugroho 2003 adalah kegiatan dari pembangunan yang paling prioritas, karena perencanaan dalam pembangunan menentukan arah, prioritas dan strategi pembangunan. Menurut Kuncoro dalam Kuncoro 2004 “perencanaan pembangunan merupakan upaya yang bertujuan untuk memperbaiki sumber daya publik yang tersedia untuk memperbaiki kapasitas sektor swasta dan publik dalam menciptakan nilai sumber daya swasta dan publik yang bertanggung jawab demi kepentingan pembangunan masyarakat yang menyeluruh”. Pendapat lain yang mendefenisikan perencanaan pembangunan dalam tulisan Kuncoro dikemukakan oleh Soedjono Adipraja “Perencanaan pembangunan adalah suatu tekhnik atau cara yang akan dilaksanakan untuk mencapai berbagai tujuan dari sasaran pembangunan yang telah dirumuskan melalui Badan Perencanaan Pembangunan tingkat pusat dan daerah”. Universitas Sumatera Utara Untuk lebih mengenal dimensi-dimensi dalam konsep perencanaan pembangunan yang memiliki pedoman secara umum dapat dilihat dari dimensi ciri perencanaan pembangunan. Menurut Tjokroamidjojo 1985 ada 8 poin yang menjadi ciri-ciri atau indikator sebuah perencanaan pembangunan secara umum yaitu: 1. Merupakan suatu usaha yang dicerminkan dalam rencana untuk mencapai perkembangan sosial ekonomi yang tetap. Hal ini dicerminkan dalam usaha peningkatan produksi nasional, berupa tingkat laju pertumbuhan ekonomi yang positif, 2. Usaha yang dicerminkan dalam rencana untuk meningkatkan pendapatan perkapita. Ciri ini adalah kelanjutan dari ciri yang pertama. Laju pertumbuhan ekonomi yang positif, yaitu setelah dikurangi dengan laju pertumbuhan penduduk menunjukkan pula kenaikan pendapatan perkapita. 3. Usaha untuk mengadakan perubahan struktur ekonomi. Hal ini disebabkan oleh karena pada umumnya negara-negara baru berkembang struktur ekonominya lebih cenderung kearah agraris,dan hal ini menyebabkan terdapatnya kelemahan-kelemahan konjungtural. Oleh karena itu diusahakan lebih adanya keseimbangan dalam struktur ekonomi. 4. Usaha perluasan kesempatan kerja. Selain untuk mengurangi adanya pengangguran, hal ini juga bertujuan untuk menampung masuknya golongan usia kerja baru dalam kehidupan ekonomi. Universitas Sumatera Utara 5. Usaha pemerataan pembangunan distributive justice. Pemerataan ini ditujukan kepada pemerataan pendapatan antara golongan- golongan dalam masyarakat dan pemerataan pembangunan antara daerah-daerah dalam negara. 6. Usaha pembinaan lembaga-lembaga ekonomi masyarakat yang lebih menunjang kegiatan-kegiatan pembangunan. 7. Usaha untuk mengupayakan kemampuan membangun secara bertahap lebih didasarkan kepada kemampuan nasional dalam artian tidak terlalu menggantungkan terhadap pinjaman luar negeri. 8. Usaha secara berkelanjutan dalam menjaga stabilitas ekonomi. Perencanaan itu merupakan sesuatu yang dinamis sesuai dengan kondisi dan arah yang akan dicapai. Kedinamisan tersebut dalam proses pembangunan dapat dilihat dari faktor sifat, ruang lingkup dan pelaku perencanaan pembangunan itu sendiri yang dapat berubah sesuai dengan dinamika pembangunan yang ada maupun yang diciptakan Arifin Nasution, 2008. Pada dasarnya perencanaan pembangunan menjadi kunci keberhasilan suatu pembangunan karena sesungguhnya ini adalah pekerjaan yang sangat rumit dan membutuhkan analisis kedepan yang cukup baik. Disinilah pembangunan akan menjadi sebuah praktek yang bergulir dari sebuah konsep, teori dan paradigma. Oleh karena itu pembangunan harus dimanajemeni dengan baik melalui proses perencanaan yang matang. Universitas Sumatera Utara Setiap perencanaan pembangunan pada dasarnya harus mengandung unsur-unsur pokok tertentu yang dijadikan acuan pembangunan, dengan adanya unsur-unsur pokok tersebut akan lebih memfokuskan arah, tujuan, dan keefektifan dalam pencapaian hasil akhir sebuah perencanaan pembangunan. Ada beberapa unsur pokok yang menjadi komponen dari perencanaan pembangunan menurut Tjokroamidjojo 1985 yaitu: 1. Kebijaksanaan dasar atau strategi dasar rencana pembangunan, yang sering pula disebut tujuan, arah, dan prioritas pembangunan. 2. Adanya kerangka rencana yang menunjukkan hubungan variabel- variabel pembangunan dan implikasinya. 3. Perkiraan sumber-sumber pembangunan terutama pembiayaan. 4. Adanya kebijaksanaan yang konsisten dan serasi, seperti kebijaksanaan fiskal, moneter, anggaran, harga, sektoral, dan pembangunan daerah. 5. Adanya program investasi yang dilakukan secara sektoral. 6. Adanya administrasi pembangunan yang mendukung perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 2004, ada 4 empat tahapan dalam perencanaan pembangunan, yaitu: 1. Tahap penyusunan rencana. Universitas Sumatera Utara Tahap ini dilaksanakan untuk dapat menghasilkan rancangan lengkap suatu rencana yang sudah siap untuk ditetapkan, terdiri dari 4 langkah: a. Penyiapan rencana pembangunan yang bersifat teknokratik menyeluruh dan terukur. b. Masing-masing instansi menyiapkan rancangan rencana kerja dengan berpedoman pada rencana pembangunan yang telah disiapkan. c. Melibatkan masyarakat dan menyelaraskan rencana pembangunan yang dihasilkan masing-masing pemerintah melalui musyawarah perencanaan pembangunan. d. Penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan. 2. Tahap penetapan rencana. Tahap ini berfungsi sebagai penetapan rencana pembangunan tersebut menjadi suatu produk hukum yang mengikat semua pihak yang melaksanakan. 3. Tahap pengendalian pelaksana rencana. Tahap ini dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang pada rencana kegiatan- kegiatan, serta koreksi dan penyesuaian selama pelaksanaan rencana tersebut oleh pimpinan kementrian lembagasatuan perangkat daerah. 4. Evaluasi pelaksanaan. Universitas Sumatera Utara Evaluasi pelaksanaan adalah bagian dari perencanaan pembangunan yang secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi untuk menilai pencapaian tujuan sasaran dan kinerja pembangunan. Perencanaan pembangunan yang efektif mengandung arti suatu perencanaan yang bisa membedakan apa yang seyogianya dilakukan dan apa yang dapat dilakukan, dengan menggunakan berbagai sumber daya pembangunan sebaik mungkin yang benar-benar dapat dicapai dan mengambil manfaat dari informasi yang lengkap dan tersedia pada tingkat daerah karena kedekatan pada perencananya dengan objek perencanaannya. Seringkali terdapat kesalah pahaman dalam pengertian perencaan tersebut. Perencaan merupakan suatu proses terus menerus dan menyeluruh dari penyusunan suatu rencana, penyusunan program kegiatan, pelaksanaan serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaannya. Beberapa tahapan proses perencaan menurut Bintoro Tjokroamidjojo 1985 yaitu: 1. Penyusunan Rencana Terdiri atas unsur-unsur: a. Tinjauan keadaan b. Perkiraan keadaan masa yang akan dilalui rencana c. Penetapan tujuan rencana plan objectives dan pemilihan cara-cara pencapaian tujuan rencana d. Identifikasi kebijaksanaan danatau kegiatan usaha yang perlu dilakukan dalam rencana. Universitas Sumatera Utara e. Tahap persetujuan rencana 2. Penyusunan Program Rencana 3. Pelaksanaan Rencana 4. Pengawasan atas Pelaksanaan Rencana Tujuan dilakukan pengawasan yaitu: a. Agar pelaksanaan rencana sesuai dengan yang diinginkan. b. Apabila terdapat penyimpangan maka perlu diketahui seberapa jauh penyimpangan tersebut dan apa penyebabnya. c. Dapat dilakukan tindakan korektif terhadap penyimpangan- penyimpangan yang terjadi. 5. Evaluasi

1.5.1.4 Perencanaan Pembangunan Daerah