2.2.4 Sikap Perawat Dalam Komunikasi Terapeutik
Sikap merupakan suatu predisposisi umum untuk berespons atau bertindak secara positif atau negatif terhadap suatu objek atau orang disertai emosi positif atau
negatif serta diperlukan penilaian positif, negatif dan netral tanpa reaksi afektif Maramis, 2006
Perawat hadir secara utuh baik fisik maupun psikologis pada waktu berkomunikasi dengan pasien. Perawat tidak cukup mengetahui teknik komunikasi
dan isi komunikasi tetapi yang sangat penting adalah sikap atau penampilan dalam berkomunikasi Mundakir, 2006.
Haber J. 1982 dikutip Suryani 2005 mengidentifikasikan lima sikap atau cara menghadirkan diri secara fisik, yaitu :
a. Berhadapan Berhadapan artinya menghadap pasien dengan jujur dan terbuka yaitu sikap
tubuh dan wajah menghadap ke pasien. Artinya dari posisi ini adalah “saya siap membantu anda”.
b. Mempertahankan kontak mata Kontak mata menunjukkan bahwa perawat mendengar dan memperhatikan
pasien. Kontak mata pada level yang sama atau sejajar berarti menghargai dan menyatakan keinginan untuk nyaman bagi tetap berkomunikasi. Sikap ini juga
dapat menciptakan perasaan nyaman bagi pasien.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
c. Membungkuk ke arah pasien Posisi ini menunjukkan keinginan untuk mengatakan atau mendengar sesuatu
yang dialami pasien. Posisi ini juga menunjukkan bahwa perawat merespon dan perhatian pada pasien untuk membantu pasien.
d. Mempertahankan sikap terbuka Tidak melipat kaki atau tangan menunjukkan keterbukaan untuk
berkomunikasi. Sikap terbuka perawat akan meningkatkan kepercayaan pasien pada perawat atau petugas kesehatan lainnya.
e. Tetap rileks Menciptakan lingkungan yang nyaman, rileks, dan menjaga privasi pasien
sangat penting dalam membantu pasien untuk membuka diri. Sikap ini dapat mengontrol kesimbangan antara ketegangan dan relaksasi dalam berespons
terhadap pasien.
2.2.5 Tehnik Dalam Komunikasi Terapeutik
Dalam menanggapi pesan yang disampaikan pasien, ada beberapa tehnik komunikasi yang perlu dilakukan perawat sebagai berikut :
a. Mendengarkan Merupakan proses aktif menerima informasi dan mempelajari respons
seseorang terhadap pesan yang diterima. Dengan mendengarkan perawat mengetahui perasaan pasien, memberikan kesempatan lebih banyak pada
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
pasien untuk bicara. Perawat harus menjadi pendengar yang aktif dengan tetap kritis dan korektif bila apa yang disampaikan pasien perlu diluruskan.
b. Pertanyaan terbuka Memberikan kesempatan pasien untuk mengungkapkan perasaannya dan
perawat dapat memberikan dorongan pasien untuk menyelesaikan topik yang akan dibicarakan.
c. Mengulang Mengulang pokok pikiran utama yang diekspresikan pasien dengan
menggunakan kata – kata sendiri. d. Klarifikasi
Berupaya untuk menjelaskan kedalam kata – kata idea atau pikiran pasien yang tidak jelas, atau meminta pasien untuk menjelaskan kembali.
e. Refleksi Mengulang kembali apa yang dibicarakan pasien.
f. Pemusatan Pertanyaan yang membantu pasien untuk meluaskan topik pembicaraan yang
penting serta menjaga pembicaraan tetap menuju tujuan yang lebih spesifik, lebih jelas dan fokus pada realita.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
g. Berbagi persepsi Meminta pendapat pasien tentang hal yang perawat rasakan dan pikirkan atau
sebaliknya. Dengan cara ini perawat dapat meminta umpan balik dan memberikan informasi.
h. Pengindentifikasian tema Menyatakan isu atau masalah pokok yang terjadi berulang kali.
i. Diam Tidak ada komunikasi verbal, memberikan kesempatan pasien untuk
mengutarakan pikirannya. j. Humor
Pengeluaran energi melalui lelucon atau nada bercanda Stuart Sundeen, 1998.
2.2.6 Prinsip-Prinsip Dalam Komunikasi Terapeutik