sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
2. M.J Heskovits menulis, bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasi yang mengikuti satu cara hidup tertentu.
3. J.L Gilin J.P Gillin mengatakan, bahwa masyarakat itu adalah kelompok manusia yang terbesar mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan
yang sama. Masyarakat itu juga meliputi pengelompokan-pengelompokan yang kecil. 4. Mac Iver menyatakan bahwa masyarakat adalah satu sistem daripada cara
kerja dan prosedur, daripada otoritas dan saling bantu-membantu yang meliputi kelompok-kelompok dan pembagian-pembagian sosial lain, sistem dari pengawasan
tingkah laku manusia dan kebebasan. Sistem yang kompleks yang selalu berubah atau jaringan-jaringan dari relasi itulah yang dinamakan masyarakat Hartomo dan Aziz,
2008. Yang menjadi unsur dari masyarakat ialah :
1. Harus ada kelompok pengumpulan manusia. 2. Telah berjalan dalam waktu yang lama dan bertempat tinggal dalam
3. Adanya aturan undang-undang yang mengatur mereka bersama, untuk maju kepada satu cita-cita sama.
2.5 Eksistensi.
Kata eksistensi berasal dari kata Latin Existere, dari ex keluar sitere = membuat berdiri. Artinya apa yang ada, apa yang memiliki aktualitas, apa yang
dialami. Konsep ini menekankan bahwa sesuatu itu ada.
Universitas Sumatera Utara
Dalam konsep eksistensi, satu-satunya faktor yang membedakan setiap hal yang ada dari tiada adalah fakta. Setiap hal yang ada itu mempunyai eksistensi atau ia
adalah suatu eksisten.
2.6 Penelitian Terdahulu
Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti yang pernah penulis baca
diantaranya: Penelitian yang dilakukan oleh Hasti Ernawati pada tahun 2010 lalu dengan
judul Zakat Sebagai Sarana Pengentas Kemiskinan Studi kasus di lembaga Amil zakat “Bina Umat Mandiri” kabupaten Ngawi, menunjukkan bahwa hasil penelitian
tentang manajemen pengelolaan Lembaga Amil Zakat “Bina Umat Mandiri” Kabupaten Ngawi adalah menggunakan sistem open managementmanajemen
terbuka, yaitu pemasukan dan pengeluaran dana zakat dapat diketahui langsung oleh masyarakat.
Penelitian yang dilakukan oleh Didin Hafidhudin pada tahun 2011 dengan judul, Peran Strategis Organisasi Zakat dalam Menguatkan Zakat di Dunia,
menunjukkan bahwa optimalisasi zakat di tingkat nasional maupun internasional, baik pengumpulan, pendayagunaan, dan pendistribusiannya akan memberikan
kontribusi secara nyata dalam rangka penguatan zakat di dunia. Penelitian yang dilakukan oleh Saifuddin pada tahun 2011 dengan judul
Peranan Badan Amil Zakat Berdasarkan Undang Undang Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
Sumatera Utara Studi Pada Badan Amil Zakat Daerah Sumatera Utara, menunjukkan bahwa dalam pengelolaan zakat oleh Badan Amil Zakat Daerah
Sumatera Utara terdapat beberapa kendala yang dihadapi, yaitu persepsi yang keliru dari sebagian masyarakat muslim terhadap pemahaman zakat fitrah dan zakat maal
harta, kekurangan sumber daya manusia SDM, masalah ketidakpercayaan muzakki terhadap Badan Amil Zakat Daerah Sumatera Utara.Untuk mengatasi
kendala – kendala yang dihadapi, Badan Amil Zakat Daerah Sumatera Utara telah
melakukan beberapa upaya, diantaranya adalah melakukan sosialisasi arti pentingnya zakat kepada masyarakat melalui gerakan sadar zakat,melakukan perekrutan petugas
amil dan relawan secara terbuka, pengelolaan zakat oleh Badan Amil Zakat Daerah Sumatera Utara didasari amanah kejujuran, transparan keterbukaan, dan
profesional serta keuangannya di audit oleh akuntan publik independen, meningkatkan kerjasama dengan instansi pemerintah lainnya dan meningkatkan
publikasi ke mustahiq dan muzakki dengan cara meningkatkan kegiatan – kegiatan
sosial di tengah – tengah masyarakat.
2.7 Kerangka Konseptual.