48
4.3 . Pem berian Tanda Tidak Berharga PTTB Uang Kart al
Pada t riw ulan II-2009, jumlah uang t idak layak edar yang dimusnahkan PTTB=Pemberian Tanda Tidak Berharga di NTB mencapai Rp 165 miliar at au rat a-rat a
sebesar Rp55 miliarbulan, lebih t inggi dibandingkan t riw ulan sebelumnya yang hanya Rp45 miliar. Porsi jumlah PTTB t erhadap cash inf low pada t riw ulan laporan mencapai
101,85 meningkat dibandingkan t riw ulan I-2009 yang mencapai 10,18 karena uang masuk pada t riw ulan I-2009 baru di PTTB pada t riw ulan II-2009.
Besarnya volume PTTB sangat t ergant ung dengan perilaku masyarakat dalam menggunakan uang kart al dan kebijakan Bank Indonesia dalam pemusnahan Uang
Tidak Layak Edar UTLE. Pent ingnya kesadaran masyarakat dalam memperlakukan f isik uang secara baik dan benar ant ar lain dengan t idak melipat uang kert as, t idak
membasahi, t idak mencoret-coret dan t idak melubangi dist af les, akan semakin memperpanjang usia edar uang kart al dan menundanya unt uk menjadi uang t idak
layak edar. Disisi lain, Bank Indonesia secara berkelanjut an melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas akan pent ingnya perlakukan yang t epat t erhadap uang kart al
karena peningkat an pemusnahan uang kart al berdamp ak pada kenaikan biaya pencet akan uang baru unt uk menggant ikan uang yang dimusnahkan t ersebut .
4.4. Transaksi Pem bayaran Secara Non Tunai
Penyelesaian t ransaksi non t unai dengan menggunakan sarana RTGS maupun kliring pada t riw ulan laporan menunjukkan kecenderungan menurun sepanjang dua
t ahun t erakhir, namun sedikit t erjadi peningkat an dibanding kan t riw ulan I-2009. Secara nominal, t ransaksi dengan menggunakan RTGS lebih besar dibandingkan
dengan t ransaksi kliring. Selama t riw ulan II-2009, penyelesaian t ransaksi BI-RTGS di KBI
Sumber : KBI M at aram Graf ik 4.4
Rasio PTTB t erhadap Cash Inf low
Rasio PTTB terhadap Cash Inflow di NTB
- 200
400 600
800 1,000
1,200 1,400
Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2 2005
2006 2007
2008 2009
milyar Rp 0.00
25.00 50.00
75.00 100.00
125.00
Inflow PTTB
Ratio
49 M at aram mencapai Rp989 miliar, sement ara melalui sist em kliring hanya t ercat at
sebesar Rp732 miliar.
Berdasarkan konf irmasi dari beberapa bank besar di NTB, kecenderungan penurunan t ransaksi baik kliring maupun RTGS disebabkan t ransaksi yang dilakukan
nasabah lebih banyak menggunakan ATM dan set oran t unai unt uk dit ransf er ke rekening law an bisnis di daerah lain dengan menggunakan bank yang sama. Selain it u ,
adanya alt ernat if lain yang dit aw arkan beberapa bank dan lembaga lainnya sepert i Kant or Pos dan Pegadaian unt uk pengiriman uang melalui West ern Union dengan
prosedur yang lebih mudah dan lebih cepat meskipun dengan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan sarana kliring at aupun RTGS. Dengan bert ambahnya jumlah
bank yang beroperasi di Kot a M at aram, memberikan kemudahan bagi masyarakat unt uk melakukan t ransaksi dengan bank yang sama. Sepert i diket ahui bahw a t ransaksi
pengiriman melalui ATM relat if dalam jumlah yang kecil dengan rata-rat a per hari maksimal Rp25 jut a. Namun bermanf aat bagi pelaku bisnis, mengingat f rekuensinya
dapat dilakukan beberapa kali ke mit ra bisnisnya per hari dengan biaya yang rendah apabila dilakukan pada bank yang sama. Hal ini mengindikasikan pula bahw a nasabah
memiliki perhat ian yang besar t erhadap masalah biaya dan kecepat an t ransaksinya. a. Transaksi Kliring
Penyelesaian t ransaksi non t unai dengan m enggunakan sarana kliring pada t riw ulan II-2009 m enunj ukkan peningkat an dibandingkan t riw ulan
sebelum nya. Jumlah t ransaksi kliring t ercat at sebesar Rp732 milyar meningkat 0,69
qt q dibandingkan dengan jumlah t ransaksi kliring pada t riw ulan I-2009. Dilihat dari volumenya, jumlah w arkat yang diproses pada t riw ulan laporan t ercat at sebanyak
23,98 ribu lembar meningkat 8,90 qt q. Pen ingkat an nilai t ransaksi dan volume t ersebut t erkait dengan peningkat an kegiat an ekonomi seiring dengan panen raya di
Graf ik 4.5 Perkembangan Transaksi Non Tunai
Sumber : KBI M at aram
Perkembangan Transaksi Non Tunai
500 1,000
1,500 2,000
2,500 3,000
3,500 4,000
4,500
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 2006
2007 2008
2009 miliar
5 10
15 20
25 30
35 40
45
RTGS kiri Kliring kiri
warkat kliringribu kanan warkat RTGSribu kanan
50 sekt or pert anian dan pembayaran proyek -proyek pemerint ah yang dibiayai dari dana
APBD namun realisasinya masih kecil yait u pada kisaran 30,2 .
b. Transaksi RTGS Real Time Gross Set t lement Nom inal t ransaksi m elalui RTGS di NTB m engalam i peningkat an secara
qt q, nam un secara yoy m enurun. M eskipun t ransaksi melalui RTGS memiliki
keunggulan dalam kecepat an dan ket epat an dalam penyelesaian t ransaksi dan risiko set t lement nya dapat diperkecil, namun demikian seiring dengan makin
berkembangnya inst rumen t ransaksi ant ar bank sepert i Alat
Pemb ayaran M enggunakan Kart u APM K, w est ern union, int ernet banking t urut berpengaruh pada
t ransaksi RTGS. Pada periode laporan, baik t ransaksi masuk incoming maupun t ransaksi keluar out going melalui RTGS menunjukkan pen ingkat an dibandingkan
t riw ulan sebelumnya. Secara t ot al, t ransaksi melalui RTGS t erjadi peningkat an sebesar 3,02 dari Rp 960 milyar pada t riw ulan I-2009 menjadi Rp989 milyar pada t riw ulan
laporan.
Graf ik 4.6 Perkembangan Transaksi Kliring
Sumber : KBI M at aram
Graf ik 4.8 Perkembangan Transaksi RTGS
Perkembangan Transaksi Kliring di NTB
50 100
150 200
250 300
350
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
1 2
3 4
5 6
2006 2007
2008 2009
2 4
6 8
10 12
14 16
Nominal Rp milyar Warkat ribu lembar
Perkembangan Transaksi RTGS
200 400
600 800
1,000 1,200
1,400 1,600
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 4 5 6 2006
2007 2008
2009 miliar Rp
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800
lembar
RTGS milyar kiri Volume lbr kanan
Sumber : KBI M at aram
51
Dari sisi volume, t erdapat peningkat an RTGS pada t riw ulan II-2009. Jumlah
t ransaksi RTGS t ercat at sebanyak 2.773 t ransaksi, meningkat 39,42 dibanding t riw ulan I-2009 yait u sebesar 1.989 t ransaksi.
4.5. Penem uan Uang Palsu