303
Kajian atas Keberatan Dalam Permohonan.
Keberatan-keberatan yang diajukan sebagai argumen konstitusional yang diajukan untuk menguji UU Tax Amnesty, dengan pertimbangan dalam
konsiderans Undang-Undang a quo, dapat dilihat dari beberapa sisi, yang menjadi jawaban atas permohonan para Pemohon.
1. Economic Analysis of Law.
Tidak dapat dipungkiri bahwa data pembayar pajak dari jumlah orang yang sesungguhnya harus menjadi pembayar pajak karena pendapatan
yang berada diatas batas Pendapatan Tidak Kena Pajak PTKP, dengan mudah diidentifikasi. Kalangan profesional – baik dokter, pengacara,
akuntan, konsultan dan lain-lain – dilihat dari jumlahnya dibandingkan dengan yang memiliki NPWP, menunjukkan basis perpajakan menjadi
demikian kecil. Dibandingkan dengan negara anggota Asean saja, Indonesia berada jauh di bawah urutan negara anggotra ASEAN tertentu
tersebut, seperti Thailand, Malaysia, Vietnam. Pembangunan kesadaran dan budaya taat pajak, meskipun dikatakan banyak hambatan akibat
keruwetan pengisian form-form pajak tersebut, tetapi kelemahan yang utama adalah penegakan hukum pajak yang belum efektif, baik karena
integritas petugas maupun karena kurangnya kepercayaan publik.
Penegakan hukum perpajakan terhadap wajib pajak yang menyimpan penghasilannya dalam bentuk deposito dan investasi langsung
maupun tidak langsung di luar Indonesia, terlepas dari sumber dan asal usulnya, menambah komplikasi penegakan hukum Indonesia, yang sudah
barang tentu mempunyai keberlakuan secara teritorial hanya meliputi wilayah hukum NKRI. Rahasia perbankan dan manfaat yang diperoleh
negara asing dalam menampung dana-dana yang dillarikan orang Indonesia untuk ditanam di negara asing tersebut, jarang mendapat respon posisitif
atas permintaan International Judicial Assistance yang diajukan. Kondisi demikian menyebabkan modal dan dana segar Indonesia yang dengan
banyak cara, disimpan dan diberdayakan di luar Indonesia yang terjamin kerahasiaanya melalui bank secrecy yang ketat, menjadi hambatan sendiri
dalam membawanya pulang ke tanah Air.
Pendekatan yang dipergunakan dalam studi economic analysis of law,
maupun studi komparatif hukum dan ekonomi, berupaya menundukkan
Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. 021 23529000, Fax 021 3520177, Email: sekretariatmahkamahkonstitusi.go.id
304
doktrin hukum kepada analisis biaya dan keuntungan cost and benefit analysis
serta pada konsep efisiensi ekonomi, yang memberi kemungkinan untuk menarik kesimpulan tertentu mengenai konsekuensi dan nilai sosial
dari aturan tertentu. Konsep manusia sebagai maximizer yang rasional dari kepentingannya sendiri, yang mengandung arti bahwa orang mempunyai
respon terhadap insentif, yaitu jika keadaan sekeliling seseorang berubah sedemikian rupa sehingga dia dapat meningkatkan kepuasannya dengan
berubah sikap, dia akan melakukan sikap yang demikian Richard A. Posner, Economic Analysis of Law, 1986, h. 4 Kita dapat mengelaborasi
teori tersebut berdasarkan asumsi bahwa orang mengambil keputusan untuk berbuat atau tidak berbuat berdasarkan pertimbangan cost and
benefit.
Dalam soal perpajakan, orang tidak akan menghindari jika keuntungan yang diharapkan dari kepatuhan akan lebih besar dibanding
biaya yang timbul. Terdapat 2 dua cost yang timbul jika menghindari pajak dan melarikannya ke luar negeri, yaitu:
a. Kemampuan aparat untuk menegakkan hukumnya dan memaksa
pembayar pajak memenuhi kewajibannya probability to adjudicate= P; b. Hukuman denda maksimum yang diharapkan=[Sanction].
Perkalian faktor inilah yang membentuk biaya cost yang diperhitungkan akan timbul bagi seseorang yang ingin menghindari pajak.
Seandainya biaya tersebut disebut C, maka C adalah P kemampuan aparatur pajak untuk menegakkan kewenangannya dikalikan denda
maksimum S. Berdasarkan dalil tersebut, maka dalam kondisi pendapatan yang di investasikan di luar wilayah hukum NKRI, menjadikannya diluar
kompetensi aparatur pajak untuk memaksakan dan menegakkan sanksi, sehingga C= P x S, menyebabkan tetap menguntungkan untuk terus
menempatkan uang yang dibawa dari Indonesia tersebut berada dan ditanam di luar wilayah NKRI, karena aman dari jangkauan hukum
Indonesia dan menguntungkan.
Dengan tax amnesty yang memberikan kemudahan dan jaminan- jaminan hukum di Indonesia jika modal tersebut di repatriasi, dengan
pengenaan denda tebusan yang sangat rendah, maka dari analisis cost and
benefit, respon wajib pajak yang di luar jangkauan hukum pajak Indonesia,
dengan rasionalitas sebagai maximizer of benefit, akan berubah sikap
Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. 021 23529000, Fax 021 3520177, Email: sekretariatmahkamahkonstitusi.go.id
305
karena akan meningkatkan kepuasannya akan benefit yang diperoleh. Fakta empirik dalam tahap pertama tax amnesty, menjadi bukti yang nyata.
2. Affirmative Action.