3.4.4.4 Jumlah Sel Spermatogenik
Perhitungan dilakukan terhadap jumlah sel
pada setiap tahapan spermatogenesis spermatogonium, spermatosit primer, dan spermatid pada tubulus
seminiferus testis. Penghitungan sel spermatogenik dilakukan dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40 x 10 beserta program komputer
Axiovision 4.0
. Penghitungan jumlah sel spermatogenik dilakukan
pada masing-masing preparat testis kanan dan kiri
Amir, 1992.
3.5 Analisis Statistik
Data yang diperoleh dari setiap parameter variabel pengamatan dicatat dan disusun ke dalam bentuk tabel. Data kuantitatif variabel dependen yang didapatkan,
diuji kemaknaannya terhadap pengaruh kelompok perlakuan variabel independen dengan bantuan program statistik komputer yaitu program SPSS release 13. Urutan uji
diawali dengan uji normalitas, uji homogenitas. Jika p0,05 maka dilanjutkan dengan uji sidik ragam ANOVA satu arah untuk data dengan pengamatan berulang lebih
dari 2 kali atau lebih dari 2 perlakuan dan jika berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji analisis Post Hoc-Bonferroni taraf 5. Tetapi jika uji normalitas dan
homogenitas p0,05 maka dilanjutkan transformasi dan jika transformasi p0,05 maka dilanjutkan uji ANOVA, tetapi jika p0,05 maka dilakukan uji non parametrik
Kruskal-Wallis dan jika p0,05 dilakukan uji Mann-Whitney untuk melihat perbedaan masing-masing perlakuan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Berat Testis Mencit
Hasil pengamatan berat testis mencit dapat dilihat pada Gambar 1. Berat testis mencit pada K- adalah 0,136 g dan pada K+ adalah 0,138 g. Pada P1 berat testis mengalami
penurunan yaitu sebesar 28,57. Pemberian vitamin C, vitamin E serta kombinasi vitamin C dan E pada mencit yang dipajankan MSG P2, P3 dan P4 menunjukkan
peningkatan berat testis mencit yang sama yaitu sebesar 28,57.
Gambar 4.1 Berat testis masing-masing perlakuan. Huruf yang sama pada
perlakuan yang berbeda adalah tidak berbeda nyata pada taraf 5 p0,05. Keterangan: K-= tidak diberikan apapun, K+= diberi castrol
oil 0,3 ml, P1= diberi MSG 4 mgg BB, P2= diberi MSG 4 mgg BB vitamin C 0,26 mgg BB, P3= diberi MSG 4 mgg BB vitamin E
0,026 mgg BB, dan P4= diberi MSG 4 mgg BB, vitamin C 0,26 mgg BB, dan vitamin E 0,026 mgg BB.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa berat testis terdapat perbedaan yang nyata P0,05 antara P1 dengan K-, K+, P2, P3, dan P4. Hal ini menunjukkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
pemberian MSG dapat menurunkan berat testis mencit, dan pemberian vitamin C, vitamin E, serta kombinasi vitamin C dan E dapat memulihkan berat testis mencit
yang telah terpajan oleh MSG. Penurunan berat testis ini mungkin dikarenakan MSG dapat meyebabkan terjadinya penurunan aktifitas sel-sel spermatogenik yang
merupakan komponen penyusun berat testis. Gangguan yang terjadi terus menerus mempengaruhi aktifitas spermatogenik. Ketidakmampuan sel-sel germinal untuk
menghasilkan bakal sel spermatosit tentunya menyebabkan pengurangan jumlah sel spermatogenik. Reduksi jumlah sel spermatosit yang berlangsung lama dapat
menyebakan penurunan berat testis yang signifikan.
Menurut Burger et al., 1976, testis tersusun dari sel-sel epitel seminiferus, sel-sel interstisial jaringan peritubular, pembuluh darah dan pembuluh limfa. Sel- sel
penyusun testis ini menentukan berat testis dan sangat dipengaruhi oleh androgen terutama testosteron. Nalbandov 1990 menyebutkan bahwa komponen jaringan
intertubuler testis yang paling penting adalah sel Leydig. Sel ini merupakan sumber hormon seks jantan yaitu androgen. Bagian yang paling sensitif terhadap testosteron
adalah sel-sel epitel seminiferus. Amir 1992 menyatakan bahwa turunnya berat testis erat hubungannya dengan hilangnya beberapa tingkat perkembangan sel germinal dari
tubulus seminiferus, kemungkinan berhubungan dengan mengecilnya diameter tubulus seminiferus.
Menurut Elpiana 2011, pemberian MSG menyebabkan penurunan berat testis mencit. MSG yang berlebihan akan merusak nukleus arkuata di hipotalamus sehingga
mengakibatkan penurunan sekresi GnRH Gonadotropin Relising Hormon. GnRH akan mempengaruhi hipofisis anterior dalam mensekresi hormon-hormon
gonadotropin yaitu FSH dan LH. Penurunan LH menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan sel leydig terganggu, sedangkan penurunan FSH menyebabkan proses
spermatogenesis terganggu sehingga berat testis akan menurun.
Pemberian vitamin C, vitamin E serta kombinasi vitamin C dan E dapat memulihkan berat testis mencit yang dipajankan MSG. Hal ini dikarenakan vitamin C
dan E berperan sebagai antioksidan. Menurut Iswara 2009, antioksidan merupakan
Universitas Sumatera Utara
substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan olehnya.
4.2 Volume Testis