e. Jika setuju, responden diminta menandatangani informed consent. f. Menjelaskan kepada responden tentang cara pengisian kuesioner.
g. Apabila responden sudah memahami cara pengisian kuesioner, responden
diminta mengisi kuesioner tersebut.
h. Setelah responden selesai mengisi kuesioner, lalu kuesioner dikumpulkan
kepada peneliti langsung.
4.5. Pengolahan dan Analisis Data
Setelah kuesioner yang dibagikan kepada partisipan dikumpulkan kembali oleh peneliti, maka dilakukan pengolahan data dan analisis data.
4.5.1. Pengolahan Data
1. Editting
Editting merupakan proses memeriksa kelengkapan jawaban dan kebenaran data dalam kuesioner yang telah diisi dan dikembalikan oleh
partisipan. Hal ini dilakukan ditempat pengumpulan data sehingga bila ada kekurangan segera akan dapat dilengkapi.
2. Coding
Setelah semua kuesioner diedit, selanjutnya dilakukan coding atau pengkodean, yakni mengubah data berbentuk huruf atau kalimat menjadi
data angka dan bilangan. Misalnya jenis kelamin: 1=laki-laki, 2=perempuan. Coding ini sangat berguna dalam memasukkan data data
entry .
3. Entry DataProcessing data
Data, yakni jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk kode angka atau huruf dimasukkan ke dalam program atau software
komputer yaitu paket program SPSS Statistical Package for Social Science
for Windows. Dalam proses ini juga dituntut ketelitian dari orang yang melakukan “data entry” ini. Apabila tidak maka akan terjadi bias,
meskipun hanya memasukkan data saja. 4.
Cleaning Data
Universitas Sumatera Utara
Tahap ini merupakan kegiatan memeriksa kembali data yang telah di entry,
untuk melihat kemungkinaan adanya kesalahan-kesalahan kode,
ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan perbaikan. 4.5.2. Analisa Data
Analisa data dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan, apakah sesuai atau tidak dengan tujuan penelitian.
1. Analisa Univariat Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari setiap variabel.
2. Analisa Bivariat Analisa bivariat adalah analisa yang menggunakan dua variabel yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Teknik analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu dukungan sosial
dan variabel terikat yaitu stres pengasuhan pada ibu dari anak penderita autistik. Masing-masing variabel menggunakan skala data ordinal yang
termasuk data non parametrik sehingga analisis yang digunakan adalah Korelasi Spearman Rank. Korelasi Spearman Rank sendiri digunakan
untuk menghubungkan dua variabel atau digunakan karena skala pada definisi operasionalnya menggunakan ordinal.
Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi uji prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas dan uji linearitas sebagai
syarat untuk pengetesan nilai korelasi agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari kebenaran yang seharusnya.
a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian untuk melihat apakah sebaran dari
variabel-variabel penelitian sudah mengikuti distribusi kurva normal. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui kenormalan distribusi skor
variabel dengan melihat seberapa jauh terjadi penyimpangan. Adapun untuk mengetahui apakah data sampel tersebut berdistribusi normal
atau tidak peneliti menggunakan teknik uji Shaphiro Wilk n 50. Uji
Universitas Sumatera Utara
normalitas dilakukan dengan bantuan program Statistical Package For Social Science
SPSS for windows versi 22, dengan kaidah sebagai berikut:
a Jika nilai signifikansi 0,05 maka distribusi adalah tidak normal b Jika nilai signifikansi 0,05 maka distribusi adalah normal.
b. Uji Linieritas Hubungan Uji Linieritas hubungan ini dilakukan untuk mengetahui linieritas
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Dalam melakukan uji linieritas hubungan, digunakan teknik statistik Compare Means
dengan bantuan program komputer Statistical Package For Social Sciene
SPSS for windows versi 22. Kaidah yang digunakan untuk menguji linieritas hubungan adalah jika signifikansi 0.05 maka
hubungannya adalah linier, dan sebaliknya jika signifikansi 0.05 maka hubungannya tidak linier.
Setelah uji asumsi dilakukan, selanjutnya melakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian yang diajukan dengan teknik korelasi
product moment . Teknik ini digunakan untuk menguji hubungan antara
dua variabel yaitu dukungan sosial dan stres pengasuhan pada ibu dari anak autistik.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2015 sampai November 2015 di 3 lokasi berbeda yaitu Yakita School, Anak Mandiri Centre, dan SLB
Swasta Al-Azhar Medan. Penelitian dilakukan di tiga lokasi yang berbeda dikarenakan jumlah sampel tidak dapat terpenuhi hanya di satu lokasi saja.
Yakita Yayasan Anak Kita didirikan di Medan tahun 2000 oleh Bapak Syahrial Tambunan dan Ibu Rani Tampubolon yang beralamat di Gedung HMC
Hayam Wuruk Medical Centre, Lantai 2, Jalan Hayam Wuruk No.11B, Medan. Yakita adalah suatu yayasan yang bergerak di dalam dunia pendidikan anak
berkebutuhan khusus ABK, serta mengedukasikan masyarakat agar lebih dekat dan memahami serta menerima apapun kondisi anak ABK. Visi yayasan ini
adalah mewujudkan pendidikan ABK yang humanis, aktif, kreatif, kritis, dan mandiri serta mengedepankan interaksi dan sosialisasi dengan lingkungan sehat,
menyenangkan, demokratis dan mampu memberikan manfaat dan keterampilan yang berguna bagi ABK. Aktivitas dalam pembelajaran di Yakita meliputi terapi,
belajar, renang, seni rupakerajinan tangan, ekstrakurikuler, dan karya wisataouting.
Anak Mandiri Centre AMC adalah pusat belajar anak berkebutuhan khusus yang didirikan pada tanggal 3 September 2012 oleh Bapak Faisal Raja
Batubara dan Ibu Mutia Hermina Nasution karena kepedulian terhadap Anak Berkebutuhan Khusus ABK dan minimnya pusat terapi yang mumpuni
berkualitas di Medan. AMC berada di Jalan Setia Budi No.1190, seberang sekolah Shafiyyatul Amaliyyah. Visi AMC adalah membantu anak menjadi
mandiri sesuai dengan potensinya. AMC melayani Anak Berkebutuhan Khusus antara lain Gangguan Autistik, Kesulitan Belajar, Hiperaktif, Down Syndrome,
dan Kesulitan Belajar dengan metode terapi berupa Sensori Integrasi SI, Okupasi Terapi, Terapi Wicara, Brain Gym, dan Rhythmic Movement.
Universitas Sumatera Utara