Prinsip-Prinsip Dalam Komunikasi Terapeutik Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi

g. Berbagi persepsi Meminta pendapat pasien tentang hal yang perawat rasakan dan pikirkan atau sebaliknya. Dengan cara ini perawat dapat meminta umpan balik dan memberikan informasi. h. Pengindentifikasian tema Menyatakan isu atau masalah pokok yang terjadi berulang kali. i. Diam Tidak ada komunikasi verbal, memberikan kesempatan pasien untuk mengutarakan pikirannya. j. Humor Pengeluaran energi melalui lelucon atau nada bercanda Stuart Sundeen, 1998.

2.2.6 Prinsip-Prinsip Dalam Komunikasi Terapeutik

Ada beberapa prinsip dasar yang harus dipahami dalam mempertahankan hubungan terapeutik : 1. Hubungan terapeutik perawat dengan pasien yang saling menguntungkan. Hubungan perawat dengan pasien tidak hanya sekedar penolong tetapi lebih dari itu, yaitu hubungan antar manusia yang bermartabat. 2. Perawat harus menghargai keunikan pasien, tiap individu mempunyai karakter yang berbeda – beda, karena itu perawat perlu memahami perilaku pasien dengan melihat latar belakang keluarga, budaya, dan keunikan setiap individu. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 3. Komunikasi yang dilakukan dapat menjaga harga diri pemberi atau penerima pesan, sehingga perawat mampu menjaga harga diri dirinya sendiri dan harga diri pasien. 4. Menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya trust harus tercapai terlebih dahulu sebelum menggali permasalahan dan memberikan alternatif pemecahan masalah, dengan membina hubungan saling percaya antara perawat dan pasien adalah kunci dari komunikasi terapeutik Suryani, 2005.

2.2.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi

Setiap orang mempunyai sifat yang unik dan masing-masing dapat membuat penafsiran dari pesan komunikasi yang dilakukan. Perbedaan penafsiran yang disebabkan beberapa hal dapat mengganggu jalannya komunikasi yang efektif Mundakir, 2006. Proses komunikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : a. Persepsi Persepsi adalah pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian atau peristiwa. Persepsi dibentuk oleh harapan atau pengalaman. Perbedaaan persepsi dapat mengakibatkan terhambatnya komunikasi. b. Nilai Nilai adalah standar yang mempengaruhi perilaku, sehingga penting bagi perawat untuk menyadari nilai seseorang. Perawat berusaha untuk mengetahui Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara dan mengklarifikasi nilai sehingga dapat membuat keputusan dan interaksi yang tepat dengan pasien. c. Emosi Emosi merupakan perasaan subjektif terhadap suatu kejadian. Emosi seperti marah, sedih, senang akan dapat mempengaruhi perawat dalam berkomunikasi dengan orang lain. d. Latar belakang sosial budaya Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor budaya. Latar belakang sosial budaya akan membatasi cara bertindak dan berkomunikasi. Faktor ini memang sedikit pengaruhnya namun paling tidak dijadikan pegangan bagi perawat dalam bertutur kata, bersikap, dan melangkah dalam berkomunikasi dengan pasien. e. Pengetahuan Tingkat pengetahuan akan mempengaruhi komunikasi yang dilakukan. Seseorang yang tingkat pengetahuannya rendah akan sulit berespon terhadap pertanyaan yang mengandung bahasa verbal dengan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi. Perawat perlu mengetahui tingkat pengetahuan pasien sehingga perawat dapat berinteraksi dengan baik dan akhirnya dapat memberikan asuhan keperawatan yang tepat kepada pasien. f. Peran dan hubungan Gaya komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan diantara orang yang berkomunikasi. Cara berkomunikasi seseorang perawat dengan koleganya Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara dengan cara berkomunikasi seorang perawat kepada pasien akan berbeda tergantung perannya. Kemajuan hubungan perawat-pasien adalah bila hubungan tersebut saling menguntungkan dalam menjalin ide dan perasaannya. g. Lingkungan Lingkungan interaksi akan mempengaruhi komunikasi yang efektif. Suasana yang bising tidak ada privasi yang tepat akan menimbulkan kerancuan, ketegangan, dan ketidaknyamanan Damaiyanti, 2008.

2.3 Peran Komunikasi Dalam Keperawatan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Terapi Musik Terhadap Tanda Dan Gejala Halusinasi Pendengaran Pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Pemprovsu

66 327 122

Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Pemprovsu Medan

17 127 91

Teknik Komunikasi Terapeutik Perawat Pada Pasien Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa (Studi Deskriptif Tentang Teknik Komunikasi Terapeutik Oleh Perawat Kepada Pasien Halusinasi Dalam Proses Penyembuhan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat)

0 5 1

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

3 61 149

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP FREKUENSI HALUSINASI PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA.

0 1 8

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 15

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 2

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

0 0 7

GAMBARAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT PADA KLIEN HALUSINASI

0 0 10

Pengaruh Terapi Musik Terhadap Tanda Dan Gejala Halusinasi Pendengaran Pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Pemprovsu

0 2 39