Analisis Koefisien Determinasi METODE PENELITIAN

Tabel 3.8 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Keeratan 0,00 - 0,199 Sangat rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono 2009:184

e. Analisis Koefisien Determinasi

Persentase peranan semua variable bebas atas nilai variable bebas ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi R 2 . Semakin besar nilainya maka menunjukkan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi variable terikat. Hasil koefisien determinasi ini dapat dilihat dari perhitungan dengan MicrosoftSPSS atau secara manual didapat dari R 2 = SS reg SS tot . Dalam hal ini ada dua analisis koefisien yang dilakukan yaitu analisis koefisien determinasi berganda dan analisis koefisien determinasi parsial dengan penjelasan sebagai berikut; a. Analisis Koefisien Determinasi Berganda Digunakan untuk mengetahu seberapa besar persentase variabel X1 dan variabel X2 terhadap Y Pengaruh Diferensiasi Produk dan Citra Merek terhadapKeputusa Pembelian secara simultan maka penulis akan menggunakan analisis koefisien determinasi yang diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien korelasinya yaitu: giono 2008 : 184 Keterangan : Kd : Nilai koefisien determinasi r : Koefisien korelasi product moment 100 : Pengali yang menyatakan dalam persentase b. Analisis Koefisien Determinasi Parsial Digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh variabel X1 dan Variabel X2 terhadap Y Pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Keputusan Pembelian dan Pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian secara parsial. Rumus Koefisien determinasinya yang dikemukakan oleh Gujarati 2003:172 adalah sebagai berikut: Sumber : Gujarati 2003 Keterangan: B = Beta nilai standardized coefficients Zero order = Matrik korelasi variabel bebas dengan variabel terikat Dimana apabila : Kd = 0, Berarti pengaruh variabel x terhadap variabel y, lemah. Kd = 1, Berarti pengaruh variabel x terhadap variabel y, kuat Kd = r² x 100 KD= B x zero order x 100

3.2.5.2. Uji Hipotesis Sugiyono 2008: 377

mendefinisikan tentang hipotesis sebagai berikut : ”Hipotesis didefinisikan sebagai dugaan atas jawaban sementara mengenai suatu masalah yang masih perlu diuji secara empiris untuk mengetahui apakan pernyataan atau dugaan jawaban itu dapat diterima atau tidak”. Penetapan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau tidaknya hubungan antara variabel X variabel independen dan variabel Y variabel dependen dan sejauh mana pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya, yaitu dengan menggunakan hipotesis nol Ho dan hipotesis alternatif Ha. Hipotesis yang akan di uji yaitu pengaruh Diferensiasi Produk X1 dan Citra Merek X2 terhadap keputusan pembelian Y. Rancangan pengujian hipotesis dilakukan melalui dua tahap, yaitu : 1. Pengujian hipotesis secara parsial Uji-t Pengujian uji statistik t ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Merumuskan Hipotesis H :  1 = 0 Diferensiasi Produk tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. H 1 :  1 ≠ 0 Diferensiasi Produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Ho :  2 = 0 Citra merek tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. H 1 :  2 ≠ 0 Citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian. b. Menentukan tingkat signifikan, yaitu α = 5 dengan derajat bebas db = n – k –1, untuk menentukan nilai t tabel sebagai batas penerimaan dan penolakan hipotesis. c. Menghitung nilai t hitung untuk mengetahui apakah variabel korelasi signifikan atau tidak, dengan rumus : Sugiono 2005 : 184 Dimana : r = Korelasi parsial yang ditemukan n = Jumlah sampel k = Jumlah variabel bebas independen d. Hasil t hitung dibandingkan dengan t tabel , dengan kriteria :  Jika nilai t hitung ≥ t tabel maka H ditolak ada di daerah penolakan dan Ha diterima. Artinya antara variabel X1, X2 dan variabel Y ada pengaruhnya.  Jika t hitung t tabel maka H diterima ada di daerah penerimaan dan Ha ditolak. Artinya antara variabel X1, X2 dan variabel Y tidak ada pengaruh. t hitung = 2 1 1 r k n r    2. Pengujian hipotesis secara simultantotal Uji-F Pengujian uji statistik F ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Merumuskan hipotesis H :  1 =  2 = 0 Diferensiasi Produk dan Citra merek tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. H :  1 ≠  2 ≠ 0 Diferensiasi Produk dan Citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian. b. Menentukan tingkat signifikan yaitu α = 5 dengan derajat pembilang υ 1 = k dan derajat p enyebut υ 2 = n – k – 1, untuk menentukan nilai F tabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. c. Menghitung nilai F hitung untuk mengetahui apakah variabel-variabel koefisien signifikan atau tidak, dengan rumus : Sugiono 2005 :2005 Dimana : R² = Koofisien determinasi k = Jumlah variable bebas independent n = Jumlah sampel d. Hasil F hitung dibandingkan dengan , dengan kriteria : 1 1 2 2     K n R K R F i. Jika nilai F hitung ≥ F tabel maka H ditolak ada di daerah penolakan dan Ha diterima. Artinya antara variabel X1, X2 dan variabel Y ada pengaruhnya. ii. Jika t hitung F hitung maka H diterima ada di daerah penerimaan dan Ha ditolak. Artinya antara variabel X 1 , X 2 dan variabel Y tidak ada pengaruh. Gambar 3.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis 3. Penarikan Kesimpulan Hipotesis Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan pengujian hipotesis dan kriteria yang telah ditetapkan dengan didukung teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Untuk mengetahui penerimaan dan penolakan tersebut digunakan dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan 1.

PT. Reckitt Benckiser – Indonesia Awal sejarah Durex durability, reliability and excellence bermula dari tahun 1915 saat Perusahaan Karet London London Rubber Company dibentuk untuk menjual kondom impor serta perlengkapan mencukur. Selama 81 tahun Durex menjadi kondom yang paling dikenal di Inggris Raya. Pada tahun 1969 Durex memperkenalkan kondom pertama yang dibuat pas dengan anatomi penis, sementara tahun 1974 Durex membuat kondom pertama dengan tambahan pelumas. Durex dan sejumlah produsen kondom lainnya tahun 1980 mengalami masa kejayaan akibat meningkatnya kesadaran karena wabah HIVAIDS. Hal ini menandai masa dimana untuk pertama kalinya supermarket dibolehkan menjual kondom langsung, sementara mesin jual kondom otomatis mulai dipasang di toilet-toilet pub. Dengan meroketnya angka penjualan London Rubber Company masuk ke bursa saham tahun 1985, dan mengganti namanya menjadi London International. SSL International dibangun tahun 1999 saat London International merger dengan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Citra Merek dan Reputasi Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

13 138 97

Analisis pengaruh quality product dan brand image (citra merek) serta marketing strategic terhadap keputusan pembelian processor intel

2 9 162

Analisis pengaruh pemanfaatan endoser, brand image, dan trust/kepercayaan konsumen terhadap keputusan pembelian suatu produk: ( studi kasus pada mahasiswa UIN Jakarta konsumen tolak angin cair )

1 4 160

Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pengguna Produk Pepsodent Di Wilayah Jakarta Timur)

6 44 162

Analisis Pengaruh Iklan Televisi, Celebrity Endorser, Kualitas Produk dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian pada Produk Kosmetik Berlabel "Wardah" (Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

1 19 179

Pengaruh Harga, Iklan Televisi dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Scoopy (Studi Kasus pada Konsumen Honda Scoopy di Wilayah Kebun Jeruk Jakarta Barat)

0 13 171

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian sepeda motor Honda (studi kasus pengguna sepeda motor Honda di wilayah kelurahan Bintaro Jakarta Selatan)

0 11 190

Abstrak PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK EIGER DI KOTA BANDUNG

0 1 2

Cover PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK EIGER DI KOTA BANDUNG

1 0 1

Pengaruh Persepsi Iklan, Kesadaran Merek, Citra Merek terhadap Sikap pada Merek dan Keputusan Pembelian (Studi pada Produk Pestisida Merek Sidamethrin 50 EC)

0 2 10