Gejala dan Tanda Andropause Terapi dan Pencegahan Andropause

testosteron pada perkembangan sifat kelamin primer dan sekunder pada pria dewasa antara lain Guyton dan Hall, 1997: 1. Sekresi testosteron setelah purbetas menyebabkan skrotum, testis, penis kira - kira membesar delapan kali lipat sampai usia kurang dari 20 tahun 2. Pengaruh pada penyebaran bulu rambut tubuh antara lain diatas pubis, ke arah sepanjang linea alba kadang-kadang sampai umbilicus dan diatasnya, serta pada wajah dan dada. 3. Menyebabkan hipertropi mukosa laring dan pembesaran laring. Pengaruh terhadap suara pada awalnya terjadi “suara serak”, tetapi secara bertahap berubah menjadi suara bass maskulin yang khas. 4. Meningkatkan ketebalan kulit di seluruh tubuh dan meningkatkan kekasaran jaringan subkutan. 5. Meningkatkan pembentukan protein dan peningkatan massa otot. 6. Berpengaruh pada pertumbuhan tulang dan retensi kalsium. Testosteron meningkatkan jumlah total matriks tulang dan menyebabkan retensi kalsium. 7. Testosteron juga berpengaruh penting pada metabolisme basal, produksi sel darah merah, sistem imun, serta pengaturan elektrolit dan keseimbangan cairan tubuh.

2.3.4. Gejala dan Tanda Andropause

. Menurut Saryono, 2010 penurunan kadar hormon testosteron pada pria menimbulkan beberapa gejala dan keluhan pada berbagai aspek kehidupan, antara lain : 18 Universitas Sumatera Utara 1. Gangguan vasomotor yaitu gangguan kenyamanan secara umum, tubuh terasa panas, insomnia, berkeringat, rasa gelisah dan takut terhadap perubahan yang terjadi. 2. Gangguan fungsi kognitif dan suasana hati yaitu Mudah lelah, menurunnya motivasi terhadap berbagai hal, berkurangnya ketajaman mental, depresi, dan hilangnya kepercayaan diri. 3. Gangguan virilitas yaitu Mudah lelah, berkurangnya tenaga, menurunnya kekuatan dan massa otot, kehilangan rambut tubuh, penumpukan lemak pada daerah abdomen, dan osteoporosis 4. Gangguan seksual yaitu Menurunnya libido yang berimbas pada menurunnya minat terhadap aktivitas seksual, kualitas orgasme yang menurun. berkurangnya kemampuan ereksi atau disfungsi ereksi, berkurangnya kemampuan ejakulasi, dan menurunnya volume ejakulasi. Khusus mengenai fungsi seksual, terjadi keluhan dan gejala sebagai berikut: Menurunnya dorongan seksual, memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai ereksi penis, memerlukan rangsangan langsung pada penis untuk mencapai ereksi penis, berkurangnya kekakuan pada penis, berkurangnya itensitas enjakulasi.

2.3.5. Dampak Andropause 1. Osteoporosis

Pada pria, testosterone berperan juga dalam menjaga keseimbangan otot dan tulang. Dengan bertambahnya usia dan menurunnya kadar testosterone, kemampuan kembali pembentukan jaringan tulang semakin menurun sehingga menunjukan pola yang mirip dengan osteoporosis. Universitas Sumatera Utara 2. Kanker Prostat Kanker prostat adalah penyakit kanker yang menyerang kelenjar prostat dengan sel kelenjar prostat yang tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali. Ukurannya kecil dan terletak dibawah kandung kemih mengelilingi saluran kencing uretra. Prostat memegang peranan penting dalam produksi cairan enjakulasi yang fungsinya memproduksi cairan prostatyang menyediakan zat makanan bagi sel sperma. Kanker tersebut terjadi karena proses reduksi terhadap hormone testosterone akibat pengaruh enzim 5 alfa reduktase menjadi hormone dihidrotestosterone. Perubahan yang berlangsung secara bertahap ini menyebabkan makin tingginya kadar dihidrotestosterone sehingga pembesaran prostat pun terjadi.

3. Penyakit Jantung

Resiko pria terkena arterosklerosis cenderung meningkat setelah terjadi andropause. Fenomena ini terjadi dikarenakan menurunnya kadar testosterone sejalan dengan proses penuaan. Kadar testosterone yang rendah akan menyebabkan peningkatan faktor resiko penyakit jantung.

4. Angina Pektoris

Akibat penurunan kadar testosterone juga mengakibatkan terjadinya angina pectoris pada pria.

2.3.6. Terapi dan Pencegahan Andropause

Menurut Saryono 2010 Terapi andropause dapat dilakukan secara ilmiah. Kombinasi diet dan olahraga dengan tidur yang cukup dan tingkat stress yang rendah membantu memperkuat produksi testosterone. Metode lain termasuk mengkonsumsi suplemen ekstra tumbuhan yang dapat membantu dalam Universitas Sumatera Utara mengatasi masalah andropause. Terapi testosterone terdapat berbagai sediaan termasuk di temple di kulit skin patches, kapsul, jel dan injeksi. 1. Skin Patches Terapi ini yang berisi testosterone di tempelkan di kulit dimana testosterone di lepaskan secara perlahan ke dalam darah untuk mencegah munculnya gejala yang disebabkan oleh kekurangan testosterone. Terapi ini dipasang di daerah yang kering seperti punggung, abdomen, lengan atas atau paha. 2. Gel Testosterone Terapi ini juga dipakai langsung di kulit misalnya pada lengan. Untuk menghindari kontak dengan orang lain, seseorang yang melakukan terapi gel dianjurkan mencuci tangan sesudah melakukan terapi ini. 3. Kapsul Terapi dalam bentuk kapsul ini biasanya dikonsumsi 2 kali sehari setelah makan. Pria yang menderita penyakit hati, penyakit jantung, penyakit ginjal atau kelebihan kalsium didalam darah sebaiknya menghindari terapi pemberian kapsul testosterone. 4. Injeksi Testosterone Terapi injeksi testosterone testosterone cypionate testosterone enanthate diberikan setiap 3 sampai 4 minggu. Efek dari obat ini menyebabkan suasana hati menjadi labil akibat perubahan hormone testosterone. Bagi penderita penyakit jantung, penyakit ginjal, kelebihan kalsium berlebihan dalam darah sebaiknya menghindari terapi testosterone cypionate sedangkan bagi penderita penyakit ginjal sebaiknya mendapat terapi testosterone enanthate. Tetosterone tidak boleh berikan oleh pasien dengan kanker prostat atau payudara. Universitas Sumatera Utara

2.3.7. Manfaat Pengobatan Terapi Hormon Testosterone

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Pernikahan Usia Muda di Kelurahan Sawit Seberang Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat

2 94 114

Analisis Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Sawit Seberang Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat

20 192 114

Tingkat Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Masyarakat Kabupaten Langkat Kecamatan Secanggang Desa Cinta Raja Dusun Ii Emplasemen PT. Buana Estate Tentang Faktor Risiko Terjadinya Penyakit Jantung Koroner (Pjk)

4 88 83

Solidaritas Kekerabatan Pada Masyarakat Jawa Perantauan (Studi Deskriptif Di Kelurahan Sawit Seberang, Kecamatan Sawit Seberang, Kabupaten Langkat)

20 108 98

KONTRIBUSI KEGIATAN KARANG TARUNA DALAM MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA REMAJA DI DESA ALURGADUNG KECAMATAN SAWIT SEBERANG KABUPATEN LANGKAT.

1 5 19

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERNIKAHAN USIA MUDA DI KELURAHAN SAWIT SEBERANG KECAMATAN SAWIT SEBERANG KABUPATEN LANGKAT

0 0 13

GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWIT SEBERANG KECAMATAN SAWIT SEBERANG KABUPATEN LANGKAT

0 1 15

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Sawit Seberang Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat

0 0 9

Analisis Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Sawit Seberang Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat

0 1 18

Pengetahuan Lansia Tentang Andropause di Desa Alur Gadung Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat

0 0 21