Variasi Genetis KELAS XII FICTOR FERDINAND
Evolusi
141
dan secara logika p
= 1 – q q
= 1 – p Dari persamaan yang didapatkan, dapat diketahui bahwa semua
kemungkinan kombinasi alel yang muncul secara acak adalah p + q² = 1
atau secara lebih sederhana p
² + 2pq + q² = 1 Pada persamaan tersebut, p
2
adalah prediksi frekuensi gen homozigot dominan AA pada populasi, 2pq adalah prediksi frekuensi gen heterozigot
Aa, dan q
2
adalah prediksi frekuensi gen homozigot resesif aa. Dari observasi fenotipenya, biasanya dapat diketahui frekuensi gen homozigot
resesif dalam persamaan dilambangkan dengan q
2
karena mereka tidak memiliki sifat yang dominan. Huruf yang mengekspresikan sifat pada
fenotipenya adalah yang homozigot dominan p
2
atau heterozigot 2pq. Hukum Hardy-Weinberg memungkinkan kita untuk memprediksinya.
Karena p = 1 – q dan q diketahui maka akan mudah didapatkan nilai p. Dengan mengetahui p dan q, maka dapat dengan mudah dimasukkan ke
dalam persamaan p² + 2pq + q² = 1. Kemudian, frekuensi ketiga genotipe dapat diketahui.
Dengan membandingkan antara frekuensi genotipe dari generasi berikut- nya dan generasi yang sudah ada dalam suatu populasi, seseorang akan dapat
mempelajari arah dan tingkatan sifatnya serta apakah evolusi terjadi atau tidak dalam populasi tersebut. Namun, persamaan Hardy-Weinberg tidak
dapat menentukan semua kemungkinan yang menunjukkan evolusi sebagai faktor yang bertanggung jawab dalam perubahan frekuensi kolam gen.
Sangat penting untuk mengingat fakta bahwa frekuensi kolam gen stabil secara alami. Mereka tidak mengubah dirinya sendiri. Dengan menyamping-
kan fakta bahwa evolusi merupakan hal yang umum terjadi dalam populasi alami, frekuensi alel akan tetap kecuali ada mekanisme evolusi seperti mutasi,
seleksi alami, dan kawin tidak secara acak.
Sebelum Hardy-Weinberg, dipercaya bahwa alel dominan menghapus-
kan alel resesif. Teori yang salah ini dikenal sebagai genophagy artinya pemakan gen. Berdasarkan teori ini, frekuensi alel dominan selalu ber-
tambah dari waktu ke waktu. Hardy dan Weinberg berhasil membuktikan bahwa dengan persamaan mereka, alel dominan bisa saja berkurang
frekuensinya dengan mudah. Perhatikan contoh perhitungan berikut ini yang menerapkan hukum Hardy-Weinberg.
Penerapan Hukum Hardy-Weinberg tentang Buta Warna.
Suatu populasi terdiri atas laki-laki buta warna atau color blind cb sebanyak 30. Berapakah persentase wanita carrier dan wanita buta warna?
Jawab: Jumlah orang normal dan buta warna = 100
Frekuensi orang nomal adalah 100 – 30 = 70 Laki-laki buta warna X
cb
Y = 30 = 0,30 Anggap gen normal = X = p dan gen buta warna X
cb
= q Karena p + q = 1
maka p
= 1 – q p
= 1 – 0,30 = 0,70
• Hukum Hardy-Weinberg
• Kolam gen
Kata Kunci
Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XII
142
Bagaimanakah kehidupan dapat terjadi? Apakah terjadi secara tiba-tiba atau ada penyebabnya? Para ilmuwan sejak dulu sudah menyelidiki masalah
tersebut. Untuk mengetahui asal-usul kehidupan, para ilmuwan menyelidiki dan melakukan eksperimen. Selain penelitian, teori-teori dikemukakan oleh
beberapa ilmuwan berdasarkan bukti-bukti yang ada Gambar 7.17.
Persentase wanita carrier X
cb
X atau 2 pq = 20,70 × 0,30 = 20,21 = 0,42
= 42 Persentase wanita buta warna atau X
cb
X
cb
= q
2
= 0,30
2
= 0,09 = 9
Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda. 1.
Jelaskan kaitan antara evolusi dan mutasi. 2.
Jelaskan oleh spesiasi pada suatu organisme. 3.
Syarat apakah yang diperlukan agar tidak terjadi evolusi?
Soal Penguasaan
Materi
7.2
C Asal-Usul Kehidupan
Sumber:
Biology Concepts Connections, 2006