Langkah-Langkah Model Pembelajaran PBL Problem Manfaat Model Pembelajaran PBL Problem Based

2.1.4.5 Langkah-Langkah Model Pembelajaran PBL Problem

Based Learning Pengelolaan pembelajaran berbasis masalah sebenarnya memiliki lima langkah utama, yaitu mengorientasikan siswa pada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil kerja, serta menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah. Gambaran rinci kelima langkah tersebut dapat diaplikasikan dalam langkah-langkah praktis berikut. a. Pertama-tama, masalah diajukan kepada siswa b. Siswa mendiskusikan masalah tersebut dalam tutorial PBL pembelajaran berbasis masalah kelompok kecil. Mereka mengklarifikasi fakta dari kasus, menentukan apa masalahnya, kemudian mengembangkan ide-ide dengan brainstroming berdasarkan pengetahuan sebelumnya. Mereka mengidentifikasi apa yang mereka perlu pelajari untuk bekerja pada masalah, memberikan alasan tentang masalah tersebut, dan menentukan rencana aksi untuk bekerja pada masalah c. Siswa terlibat dalam penyelidikan tentang isu-isu yang mereka pelajari di luar tutorial. Hal ini dapat meliputi perpustakaan, database, web, narasumber, dan pengamatan d. Mereka kembali pada tutorial PBL, berbagi informasi, mengajar sebaya peer teacvhing, dan bekerja bersama-sama menyikapi masalah e. Siswa menyajikan penyelesaian untuk masalah f. Siswa meninjau apa yang telah mereka pelajari dari masalah. Semua berpartisipasi dalam proses terlibat dalam pengamatan diri, rekan, dan tutor dari proses PBL dan refleksi pada setiap orang yang berkontribusi terhadap proses tersebut Cahyo, 2013

2.1.4.6 Manfaat Model Pembelajaran PBL Problem Based

Learning PBL punya berbagai potensi manfaat sebagai berikut: a. Menjadi lebih ingat dan meningkat pemahamannya atas materi ajar Kalau pengetahuan itu didapatkan lebih dekat dengan konteks praktiknya, maka kita akan lebih ingat. Melakukan deep learning karena banyak mengajukan pertanyaan menyelidiki bukan surface learning yang sekedar hafal saja, maka pembelajar akan lebih memahami materi. b. Meningkatkan fokus pada pengetahuan yang relavan Banyak kritik pada dunia pendidikan kita, bahwa apa yang diajarkan di kelas-kelas sama sekali jauh dari apa yang terjadi di dunia praktik. Dengan kemampuan pendidik membangun masalah yang sarak dengan konteks praktik, pemelajar bisa “merasakan” lebih baik konteks operasinya di lapangan. c. Mendorong untuk berpikir Dengan proses mendorong pemelajar untuk mempertanyakan, kritis, reflektif, maka manfaat ini bisa berpeluang terjadi. Pemelajar tidak dianjurkan terburu-buru menyimpulkan, mencoba menenemukan landasan atas argumennya, dan fakta-fakta yang mendukung alasan d. Membangun kerja tim, kepemimpinan, dan keterampilan sosial Karena dikerjakan dalam kelompok-kelompom kecil, maka PBL yang baik dapat mendorong terjadinya pengembangan kecakapan kerja tim dan kecakapan sosial. e. Membangun kecakapan belajar life-long learning skills Pemelajar perlu dibiasakan untuk mampu belajar terus-menerus. Ilmu, keterampilan yang mereka butuhkan nanti akan terus berkembang, apapun bidang pekerjaanya. f. Memotivasi pemelajar Motivasi belajar pemelajar, terlepas dari apapun metode yang kita gunaka, selalu menjadi yantangan kita. Dengan PBL, kita punya peluang untuk membangkitkan minat dalam diri pemelajar, karena kita menciptakan masalah dengan konteks pekerjaan Amir, 2010 Jadi, pengajaran berdasarkan masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Pengajaran berdasarkan masalah dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir memecahkan masalah, dan keterampilan intelektual, belajar berbagai peran orang dewasa melaui keterlibatan mereka dalam pengalaman yang nyata sehingga menjadi pembelajar yang otonom atau mandiri.

2.1.4.7 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran PBL

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Perbedaan hasil belajar biologi siswa menggunakan model Rotating Trio Exchange (RTE) dengan Think Pair Share (TPS) pada konsep virus

1 7 181

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

11 75 34

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISI GARAM.

0 3 25

EKSPERIMEN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR Eksperimen Strategi Pembelajaran Think Pair Share (Tps) Dan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motiv

0 3 17

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL P

0 0 4

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TPS ZAHROTU

0 1 58